Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label giveaway. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label giveaway. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 November 2012

Menemu Rindu




Menemu Rindu

Pertemuan adalah rinai, tak
akan pernah jatuh ke tanah
jika kita tidak menggenapkannya

Kita resapi rindu ini, menempuh
jejak dari hati ke hati
jika diam, kita akan saling menanti

Kala kita setia, kitalah air tercurah
di mana tetesan hujan kita menjelma
menyatu menembus sudut waktu

Temuilah rindu pada hati abadi
pada bulir mawar, akan merah
kelopaknya, karena Dia yang akan melukisnya

Semarang, 010112 : 07:52

foto pinjem dari sini dan sini

Puisi ini diikutsertakan dalam Giveaway Semua Tentang Puisi


Senin, 15 Oktober 2012

Cara Mencegah dan Menanggulangi Tawuran


Anak laki-laki itu harus sering diajak ngobrol supaya terbiasa mengemukakan pendapat. Kalau tidak, mereka akan terbiasa menggunakan tangan untuk menyampaikan keinginan. (Anak Sejuta Bintang)

Pertama kali membaca statement itu di status fb mba Dey, di bulan april lalu, aku awalnya cuma tertegun. Lalu kemudian mengamini. Banyak hal yang sulit untuk diuraikan tentang betapa sulitnya mengontrol anak lelaki menjadi apa yang kita inginkan. Salah satunya adalah mengontrol emosi mereka saat mereka marah. Aku percaya statement itu bukan tanpa alasan, tapi dibentuk dari sebuah pemahaman yang cukup lama dari sang penulisnya. Bahwa memang, anak laki-laki kesulitan untuk mengomunikasikan apa yang mereka inginkan.

Saat akhir-akhir ini aku mendengar berita tentang tawuran antar pelajar, ingatanku kembali pada statement tadi. Bahwa anak laki-laki harus sering diajak bicara. Why? Karena, jika tidak, ia akan berbicara dengan menggunakan tangannya. Lihat saja tawuran yang sekarang sedang marak. Bukan hanya tawuran antar pelajar saja, tapi juga tawuran antar warga. Sebagian besar pelakunya adalah para laki-laki yang kehilangan control emosi. Sampai pernah kulihat, anehnya saat para warga itu tawuran mereka menggunakan helm sebagai penutup kepala. Apa gunanya helm jika mereka memang berniat untuk tawuran. Aneh sekali. Toh kalo memang gentle, tak perlulah tameng untuk melindungi diri. Apalagi menggunakan pisau untuk menusuk korban dari arah yang tidak terduga. Terkesan sekali tidak jantan. Jika mereka berniat untuk merusak orang lain, lalu merusak fasilitas  lingkungan, lalu kenapa harus ikut-ikutan melindungi diri? Toh, sudah niatan mereka untuk melakukan aksi kan?

Tawuran memang bukan hal baru di negeri kita. Jadi, jika hal itu terjadi, jangan saling menyalahkan. Yang saat ini diperlukan adalah solusi konkrit untuk menanggulangi dan mencegah tawuran terjadi. Tawuran yang sering dilakukan oleh para lelaki sebenarnya bisa ditanggulangi dengan cara mendamaikan mereka.

Pencegahan tawuran paling konkrit adalah dengan membentuk karakter anak sedini mungkin. Apa saja yang perlu diajarkan?

Anak harus diajarkan tentang arti bertahan diri, bukan berarti bertahan dengan ikut-ikutan tawuran. Tidak. Tapi mengajarkan arti bertahan dalam bentuk lain. Misalnya saja, anak diajak tawuran oleh temannya, mereka akan memprovokasi. Nah, jika dalam keluarga terbentuk pemahaman bahwa kekerasan tidak baik, maka anak akan menyingkir dengan sendirinya. Tapi jika anak menjadi sasaran kekerasan, ajarkanlah anak untuk bertahan dalam bentuk lain.

Jika prinsip yang diajarkan oleh lingkungan kurang baik, anak akan mengkonversi prinsip hidup tadi ke dalam dirinya, apa saja yang pernah diajarkan dalam lingkungan keluarga akan menjadi pilihan yang tepat untuk mengajarkan mereka tentang arti bertahan diri, tentang arti kasih sayang, tentang arti keberagaman. Pertahanan diri tidak harus menggunakan kekerasan. Nabi Muhammad sendiri pernah mengalami hal ini saat perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian yang mengajarkan perdamaian antar warga  yang berbeda agama. Padahal, jika saja nabi mengatakan “Ayo, serang!”, maka nabi akan menang secara telak. Tapi nabi memilih berdamai. Saat nabi mengatakan mari berdamai, saat itulah sebenarnya nabi menang secara telak. Karena, sebenarnya saat dua orang berselisih yang dibutuhkan adalah seseorang yang memulai untuk berdamai dengan lingkungan yang sedang berselisih paham, yang pandai memaknai kemenangan dengan cara lain. Apa yang lebih mulia dari menurunkan ego? Yaitu hidup dengan perasaan damai karena saat itulah kita sedang belajar untuk menundukan diri sendiri.

Ketahanan bangsa berawal dari ketahanan keluarga. Maka, mari kita bertahan dari serangan perusakan karakter anak bangsa, bertahan dengan mengajarkan akhlak dan budi pekerti sejak dini. Character building menjadi kunci yang tepat untuk menjawab segala jawaban atas permasalahan bangsa, tidak hanya tawuran, tapi juga dari seks bebas, narkoba, dll. Mari perkuat, sinergikan dengan lingkungan masyarakat dan sekolah, kembalikan lagi pada prinsip yang diajarkan agama, utamakan pula diskusi dan musyawarah di atas segalanya. Maka akan terbentuk karakter sejati yang tidak akan dengan mudah larut oleh pengaruh luar. Butuh komitmen terus-menerus, tidak hanya sekedar teori untuk melakukan ini. Jadi, mari beraksi. :)

Artikel  ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Indonesia Bersatu: Cara Mencegah Dan Menanggulangi Tawuran

Selasa, 04 September 2012

Takdir terbaik bagi tulisan saya


Takdir terbaik bagi tulisan saya


Setiap naskah memiliki takdir masing-masing. @nulisbuku

Ada yang bilang bahwa saya selalu beruntung. Katanya sih. Apalagi mungkin mereka hanya melihat sisi luar yang tampak. Tidak melihat sisi yang mungkin tidak mereka sadari sebenarnya adalah ketidakberuntungan saya. Saya sering merasa bahwa usaha saya tidak selalu berhasil, tentu bisa jadi karena banyak factor. Dalam hal bisnis, saya pernah kena tipu. Dalam hal jodoh saya sering patah hati karena tidak jadi berjodoh. Dalam hal tulisan, saya tahu bahwa tulisan saya jauh dari sempurna sehingga sering ga menang juga di lomba, bahkan dulu ga tau kabar tulisan saya gimana.

