Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Senin, 03 Desember 2018

Kalo Dapet Uang Kaget 100 juta, Buat Ngapain Aja Yaa?


Well hello people, apa kareba? Semoga kamu selalu sehat, dilimpahi rezeki yang halal lagi berkah, dan bahagia ya. Hari ini aku mau bahas sebuah tema yang harus aku pilih sebagai tema pengganti, karena aku ga mau bahas zodiak yes. Hehe 😛



Anyway, tema tulisan yang kubahas kali ini yaitu gimana kalo aku dapet duit 100 juta, apa yang akan aku lakukan dengan uang itu?

Wiiiiww, bentar-bentaaar deeeh~

Aaakk, dapet 100 juta jebret jebret itu kan mayan banget. Kek dapet durian runtuh gitu. Ahahaha. Jadi pasti buat sebagian besar orang bakalan bingung, mo diapain nih duitnya? Apalagi 100 juta loh. Wkwk. Jadi gimana nih enaknya, gaes?

1. Pay God First 


Berapapun uang yang kamu miliki, ada hak fakir miskin, dhuafa, anak yatim, dan lain-lain yang masuk dalam 8 golongan penerima zakat.

Jadi yang pertama dilakukan adalah.... jreng-jrenggg... Bayar dulu zakatnya, kaka. 2,5% dari 100 juta. Berapa tuh? 2,5 juta rupiah ya, gaes.



Oiyaa, ini zakat 2,5% kalau uangnya dapet dari hadiah atau emang punya sendiri senilai itu. Tapi kalau uang 100 jutanya dari nemu dan ga diketahui pemiliknya, dikenakan zakat sebesar 20%. Yeah, itungannya emang beda-beda yak. 😁

Setelah bayar zakat, baru deh disisihkan 7,5% dari 100 juta yaitu 7,5 juta rupiah untuk sedekah.

Sedekah ini kufokuskan ke memberi makan orang yang nggak mampu di hari Jumat. Jadi setiap hari jumat disisihkan tuh 750 rb untuk dana sedekah berbagi nasi ini. Jadi total 7,5 jt bakal habis dipakai dalam 10 minggu alias 2,5 bulan.


2. Umroh  bersama dengan mahrom


Suatu hari aku pernah nonton video 7 Keajaiban Rezeki dan Percepatan Rezeki yang diisi materinya oleh pak Ippho Santosa. Di situ dijelasin kalo umroh itu ibarat tugas dinas keluar kota. Yang namanya tugas dinas pasti duitnya bakal diganti sama bos kan? Istilahnya reimburse gitu deh.

Nah, siapa yang nyuruh kita buat umroh? Allah. Jadi pasti akan Allah gantikan uang yang sudah kita keluarkan untuk haji maupun umroh dengan rezeki berlimpah karena Allah sendiri yang sudah menjanjikan pahala  di akhirat dan balasan di dunia yang luar biasa bagi orang yang melaksanakan ibadah umroh ini.

Nah, buat biaya umroh itu ada berapa sih? Kalo ga salah ada 22 jt an sesuai standar Kementrian Agama. Jadi buletin aja deh ya totalnya 22 jt + 3 jt (biaya lain-lain persiapan umroh dan saku).  Jadi 25 juta. 😄

Oiyaa... Kalikan dua yaaa, karena umroh nggak boleh sendirian bagi perempuan. Harus didampingi mahram. Jadi total dana untuk umroh bersama mahram yaitu 50 juta. Banyak yah? Haha. Iyaaa, tapi sebanding kok dengan pahalanya. 😍

 Insya Allah kerinduan beribadah di masjidil haram sebanding dengan uang yang kita keluarkan.

Insya Allah, Allah sendiri yang akan memuliakan hambaNya yang bergegas menujuNya. Umroh ini salah satu percepatan rezeki yang paling mantuuul gaes. Cobain deh gaess. 😄 😇

3. Menyumbang buku bagi taman bacaan


Aku percaya bahwa memuliakan orang lain dan membahagiakan mereka akan membuat kita disayang Allah. Jadi nggak ada alasan buat pelit berbagi kalau tujuannya untuk membahagiakan orang lain yang lebih membutuhkan ya.

