Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cinta. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 06 April 2013

Let's Move On and be Awesome Instead!



Let's Move On and be Awesome Instead!


Kamu pernah jatuh cinta dan kemudian patah hati? Susah lupain si dia? Ya, dia… si mantan itu. Mungkin bagiku ini pengalaman buruk. Berkali-kali jatuh cinta tapi kok ya belum jodoh ya? Ada aja halangannya. Dari orang tua nggak setuju, ternyata beda tipe, nggak bisa long distance sampai ternyata dia lebih klop sama sahabatnya. Beuuuhh, kalo diinget-inget bakal sebel bin mangkel! Pengen nangis tiap inget, tapi mau gimana lagi?

Tiap kali patah hati itu rasanya saya nggak bisa ngapa-ngapain. Keingetan terus, dan tentu ini bikin jiwa saya jadi bermasalah. Kebayang masa lalu emang nggak enak. Saya masih cinta dia tapi dianya udah nggak pernah mikirin saya lagi. Nah, kan? :’) Cewek emang tipe yang suka main perasaan. Cowok sebaliknya. Walau gitu, kadang ada juga cowok yang susah move on dari mantan.



L.O.V.E. Seperti benang, cinta suatu saat akan terputus juga.

Kita bisa mencipta ikatan baru yang membuat kita akan bahagia lagi.


Bagaimana pun, cewek emang lebih perasa. Ada banyak pertimbangan kenapa cewek jadi susah move on, ya kayak saya ini. Saya sampe pernah diketawain sahabat. Waktu itu saya curhat sama dia. Saya ajakin dia makan siang. Entah gimana ceritanya ya, saya curhat sambil nangis sampe saya nyicip rasa air mata yang jatuh di dekat bibir. Duh, padahal lagi makan bakso. Huwaaa, jadiiii, rasa kuah baksonya berubah asin. Weww… :')

Pas itu, sahabatku udah bete juga kali ya. Mau nenangin dan jelasin panjang lebar. Kasih nasihat macem-macem. Tetep aja nggak ngefek. Jadi dia yang awalnya serius kasih nasihat malah ketawa. Wedeeehh :p *jitak* 

Alasannya, ya karena saya susah move on. Masih aja suka ngoceh soal mantan. Hiks. Dalam hati kadang masih bertanya kenapa dan kenapa bisa terjadi patah hati lagi? Tapi, ah sudahlah.

Menulislah, karena menulis melegakan hati :)
Eniwei, kamu pernah ngrasain susah move on juga? Saya pernah coba tips ini. Mungkin buat kamu berguna juga ya

1.                Ikhlaskan kenangan antara kamu dan dia
Ada banyak kenanganmu sama dia. Pas pertama kenalan sampe akhirnya berantem. Kamu bisa mulai menata hati dengan mengikhlaskan semua kenangan itu. Kadang masih keingetan ya? Kalo gitu, buat kenangan yang baru.

Saya pernah baca di novel P.S. I Love U. Sukaaa banget sama quote ini. "Ingatlah semua kenangan manis kita, tapi jangan takut mencipta kenangan baru.”

Ya, kamu berhak kok mendapatkan kehidupan yang lebih banyak cinta dengan mencipta kenangan baru. Bukalah hatimu dan ayo senyuuumm.;)

2.                Memaafkan kesalahan dia
Memaafkan. Iya, maafin aja. Memaafkan itu membaikkan jiwamu, lho. Kamu jadi lebih merasa tenang setelah memaafkan dia. Semoga dengan memaafkan, hatimu lebih damai. :)

3.                Letakkan porsi logika lebih besar dibanding perasaanmu
Hati yang terlanjur sakit, seringkali karena kamu terlalu menilai tinggi rasa sakit dan kecewa itu. Anggaplah bahwa kejadian ini akan mendewasakanmu.

4.                Rendahkanlah hatimu
Ada pertentangan emosi dalam diri. Mungkin sulit dan mustahil untuk mengistirahatkan pikiranmu dari ingatan tentangnya. Tapi percayalah, rendah hatimu akan membuat masalah ini terasa lebih mudah dilewati. Badai pasti berlalu.

5.                Rasa dan masa akan indah pada waktunya
Rasa cinta itu datang kapan aja, dan hilang juga bisa kapan aja. Kamu bahkan nggak tau sejak kapan kamu mulai jatuh cinta sama dia, kan?  Melepaskan dia dari hatimu memang butuh waktu. Kalo gitu kamu juga bisa move on dengan membiarkan waktu yang akan menyembuhkan luka hatimu.

6.                Berpisah bukan berarti ga ada komunikasi lagi
Jujur, saya lebih suka berpisah baik-baik. Tapi seringkali salah paham tanpa komunikasi itulah yang membuat hubungan merenggang. Apalagi sama-sama emosi dan tak ingin mendengar adalah salah satu kelemahan dalam hal komunikasi dua hati. Karena saya nggak ada komunikasi lagi, saya berusaha stalking. Ternyata ini lebih bikin sakit hati. Btw, lebih baik sih cuekin aja.

7.               Lakukan “Me Time” dan sibukkan diri
Waktu patah hati, saya berusaha untuk memperbanyak kegiatan hobi. Melupakan secara sadar seringkali justru nggak bisa. Ya, namanya juga kenangan. Jadi kegiatan itu sedikit demi sedikit menggeser prioritasku. Pikiranku tentangnya mulai berkurang meski tak bisa drastis. Tapi saya suka. Saya bisa mulai menata diri lagi.


Let's Move on! :p


Jadi,  iya… kehilangan memang menyakitkan. Tapi yakinlah kamu bisa melewatinya. Sama seperti saya yang masih berusaha untuk move on juga.

