Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label review film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label review film. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Februari 2023

Review Film Korea Unlocked (2023) : Melacak Jejak Penyadap Smartphone dan Pembunuh Berantai


Review Film Korea Unlocked (2023), Tayang di Netflix


Gimana rasanya dikuntit orang tak dikenal melalui ponsel yang kamu gunakan? 


Film ini bermula saat Lee Na-Mi (Nami) kehilangan ponsel di bus usai pesta dan mabuk berat. Paginya, ia dihubungi orang aneh yang mengaku menemukan ponselnya. 

Sabtu, 18 Februari 2023

Review Film : The Boy In The Striped Pajamas (2008)


❤️ Review Film : The Boy In The Striped Pajamas (Anak Laki-laki dengan Piyama Bergaris) ❤️


Tayang perdana : 2008 (13+)

Durasi film : 1 jam 34 menit


✅️Sinopsis Film The Boy In The Striped Pajamas (Anak Laki-laki dengan Piyama Bergaris) :


Ketika keluarga petinggi Jerman NAZI pindah dari Berlin ke Polandia, seorang anak lelakinya bernama Bruno berteman dengan Shmuel seorang anak lelaki yang tinggal di seberang pagar, tanpa menyadari bahwa dia adalah seorang tahanan Yahudi.

Jumat, 17 Februari 2023

Review Film India Goodbye (2022) : Memaknai Duka Saat Kematian Ibu Tercinta

 



❤️ Review Film Goodbye (2022) ❤️


Aku udah lama nggak nonton film Amitha Bachan. Dahlah ya, jaminan mutu kalo dia maen mah. 😁


Film India yang tayang di #Netflix ini sangat menguras air mata, siapin tissue deh sebelum kamu nonton. 🥺

Kamis, 10 November 2022

Review Film India Mimi (2021) : Perjuangan Ibu Pengganti Mempertahankan Anaknya

Poster film Mimi Netflix
Film India Mimi tayang di Netflix

Pemeran film Mimi : Kriti Sanon, Pankaj Tripathi, Sai Tamhankar

Tahun Rilis Film Mimi : 2021

Durasi film : 2 jam 12 menit

Genre film : Family, Drama

Sutradara : Laxman Utekar

Produksi : Maddock Films, Jio Studios

Nonton film Mimi di aplikasi Netflix

Rating film : 9/10 🌟


❤️❤️❤️


Jumat, 28 Oktober 2022

[Review Film Korea] 20th Century Girl - Kisah Cinta Gadis Abad 20 an

Review Film Korea 20th Century Girl


Adakah teman yang sudah menonton film Korea berjudul 20th Century Girl di aplikasi Netflix? Film Korea yang dibintangi Kim You Jung ini vibesnya mengingatkanku dengan drama korea Twenty Five Twenty One yang dibintangi Kim Taeri dan Nam Joo Hyuk.


Bagaimana rasanya bertemu cinta pertama setelah lama tak bersua selama puluhan tahun? Apakah jantungmu masih berdebar-debar kencang seperti tingkah gadis remaja yang salting? Ataukah justru tak ingin bertemu lagi karena tak mau mengulang luka yang sama? 


Film korea 20th Century Girl

Kisah cinta di tahun 2000-an ini mengingatkanku dengan perjalanan kisah cinta Na Hee-do dan Baek Yi-jin yang berakhir sad ending di Drama Korea Twenty Five Twenty One. Meskipun inti ceritanya hampir mirip, tapi endingnya agak sedikit berbeda. Ada plot twist tak terduga di sini. 


Baca juga : Review Film Korea : The Box - Park Chanyeol


Cara penyajian ceritanya pun sedikit klise dan membuat aku sempat bertanya, "Apakah cerita film 20th Century Girl ini bagus untuk ditonton?" Tapi, menurutku masih layak buat ditonton kok. Hehe





Sinopsis Film Korea 20th Century Girl:


Kisah film Korea 20th Century Girl bermula saat seorang ayah mendapatkan paket dari luar negeri. Ia sedang berkemas karena hendak pindah ke rumah baru. Rumah dan toko lamanya dijual untuk pembangunan apartemen mewah. 