Di bulan oktober tahun lalu,  saya pernah ikut kegiatan bernama #11project11days. Project ini bernama 11 project dalam 11 hari karena memang kami mengerjakan 11 project menulis di event ultah nulisbuku.com dalam kurun waktu tersebut.

Hasil project tersebut saya tuliskan dalam sebuah tulisan yang saya dedikasikan untuk sekedar menjadi catatan. Suatu waktu Una mengadakan giveaway yang pertama kali. Nah, saya bertekat untuk ikut serta. Saya sertakan pengalaman saya mengikuti event #11projects11days ini di giveaways-nya.

Saya tahu bahwa mungkin tulisan saya tidak terlalu sesuai dengan tema yang dia usung, apalagi tulisan teman-teman bahkan lebih bernas dan berisi disbanding tulisan saya yang lebih berkisah suka duka menjalani event project tersebut. Tentu bagi para pejuang #11projects11days tulisan saya pasti bermakna, tapi belum tentu bagi lainnya, apalagi yang mungkin tidak merasakan euphoria event ini.

Saat pengumuman giveaway tiba, nama saya tidak ada di daftar. Sedih? Nggak juga. Saya malah justru ingin tahu di mana letak enggak cocoknya. Mungkin memang tulisan saya jauh dari kriteria juri. :p Ya, mungkin saja kan? :D Apalagi saya nulisnya pakai ngebut. Biasa deh, deadliners sejati. Hihi. Nah saat itulah saya mengendapkan naskah. Sama sekali tak saya sentuh lagi.

Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Saya sudah lupa dengan naskah saya. Sama sekali tak berniat untuk merombak apalagi mengirim ke mana pun. Ga ada niatan sama sekali buat mempublikasikan di media cetak.

Saya biarkan tulisan saya mengendap di blog ini. Bahkan tidak pernah saya baca lagi. Suatu waktu saya mendapat info kalau Grup IIDN sedang membutuhkan naskah bertema “sang pemenang” untuk diterbitkan di penerbit mayor, yaitu elexmedia. Tema tulisan yang dibutuhkan adalah tentang cerita atau kisah yang berhubungan dengan kemenangan, apa saja yang biasa dilakukan pemenang untuk bisa mewujudkan kemenangan tersebut, apa kriteria yang harus dimiliki oleh pemenang untuk bisa menjadi pemenang sejati. Nah, dipilihlah sekitar 34 naskah. 20 naskah utama, dan 14 naskah mendamping. Yang masing-masing pastinya mendapatkan fee berbeda.

Saya bingung mau menulis apa, deadline sudah hampir menjelang. Karena katanya harus menggunakan bukti pernyataan keaslian naskah, sya jadi pusing cari nara sumber.  Trus kalau dilihat dari tema pastinya yang dilihat tema-tema yang berat. Para jawara yang memang handal dibidangnya. Saya pun ciut nyali. Mau kirim gak ya? Bingung.

Nah, saat itulah saya ingat naskah saya di blog ini. Naskah yang saya ikutkan di giveaway una. Naskah itu sama sekali tidak terpakai. Saya berniat untuk mengikutsertakan naskah saya tersebut untuk lomba tadi. Akhirnya saya rombak sedikit, hanya ditambah di paragraph awal-awal. Dan jadilah saya mengirim naskah tersebut ke email penyelenggara 3 jam sebelum deadline ditutup. Bayangkan? Sama sekali tak ada persiapan kan? Benar-benar terburu-buru. Kebiasaan saya sih. :D *jangan ditiru yah :P*

Saya kirimkan naskah, sambil berkata bahwa jika naskah saya diterima oleh penyelenggara, maka saya baru bisa mengirimkan scan bukti keaslian naskah. Saya harap-harap cemas saat seminggu kemudian panitia tidak kunjung memposting pengumuman. Rasanya antara galau dan tak percaya. Ya gitu deh. Tau kan rasanya nungguin pengumuman lomba seperti apa? Hehe. Rasanya? Dag dig dug der! :p

Jam 8 pagi tiba, pengumuman diposting oleh mbak Tuti Sitanggang, sang panitia. Saat itu saya tak berharap banyak. Tapi begitu saya melihat ada nama saya di deretan nama naskah yang lolos. Saya makin tak percaya. Bagaimana mungkin? Padahal naskah itu pernah tidak menang di lomba lain. Bagaimana mungkin naskah yang saya edit dadakan dan saya kirimkan buru-buru menjelang deadline bisa menang?

Saya seakan seperti diingatkan lagi dengan firman Allah. “Kun fayakun” Sekali Dia menginginkan saya menjadi pemenang, maka Dia aka menjadikan saya pemenang. Kegagalan sebelumnya hanya sebagai batu loncatan.

Nah, yang saya kagetkan adalah, fee menulis untuk project itu lebih besar dari hadiah yang ditawarkan saat saya ikut giveaway. Saya jadi berfikir bahwa mungkin ini memang takdir tulisan saya. Bahwa saya harus menunggu selama berbulan-bulan untuk bisa menentukan mana media yang tepat untuk mempublikasikan naskah saya. Saya jadi lebih semangat lagi untuk menulis, merombak lagi, menulis lagi, dll. Tak ada lagi yang saya takutkan. Saya yakin jika ketetapanNya adalah yang terbaik. Maka setiap tulisan saya pasti akan menemukan takdir terbaiknya. Di mana pun dia akan saya publikasikan, dia akan dibaca oleh orang-orang terbaik, orang-orang yang ditakdirkan untuk membaca tulisan saya.