Saya suka kata-kata ini yang ada di profile blog mba Windi. Big hug, mbaakk Win. Thanks yah. “When I get sad, I stop being sad and be awesome instead.” Ya, saya harus belajar untuk menjadi awesome buat diri saya sendiri. Let’s move on and be awesome instead! ;)

nb : foto koleksi adekku diambil dari google, entah sumber webnya mana aja. heuheu. folder lama soalnya. maafkeun. :')


Kamis, 13 Desember 2012

Menikahimu atau menikahi keluargamu?

Bismillah...

Tanggal 8 desember kemarin, waktu salah seorang sepupuku nikah, ada pertanyaan aneh yang tiba-tiba terlintas di kepala. Mungkin karena aku kurang akrab dengan sepupuku yang ini, jadi pas dia nikahan ya aku cuma dateng bantu-bantu aja. 

Sempet keinget ada obrolan gini; "Itu anak kamu yang kemarin sakit ya, mas?" 
Si pengantin laki-laki nanya ke si kakaknya sepupu yang nikah. Trus dijawab blablabla. 

Aku melihatnya sih, si pengantin laki-lakinya bahkan ga akrab dan belum kenal dekat dengan keluarga kakak iparnya. Kenalannya aja cukup singkat, lebaran kemarin sempat ke rumah calonnya untuk nanya tanggal nikah, dan langsung nikah desember ini. Bahkan si ibunya masnya itu belum pernah dateng ke rumah sepupuku. 

Jadi terbersit pertanyaan, "Apa memang harus ya kenalan dulu dengan calon keluarga baru termasuk sama pakdhe, om, budhe, dll? Atau langsung nikah aja gpp asal udah deket sama orang tua calon?" 

Aku nanya kayak gini karena duluuu banget, 2 tahun lalu waktu deket sama seseorang, aku dikenalkan dulu sama adeknya, ga taunya adeknya lebih condong sama mantannya si mas-ku itu. Ga jadilah akhirnya. Satu tahun kemudian juga sama, kenalan lagi dengan orang lain, hasilnya sama. Si adeknya mas itu lebih condong sama temen deket si mas di kantor, dan akhirnya milih dia sebagai calon ipar. Kadang tertegun aja dengan kejadian begitu. Ga jadi berjodoh cuma karena sodaranya calon ga suka. Glek. Nyesek pake banget. Apa memang harus kenal dekat dulu baru bisa jadi besan? Rasanya enggak. Kalo gitu nikahnya bisa lama kali ya. Ah, entahlah. Bahkan menyatukan dua hati aja belum tentu bisa sreg, apalagi harus menyatukan dua keluarga dengan 2 latar belakang yang berbeda? Apalagi kalo beda budaya. Ini ga mudah. 

Jadi, sebenernya lebih penting mana? Menikahimu atau menikahi keluargamu? 
Toh nyatanya sodaraku bisa tanpa harus dekat dulu dengan calon kakak iparnya. Jadi? Itu sih pilihan aja. 


Senin, 08 Oktober 2012

Sepotong Surga di Bukittinggi



Sepotong surga di Bukittinggi
By Ila Rizky Nidiana

Aku menatap langit bukittinggi
Butiran air jatuh perlahan menitipkan resah hati
Di jejak pagi bermula
Kuarahkan hati pada sepotong doa

Untukmu yang menjelma nada indah
Aku titipkan rindu yang kian jengah
Jam gadang tegap menjulang
Ada langkah buruburu pada perjalanan kita
Menggapai kilau bening hati
Menumpahkan selaksa cawan asa di jejak kaki yang singgah

Di sini kutahu Tuhan
Mengintip satu takdir kehidupan kita
Pada sebait nafas hidup yang baru dimulai
Karena kembara belumlah usai

Tegal, 300612, 13:30

Jam Gadang - Bukittinggi :D



NB : 
Sajak ini menang di lomba sajak perjalanan Gola Gong sebagai sajak hiburan ke-3. 
Hadiahnya paket buku, hehe :D Makasih, kak Fanz atas inspirasinya ;)

sumber foto : ini dan ini 

Minggu, 29 Juli 2012

Cinta dalam sekotak email


Dear You,

Ada cinta dalam serpihan kata. Itu yang aku rasakan setiap membaca pesan yang kamu kirim ke emailku. Iya, ada cinta dalam sekotak email yang kamu kirimkan setiap pagi datang menghampiri. 

Bukan waktu yang singkat sampai akhirnya hari ini email itu berisi 50 pesan. Tak mudah melewati banyak hal bersamamu. Siapa bilang mudah? Banyak hal yang terlewati bersama,  semua itu tersimpan rapi dalam kotak kenangan di pesan yang terkirim. Perasaan, kegalauan, rasa rindu, bahkan amarah pun pernah singgah. Dan sejauh ini kita masih bisa melewati banyak hal bersama, kan?

Kamu bahkan pernah bilang bahwa kamu lebih merindukan menunggu email datang daripada mengupdate blog. Mari lupakan dulu soal blog, fb, twitter. Karena di email, kita bisa jadi diri kita sendiri. Kamu bisa menceritakan apapun yang kamu alami. Termasuk ketidaksukaanmu terhadap beberapa hal yang biasa kulakukan. Sikap cuek, pelupa, keras kepala, dll. Kamu lebih suka mengutarakannya lewat email karena tak perlu mendengarku berceloteh panjang sembari membantah komentarmu tentangku. Itu cara kita meredam emosi kita yang kadang labil, bukan? 

Kadang aku merasa terlalu banyak perbedaan di antara kita tapi perasaan itu bisa ditepis dengan keterbukaan. Yang penting komunikasi, katamu. Aku tahu bukan hal mudah untuk membuka perasaan apalagi masa lalu yang sudah melintas jauh namun masih kuungkit juga.  