Nama pengirim paketnya adalah Yoseph, yang membuat sang ayah bertanya-tanya, lelaki mana yang dekat dengan anak perempuannya, sampai orang itu mengirimkan VCD film lawas yang disukai bujang-bujang haus kasih sayang. Wkwk. 


Saat ditanya siapa pengirimnya, justru perempuan itu tak mengenal si pengirim paket. Ia pun mengira paket itu salah alamat karena tak mengenal nama pengirimnya : Joseph. 


Kisah bergulir flashback ke masa di tahun 1999 an. Saat itu, Kim Yeon-Doo bilang bahwa ia harus ke Amerika untuk operasi jantung. Jantungnya sangat lemah hingga membuatnya sering pingsan kala kelelahan. 




Na Bo-ra meyakinkan sahabatnya Kim Yeon-Doo bahwa operasi jantung di Amerika perlu dilakukan. Jadi dia nggak usah khawatir kalau harus keluar negeri dan melakukan operasi disana.


Di Amerika, mereka juga bisa saling bertukar kabar melalui email (surel/surat elektronik), jadi masih bisa saling curhatan. Haha


Masalahnya adalah…. Kim Yeon-Doo bilang ia suka dengan seorang anak laki-laki yang bernama Baek Hyun-jin. Nah lhoo 😂


Kim Yeon-Doo ingin sahabatnya mencari tahu tentang anak lelaki yang ia sukai itu. Apa lagu favoritnya, apa jurusan kuliah impiannya, apa makanan favoritnya, apa minuman favoritnya, apa ekstrakurikuler pilihan di SMA Korea, bahkan nomor pager milik cowok idamannya itu. Wadidaw, udah kayak informan aja, bestie 😅


Baca juga : Review Film Korea : Fengshui - Kisah Perebutan Tahta Dua Generasi Raja Korea era Joseon





Yeon-doo ingin mendekati cowok idamannya, tapi dengan bantuan sohibnya. Tapi gimana dong? Dia kan lagi di Amerika? Haha. Jadilah mereka saling berkirim email untuk membahas perkembangan penyelidikan Bo-ra. 


Bo-ra sampai nekat ngejar bus yang sudah melaju kencang. Bahkan, dia bela-belain ikut ekskul penyiaran (radio sekolah) demi bisa cari info tentang Baek Hyun-jin.


Selang beberapa waktu, Hyun-jin sadar kalau dia dikuntit dan diikuti terus sama Bora. Sampai kejadian insiden tawuran ama geng sebelah. Trus, Bora bantuin Hyunjin dan temannya kabur. 


Akhirnya setelah itu, Hyunjin merasa tertarik dengan Bora. Penasaran ni cewek mau nggak ya jadi pacarnya? Daannn…. saking penasarannya, dia nanya, "Eh, kamu suka aku ya?" 


Bora gelagapan jawabnya. Wkwk. Ya gimana ya, dia kan emang nggak suka Hyunjin. Dia cuma cari info aja buat sohibnya. Haha


Gara-gara itu, Bora sampai bilang hal-hal jelek tentangnya, biar si mas crush nggak suka dan ilfeel. Wkwk. 


"Aku tuh makannya banyak lho, makan pizza bisa habis 2 loyang sendiri. Abis liat piringmu aku malah pengen ambil makananmu juga"


"Yaudah nggak papa, nih makananku buat kamu aja. Kamu tau nggak toko pizza di seberang sana, itu punya ayahku.."


"Lho, aku juga nggak suka membersihkan rambut. Rambutku lepek dan bau. Intinya aku nggak mau ya suka sama kamu."


Wkwk. Sungguh dialog yang sangat absurd. 


Akhirnya, dia malah kabur dari Hyunjin yang ngajak dia makan di resto. Tapiii, Bora kelupaan bawa tongkat truknya. Soalnya Bora abis kecelakaan kakinya luka gitu deh. Huhu


Di tengah kegalauan soal hal-hal random yang terjadi, Bora pun sadar bahwa Poong Woon-Ho, si sahabat Hyun-jin ini ternyata ganteng juga. Mana baik pula. Haha. 