Semoga sharing ini bermanfaat ya. Tetap menulis, tetap semangat! :D

Salam

Tulisan ini diikutsertakan padaMonilando’s First Giveaway

Minggu, 02 September 2012

Giveaway Novel Cinderella Syndrome Leyla Hana


Kisah cinderella selalu menarik untuk didaur ulang menurut versi masing-masing. Saya pernah melihat ada versi film barat dengan tokoh remaja berjudul another cinderella story, dengan pemain Selenna Gomez. Hasilnya menarik bahkan meledak di pasaran! Dan kini pun, kisah cinderella masih tetap menarik untuk dibahas. 

Kali ini mbak Leyla Hana, penulis novel Cinderella Syndrome mengajak saya untuk berimajinasi sebagai salah satu tokoh rekaan dalam novelnya.
Violet, 25 tahun, seorang penulis yang jarang keluar rumah, hingga menjadi amat manja dan tidak bisa bepergian ke mana-mana sendirian. Ia harus mengajak teman atau  ibunya kalau tidak ingin tersesat. Terpikir untuk menikah supaya punya pengawal pribadi yang siap mengantarnya ke mana-mana.

Bagaimana kisah tokoh ini selanjutnya jika ia menemukan pangeran versinya? Apakah kehidupan akan membaik setelah mereka menikah?

Yukk, simak bareng-bareng. Tentunya ini versi saya, hehe :D

***



Violet, penulis cerdas yang dikaruniai tangan yang mampu mencipta tulisan yang indah. Ia menjadi terkenal seantero penjuru negeri karena tulisannya menarik dan meledak di pasaran, best seller. Sayangnya ia jarang keluar. Ia menggunakan nama pena untuk menutupi jati dirinya. Violet tipikal anak rumahan yang hanya akan keluar bila butuh sesuatu. Sama sekali tak pernah menginginkan untuk berpindah tempat tinggal atau pun berpisah dari ibunya bila ia menikah. Karena ia selalu ingin bersama dengan ibunya. 

Tak ada yang lebih menarik selain kisah cintanya yang rumit, kompleks, dan mencengangkan para sahabatnya. Bagaimana dia bisa menemukan kekasih hatinya hanya lewat percakapan di dunia maya, interaksi yang terlalu intens. Padahal tak ada tatap muka sama sekali. Yang ada adalah jemari yang saling melukiskan kata-kata untuk saling berinteraksi dan menggambarkan sosok diri masing-masing. 

Violet punya kebiasaan tersesat di saat ia pergi dari rumah menuju suatu tempat. Kebiasaannya yang sering lupa arah dan tidak mengindahkan nasihat teman untuk berhati-hati saat bepergian. Violet yang lebih sering diantar teman atau ibunya, menjadi ketergantungan secara psikologis. Ia hanya bisa pergi jika ada yang menemani. Ia tak akan pernah mau untuk pergi jika tidak ada mereka yang mengantarkan. Gawatnya, ia akan bertemu dengan kekasih hatinya yang berada jauh di luar pulau. Bagaimana ia bisa pergi sejauh itu bila ia tidak pernah bepergian jauh? Apalagi tempat yang ia akan tuju bukanlah tempat yang familiar. Jauh dari jangkauan ibunya, jauh dari jangkauan teman-teman terbaiknya. Ia jadi berfikir bahwa ia akan mengandalkan petunjuk arah yang diberikan oleh kekasihnya. Sayangnya, saat di perjalanan, ia lupa menghafal alamat yang dituju, catatan kecil berisi alamat dalam notes di tasnya pun tertinggal di rumah saat ia sedang packing barang-barang.

Hasilnya ia bingung setengah mati di emperan stasiun karena malam sudah menjelang, travel hanya ada nanti pagi. Menelfon ibunya ia disuruh istirahat saja di hotel kecil. Sedangkan kekasihnya sudah menunggu di tempat janjian. Saat itulah ia menginginkan dan berdoa pada Tuhan agar benar-benar terhindar dari musibah yang seumur hidup selalu menghantuinya. Ketergantungan pada orang lain. 

Violet pun nekat tak akan menunggu jemputan tapi langsung pergi sendiri menggunakan bus. Ia menelfon kekasihnya, dan tibalah mereka untuk bertemu pagi-pagi buta. Kejadian selama ia mencari bus itu membuat violet berubah.

Iya, violet baru merasa kalau usianya sudah bukan saatnya lagi untuk tetap berpegangan pada orang lain. Saat itulah ia bertekat untuk menikah dengan kekasihnya yang akhirnya ia temui. Ia berjanji pada dirinya bahwa pernikahan adalah waktu yang tepat untuk merubah kebiasaan dalam hidupnya. Ketergantungan itu akan semakin lama semakin terkikis, ia harus terbiasa bepergian sendiri karena sang kekasih yang akhirnya jadi suaminya itu harus berjuang di luar kota. Long distance love. 

Long distance membuat violet jadi bisa berpijak di kaki sendiri. Mengandalkan suaminya? Mana mungkin. Mereka berbeda kota. Yang ada violet berjibaku sendirian untuk tetap bisa pergi tanpa pengawal mana pun, tidak dari ibunya, tidak dari sahabatnya. Violet belajar menyetir mobil, memasak masakan sendiri, juga menata rumah seperti desain yang dia inginkan. Violet belajar memasarkan bukunya sendiri ke tetangga dekat rumahnya. Ia mulai berubah menjadi pribadi yang supel dan tidak anti sosial lagi. 

Violet sadar, pernikahan pada akhirnya mengubah dirinya menjadi lebih baik. Setengah dirinya telah bermetamorfosis menjadi kupu-kupu yang indah, sebagian lagi masih berusaha berubah, mengubah kebiasaan-kebiasaannya yang "unik" termasuk soal tersesat atau lupa arah. Tapi Violet tahu perubahan itu suatu saat akan membuat ia jauh lebih baik kemudian hari, maka dari itu Violet akan tetap setahap demi setahap menjelma menjadi pribadi yang lebih dewasa dalam bersikap. 