Aku sudah berjanji  sejak hari pertama kali kita berkirim email. Aku akan menulis email padamu setiap hari. Membalasnya meski kadang telambat karena kesibukan yang begitu menyita waktuku. Maafkan aku dengan banyaknya emosi yang terkuras sampai hari ini. 

Selalu ada cinta untukmu. Tak peduli apapun yang terjadi, berjanjilah kita akan selalu bersama. Tanpa rahasia. Tanpa kejutan. Dan aku akan selalu setia kepadamu dalam segala hal, selama itu dalam kebaikan. Aku akan berbagi kisah banyak hal padamu, kapan pun kamu mau mendengarnya. 

Suatu saat ketika kamu gelisah, kamu akan ingat bahwa email itu akan mengingatkan sejauh mana jarak yang sudah kita tempuh untuk sampai ke jalan ini. Sejauh mana upaya kita untuk mendekatkan hati kita. Maka, teteplah menulis untukku. Karena aku sadar bahwa bahagia itu kita temukan di setiap serpihan kata. Berdoalah selalu, semoga Tuhan mendekatkan jarak ini sesegera mungkin yaa. Agar kamu bisa mengutuhkan aku. :)

Tegal, 290712, 02:02

Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway 4 tahun di blogdetik selalu ada cinta



Rabu, 06 Juni 2012

Antologi ke-33 : Perindu Surga

Bismillah...

Aku sudah lama menunggu ini. Ketika naskah calon pendamping surga itu terbit subuh tadi pagi, rasanya terharu banget. Pengen nangis, hehe :D #lebay :p  Buku ini hasil audisi akhir tahun. Beneran akhir desember aku kirimnya, tanggal 31 pas. :D Tepat tanggal 6 bulan 6 tahun ini, naskah pendamping surga terbit di puput happy publishing. ^^

Dan yakk, masih speechless ketika baca lagi naskah yang aku ikutkan di buku ini. 

Judulnya : Tujuh Untai Manik Rindu. 

Ga tau kenapa ya. Mungkin karena nulisnya pake hati, bener-bener jadi doa. Entah nanti Allah kabulkannya kapan dan bentuk pengabulannya pun seperti apa, yang penting udah minta lewat tulisan. Harapannya sihhh, semoga yang baca bukunya juga ikut mengaminkan tulisan para penulisnya. :D

Dan...

Thanks to mba d' Lizta yang udah jadi PJ lomba ini, hehe. Beliau hari ini milad, semoga sukses dunia akhirat ya, mba. Berkah berkahh... dapet jodoh seperti yang mba inginkan. Yang terbaik dan halallah. Hihi...  ^^

Buku ini menggenapkan buku-buku antologiku. Jadi totalnya per hari ini berjumlah 33 buku. Horeyyy... Alhamdulillah. Rekor nih. Soalnya beneran ga kepikiran buat nyampe ke titik ini. Sejauh ini. Dan bisa nulis yang bikin orang nangis, bersyukur, senyum, tertegun, jadi satu. Kupikir kemampuan nulisku udah ilang karena 2 tahun ga dipake. Hihii... Ternyata Allah masih sayang sama aku. Dibalikin lagi kemampuanku seperti semula, meski itu pun butuh waktu yang ga sedikit, sekitar 10 bulanan sejak Agustus yaa... Harapannya semoga makin bagus tulisanku bukan hanya soal teknik, tapi juga soal makna tulisan itu sendiri. Semoga bisa jadi tabungan amal. Aamiin ^_^

Ini dia sinopsisnya ;

Judul Buku : PERINDU SURGA
(Kisah Para Perindu Surga)
Penulis : Anung D’Lizta, dkk
Penerbit : Puput Happy Publishing
Cetakan : Cetakan Pertama, Juni 2012
Isi : Halaman; 13x19 cm.
ISBN : 978-602-18227-4-6
Harga : Rp 40.125,-

Sinopsis:

Aku adalah tiupan ruh yang menginginkan teman di syurga kelak. Aku adalah hamba yang selalu memohon teman di syurga kelak. Tempat yang luar biasa indahnya. Tempat pilihan bagi hamba Allah yang beriman.

Tuhan, darimanakah pintu syurga-Mu kelak terbuka untukku?
Tuhan, akan mudahkah pintu syurga-Mu terbuka untukku?
Tuhan, adalah Malaikat-Mu yang akan menghalangiku membuka pintu syurga-Mu?

Tuhan, darimanapun arah pintu syurga-Mu itu semoga selalu terbuka untukku. Karena aku “Perindu Syurga” yang setia dalam genggaman-Mu.

Info Buku: http://puputhappy-publishing.blogspot.com/2012/06/perindu-surga.html

NB: Buku sudah bisa dipesan via inbox FB Futicha Turisqoh II atau SMS ke 085642560633.



Silahkan diorder jika berminat yaa... ;D
Thanks you sudah membaca postingan promosi ini hehe :D

Tegal, 060612, 23:12


Kamis, 01 Desember 2011

Jodohmu Jodohku

Judulnya nyambung gak ya? ahaha... pengen nulis ttg ini soalnya baru aja baca tulisan seorang blogger yang aq kenal pas awal ngeblog di tahun 2006. eh tu akang tumben bener update tulisan setelah hiatus yang lumayan luamaaaaa.... :P


namanya Kang Donny Reza. kenal pas awal2 ngeblog dulu di blog fs, tahun 2006-an. 