Baca juga : Review Film Korea Detective K - Secret of the Living Dead (Detektif K - Rahasia si Mayat Hidup)


Sesama anak ekskul penyiaran radio, tapi masih suka geje haha

Yeah…. Jadi karena kebaikan hati Poong Woon-Ho, Bora jadi mulai caper dan salting tiap liat Woon-Ho yang kerja di toko es krim seberang kios rental vcd milik keluarganya. Wkwk


Pokoknya tiap ada dia, Bora jadi salting. Pernah juga Bora ngajakin adeknya buat pura-pura latihan badminton depan rumah. Buat apa? Ya buat caper ama mas crush. Wakakak. 😆


Ampe emaknya Bora nyeletuk dari atas rumah, bilang kalo anaknya tuh nggak pernah olahraga. Hahaha. Kejadian ini bikin Bora langsung salah tingkah dan malu banget ketahuan bohongnya demi ayang. Haha


Tapi, ternyata cowok itu ngajakin Bora ke rumah lamanya buat metik buah plum yang sedang berbuah. Ditambah lagi, diajakin nonton film bareng di akhir pekan. PDKT nya udah makin agresif aja, maszeh. Haha


Korean movie 20th century girl
Kenyang makan, eh diliatin crush malah salting. Haha

Tapi, ya ternyata ada kejadian yang bikin Bora mengurungkan niatnya buat jadian ama cowok incarannya. Apa itu? 


Ternyata Bora selama ini salah mengenali orang. Cowok yang disukai Bora itu ternyata cowok yang disukai Kim Yeon-doo juga. Waduh, jadi gimana dong? Jadi Bora salah ngira nama cowok yang dikenalnya, karena salah baca nametag pas di bus. Dia juga nggak konfirmasi kalo namanya tuh salah. 


Yang disukai Bora dan Yeon-doo tuh namanya Poong Woon-Ho, cowok cool sedingin kulkas yang baru pindahan dari Selandia Baru. Bukan Hyun-jin yang suka bikin onar dan naik motor cowok. 


Ya, intinya sih keempatnya jadi terjebak dalam hubungan yang rumit. Hyun-jin ngira Bora suka dia, ternyata bukan. Bahkan dia ditolak dan hanya dianggap sebagai "teman seangkatan" aja. Hwkwk


Woon-ho nembak Bora, eh ditolak karena nggak mau bikin Yeon-hoo kecewa. Ya gimana yaaa…. Yang duluan suka kan sohibnya. Masa main tikung aja siiyy?


Karena itulah Woon-ho pun nekat menyatakan rasa cintanya ke Bora pas mereka berempat main ke taman bermain (semacam Dufan gitu). Demi ayang rela bela-belain naik roller coaster buat teriak "aku suka Na Bora.", padahal dia aslinya takut ketinggian. Heehe


Jadi gimana dong? Apakah cintanya bakal diterima sama Bora? Trus gimana ama nasib dua sahabatnya yang lain?


Dipeluk dong abis kelar ngejar kreta ayang kayak adegan film AADC

Review Film 20th Century Girl - Kisah Cinta Gadis Abad 20 an: 


Menurutku, film korea 20th Century Girl memiliki berbagai aspek yang mirip dengan drama korea Twenty Five Twenty One. Dari mulai adegan, tokoh cewek yang unik, juga kisah cintanya yang bisa dibilang sad ending. 


Meskipun ada banyak kesamaan vibes yang dibangun dalam ceritanya, tapi masih ada sisi lain yang berbeda. 


Kisah cintanya memang teramat klise. Ya, namanya jatuh cinta di era milenial, di mana dulu kalau mau nelpon tuh nggak bisa. Kita harus kirim pesan ke pager. Dari kode pesan yang dikirim ke pager ini, penulis membangun narasi yang membuat penonton ikut masuk ke dalam cerita. 


Pager dan email jadi andalan untuk berkirim pesan. Nelpon tuh jarang banget, karena harus pake telepon umum yang pake koin. 