***

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Novel Cinderella Syndrome Leyla Hana



Selasa, 14 Agustus 2012

Kalap Ngekuis di Twitter

Yeahh, capek :D 

Seperti judulnya, hehe. Hari ini saya kalap ngekuis :p Ada berapa ya... lupaaaa. Hihii... Tapi kalo mau dilist, oke deh, saya  tulis listnya dulu yaaa :P

Id yang sering mengadakan kuis serta hastagnya di twitter : 


  1. @alifmagz
  2. @girlbestfriends
  3. @untukalam #ngabuburitz
  4. @theurbanmama feat @birdsnbeesbaby
  5. @detikcom #ILoveIndonesiaBersamaKapalApi
  6. @sushimiseID
  7. @bagibagibuku
  8. @bilanganFu #kuisLalita
  9. @docCiinKakak #DocCiinKakak
  10. @prinfo_jabar @pikiran_rakyat feat @untukalam
  11. @czarproject
  12. @internetsehat #tupathore
  13. @dewisrispa
  14. @arvanpra #ILoveMondayID
  15. @InfoSuperIndo #SIQuiz
  16. @tokiokitchen #tokiokuis
  17. @trinityoptimaID @ungu_twit 
  18. @almizanquran #TafsirSufiAlFatihah
Diantara 18 itu, ada 3 yang udah pengumuman dan saya gagal menang(yang saya kasih tanda coret, ekeke) :p 

Jadi intinya buat menang ngekuis itu, perbanyak aja peluang dengan banyak mencoba. makin banyak mencoba, makin besar peluang menang. 

Misal aja nih, saya ikutan 18 kuis, sementara prediksi 25-50 % menang. Bisa jadi 5-10 kuis itu bisa saya menangkan kan? *pedegila* :)) 

Ya soal prediksi tergantung keberuntungan kita. Dan keberuntungan erat kaitannya dengan doa. Biasanya sih sebelum ngekuis saya doa dulu. 

Kalo mantep, insyaAllah dapet kok. Dan, biasanya sih hadiah yang saya dapat yang memang saya butuhkan. Jadi saya ga nyesel kalo misal hadiahnya ga sesuai, saya bakal kasihkan temen, dan ternyata memang temen saya butuh. Jadi, insyaAllah sebanyak apapun hadiahnya berguna. :D 

Gitu aja ya. hehe. Kalo mau ikutan kuis, folow aja id itu. Kayaknya sih masih sering ngadain kuis, kecuali adminnya udah pada pulang kampung :)) Pasti kuisnya bakal distop juga :D

Sekian aja. Salam. Tetap smangat yaa ;)

140812, 20:00
~efek lagi 'libur' puasa jadi kalap kayak gini :D

Nb : 
yang dicoret strip brati ga menang, 
yang ditulis huruf pink hadiah yg bener2 diinginkan :D

Senin, 13 Agustus 2012

Yakin bisa, pasti bisa!

"Jika kamu membiarkan keraguan itu singgah, seumur hidup kamu tak akan pernah mendapatkan apapun yang kamu inginkan. 

Yakin itu sama dengan niat. Harus di awal, bukan di tengah-tengah, apalagi akhir."





Suatu hari di gathering keluarga besar khatulistiwa tour and travel, pada sesi tanya jawab dan simulasi motivasi bisnis, saya diajak oleh pak direktur untuk melakukan simulasi. Kami diminta untuk melemparkan botol berisi air mineral kepada partner kami di seberang meja. Jarak antara meja saya dan meja partner saya sekitar 5 meter. Sangat jauh kan? Saya tak yakin jika saya bisa melemparkan botol itu dengan tepat dan ditangkap teman saya dengan baik, begitu pun sebaliknya jika saya dilempar botol saya tak yakin jika saya bisa menerima lemparan sejauh itu tanpa kena kacamata saya. Saya pikir, "Takut ah, ntar kena kacamata. Mahalan kacamatanya dibanding air mineral dalam botol itu." Tapi seketika itu, pak direktur mengajak kami untuk yakin dengan kemampuan kami sendiri. Dia berkata, "Yakin bisa, pasti bisa!" Saya akhirnya mau mencoba, meski agak takut-takut. Saya lempar botol air mineral tadi, dan teman saya mampu menangkap dengan baik. Dan sekarang giliran saya yang menerima botol tadi. Saya takut, beneran. Apalagi seisi ruangan melihat simulasi ini. Dan pada akhirnya tangkapan saya berhasil. Yeayy! Berhasiiil! Hanya beda beberapa detik jika saya tidak menangkapnya dengan baik, saya yakin kacamata saya akan kena lemparan saat itu. Sejak itu saya selalu berusaha untuk meyakinkan diri saya sendiri sebelum melakukan project. Apa saya benar-benar yakin? Jika yakin ibarat niat dalam sebuah sholat, maka saya yakin niat saya akan membawa saya pada keberhasilan. Maka saya akan katakan pada diri saya sendiri, "Yakin bisa, pasti bisa!". Motivasi ini berlaku untuk segala kondisi, termasuk dalam bisnis yang penuh risiko.



Postingan ini diikutsertakan dalam Giveaway Motivasi Berwarna yang diadakan oleh Pak Marsudiyanto

Minggu, 29 Juli 2012

Filosofi gelas kosong

"Manusia ibarat gelas kosong. Dituang kopi isinya menghitam, dituang air putih menjadi beninglah ia. Tetapi segelap apapun gelas kopi itu, ia akan kembali bening jika terus menerus dituang air putih, begitu pun sebaliknya."

Pernyataan itu ditulis mbak Nurul Fadilah dalam blognya di postingan giveaway persahabatan. Nah, setujukah saya dengan pernyataan ini? Oke, mari kita bahas bersama... ;)

Pernahkan kita berfikir bahwa Tuhan tidak adil atas takdir kita? Ada sejumput kenangan di masa lalu yang masih tersimpan di bilik ingatan, dan itu tidak bisa dengan mudah kita singkirkan begitu saja. Bisa jadi, masa lalu itu buruk bagi kita, sama seperti air kopi hitam tadi yang mengotori gelas kosong. 

Pernahkah kita merutuki diri, andai saja masa lalu itu tak pernah singgah, apa jadinya kita saat ini? Apa lebih baik atau buruk? 

Pernahkah begitu? 

Yakinlah, tak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Karena kesempurnaan itu milik Tuhan saja. 