Ini tulisan terbarunya yang tadi aq baca, aq kutip sebagian. Tulisan lengkapnya bisa dibaca di sini
 
sering kali kita mengeluhkan susahnya mendapatkan jodoh, lalu mencoba mencari pembenaran seolah-olah Tuhan menunda pertemuan kita dengan jodoh terbaik yang sudah Tuhan siapkan untuk kita. Sementara, barangkali yang sesungguhnya terjadi adalah Tuhan sudah ‘mengirim’ seseorang terbaik ke hadapan kita, lalu kita menolaknya karena tidak sesuai dengan kriteria yang ada di benak kita. Mungkin saja orang tersebut sudah sangat dekat, tapi ‘makhluk sempurna’ di dalam benak kitalah yang membutakan mata dan pikiran kita. Mungkin juga, jika Anda seorang wanita, orang tersebut sudah berniat melamar Anda, tapi Anda menolaknya karena, “kurang sreg di hati“. Begitu alasan Anda. Padahal, bisa jadi Anda sendiri tidak yakin dengan alasan tersebut karena sudah terlalu dibutakan oleh angan-angan Anda. Lucunya, setelah itu, Anda masih mengeluh betapa susahnya mencari jodoh. Jodoh yang sempurna, tentu saja.


Jujur, beberapa hari ini agak galau lagi . #eaaaa. ;p
nah, kmrn2 curhat sama seorang mbak. Ngobrolin soal jodoh. Kok bahasannya jadi mirip sama yang ditulis si akang  kmrn ya? Hihii...:D


Si mbak ngletuk gini "kalo jodoh, ya harus diusahakan ya. salah satunya dengan memperjuangkan." (lupa2 ingat kata2nya kek gimana, intinya sih gitu :))


Membayangkan saya sendiri yang ada di pihak yang dibicarakan kang donny. dan ingat kata2 si mbak itu. saya jadi membayangkan diri saya jadi si orang itu. Yang udah disodorin jodoh, tapi sok-sokan milih yang neko2, sampe nggak nyadar sebenernya jodohnya itu udah ada di depan mata. Ya Allah, iya ya? emang gitu ya? trus siapa dong orangnya? Kasi bocoran dikit dong, Allah. Biar ga galau mulu. heuu... T__T




#PostinganGeJe


#AbaikanSaja


:p




011211, 21:09

Senin, 21 November 2011

Detak Hati Bidadari Biru

BAB 2: GEJOLAK HATI


Detak Hati Bidadari Biru
By Ila Rizky Nidiana

"Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu, belajarlah untuk tenang dan sabar."
(Khalifah Umar bin Khattab R.A.)

"Kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa."
(Novel 5 cm, Donny Dhirgantoro)

Aku gadis biasa yang beruntung. Dilimpahi cinta seorang lelaki tampan nan bertanggungjawab. Lelaki yang kukenal dari sebuah organisasi kepemudaan. Lelaki yang berjarak 5 tahun dari usiaku. Cintanya padaku adalah nafas yang tak pernah hilang dilekang waktu.  Ridhanya adalah peluru yang siap mengantarkanku menuju cita-citaku.

Aku membolak balik buku 5 cm karya Donny Dhirgantoro. Ingin rasanya menangis di dekapan suamiku. Tapi aku hanya bisa melepas rasa gelisah itu di dalam hati. Kata-kata itu mengingatkanku kembali pada diriku sendiri. Tiga tahun yang lalu, inilah kalimat yang sakti mandaguna bagiku. Dan sekarang, aku ingin kembali mengobarkan spirit itu. Menjaga azzam, menguatkan hati, dan menebalkan husnudzon kepada Allah.

Aku masih harus bersabar menunggu izin Kakak- panggilanku untuk suamiku- untuk bisa S2 di luar. Ingin rasanya menangis. Usiaku hampir 24 tahun, tapi belum boleh sekolah lagi. Satu alasan yang sering Kakak kemukakan yaitu karena Rania, puteri kecil kami masih dalam golden age. Dan Kakak memang tak bisa menjalani long distance relationship denganku.

Suatu hari aku mengumpulkan keberanian untuk membicarakan ini dengan Kakak. Ingin rasanya dia tahu apa isi hatiku. Lalu berurailah alasan-alasan itu dari bibir lelakiku. Alasan yang membuatku langsung tertunduk malu pada Allah. Alasan yang melepuhkan seluruh sendi-sendi protesku.

"Walaupun Asti masih kecil, tapi Kakak ketergantungan banget sama Asti. Perempuan yang bisa mengubah Kakak hanya Asti. Kakak memang menginginkan Asti bisa kuliah sampai S3 di luar negeri, seperti harapan ibu terhadap Asti. Tapi Kakak mohon jangan pernah jauh-jauh dari Kakak karena Kakak gak bisa hidup berjarak dengan Asti dan Rania. Sabar ya, nunggu Kakak tugas belajar dulu, nanti Asti bisa cari sekolah di negara yang sama.”

“Tapi, Kak…” Belum selesai ucapannya, aku memutus kata-kata Kakak…

“Sayang, lihatlah bagaimana pesatnya perkembangan Rania. Logika berpikirnya, daya tangkapnya, dan kemampuan-kemampuannya yang melebihi teman-teman seusianya. Itu juga karena Asti selalu mendampinginya, membacakan Qur'an dan buku-buku untuk Rania setiap hari, memberinya banyak stimulus.”

Kakak  menghela nafas sejenak. Menatapku diam.

“Kakak hanya minta Asti sabar, mendoakan dan mendukung Kakak. Percayalah, akan ada penghargaan dari Allah karena Asti mendampingi Kakak. Masih butuh berpuluh tahun untuk sampai pada cita-cita kita, dan Kakak mau Asti selalu di samping Kakak.", ditariknya tanganku mendekat ke dadanya. Desir itu… Oh, Allah… Aku pilu menatap wajahnya yang sayu. Kudekap lelakiku syahdu.

Saat itu aku yang tengah galau menanti restunya, hanya mampu terdiam dan menangis berderai-derai mendengar Kakak bicara begitu. Aku tahu, rancangan peta hidup yang telah kami susun tidak lebih baik dari takdir yang telah Allah tetapkan. Tapi aku hanya takut. Ingin rasanya aku selalu memelihara prasangka baik atas takdir yang Allah tetapkan untukku. Tapi logika ini tergelak.