Nangis kejer dah wkwk

Kalau dipikir-pikir orang zaman dulu ribet juga ya. Haha. Tapi beruntunglah di era mereka cinta masih bisa diperjuangkan, walaupun begitu sulit seperti melupakan Reyhan. Haha. 


Bayangin aja, gimana caranya tau kabar ayang kalau nelpon dibatasi waktu. Kalau koinnya habis ya udah, nggak bisa nelpon lagi. Paling cuma janjian di pager buat ketemu di mana gituuu. 


Pesan di pager juga berbatas waktu, karena modelnya pesan singkat yang harus didengarkan di telpon, bisa telepon umum ataupun telepon rumah. 


Menurutku yang bikin kisah di film 20th Century Girl menarik adalah karena kisah cintanya ibarat cinta abadi. Kisah cinta yang nggak hanya LDR beda benua dan beda negara, tapi udah beda alam akhirat. 


Si cewek, Na Bora pernah nyeletuk bilang, gimana pun kalau cowoknya mati pun dia nggak peduli. Dia bakalan move on dan menjalani hidup yang baru tanpa Woon-ho. Dia lupa kali ya kalau ucapan adalah doa. Ucapannya beneran kejadian dong. 


Woon-ho udah nggak ada karena udah meninggal di tahun 2001, tahun di mana dia baru pindah ke Selandia Baru. 


Woon-ho nggak keburu melihat sosok baru dari kekasihnya, Bora. Bora yang ada di abad ke-21. Bora yang tentunya akan tumbuh jadi gadis yang dewasa. Bukan Bora di tahun 2000. 


Ditraktir es krim aja seneng banget. Haha


Isu tentang kiamat tahun 2000 itu memang udah jadi bahan gosip sejagat raya. Bahkan ramalan bakal kiamat ini juga ramai dibahas oleh anak-anak remaja di Korea yang hidup tahun 90 an. Begitu ganti masuk abad milenium di tahun 2000 dan ternyata nggak jadi kiamat, mereka seneng banget. Mereka pun merayakan kehidupan yang lebih baik dan segar. 


Kisah cinta 20th Century Girl akan related dengan penonton drama korea Twenty Five Twenty One (drakor 25 21). Meskipun endingnya kurasa jauh lebih nyesek. Udah LDR beda dunia, tahunya pun setelah 15 tahun berlalu. Cowoknya udah kependam di tanah, dia baru sadar setelah puluhan tahun. 


Ya, kalau dipikirin kagi ngenes banget kisah cintanya. Meskipun begitu, aku jadi sadar bahwa penonton film 20th Century Girl yang related pasti adalah orang yang juga merasakan kesamaan perasaan dan kehidupan di tahun 1990-2000 an. 


Di tahun 2000 an orang baru mulai kenal internet, jadi bisa dibilang cikal bakal dunia maya sudah ada sejak tahun itu. 


Chatting dengan orang asing melalui MIRC atau yahoo messenger, kirim pesan lewat email, chat dengan stranger, bahkan jatuh cinta via online. Lalu, interaksi yang terbatas karena hanya punya pager tanpa telepon rumah, tentu bikin orang jadi terbatas. 


Kisah 20th Century Girl membuat aku jadi serasa kembali ke tahun 2000 an. Tahun itu umurku baru 12 tahun. Jadi bisa dibilang masih unyu-unyu. Tapi sempet kok ngerasain bikin email di warnet, berburu video rentalan di toko langganan, dan chatting di room chat dengan sistem patungan bareng teman SMP. Haha


Kalau dulu itu komputer hanya milik orang kaya, dan mesin ketik juga. Pager hanya dimiliki orang tertentu. Eh, mas sepupu punya pager lho. Tapi aku nggak ngalamin zaman pakai pager ini. Hehe


Kalau pakai telepon umum buat nelpon gebetan sih ada banget. Wkwk. Dulu aku nemenin temen yang mau pdkt sama teman kelas lain. Hahaha. 