Nah, untuk itu kalau aku punya uang 100 juta, aku pengin banget menyisihkan uang sebesar 5 juta rupiah untuk dana hibah buku.



Fyi, jika niat baik insya Allah ada aja jalan buat dapetin akses untuk beli buku-buku bagus dengan harga murah banget bahkan harga nyungsep.

Aku pernah liat buku-buku bagus dijual murah meskipun usia bukunya baru 1-2 tahun saja. Masih bagus dong bukunya ya. Wehehe.

Kok bisa sih bukunya dijual murah?

Yaaa... soalnya gudang penerbit penuh, pasti ada waktu tertentu oenerbit melakukan cuci gudang untuk menghabiskan stok buku yang menumpuk di gudang.

So, itulah waktunya buat hunting buku bagus. Bukan buat dikoleksi pribadi, tapi dikasihkan ke taman bacaan yang membutuhkan.


4. Investasi dalam bentuk usaha kecil beromset milyaran dan nabung saham 


Pernah nggak sih mikirin kalau duit 35 juta, sisa dari uang 100 juta tadi, bakalan bisa dipakai untuk investasi?

Yups. Investasi ini banyak macemnya ya. Yang aku tahu dari Pak Royke, founder ESCO beliau bilang bahwa Indonesia butuh banyak investor dalam negeri.

Kenapa sih kebanyakan perusahaan sahamnya dibeli sama orang asing? Ya karena investor di Indonesia masih sangat sedikit. Jadi berapa yang bakal dimasukin buat investasi?

Kalau kata pak Royke, jika kamu punya 35 jt, pakailah 10% nya saja untuk investasi. Jangan semuanya langsung diinvestasikan. Kalau rugi banget nanti kamu nyesel. Jadi harus mulai investasi dari yang kecil-kecil aja dulu. Jumlah yang paling minimal biar risikonya nggak terlalu besar.

Bersabar dengan proses ya, dan belajar juga untuk nggak serakah dengan harta. Ini ajaran yang beliau sampaikan.

Banyak sekali orang yang tergiur untuk cepat-cepat menggandakan uangnya. Seolah pohon uang bisa berbuah dengan cepat. Padahal namanya bisnis pasti butuh proses. Jadi nikmati aja dulu prosesnya.

Kalau udah bisa jalan bisnisya baru mulai tambahin dikit-dikit. Dikit aja dulu, yang penting pencatatan keuangannya detail, cashflow bagus dan lancar. Baru deh kalau mau investnya ditambah ya pelan-pelan ya. Jangan brak-bruk-brak-bruk kaya lagi kesurupan. Lol.

Nah, menurut hitungan tadi, jadi investasi apa yang bisa dikerjakan dengan modal 10% dari 35 juta? Alias 3,5 juta aja?

Hmmm... Apa aja bisa kok. Bisa buka usaha jajanan rumahan yang modal hariannya 100 rb, nanti uang 3,5 juta bisa dipakai dalam waktu 35 hari.

Baru kalau butuh tambahan lagi, tambah deh 3,5 juta lagi di termin ke dua. Pasti usaha sebelumnya udah jalan dan uangnya bisa diputer ya. Jadi 3,5 juta yang kedua ini untuk dana cadangan aja.



Setelah itu, investasi kedua adalah beli saham perusahaan yang sudah terpercaya dan valid di website OJK.

Kalau bisa produknya yang biasa dipakai ya. Misal produk rumah tangga, makanan, snack, minuman, dll. Yang sekiranya potensial untuk returnnya nanti.

Berapa dana yang dipergunakan untuk membeli saham?

Beli deh saham di 3 perusahaan, masing-masing 3 juta aja dulu. Habis itu baru deh dikeep sampai minimal 5 tahun. Biar tahu gimana bagi hasil saham tersebut. Jadi bukan model broker ya, kaka.