Allah, aku hanya mampu menulis di diary ini. Diary yang mampu membuatku percaya. Kasih kakak tulus padaku. Cintanya adalah segala. Dan ridhanya terpatri di nadiku. Aku dan kakak adalah satu. Utuh. Kami tak bisa berjarak sekian lama, apalagi antar benua.

Aku mengusap air mata yang mengembun di sudut mataku.  Kadang aku lupa dengan ‘sekolah’ yang Allah berikan untukku selama ini, yakni sekolah kehidupanku sendiri. Allah seperti menyentil diriku. Aku yang sangat memimpikan sekolah formal tapi melupakan sekolah yang lebih luas lagi, yakni menjadi ibu teladan dan perempuan yang berkiprah di masyarakat.

Aku masih ingin terus belajar, Kak.
Aku masih ingin mendapatkan kesempatan itu.
Aku ingin menjadi manusia yang terus menimba ilmu
Menimba sebanyak-banyaknya ilmu kehidupan dan menjadi manusia yang bermanfaat sebagai khalifah fil-ardh.

Semakin aku meronta ingin menyegerakan keinginanku, semakin lama Allah menguji, sejauh mana cintaku pada suami berlindung di bawah ketaatan kepadanya dan kepadaNya. Aku yang tak  ingin mengecewakan Kakak, lebih suka memendam rasa ingin ini dalam-dalam.  Sempat aku berfikir kakak sungguh egois, mengedepankan prinsipnya. Prinsip untuk menunda keinginanku sampai puteri kecil kami benar-benar tumbuh sempurna dalam usia emasnya.

Kakak, panggil aku…
Aku ingin segera terbang menggapai benua lain
Agar citaku tak kandas.
Agar asaku tak tergilas waktu.
Agar sayap citaku berhimpun dengan sayap lain di belahan bumi Allah yang lain.

Rabbana, bila ikhlas itu belum jua hadir, ijinkan aku menemaninya mengarungi babak-babak kami berikutnya. Di bawah naungan cintaMu, aku meminta. Lapangkan jalan kami, ya Allah. Dan malam ini aku mengetuk langitMu lagi, menyemai  doa-doa kami yang tak pernah usai. Untukmu, lelaki pilihanku. Aku patuh dan tunduk atas nama cintaku padaMu, ya Allah.

Semarang, 151011, 18:03
~Untuk sepasang sahabat: Asti dan Kak Didi. Semoga Allah menggenapkan doa kalian segera. Aamiin.~
Keis Rania Tsabita Nuryazidi- Cantiknyaaaaa. Ammah pengen cium Rania deh... Hihi... :P

  NB : masih nunggu pengumuman naskah, semoga masuk 60 besar yg dibukukan dari total naskah yang masuk 300-an. Doanyaaa... >:D<


Kamis, 17 November 2011

Kita, puisi dan cinta

Bismillah...

Tadi siang pas smsan sama mba Nenny Makmun, aq baru tau ada info event 1000 puisi di Kompasianival. Kompasianival ini event khusus buat menyambut miladnya kompasiana ke-3.  

Karena penasaran, aq buka grup fiksiana. Ternyata ada info lain lagi, bukan hanya 1000 puisi tapi juga ada event Mirror (Cerita Mini Horor) aq langsung daftar dapet nomer urut 22. hihi... brati posting tulisannya hari pertama. Waaah,senangnyaaa! :D

Nah pas malam ini buka grup fiksiana lagi, kok ada komen kak Nito(Granito Ibrahim) di postingan grup. Tumben, kayaknya belakangan admin satu ini jarang keliatan. haha... Akhirnya malah meluncur ke fb dia. Soalnya sejak event FPK selesai , aq  ga pernah login lagi di kompasiana, wekeke..Dan otomatis ga ngikutin banget postingan2 temen2 disana. Eh, kak nito abis posting link ratu Puisi di Kompasiana. keren! Ada mba Venus, mba ratih, dan mb nenny makmun juga(di sana namanya : Noorhani Laksmi). Yang lain sih belum terlalu kenal. hehe... 

Abis baca2 nama nominasi ratu puisi, meluncurlah lagi ke lapak kak nito. lelaki satu ini emang jago kalo bikin puisi. baca aja puisinya yang ini. Romantisnya elegan menurutku. hihiii... Klo dari novelis, ada mba sefyana khairil, nah... model tulisan dia juga begini. Ada penulis puisi namanya Afra Afifah si pemilik diary hujan. Temen smp ku yang kutaksir dl juga model puisinya begini , wekeke... #gakAdaYangNanya :D  

Ah yasudah, segitu aja wis reportasenya. Kangen mereka yang menuliskan cinta lewat puisi. Kangen belajar buat puisi lagii... Seperti kata temen MP-ersku Kak Tanto : "Puisi itu wakil rasa dalam kata, La..." Hmm, iya juga ya. Jadi kalo nulis puisi pasti pake rasa, ga mungkin tanpa itu. Haha... :P

171111, 19:09

Rabu, 02 November 2011

Mudah Hadir Mudah Pula Sirna


MUDAH HADIR, MUDAH PULA SIRNA
by Bunda Tatty Elmir


Seketika saya ternganga, ketika seorang sahabat dekat yang sudah seperti saudara sendiri menegur saya yang entah kenapa senang sekali jadi mak comblang ( hahahaaa pengakuan jujur ceritanya )

“ Emang ga takut ya kalau terjadi apa-apa ?”, sergah si kakak.