Udahan nangisnya dong. bikin mewek seminggu nih 😭😭😭


Oiya, menurutku yang menarik adalah endingnya yang tak terduga. Ada plot twist yang membuat kisah cinta Na Bora dan Poong Woon-Ho jadi unik. Selain itu, kisah cinta ini juga menghangatkan hati dan menunjukkan bahwa persahabatn di tahun-tahun itu masih tulus. 


Kita bisa bersahabat dengan orang lain yang menjadikan mereka seperti keluarga sendiri. Bahkan menghabiskan waktu di rumah sahabat itu sesuatu yang wajar. Dari main bareng, nugas bareng, sampai makan bareng pun nggak masalah. 


Tanpa sadar, adanya internet memang memudahkan kita, tapi kita jadi sulit menghargai kehadiran orang lain secara utuh karena distraksi social media dan gempuran internet di tahun 2022 seperti sekarang yang mengubah pola interaksi antar manusia. 


Di tahun 2000 an, kita masih mau datang ke rumah orang lain untuk berinteraksi. Sesekali janjian menggunakan telepon umum atau pager. Berkirim kabar lewat email, namun bukan berarti kehidupan hanya sebatas ketikan huruf di layar komputer. 



Menurutku, internet saat itu adalah bentuk transformasi perubahan industri, hingga membawa perubahan banyak hal. Internet mengubah manusia, dan manusia berubah menjadi lebih individualis. Tidak seperti pola kehidupan sebelum tahun 2000 an yang lebih senang dengan interaksi nyata yang seperti keluarga sendiri. 


Overall, kalau kamu tanya apakah film 20th Century Girl ini worth it? Yes. Film korea terbaru di Netflix ini akan membawamu bernostalgia serasa melintasi zaman. Film ini akan membuat generasi sekarang jadi lebih menghargai teknologi dan kehidupan yang dijalani saat ini. 🥰


Rating : 10000/10 🌟


Nah, selamat menonton film 20th Century Girl di Aplikasi Netflix ya! ❤️



Cast Pemain film 20th Century Girl di Netflix: 


Kim You-Jung sebagai Na Bo-Ra

Byeon Woo-Seok sebagai Poong Woon-Ho

Park Jung-Woo sebagai Baek Hyun-Jin

Roh Yoon-Seo sebagai Kim Yeon-Doo


Senin, 06 Juni 2022

Review Film Yuni : Ironi Perjodohan Gadis Remaja Di Tengah Masyarakat yang Patriarki


Film Yuni : Ironi Perjodohan ala Gadis Remaja Di Tengah Masyarakat yang Patriarki


Saya habis nonton film Yuni di Disney Plus Hotstar. Film berdurasi 2 jam ini mengangkat tema tentang perjodohan di kalangan masyarakat Banten. Banyak gadis muda yang menikah muda karena desakan ekonomi, juga permintaan dari orang tua.


Dalam film Yuni, seorang gadis bernama Yuni harus berhadapan dengan mitos bahwa jika menolak lamaran sebanyak dua kali, maka selanjutnya ia akan sulit mendapatkan jodoh terbaik. Padahal saat itu, Yuni sedang berjuang untuk mendapatkan nilai bahasa Indonesia yang bagus agar bisa lolos seleksi beasiswa kuliah sesuai impiannya.

Jumat, 04 Februari 2022

[Review Film Indonesia] Akhirat - A Love Story (2021) : Terjebak di Dunia Para Hantu hingga Mengalami Koma

 


Judul Film : Akhirat - A Love Story

Tayang perdana : 2021

Durasi : 1 jam 52 menit

Genre : romance & fantasy drama

Pemain film : Adipati Dolken, Della Dartyan, Verdi Solaiman, Windy Apsari, Ayu Dyah Pasha, Arswendi Nasution, Nungki Kusumastuti

Rating : 9/10 ⭐

Nonton Film Indonesia Akhirat a Love Story di aplikasi Netflix


❤️❤️❤️

Sabtu, 12 Juni 2021

Review Film Korea : The Box - Park Chanyeol

 

The Box - Park Chanyeol EXO

Review Film Korea : The Box - Park Chanyeol

 

Sinopsis Film Korea The Box :

Film The Box dibintangi oleh aktor Joo Dal Hwan dan Chanyeol EXO. Film The Box ini berkisah tentang seorang lelaki bernama Jihoon (Park Chanyeol) yang hanya bisa bernyanyi dengan menggunakan sebuah kotak ajaib. Jihoon lalu bertemu dengan produser bernama Min-soo (Jo Dal Hwan) dan kemudian mereka melakukan perjalanan touring bersama. Mereka mendukung satu sama lain dalam bermusik.