Nah... Yang modelnya beli saham hari ini trus besoknya pas lihat harga saham potensial buat dijual malah langsung ngebid buat dilepas, itu model broker gitu. Karena yang kaya gini menurut aku sih lebih ke arah gambling ya. Bener ga sih, jadinya malah mirip dengan judi? Itulah kenapa lebih baik beli saham untuk ditabung aja. Jadi kalau suatu hari perusahaan itu berkembang dan harga saham naik, deviden ikut naik juga kan?

Nah, dari total di atas yang mencapai 81 juta, masih ada sisa nih 19 juta. Enaknya diapain yaaa?

Kalo aku punya uang 100 juta dan udah diplanning seperti di atas, maka aku bakalan pakai untuk beli emas 4 juta kambing 5 juta dan dana wakaf 10 juta. Yups, emas ini yang sedikit, tapi bisa buat proteksi kalau sewaktu-waktu butuh kan?

5. Dana wakaf


Aku percaya bahwa dana yang digunakan untuk wakaf, terutama wakaf produktif dan bagi penghafal al quran insya Allah akan jadi tabungan amal buat kita. Berapa sih uang yang kita benar-benar miliki? Uang yang kita gunakan di jalan Allah itu yang sebenar-benarnya rezeki yang kita miliki.




Wakaf ini jangka waktunya panjang. Selama dana wakaf masih dipergunakan, maka pahalanya akan mengalir untuk kita. Jadi berapa idealnya dana wakaf? Kalau menurutku karena tadi sisa 19 juta, maka pakailah 10 juta untuk dana wakaf.


6. Beli emas logam mulia.


Kata pak Royke, ada alasan mengapa emas dianjurkan oleh nabi Muhammad sebagai simpanan darurat? Karena harga emas tetap stabil, 1 dinar bisa digunakan untuk membeli 1 kambing. Dari zaman nabi hingga saat ini, masih relevan. Jadi nilai emas ga naik ga turun, tapi stabil.

Nah, berapa yang mau dipakai untuk beli emas? Karena ada sisa dana 9 juta, akan dipakai 4 juta untuk beli koin dinar.


7. Beli kambing buat ternak dan berqurban tahun depan


Nah, uang 100 juta tadi sisanya ada berapa, gaes? Sisanya 5 juta ya.

Beli kambing pas lebaran haji pasti mahal ya. Wkwk. Makanya dulu ortuku ngajarinnya gini. Beli 1 kambing, katakanlah belinya 2,5 jt/ekor. Beli deh dua ekor.

Truus... Titipkan ke peternak kambing yang amanah. Bapak pernah nitipin beli kambing dengan sistem bagi hasil. Jadi kalau kambingnya beranak, nanti anaknya dihargai berapa.


Giniii... Misal anaknya yang lahir ada 4 ekor. Satu ekor dihargai 2,5 juta setelah 1 tahun. Maka berapa tuh harga 4 anak ekor kambingnya? 10 juta kan? Nah, ini bagi hasil sama yang ngerawat kambingnya.

Jadi dia yang kasih makan tiap hari juga kan? Bagi deh dua. 5 juta buat yang ngerawat, 5 juta buat bapak. Atau kalau nggak mau dihargai dengan uang ya bisa juga 2 ekor buat yang ngerawat, 2 ekor buat yang punya kambingnya.

Nah karena yang punya daper 2 ekor anak kambing yang udah gede, bisa tuh keduanya dijadikan kurban untuk tahun itu. Jadi bisa pakai dua nama orang dong. Hehe

Kita masih punya 2 ekor induk kambing yang bisa diberdayakan untuk diternakkan kembali, dan bisa beranak hingga tahun depannya lagi. 😛

See, begitulah gaes.

Uang 100 juta kelihatannya emang wah banget ya. Tapi tanpa perencanaan yang matang, uang itu hanya akan mengalir seperti air. Kayak nggak berasa tahu-tahu habis aja gitu. Wkwk. Kesian kan kalau uangnya habis gitu aja. Nggak bersisa. Haha

Well yaa... Jadi inilah rencanaku kalau aku ketiban duit 100 juta. Kalau kamu gimana? Share dong di komentar. 😘


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)

Komunitas