“ Lha, mau ibadah kok takut ?“ balas saya

“ Iya kalau mereka bahagia, kalau ga ? dikau bakal disesalin mereka seumur hidup adekku “

“ Yah kan semua ada konsiderannya mba ( saya sok-sok menyesuaikan bahasa dgn si kakak yg ahli hukum )…soal resiko semua serba mungkin. Tapi kalau diniatkan ibadah..kan harus ikhlas…. Termasuk ikhlas jika disalahkan kalau memang salah atau dianggap salah “, jawab saya belagak kalem, padahal dalam hati deg..degan juga, sambil mikir….apa iya niat baik saja bisa jadi jaminan untuk sesuatu hasil yang baik ?. Belum lagi mata dan telinga kita yang sering sekali salah melihat dan mendengar… plus keterbatasan pusat memori yang kerap salah persepsi itu ?.

Saya terhenyak, ketika si ‘kakak’ meneruskan serangannya,

“ Tat, kebayang ga… si Fulan dan si Fulin yang baru saja kita kenalkan 2 bulan lalu sekarang sudah minta dinikahkan ? “,

“ Apa ? “, saya benar-benar kaget tak menyangka progresnya secepat itu. Padahal saya tahu persis mereka selama ini terpisah di benua berbeda. Hanya bersua di dunia maya, paling banter mendengar suara di telepon, alias belum pernah bertemu muka di dunia nyata.

Tiba-tiba saya teringat peristiwa tadi pagi, antara Ciawi – Jakarta, seorang ‘sahabat’ menasehati anak gadisnya yang sebentar lagi akan menjalani hidup menjadi mahasiswi rantau Insya Allah.

“ Nak, tau ga…tidak banyak gadis seberuntung dirimu…… pintar ini itu, dan Alhamdulillah lahir dalam keluarga yang saling mencintai. Karena itu jangan pernah lupa bersyukur atas semua karunia Allah, dengan cara merawatnya….. dan bla..bla..bla “

Ending ditutup dengan pesan utama si ayah

“ Jika suatu ketika engkau jatuh hati anakku, jangan pernah dia tahu perasaanmu …pandai-pandailah menjaga diri dan hati…karena itu adalah inti segala kemuliaan dan kehormatan diri “,

Anak : " Jadi jatuh hati itu salah ya Pap ? "

Ayah : " Ya ga lah nak. Jatuh hati bukan dosa, karena rasa suka datang dari NYA, dan itu anugerah. Tapi setan akan memboncengi anugerah itu dengan menggoyang hati dan indera untuk mengekspresikannya ...dan itulah awal mula maksiat memikat ".

Anak : " Beda ga sih Pap, jatuh hati dengan jatuh cinta ? "

Ayah : " Kata banyak ulama jelas iya tuh. Jatuh hati melahirkan kelekatan dan keinginan yang berlumur nafsu. Sedang cinta SEJATI hanya bisa hadir dari perjuangan dan pengorbanan kemudian melahirkan tanggung jawab ".

Anak : " Maksudnya ? "

Ayah : " Jatuh hati adalah kelekatan yang terjadi di luar pernikahan, sifatnya sesaat, sementara. Kalau Jatuh cinta terjadi setelah pernikahan, dan itu hanya ada setelah melalui perjuangan dan pengorbanan yang tak mudah, dan karena itu kelekatannya juga tahan lama ! ", ujar laki-laki itu serius sembari tak lupa menceritakan bagaimana dulu upaya gigihnya memperjuangkan impiannya untuk menikahi seorang gadis yang ‘gengsian’ separoh mati….. pandai menyimpan rahasia hatinya, dsb..dst. Sembari bernostalgia mengisahkan kepenasarannya…… ( Oma Irama aja kalah heehehe )

Inti dari obrolan sang ayah dan anak gadisnya yang saya amati itu adalah pengajaran si ayah, tentang pentingnya MENGHEMAT RASA, dan menghargai PROSES !

Saya jadi tertarik untuk merenung dan menuliskan obrolan biasa tadi, mengingat dunia yang kita hadapi kini, adalah jagat yang serba instan, serba bergegas dan tak lagi menghargai proses. Semua yang begitu mudah dihamburkan, karena semua juga begitu mudah didapatkan !

Bukan hanya makanan !. Tengoklah apa yang terjadi di berbagai tempat bimbingan belajar. Pelajar dicekoki berbagai cara pintas menjawab soal. Namanya bisa rumus ‘The King’, ‘the Kong’ atau apalah namanya. Bahkan kita membaca laporan berbagai media, bagaimana bimbingan belajar bahkan sekolah sendiri, tertangkap melakukan kecurangan dengan memberi kunci jawaban.

Anak-anak digegas, dicekoki dengan cara instan… tidak lagi diajarkan nilai-nilai KETEKUNAN, KESUNGGUHAN, KETABAHAN. Tidak salah kalau generasi itu tak lagi mengenal,( boro-boro menghargai ) “ PROSES “.

Kembali kepada ISU ‘perjodohan’, saya kembali menerawang…gundah memikirkan bejibun ‘anak-anak’ yang tengah terpikat asmara, setelah perkenalan di dunia maya. Belum lagi saban membaca status dan komen-komen di FB yang menunjukkan BETAPA LABILNYA dirimu. Progresif IMPULSIF !!! Heheheee maaf ya cintaku ;))

“ Lha Bun…apa bedanya jatuh hati dengan sahabat pena jaman beheula ? “ dalih salah seorang dari mereka.( Padahal itu hukumnya sdh pasti. Tidak semua gaya hidup orang lama BENAR. Dalam beberapa hal, justru orang jaman dulu harus belajar banyak pada GAYA HANIF anak jaman skrg )

Memang tak ada yang salah sih. Berkenalan bisa lewat cara apa saja. Medianya juga berubah-ubah, seirama dengan perkembangan jaman.