 

Rabu, 23 September 2020

Review Film Rio (2011) : Perjuangan Menyelamatkan Spesies Burung Langka Blue Macaw di Rio de Janeiro Brazil

 

review film rio 2011

Review Film Rio (2011) : Perjuangan Menyelamatkan Spesies Burung Langka Blue Macaw di Rio de Janeiro Brazil

 

Film Rio ini sudah lama tayang di bioskop tahun 2011. Film Rio merupakan film animasi Amerika keluaran Blue Sky Studios. Film Rio berkisah tentang  Blu (didubbing Jesse Eisenberg), dan Jewel (didubbing oleh Anne Hatheway).

Blu dan Jewel merupakan burung beo Blue Macaw, spesies burung langka yang hidup di Rio de Janeiro, Brazil. Blu termasuk burung Blue Macaw yang masih hidup. Namun ia berada di Minnesota, sedangkan Jewel berada di Rio de Janeiro, Brazil. Keduanya terpisah jauh dan tidak mengenal satu sama lain.


Selasa, 22 Oktober 2019

[Review Film] Bebas 2019 : Persahabatan Anak SMA tahun 1995 an

Film Bebas

Aku nonton film Bebas yang tayang tahun 2019 ini udah dari beberapa hari lalu. Tapi kepingin bahas ini di feed ig deh. 😆 Film bebas ini bisa dibilang film adaptasi yang terkonsep dengan baik. Ga ngasal. Risetnya detail. Terutama detail-detail film kaya setting rumah, sekolah, bahasa gaul, kirim salam di radio, majalah gadis, tata rambut belah tengah, baju sma yang dikeluarin, masih pake pager gaes yang ngehits di tahun 1995 an.



Ada beberapa adegan yang bikin pengin ikut nyanyi kaya pas Jojo bikinin koreo buat anak-anak Geng Bebas, trus lagunya "Cukup siti nurbaya" haha.

Ya ampuun ngakak juga pas scene bahasa G. Gigi ngilu seketika. Ngomongnya ribet yeu. Haha 😂 Dan yang paling memorable pas gengnya misah dong. Lagunya menguras air mata. Huhu 😭

Endingnya menurutku pas bgt. Apalagi ada kemunculan Reza Rahardian yang bikin suasana makin seru deh. Dari yang mellow yellow sampe ketawa. Bikin pengin ngejitak ni pengacara koplak. Hahaha. 😅

Dan dialognya berisi semua. Misalnya pas Jessica bilang, "Lo ngrasain nggak sih, setelah ketemu sama kalian. Gue ngrasa kayak hidup lagi. Hidup lebih berwarna lagi" Bikin mikir, iya juga yaa. 😆

Pemilihan castnya juga sesuai. Bisa semirip itu cast Gina pas remaja dan dewasa. Yang bikin terkejut cast Suci di ending. Wow banget deh 😆

Trus, aku paling suka lagu Maizura, yang judulnya Aku Tanpamu. Bener-bener ngena di hati, apalagi sesuai scene filmnya yang pas anak-anak geng Bebas terpaksa pisah sekolah. Fiuh, sedihnyaaaa. Terpisah dengan soul mate karena keadaan yang nggak memungkinkan buat barengan. Mo nangis akutu. 😭

Eh iya, mas Riri dan Mirles masih idealis ya. Masuk-masukin isu tentang politik di film ini. Padahal kalau di film Korea aslinya yaitu Sunny seingetku ga ada adegan bertema politik. Ini beneran bagus sih menurutku. Filmnya bukan film persahabatan aja. 😄

