Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Sabtu, 05 Januari 2019

SUCCESS PROTOKOL : 5 Cara Menjadi Pebisnis Muslim yang Sukses

Kemarin malam, saya berkesempatan untuk hadir dalam acara seminar Success Protokol pak Ippho Santosa. Seminar ini ditujukan dalam rangka menggalang dana donasi bagi korban tsunami Banten Lampung dan Muslim Uyghur via BUM Tegal dan ACT Jateng.

Seminar ini bertempat di Aula Puspita Poltrans di Jl Poso. Saya datang bareng mba Widhie dan Nindri. Alhamdulillah bisa silaturahim lagi ya.  Hehe






Success Protokol 

Ada 5 yang harus dimiliki untuk mewujudkan impian yang besar (powerfull dream) yaitu spiritual, sensitive, proactive, progressive dan masive. 

Kesungguhan kita untuk mencapai ikhtiar dimulai dari mendetailkan anak tangga untuk mencapai impian tersebut. 

Misal kita ingin punya mobil. Nggak hanya sekadar main ke dealer mobil lalu test drive mobil barunya, tapi cobalah untuk menyewa mobil tersebut satu dua hari, lalu rasakan sendiri sensasi saat mengendarainya. Hal ini berhubungan dengan visualisasi impian kita. 

Jika kita ingin punya rumah, berarti sering-seringlah mencari informasi tentang rumah impian tersebut. Datangi satu per satu rumah itu meskipun kita belum memiliki uangnya. Semakin detail usaha dan doa yang kita lakukan, maka semakin cepat impian itu terwujud.

Mengunjungi baitullah Mekkah dan Madinah

Beribadah dengan khusyuk di Madinah


Nah, jika kita ingin umroh, maka apa saja yang harus kita lakukan? Ikutan manasik umroh dan haji, ketemu ustad, ikut kajian, beli buku tentang umroh dan haji, menabung setiap bulan untuk tabungan haji dan umroh. Jadi ada anak tangga yang detail dan jelas harus dilalui sebelum impian itu terwujud.



Ada 5 cara yang bisa kita lakukan untuk sukses (5B) yaitu : 

1. Belajar
2. Berhemat
3. Berbisnis 
4. Berinvestasi
5. Berbagi 

Jika kita ingin sukses lebih dari orang lain, maka lihatlah kelakuan orang rata-rata, lalu lakukan sebaliknya. Pasti kita akan sukses. 

Saat orang lain menonton tv yang tidak mendidik, kita justru memperbanyak kegiatan yang lebih positif.  Misal menambah skill di bidang yang kita ingin kuasai.

Saat orang lain bekerja hanya 8 jam sehari, kita bekerja lebih keras dan kerja cerdas dari orang lain.



Belajar

Saat kita belajar, apa yang sebenarnya kita inginkan? Karena belajar menambah pengetahuan, wawasan yang belum kita ketahui.

Tahu diri bahwa kita belum memiliki ilmunya akan membantu kita mencarinya sampai dapat.

Tahu diri bahwa kita belum sukses, maka kita akan lebih banyak menghabiskan waktu untuk hal-hal yang akan kita kejar, bukan justru berleha-leha.

Intinya kita tahu diri bahwa apa yang belum kita miliki, seharusnya itulah yang kita perjuangkan dengan sepenuh hati.

Jangan sampai sudah tahu keuangan masih minus, tapi tidak tahu diri dengan tidak menambah skill baru. Itu sungguh sesuatu yang aneh karena tidak akan membawa kita ke mana-mana.

Belajar ekstra lebih banyak dibanding orang lain, maka kita akan mendapatkan hasil yang jauh lebih besar dibanding yang lainnya.



Berhemat

Setiap wanita pasti menyukai dua hal ini yaitu : kalimat i love you dan sale 50%. Wanita lebih suka menghabiskan waktunya saat berbelanja dengan thawaf berkeliling toko, mencari apa yang menarik perhatian. Lalu, jika wanita sulit untuk berhemat, bagaimana keuangan keluarga akan membaik? Di sinilah pentingnya sadar ilmu financial/keuangan.

Berhemat itu diperlukan karena percuma pintar mencari uang tapi tidak bisa mengalokasikan dana sesuai kebutuhan yang mendesak. Karena akan membuat keuangan jadi bocor.  Maka lakukan penghematan agar keuangan membaik, selain itu juga pilihlah penggunaan uang secara proporsional.

Misal : nabi Muhammad memiliki baju perang terbaik yang dilapisi emas untuk keperluan perangnya.

Kenapa nabi menginvestasikan uangnya di baju perang? Karena nabi butuh. Harganya tak jadi masalah. Itu sebabnya nabi Muhammad memiliki baju perang terbaik yang selalu beliau gunakan saat peperangan.

Berbeda dengan fotografer, jika ia membutuhkan kamera mahal misal harganya 18 juta, ya belilah karena akan mempengaruhi kualitas pekerjaannya.

Atau seorang graphic designer jika membutuhkan laptop mahal dengan kualitas terbaik maka ambillah. Karena akan mempengaruhi mood saat bekerja. Misal laptopnya buat ngedesain lemot, ya nanti pekerjaannya terganggu.

Jadi boleh menggunakan uang dengan proporsional sesuai kebutuhan. Beli barang yang mahal tak apa, asal itu bisa menjadi "cangkul" untuk menghasilkan uang lagi. Jadi uang digunakan untuk hal produktif, bukan untuk konsumtif.

Nah, seorang laki-laki yang baik adalah laki-laki yang paling memuliakan keluarganya. Siapa saja yang ia muliakan? Orang tuanya, istrinya, anak-anaknya, dan saudaranya. Makanya laki-laki yang baik itu yang banyak transfer ke orang tua, karena kebutuhan orang tua tetap menjadi tanggungan laki-laki sebagai anak.