Saya juga mengerti kenapa anak-anak jaman sekarang berkomentar “ Alay…lebay “ ketika tak dapat memahami makna lagu “ Fatwa Pujangga “ karya Said Effendi yang kembali muncul ketika menjadi OST “ Sang Pemimpi “ yang dinyanyikan tokoh Arai.

Bisa dimengerti karena lirik awalnya berdendang “ Tlah kutrima….suratmu yang lalu….

Penuh sanjungan kata merayu…Syair dan pantun tersusun indah, sayang…Bagaikan madah fatwa pujangga “

Aduh nak… bukan masalah surat, …. internet, chatting, SMS, MMS…. Bukan sayang…bukan itu.

Juga tak salah jika kalian saling mengenal lewat facebook, twitter, blog, kaskus atau chat room atau apalah namanya.

Yang jadi masalah ketika urusan serius seperti pernikahan, kalian anggap “ Percobaan “, dengan alasan “ Kan ga jaminan juga, pacaran belasan tahun & tak sungkan-sungkan bermesraan di dpn publik kaya yang di TV sana, toh bentar juga cerai, trus kawin lagi, pacaran lg, lalu selingkh lagi tanpa rasa salah....toh pacaran yang lama itu tak akan menjamin membuat rumah tangga awet bahagia sejahtera kan bun ? Lagian toh bunda sendiri yg bilang berulang-ulang...pacaran setelah nikah aja, semua akan indah pada waktunya. “… pasti itu senjata keramatmu kan sayang ?

Lho nak….. siapa yang nyuruh kalian pacaran ? ckk..ckk.ckkk...trus ada embel-embel timeline yang sekian lama pula ?

“ Tapi bun… kan pekerjaan baik harus disegerakan ?”, begitu selalu delik mu.

Dudududuuuh nak sayang, memang betul pekerjaan baik harus disegerakan. Tapi apakah memutuskan menikah dengan manusia antah berantah itu pekerjaan baik ?

“ Belum tentu bunda…. “, kembali dikau berkomentar lirih.

Belum tentu nak…memang semua serba belum tentu dan tidak jaminan.

Tapi minimal …apapun pekerjaan yang kita ikhtiarkan hendaknya memenuhi rukun, syarat, dan jangan dilupakan KEPANTASAN, untuk menjalankannya. Apakah semua itu sudah melalui tahapan yang sewajarnya ?

Bukankah untuk membangun komitmen butuh waktu guna mendapatkan KEYAKINAN ?

Tidakkah semua yang mekar digegas juga akan layu digegas pula ? Tengoklah buah yang dikarbit, Soon ripe soon rotten bukan ?

Saya teringat dengan surat Fussilat ( QS 41 ).

Mulai dari ayat 9-12, setiap membacanya, dada saya berdegup hebat.......

Allah Sang Maha Berkehendak, Maha Berkuasa saja, ternyata SANGAT MENGHARGAI PROSES.

Lihatlah, di ayat ini disebutkan Allah menciptakan bumi dalam 2 masa, menentukan makanan bagi penghuninya dalam 4 masa, dan 7 langit dalam 2 masa pula pada setiap lapis langitnya.

Subhanallah.

Pastinya ayat ini penuh pembelajaran buat kita manusia yang tak punya kuasa dan tak berdaya apa-apa. Untuk apa Allah menjadikan sesuatu bermasa-masa?. Bukankah jika IA berkehendak, maka semua “ Terjadilah “. “ Kun fayakun “.

Nak, hidup adalah perjuangan, kata orang bijak itu.

Semua apa yang kita inginkan, ghalibnya memang adalah sesuatu yang harus kita UPAYAKAN dengan gigih, diraih dengan sabar, termasuk urusan memilih jodoh yang baik !. Memilih jodoh yang baik, adalah langkah awal membangun BANGSA, membangun peradaban !.

Dan setiap perjuangan, apapun bentuknya adalah suatu perjalanan panjang penuh liku yang sarat ujian, membuat kita menderita, dan butuh pengorbanan, dalam meniti langkah demi langkah laksana menyusun bata untuk suatu bangunan yang kokoh...yang tak mudah goyah ..tak bisa rubuh. ...

Karena itu ia mensyaratkan daya tahan….daya tahan …..dan DAYA TAHAN ! agar langkah itu TAK RAPUH. Sesuatu yang diperjuangkan dengan susah payah, maka kita akan menghargainya, tak rela mengabaikan apalagi melepaskan !

Meski hidup penuh kejutan, tidak mekanistik, namun sangatlah tidak masuk akal, jika memilih jodoh yang baik, bisa dilakukan dengan cara instan.

Percayalah nak, sesuatu yang mudah hadir, akan mudah pula sirna.

* Ssssst yuk kita dengar pesan Kinang&Keydo dari balik awan sana "Menikah itu memang asiiik, karena itu yuk mari kita mencari jodoh yang baik, dengan cara yang benar pula".

July 21 at 7:49pm

Senin, 10 Oktober 2011

I wish you were here

Membaca AADC after seven years part 5 ini membuatku makin geregetan. huhu.. bayang pun, eh... bayangkan ding... :p 
Kisah part 4 kmrn berlanjut di part 5 ini. 