Pokoke bagus deh. Jarang kaan aku muji film lokal. Kalau muji brati emang beneran bagus. Haha 😄

#filmbebas #bebasmovie #moviefreak

Nb : sebenernya mau bahas film Bebas di blog lebih banyak, tapi nggak sempet. Yawis nulis di ig feed. Eh ternyata ga nongol postongannya gaes. Tapi anehnya tu postingan muncul di feed hari ini. Jadinya kan telat dan ga muncul di timeline. Yowis aku posting di blog aja. Siapa tahu ada yang butuh reviewnya. 😛

Minggu, 21 Juli 2019

Review Trailer Film Mahasiswi Baru, Film Komedi Widyawati yang Kekinian dan Antimainstream

Hai gaeess. Aku abis liat triller film barunya Morgan Oey yang judulnya Mahasiswi Baru. Trailernya seru daan lucuuu! Jadi penasaran deh gimana ciamik aktingnya nanti. 😍

Kamis, 06 September 2018

Review Film Bilal : A New Breed of Hero


Review Film Bilal : A New Breed of Hero

Halo, man-teman. Kali ini saya akan mereview film Bilal. Film Bilal ini udah lama banget saya tungguin karena waktu itu pernah nonton trillernya. Dengar-dengar ini kali pertama ada animasi yang menggambarkan fakta sejarah dan awal perkembangan Islam di Mekkah. Nah, saya pun nonton film ini udah lama juga, beberapa minggu yang lalu. Baru sempat review sekarang. Hehe. Maafkan rada lama. Nunggu mood ngumpul. :P

Selasa, 04 September 2018

Review Film Hichki – Rani Mukherji


Review Film Hichki – Rani Mukherji

Hai-hai, man teman, udah lama banget saya nggak nonton film India yang dibintangi Rani Mukherji. Terakhir nonton sekitar pas SMP deh. Wkwk. Berapa tahun yang lalu ituuu? Lama bet yaaah. :D Jadi waktu tahu ada film terbarunya yang berjudul Hichki, film ini beda dibanding yang lain, saya penasaran dong. Sayang film ini nggak tayang di bioskop sini, atau saya yang kelewat jadwalnya ya? Hehe. Pokoke akhirnya saya nonton setelah download file di internet. Sekalian nyari subtitle yang udah ada. Syukurlah nemu subtitle yang asyique buat dinikmati. *eaak




Sabtu, 25 Agustus 2018

[Review Film Korea] Along With The Gods : The Last 49 Day's


[Review Film Korea] Along With The Gods : The Last 49 Day's

Hai, hai, udah lama saya nungguin film sekuel ini. Along With The Gods 2: The Last 49 Days. Film korea yang merupakan kelanjutan dari film sebelumnya yaitu  film korea Along With The Gods : The Two Worlds yang masuk box office Korea. Pas ditayangkan di Korea sana, film lanjutannya ini juga mencapai 10 jt penonton. Wow banget ya.

Jadi, karena ini film lanjutan, apa dong ceritanya? Ceritanya seruuu banget! Sampe pas mau ending aja ternyata belum kelar rasa penasaran saya. Kirain udah kelar, ealah kecele dong, masih ada dialognya. Sampe aku balik lagi padahal udah mau nyampe pintu keluar. Wkwk. Keknya bakal ada lanjutannya di film 3 dan 4. Jadi, harap sabar nunggunya ya. Karena nunggu kelanjutan film ini tayang rada lama. Haha




Anyway, saya mau cerita film Along With The Gods 2 : The Last 49 Days. Film ini berkisah tentang 3 dewa kematian yang dijanjikan bisa bereinkarnasi jika mereka membantu jiwa ke 49 melewati alam baka. Alam baka ini kayak alam hisab gitulah ya, klo dalam Islam. Jadi di sana bakalan ditanya-tanya buat diadili.

pengadilan Kim Soo Jong, sang kapten minta keadilan

Minggu, 15 Juli 2018

[Review] Film Dangal – Perjuangan Atlet Gulat Perempuan Pertama Asli India Peraih Medali Emas Olimpiade