Dalam kehidupan kita, kita ibarat gelas kosong tadi. Tak ada yang seputih air bening atau sehitam kopi pekat. Karena kita semua memiliki masa lalu yang tak selalu bisa dikatakan indah. Bisa jadi hitam kelam, bisa jadi samar-samar berwarna abu-abu. 

Ada torehan hitam yang mungkin pernah kita alami dalam hidup kita semasa perjalanan kita kecil sampai saat ini. 

Tak ada yang sempurna di dunia ini kan? Begitu pun dengan kehidupan kita. Begitu pun dengan karakter manusia. Kita yang selalu berinteraksi dengan manusia mana pun, dari kalangan mana saja akan selalu mengalami percampuran budaya, kebiasaan, dan pertautan takdir. Maka interaksi dengan mereka akan menentukan takdir mana yang akan kita sentuh di kemudian hari. Apakah warna gelas kosong kita akan terisi dengan air bening atau air kopi hitam. Atau justru bercampur menjadi keruh.

Maka, jadikanlah diri kita sebagai manusia yang memilih takdir kita sendiri. Tak akan ada pengaruh luar yang akan masuk ke dalam diri kita jika kita tidak mengijinkannya. Lingkungan yang kita pilih akan menentukan masa depan kita ke arah mana. Menjadi si bening atau si air kopi hitam? Itu pilihan kita. 

Saya akan memilih untuk terus menerus berusaha mengisi gelas saya dengan air bening. Karena Tuhan akan menghapuskan sisa air keruh tadi yang terlanjur tercampur dan menggantinya dengan air bening yang baru. Karena Dia telah berjanji bahwa Dia maha pengampun.

Maka, berbahagialah kamu yang selalu memperbarui takdir kehidupan ke arah yang lebih baik setiap hari, setiap detik. Tuhan akan selalu mendampingimu menjadi lebih baik dari sebelumnya. Percayalah. :)


Tegal, 200712, 02:51

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Persahabatan NF

Sahabat adalah ia yang datang saat seluruh dunia menjauh.

Cinta dalam sekotak email


Dear You,

Ada cinta dalam serpihan kata. Itu yang aku rasakan setiap membaca pesan yang kamu kirim ke emailku. Iya, ada cinta dalam sekotak email yang kamu kirimkan setiap pagi datang menghampiri. 

Bukan waktu yang singkat sampai akhirnya hari ini email itu berisi 50 pesan. Tak mudah melewati banyak hal bersamamu. Siapa bilang mudah? Banyak hal yang terlewati bersama,  semua itu tersimpan rapi dalam kotak kenangan di pesan yang terkirim. Perasaan, kegalauan, rasa rindu, bahkan amarah pun pernah singgah. Dan sejauh ini kita masih bisa melewati banyak hal bersama, kan?

Kamu bahkan pernah bilang bahwa kamu lebih merindukan menunggu email datang daripada mengupdate blog. Mari lupakan dulu soal blog, fb, twitter. Karena di email, kita bisa jadi diri kita sendiri. Kamu bisa menceritakan apapun yang kamu alami. Termasuk ketidaksukaanmu terhadap beberapa hal yang biasa kulakukan. Sikap cuek, pelupa, keras kepala, dll. Kamu lebih suka mengutarakannya lewat email karena tak perlu mendengarku berceloteh panjang sembari membantah komentarmu tentangku. Itu cara kita meredam emosi kita yang kadang labil, bukan? 

Kadang aku merasa terlalu banyak perbedaan di antara kita tapi perasaan itu bisa ditepis dengan keterbukaan. Yang penting komunikasi, katamu. Aku tahu bukan hal mudah untuk membuka perasaan apalagi masa lalu yang sudah melintas jauh namun masih kuungkit juga.  

Aku sudah berjanji  sejak hari pertama kali kita berkirim email. Aku akan menulis email padamu setiap hari. Membalasnya meski kadang telambat karena kesibukan yang begitu menyita waktuku. Maafkan aku dengan banyaknya emosi yang terkuras sampai hari ini. 

Selalu ada cinta untukmu. Tak peduli apapun yang terjadi, berjanjilah kita akan selalu bersama. Tanpa rahasia. Tanpa kejutan. Dan aku akan selalu setia kepadamu dalam segala hal, selama itu dalam kebaikan. Aku akan berbagi kisah banyak hal padamu, kapan pun kamu mau mendengarnya. 

Suatu saat ketika kamu gelisah, kamu akan ingat bahwa email itu akan mengingatkan sejauh mana jarak yang sudah kita tempuh untuk sampai ke jalan ini. Sejauh mana upaya kita untuk mendekatkan hati kita. Maka, teteplah menulis untukku. Karena aku sadar bahwa bahagia itu kita temukan di setiap serpihan kata. Berdoalah selalu, semoga Tuhan mendekatkan jarak ini sesegera mungkin yaa. Agar kamu bisa mengutuhkan aku. :)

Tegal, 290712, 02:02

Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway 4 tahun di blogdetik selalu ada cinta



Sabtu, 21 Juli 2012

Resensi Novel Anak Mima dan Putri Jenna


First Novel: Mima dan Putri Jenna- Fita Chakra

Judul buku : Mima dan Putri Jenna 
Penulis: Fita Chakra
Diterbitkan oleh Tiga Ananda, creative imprint of Tiga Serangkai
Jumlah 64 halaman
Terbit Mei 2012
Harga Rp22.000,00

Resensi buku:

Mima seorang anak berambut keriting. Ia sejak kecil sangat gemar memakan wortel karena bunda sering memasakkan untuk Mima. Kata bunda, wortel baik untuk kesehatan mata. 

Undangan ke pesta ulang tahun dari Tara membuat Mima senang sekaligus bingung. Saat ini Mima bingung menentukan apakah ia akan datang ke pesta ulang tahun Tara, teman sekelasnya. Mima tidak mempunyai gaun yang indah, juga kue yang ia sukai bukanlah coklat seperti kebanyakan anak lainnya. Coklat justru membuat giginya belepotan. Mima takut akan diejek oleh teman sekelasnya karena Mima ingin membawa jus wortel sebagai makanan kesukaan yang akan ditukar dengan makanan teman-teman lainnya di pesta tersebut. 