Ayah rangga meninggal tiba-tiba karena suatu kecelakaan di NY. Rangga yang kehilangan, mencoba menghibur diri. Dia dihadapkan pada situasi apakah benar dia harus kembali ke ina sedangkan NY lebih menjanjikan kehidupan yang aman untuknya? maka rangga lebih memilih untuk menjadi pengajar di sebuah universitas disana. 



dan konflik dimulai. huwa... >,<

itu gimana ceritanya ya... si Cinta mau ke NY buat summer course, si Rangga malah mau cuti ngajar buat pulang ke ina. katanya di ina mau ada reuni sma. glek. firasatku,  di part berikutnya mereka belum bisa ketemu. Yaahh, kecewa dehh pembaca...eh, tapi belum pasti ding...:D

dan yang lebih bikin termehek-mehek pas adegan cinta main ke kwitang cuma buat mengenang rangga. :))

daleemm dah critanya. mengingatkanku pada sesuatu, eh..seseorang.. liat aja potongan  note ini... :'(
***
Suara klakson membuat Cinta tersentak.
“Kalau jalan liat-liat!” bentak pengendara motor yang hampir menabrak Cinta.
Entah karena bentakan itu menusuk hatinya atau alasan yang lain, tanpa sadar airmata Cinta jatuh di sudut matanya.
“I wish you were here, Rangga,” bisiknya menerawang. Menatap nelangsa ke arah zebracross, tempat pertama kali Rangga mengandeng tangannya. Melindunginya dalam diam.
***
Nah, marii ditunggu part berikutnya. :D :D
ga sabar menantii. haha... ;)
Thanks mba fitri, atas tulisannya yang cantik sekali... jadi pengen main ke kwitang. meski disana aq ga akan ketemu Rangga-ku. wkkwk... ;p

091011, 21:33 


Bagi yang penasaran pengen tau kisah AADC after seven years-nya, add aja mba fitri 
(maaf ga bisa ngelink ke note, karena disetting untuk friends mba fitri saja) 



Kamis, 06 Oktober 2011

Seringkuh ~ Bunga Rampai Selingkuh



Alhamdulillah... 
Naskahku Essai-ku berjudul "Menyemai Cinta Usai Badai" masuk buku Seringkuh(1). :D
Ini antologi ke-6 ku, alhamdulillah...
Ada 2 buku dengan desain cover berbeda.
Oya, jika dilihat dari label di cover buku, bisa dipastikan buku ini dikhususkan untuk target pembaca berusia 18+ karena mengusung tema yang ya... lumayan berat. All about selingkuh. :P
Slamat untuk teman-teman yang masuk proyek antologi ini.Semoga berkah ya..^^
=======

SERINGKUH
Bunga Rampai Selingkuh
Penulis: Dian Nafi, Ila Rizky Nidiana, Dkk
Penerbit: Hasfa Publishing
ISBN 978-602-98187-2-7

180Hal.Rp 39rb
Silakan sms 081914032201 atau inbox fb Hasfa Publisher untuk pemesanan.
Tulis nama/alamat/kodepos/telpon/jumlah/judul buku yang dipesan

Daftar naskah yang masuk buku Seringkuh(1)

Masih Setia
Mata Indah Riana
Jangan Khatamkan Cerita Senja
Makan Malam
Ternyata Dia Berkhianat
Selingkuh Yang Nyata
Sayang
Dilema Hati
Wanita Dan Perselingkuhan
Antara Raida, Aditya Dan Karminah
Don’t Be A Fool, Tinggalkan Laki-Laki Itu!
Mba ( Married But Avaible )
Sebuah Kesalahan
Senja Di Beranda
Jelaga Hatimu
Cinta Bisa Memilih!
Awas, Dia Mengintai Kita!
Menyemai Cinta Usai Badai ~ Ila Rizky Nidiana
Sakitmu Membunuhku
Bukti Cinta Untuk Suamiku
Acuh Namun Butuh
Rindu Dan Cinta Membuat Aku Terbelenggu
Engkaulah Bidadari Itu, Sayang
Selingkuh, Noda Dalam Kesetiaan
Nasib Mawardhani
Noda Dibalik Kesetiaan
Sisi Lain Dari Kesetiaan
Mantan Mengajak Selingkuh ... Oh Tidak!
Sepotong Cinta Dua Sahabat
Jalinan Kasih Yang Terkoyak
Masih Kukuh Berselingkuh?
Ada Apa Denganmu?
Gara-Gara Play~Girl
Beberapa Tips Selingkuh Dengan Aman
Musuh Dalam Selimut
Menjauhi Selingkuh
Musquerade
Kerjaanmu Geguyon Dengan Wanita
Pernikahan 2.0
Love is Blind Honey.
***


SERINGKUH (2)
Bunga Rampai Selingkuh
Penulis: Dian Nafi Dkk
Penerbit: Hasfa Publishing
ISBN 978-602-98187-2-7
180Hal. Rp 39rb
Silakan sms 081914032201 atau inbox fb Hasfa Publisher untuk pemesanan.
Tulis nama/alamat/kodepos/telpon/jumlah/judul buku yang dipesan


Romansa Kelu.
Standing Ovation
Percikan Yang Harus Padam.
Laka Cinta
Bara Asmara Liar
Bertandang Ke Bilik Sebelah
Lima Belas Jam Di Stasiun Kalbu
Jejak Hati Yang Semu
Tanda Pengkhianatan Cinta
Merobek Kehangatan
Tak Ada Selingkuh, Keluarga Utuh
Selingkuhkah Gia?_
Selingkuhberbalas
Serpihan Yang Tertinggal
Intermezzo
Sebuah Tulisan Sederhana Sebelum Berselingkuh
How To Be Faith
Cintaku Bukan Cinta Biasa
Hati Yang Rapuh
Dilema Hati Tak Berujung
Satu Hati Tiga Cinta
Membunuh Janji
Selingkuh Dalam Rumah Tangga Dan Ranah Publik
Cunak
10 Tips Menghindari Terjadinya Perselingkuhan / Keretakan Rumah Tangga
Ini Mentorku, Mana Mentormu
Lika Liku Selingkuh
7 Tips Jitu + Ampuh Terhindar Dari Rasa Ingin Selingkuh !
Surat Yang Tak Pernah Sampai
Karma Itu Masih Berlaku
Obsesi Oedipus Complex Menghantam Bahteraku
Kenistaan
Luka Hati
Berbicara Selingkuh
Anakku, Kekasihku
***

Komunitas