Review Film Dangal – Perjuangan Atlet Gulat Perempuan Pertama Asli India Peraih Medali Emas Olimpiade

Ngomongin soal film, saya udah lama nih nggak ngereview film. Belakangan ini saya rajin nonton film, tapi waktu ngereviewnya yang kurang. Huhu. Maafkan ya. Nah, sekarang saya mau mulai rajin ngereview lagi. Dimulai dari film Dangal dulu ya. Jadi film ini besutan Aamir Khan karena dia jadi produser sekalian pemainnya. Aamir Khan, salah satu aktor tampan bollywood yang dulu terkenal dengan film 3 Idiot.

Kamis, 12 April 2018

[Review Korean Movie] Train to Busan

[Review Korean Movie] Train to Busan

Udah lama mau nulis review film Train to Busan ini, tapi kelupaan mulu. Wekeke. Maafkaan. Jadi ceritanya udah lama saya pengin nonton film Train to Busan pas jaman drakor Goblin masih ongoing, tapi keburu males karena harus download. Saye tak de quota ye, kak. Jadilah kapan hari main ke rumah Nindri, sekalian minta file film dan drama korea. Thanks, Nin. Akhirnya bisa nonton film Babang Gong Yoo juga. Hahaha 😆

Anyway, saya cerita aja ya langsung...

Sabtu, 31 Maret 2018

[Review Film] The Greatest Showman

[Review Film] The Greatest Showman

Film The Greatest Showman berkisah tentang PT Barnum yang memiliki usaha sirkus yang sangat dikenal di Amerika. Ia memulai karirnya berawal dari saat Phineas Tailor Barnum alias Phineas/Barnum, seorang anak tukang jahit jatuh cinta dengan gadis dari keluarga kaya raya, Charity.

Jumat, 08 Desember 2017

[Review Film] Filosofi Kopi 2

[Review Film] Filosofi Kopi 2

Hai hai, selamat malaaam~ Menjelang weekend nih, mau ngapain aja hari ini, temans? Saya abis nonton film Filosofi Kopi 2 di Iflix. Berhubung lagi musim ujan jadi nggak bisa kemana-mana, padahal pengin nonton film di CGV. Daripada bosen, jadi nonton film di rumah deh. Sebenernya kemarin nontonnya, tapi karena belum kelar saya lanjutin hari ini. Enaknya nonton film di hp bisa dipause kalo mau kelarin kerjaan yang lain dulu. :D

Jumat, 30 Juni 2017

Mengenal Lebih Dekat Sosok BJ. Habibie dalam Film Rudy Habibie

Mengenal Lebih Dekat Sosok BJ. Habibie dalam Film Rudy Habibie

Halo, man-teman, gimana suasana Idul fitri di kampung halaman? Mohon maaf lahir batin ya jika ada khilaf selama kita berinteraksi. :) Anyway, dalam suasana Idul Fitri, orang akan lebih suka menghabiskan waktu bercengkrama dengan keluarga dan kerabat untuk bersilaturahim. Saya jadi ingat dulu waktu simbah masih hidup kami sekeluarga pergi ke rumah simbah di Slawi. Para sepupu berkumpul, bermain kembang api di halaman rumah, makan ketupat dan menonton film lebaran di siang dan malam hari.

Rabu, 03 Mei 2017

[Review J-Movie] Kanojo wa Uso wo Aishisugiteru (The Liar and His Lover)

[Review J-Movie]  Kanojo wa Uso wo Aishisugiteru (The Liar and His Lover)


Takeru Sato bermain peran sebagai Ogasawara Aki, penulis lagu yang genius di film Jepang berjudul Kanojo wa Uso wo Aishisugiteru (The Liar and His Lover). Film Jepang ini sudah lama tayang, tapi saya baru sempat menuliskan reviewnya. Sebelumnya, saya sudah pernah menonton film Samurai X yang melambungkan nama Takeru Sato menjadi aktor ternama karena kepiawaiannya memainkan peran.

Komunitas