Mima mengutarakan kegundahan hatinya ini pada Putri Jenna. 

Siapakah Putri Jenna? 

Mima berkenalan dengan putri ini saat sedang membersihkan gudang tempat almarhum bundanya menyimpan boneka kesayangannya. Sejak bundanya meninggal, Mima dirawat oleh Tante Sekar, adik ayah Mima. Ayah Mima sangat sibuk mengajar, jadi jika ada kesulitan, Mima sering meminta bantuan pada Tante Sekar.

Suatu hari, Mima tak sengaja menemukan satu diari yang disimpan di gudang. Diari ini dulu ditulis bundanya. Saat diary itu dibuka, keluarlah satu sosok peri cantik bernama Putri Jenna. Seperti namanya, Putri Jenna sangat cantik, dengan balutan gaun ala putri-putri kerajaan. Putri Jenna berjanji akan membantu Mima menpunyai sahabat baru. 

Mima mengatakan pada Putri  Jenna bahwa ia ingin seperti teman lainnya yang mempunyai gaun indah agar bisa pergi ke pesta ulang tahun Tara. Saat itulah, Putri Jenna mengusulkan agar Mima menggunakan uang yang ia simpan di celengan berbentuk patung kucing. Saat Mima pulang dari sekolah, Mima melihat Andin menangis di tepi jalan. Uang Andin yang didapatkannya dari hasil bekerja di sebuah warung makan sepulang sekolah telah dirampas oleh dua kakak kelasnya. Padahal uang itu akan digunakan Andin untuk mengobati penyakit ibunya. Akhirnya, Mima memberikan uang hasil celengannya itu untuk Andin. 

Mima tak menyesal dengan keputusannya, hanya saja dia masih bingung akan menggunakan  gaun apa ke pesta nanti. Mima tak berani meminta uang pada ayah yang telah bekerja keras untuk mencari uang untuk sekolahnya.

Nah, bagaimana Mima mendapatkan baju yang pantas untuk dikenakan ke pesta? Apakah Mima harus berbohong dengan membawa makanan yang tidak disukainya? Yuk, kita baca kisah Mima dan Putri Jenna!

Catatan dari saya : 

Buku ini membuat saya makin jatuh cinta dengan dunia anak-anak. Buku ini berlatar belakang seri fairytale, tapi tidak menggunakan unsur sihir untuk mengabulkan segala keinginan Mima. Saya ingat betul, bahwa Cikgu Ali Muakhir mengajarkan kami para Pabers di komunitas penulis bacaan anak untuk menonaktifkan unsur sihir dalam buku yang pabers tulis. Bukan apa-apa, karena penulis ingin agar tidak ada unsur syirik yang mengarah pada keinginan terkabulnya suatu impian hanya dengan menjentikkan satu jari. Penulis ingin mengajarkan bahwa mandiri itu penting, berusaha itu penting, menabung itu penting. Tidak bisa kita minta pada peri seperti Putri Jenna untuk mengabulkan segala pinta hanya dengan santai saja. Nah, saya menemukan aplikasi saran dari cikgu Ali tadi di buku ini. 

Di buku ini, peran Putri Jenna, Ayah, juga Tante Sekar lebih sebagai pendamping Mima. Mima bisa berdiskusi dengan mereka, mengemukakan pendapat, menanyakan apa yang ia tidak mengerti dan mencari solusi bersama. Bukan sebagai orang yang menyuruh mengambil keputusan ini dan itu, justru Mima lah yang akan mengambil keputusan apakah ia akan menggunakan uang yang ia tabung untuk temannya, atau tidak. Apakah ia akan membawa baju yang indah atau tidak. Apakah kue yang akan dia bawa adalah kue kesukaannya ataukah kue yang tidak ia sukai.

Buku ini mengajarkan kemandirian. Mima yang ingin mendapatkan gaun cantik, harus rela mengambil uang hasil celengannya yang ia tabung selama ini. Buku ini juga mempunyai kekuatan di diksi dan karakter tokoh. Pengenalan karakter putri baik hati membuat saya takjub, point penting ini sampai ke pembaca anak-anak, bahkan juga ke pembaca dewasa. 

Buku ini juga mengajarkan sikap keterbukaan terhadap keluarga. Interaksi antara anak dan orang tua berjalan lancar, mengalir, tanpa ada keinginan untuk mendominasi anak-anak. 

Saya suka inti dari buku ini, bahwa putri cantik bukan karena baju yang mahal, kulit yang putih atau hidung yang mancung. Tapi seperti yang penulis tuliskan di akhir buku ini :

Syarat menjadi seorang putri Hati yang cantik Senyum tulus, tidak dibuat-buat. Tidak malu mengatakan apa yang disukai, meskipun orang lain tidak menyukainya. 

Akhir kata, selling point buku ini adalah karena buku ini merupakan hasil seleksi workshop menulis yang diadakan oleh Penerbit Tiga Serangkai, maka pasti buku ini akan menjawab rasa penasaran kita terhadap kebutuhan buku-buku anak yang sarat dengan nilai edukatif. 

Semoga buku ini menginspirasimu juga ya, teman. ;)

Artikel ini diikutsertakan dalam Kuis Resensi Mima dan Putri Jenna yang diadakan oleh Fita Chakra

Jumat, 20 Juli 2012

Kuis Berhadiah 5 Kumcer dari Mba Fanny

Bismillah...

Lama tak mengunjungi blog mba Fanny, tadi aku liat di list blogroll, mba Fanny membuat postingan baru berjudul KUIS BERHADIAH 5 BUKU KUMCER

Dear friends, dari judulnya saja sudah bisa ditebak kan? Kalau mba Fanny sedang mengadakan hajatan lagi alias giveaway a.k.a kuis. Sebagai kuis hunter sejati, aku terpanggil untuk ikutan ngeramein hajatan ini. Hihi. Gapapa ya, mba Fanny. Jangan bosen kalo aku sering ikutan GA mbak. Wekeke. Menang ga menang yang penting eksiss...  :P  

Kali ini mba Fanny membuat kuis dengan hadiah 5 buku kumcer yang ia tulis. Caranya gampang aja. Ikuti petunjuk di postingan ini. Dan kirimkan sebelum tanggal 25 Juli 2012 jam 15.00 WIB. Ayo kirim sekarang, biar bisa dapet bukunya ;) Yang pasti, setauku mba fanny orangnya disiplin. Kalo telat dikit ga akan dimasukkan ke list peserta, hehe :D jadi, buruan aja ikutannya sekarang. Takut kena pinalti deadline atau koneksi lemot pas deadline. Ekeke. :P

Yuk, pilih kumcer pilihanmu dan dapatkan hadiahnya. ;)

Kalau aku pilih kumcer ini. Cute kan covernya? Hehe... :D 
Wish me luck!. ;)

Tegal, 200712, 19:38



Kamis, 12 Juli 2012

Review Puisi Ririe Khayan


Pada Cinta tanpa penjelasan.

Bara Cinta yang berasap rindu mengudara
Menggelombang pada semesta kasih sayangmu
Pada tarian asa dalam ruang nurani, 
Impianmu mengalun bagai tetes hujan
Untuk nama dihati yang tak akan pudar
Dengan kenangan-kenangan merantai rasa
Inginku tetap dalam dekap ajaib yang bergelora dan mengampuni
Yang tak kenal sesal untuk semua yang terberikan 
Pada udara yang setia mengalirkan partikel-partikelnya
Ketika langit menghampirkan bintang gemintang
Kuhamburkan untaian doa pada himne malam yang sacral
Untuk cinta tanpa penjelasan dari nadi ayah bunda



Puisi adalah bagian dari sisi terdalam seseorang, yang mungkin tidak bisa ia ungkapkan lewat verbal. Dan kali ini mba Ririe Khayan bersedia membagi isi hatinya pada kita. ;) 

Pada cinta tanpa penjelasan. Bahwa cinta akan bergelombang seperti tarian yang akan selalu kita rindukan. Di dalam hati, di setiap sanubari. Impian juga adalah tetesan hujan yang akan meninggalkan partikel kenangan itu dalam sebuah bilik bernama rindu. Dalam sebuah cinta, tak ada kata sesal. Sebab cinta adalah memberi. Seperti yang ditulis di bait ini "Yang tak kenal sesal untuk semua yang terberikan." Di situlah letak indahnya cinta. Di udara manapun ia membentang, ia akan menghamburkan untaian doa untuk sebuah cinta tanpa penjelasan. 

Puisi ini pasti untuk seseorang yang istimewa bagi mba Ririe. Seseorang yang akan membaca puisinya dan menemukan sebuah perasaan haru, bahwa ada yang mencintainya seperti udara dengan hamburan doa-doa. Bukankah doa adalah yang terbaik yang bisa kita berikan bagi yang kita sayangi? Maka apakah ada cinta yang perlu penjelasan? Cinta akan menemu kita, para pecinta dengan caranya sendiri. Dengan segala doa, semoga mba Ririe segera menemukan cinta tanpa penjelasan itu, yang tak akan membelenggu, tapi membebaskan kita dari perasaan bersalah. Karena cinta adalah bahagia, maka berbahagialah wahai jiwa. :)



Tegal, 120712, 14:05

Artikel ini diikutsertakan dalam Giveaway Kidung Kinanthi Kata dalam Puisi 

Rabu, 04 Juli 2012

Review Revolvere Project – Kau yang Mengutuhkan Aku


Review Revolvere Project – Kau yang Mengutuhkan Aku

Masalah selalu terjadi di setiap tempat, tak ada salahnya kalau kita membuka diri, melihat bagaimana orang dari seberang sana keluar dari benang kusut hidupnya. Cara paling mudah adalah melalui film. Inilah yang sengaja ditampilkan Fahd, dkk lewat Revolvere Project.

Warna, tradisi, budaya, dan angle yang sangat variatif membuat film mampu membawa kekayaan ide itu ke terkonsep di layar. Tentang turun naik hubungan dengan seorang wanita pastilah menjadi ide yang dahsyat jika dikemas dengan indah. Balutan nuansa kekaguman membuat saya menuntaskan video  revolvere Project ini dan mengulangnya kembali berkali-kali untuk menyerap ide dahsyat yang berisi sebuah pesan kebaikan.

Video Revolvere Project ini berformat : fiksi-musik-visual.  Para penonton diajak berkisah mengenai diri mereka sendiri, menciptakan AHA moment saat menikmati karya ini. Mengajak para penonton untuk sejenak berkaca dan mengatakan “Iya, saya juga mengalami hal ini.” Alur, setting, karakter, dan tokoh yang sederhana justru membuat penonton tidak bosan untuk menatap sisi dalam karyanya. Ada Aha moment yang akan menciptakan kejutan-kejutan di dalamnya. Yang mengajak pikiran dan perasaan penonton pada  pikiran dan perasaan tertentu.

I’am a really fascinated by words. Kata-kata indah dan berima membuat hati saya serasa menemukan irama teratur. Meresonansi hati saya untuk berdetak lebih kencang. Klise, tapi begitulah faktanya. Video ini punya “nyawa”.

Saya tahu Fahd, dkk membuat lirik dan notasi, otomatis mereka juga memanjatkan doa bahwa karya ini akan sampai ke pembaca. Ide-ide perubahan yang membuat penonton diajak untuk bisa menelaah lagi tentang masalah dalam kehidupan. Sajak yang dibuat Fahd selalu membuat sajak tersebut berpremis positif. Terutama di video ini, Fahd menggabungkan antara konsep lagu, film, dan sajak. Karya ini adalah persembahan jiwa Fahd, dkk  pada anda, penontonnya. Revolvere Project punya ekspektasi dan doa agar video ini selalu bermakna saat ditonton.

Karya terkonsep dan mengedukasi namun tidak disampaikan secara frontal seperti yang dipaparkan di video ini, membuat saya langsung jatuh cinta pada karya Fahd, dkk. Karya yang baik adalah karya yang mengedukasi  dengan hal simple sehingga lebih mudah ditangkap, dicerna, dan akhirnya menancap di benak orang.  Karena menurut saya, hanya karya yang bernilai edukasi, apapun itu, baik tulisan, lagu, maupun film pendek yang mampu menyentuh dan diterima khalayak.

Video ini bercerita tentang dua anak manusia yang saling jatuh cinta dan menahan diri untuk tidak melakukan hal yang merendahkan cinta yang mereka jalin. Ada pergulatan batin antara dua tokoh utama. Pergulatan batin yang membuat klimaks cerita menjadi lebih indah, karena terjadi dialog dengan penekanan karakter tokoh. Dialog yang terjadi antara karakter yang satud engan yang lain terjadi secara alamiah. Sehingga tidak ada dorongan keinginan untuk member tahu sifat salah satu karakter.

Untuk meningkatkan kemampuan visualisasi, Fahd, dkk mampu menggantikan kata-kata menjadi gambar. Menulis script video adalah seni kesedikitan kata dalam menulis. Tidak seperti novel yang semuanya serba dijelaskan dengan kata-kata, menulis script kata-katanya sangat sedikit dan tidak lengkap. Kesan lengkap didapat dari bentuk visual yang dapat ditangkap mata dan tidak dengan melihat. Di sinilah penulis script video ini harus memindahkan kata-kata ke dalam bentuk visual. Tujuannya untuk menunjukkan, bukan membicarakan.  Maka tujuan penulis adalah memilih bagian mana atau gambar mana yang paling efektif untuk menceritakan seluruh scenario atau cerita.



Setiap gambar akan menjadi kanvas dan gambar yang penulis pilih akan mengganti semua perasaan dari sebuah adegan, bahkan bisa mengganti mood-nya.

Ada gambar yang menggambarkan emosi tokoh dalam videonya. Dialog menggambarkan perasaan emosional, dialog juga menimbulkan konflik di antara karakter.

Seperti yang ditulis di script :

“Ada dua jenis kerinduan,” katamu suatu hari, “Kerinduan pertama tersebab kita pernah merasakan sesuatu dan kita menginginkannya kembali. Kerinduan kedua tersebab kita tak pernah mengalaminya dan benar-benar ingin merasakannya, setia menunggu dalam penantian yang lugu. 

            “Aku memilih yang kedua,” kataku.
             “Aku juga,” katamu. Tersenyum.



Di dialog ini terjadi pergulatan batin antara kedua tokohnya. Masing-masing menimbang keputusan untuk tetap bersama menahan perasaan yang menderu atau kalah oleh nafsu.

Ciuman pertama kita, selalu urung kita rayakan. Bukan tidak bisa, tapi tidak saja. Meski sebenarnya ingin, aku harus bertahan. Kamu bukan hakku, dan aku tak mau kehilangan debar itu: rasa rindu yang tak habis-habis menghadirkan bayangmu di malam-malam insomniaku.

Tak ada ciuman, tak ada pelukan. Kedua tokoh merasakan kekaguman dalam diri mereka, bahwa penantian itu pada akhirnya membawa cinta yang lugu kepada tafsir-tafsir cinta yang tidak dinodai oleh nafsu. Sedikit memang yang bisa meneguhkan hati, apalagi di jaman sekarang. Tapi, ah ya. Tuhan lah yang akan menjaganya dalam doa-doa yang mengalun di setiap sujud. Seperti  di dialog script ini:

"Yang penting bukan itu. Apa artinya kita berdua, bermesraan, tapi tak pernah saling mendoakan?"

Saat saya membaca teks ini, saya gemetar. Mungkin ini yang dinamakan aha moment oleh Fahd. Moment di mana kita akan merasakan menjadi tokohnya. Mendapatkan pencerahan dari dialog-dialognya yan sederhana tapi mengena di hati.

Kamu tersenyum. Mengangguk perlahan. “Aku mencintaimu,” katamu.
“Aku juga. Kau yang mengutuhkan aku.”

Sampai di akhir video saya dibuat tersenyum dan mengamini lagu yang mengalun lembut.

Bertahanlah,
sebentar lagi
sampai kau ikat diriku...

Sebentar lagi, tidak lama lagi. Bagi sebuah penantian yang lugu, segala hal beraroma penantian berarti menabung rasa rindu menjadi curahan perasaan yang akan dipanen suatu saat nanti. Sampai tiba waktu dia yang mengutuhkan aku akan menggenapi hari-hari. :) Ah ya, over all. Saya suka karya Fahd, dkk. Semoga karya berikutnya akan selalu menginspirasi. :D

Artikel ini dikutsertakan dalam Lomba Review Revolvere Project yang diadakan oleh Fahd Djibran

Transcript Kau Yang Mengutuhkan Aku 

Tegal, 040712, 23:23

Senin, 02 Juli 2012

Your Song: Dirimu dalam sebuah lagu

Lagu Secret of My Heart. Lagu ini dinyanyikan oleh Mai Kuraki

Bagiku lagu ini sangat mengena, apalagi di bulan juni kemarin terjadi banyak hal tidak terduga. Termasuk saat aku akhirnya menemukan apa yang aku inginkan selama ini. Seseorang yang bisa mengerti inginku. Seseorang yang datang padaku untuk bisa menyembuhkan luka hatiku selama ini. Aku menemukan dia. Selama ini, ketakutan terbesarku adalah menemukan seseorang yang salah dan aku sangat takut terluka lagi. Masa lalu bagiku seperti kibaran angin yang sering membuat galau. Tapi saat dia memberanikan diri untuk bertanya padaku apakah aku akan menggenapi hatinya, aku tahu, dia tidak main-main dengan takdir kami. Aku tahu kami sudah dewasa untuk bisa menentukan kehidupan kami.

Aku tahu bahwa lagu ini mencerminkan impianku, bahwa aku akan tetap berada di posisi yang dia inginkan. Tahun ini mungkin akan terjadi sejarah besar dalam hidup kami. Aku tahu aku menunggunya hadir dalam hidupku sejak bertahun-tahun lalu. Dan aku tak akan melepaskan lagi kesempatan yang hadir demi sebuah kalimat, "Kamu melengkapi hidupku. Our future is forever."

'Cause I love you
I will be with you
Wherever you are
Can you feel my heart?
Can you feel my heart?
Can't you see, you're my dream
Secret of my heart
Our future is forever

Lyrik versi japanese bisa diklik di sini. Lyrik versi english di sini 

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Your Song : Dirimu dalam sebuah Lagu yang diadakan oleh Navapet.us

Tegal, 020712, 23:38


Komunitas