Selain itu, bagi laki-laki memberi nafkah untuk istri adalah kewajiban yang harus dilakukan. Jika tidak dilakukan dalam waktu tertentu, dan sang istri tidak berkenan lalu melaporkan hal tersebut ke pengadilan, maka jatuhlah keputusan cerai seketika.

Itu sebabnya penafkahan yang dilakukan oleh laki-laki adalah hal yang paling mendasar dan utama yang harus ia penuhi dalam keluarganya. Jadi, laki-laki kalau sama istrinya jangan itung-itungan uangnya ya. 😝

Bagi perempuan, ganteng bukan jaminan, tapi sertifikat tanah lebih penting. Bukannya matre, tapi hal ini emang hal mendasar yang wajib dilakukan oleh seorang suami yaitu penafkahan lahir dan batin.

Seorang suami wajib mencari nafkah, tapi istri tidak wajib. Jika seorang perempuan bercerai maka penafkahan akan kembali kepada ayahnya, atau pamannya, atau saudara laki-lakinya.

Itu sebabnya beban laki-laki berat, dan seharusnya seorang laki-laki mau dan mampu untuk mengemban amanah tersebut dengan giat mencari nafkah bagi keluarga dan orang di sekitarnya.

Jadi jika ditilik lagi, maka perlu diperjelas bahwa laki-laki wajib mencukup nafkah istri dan anak-anaknya, sedangkan seorang istri wajib berhemat untuk mengelola keuangan suaminya agar tidak bocor.

Berbisnis

Nabi muhammad adalah seorang pedagang atau pebisnis yang ulung di zamannya. Beliau memiliki kekayaan yang berlimpah. Bahkan Nabi Muhammad mampu memberikan mahar yang besar bagi Aisyah sebesar 500 dirham.

Selain itu nabi Muhammad juga memberikan mahar pada Khadijah sebesar ratusan unta di usianya yang 25 th. Jika disetarakan unta adalah kendaraan terbaik di Mekkah, maka saat ini kendaraan terbaik adalah mobil.

Apakah saat ini ada yang menyamai beliau bisa memberi kendaraan terbaik hingga ratusan jumlahnya?

Ya, jarang ada yang bisa berbisnis dan menghadiahkan mahar yang mewah seperti itu di usia yang muda, kecuali jika kaya dari keturunan.

Nabi Muhammad berbisnis, sedangkan Khadijah berinvestasi. Nabi Muhammad kaya dari bisnis, investasi, dan kenabiannya.

Dalam al quran disebutkan bahwa bagian Nabi dalam ghanimah peperangan adalah 1/5 dari jumlah ghanimah atau 20%. Sangat besar jumlahnya kan? Itu sebabnya nabi kaya, terutama saat terjadi penaklukan besar-besaran di puncak kenabiannya saat membangun dan menyebarkan peradaban Islam.




Nah, tapi...  harta ghanimah itu tidak dinikmati oleh nabi sendiri, melainkan ia bagi-bagikan lagi pada orang lain yaitu pada penduduk mekkah yang saat itu menerima Islam sebagai agama baru.

Hingga tersiar kabar bahwa nabi pilih kasih karena memberikan ghanimah kepada penduduk mekkah lebih banyak, sedangkan penduduk madinah tidak mendapatkan pembagian tersebut.

Lalu, nabi Muhammad menjelaskan bahwa beliau memberikan ghanimah tersebut agar mereka teguh dalam keislamannya, sedangkan penduduk madinah mendapatkan yang jauh lebih besar yaitu balasan surga. Dan nabi itu sendiri. Karena
 Nabi Muhammad tak pernah tinggal lagi di Mekkah. Beliau hanya singgah sejenak untuk berdagang atau beribadah haji dan umroh, namun selepas itu beliau kembali ke Madinah.

Ya... Karena salah satu alasan nabi Muhammad pindah ke Madinah adalah agar beliau bisa leluasa beribadah dan menyebarkan dakwah dengan nyaman dan tenang. Maka hingga akhir hayatnya Nabi Muhammad lebih sering menghabiskan waktu di Madinah dibanding di Mekkah.



Berinvestasi

Nabi Muhamamad adalah seorang pedagang yang ulung. Sebelum beliau menjadi seorang pengusaha yang kaya raya, Nabi Muhammad mengikuti khalifah dagang pamannya yaitu Abu Thalib.

Beliau nempeeel terus dengan pamannya, mengikuti pamannya kemana-mana. Inilah yang menyebabkan beliau mendapatkan ilmu dagang yang terbaik karena belajar dari mentornya langsung di lapangan yaitu dari pamannya.

Lalu, saat menikah dengan Khadijah, beliau pun menjadi orang yang kaya raya juga.

Jika nabi Muhammad berbisnis, maka Khadijah fokus pada investasi. Beliau memiliki uang, tapi bisnisnya tidak dikerjakan sendiri. Melainkan dikerjakan oleh orang lain. Beliau menerima pembagian hasil perdagangan dengan sistem bagi hasil. Inilah sumber kekayaan Khadijah.

Jadi ada dua orang yang menjadi mentor bisnis Rasulullah yaitu pamannya Abu Thalib, dan istrinya Khadijah. Dari pamannya beliau belajar berbisnis, dan dari istrinya beliau belajar berinvestasi.

Sedangkan untuk spiritual, Nabi Muhammad dimentori oleh Malaikat Jibril langsung yang memberikan wahyu al quran. Nabi Muhammad menghafal dan mengulang-ulang hafalan al qurannya dengan Malaikat Jibril.

Jadi mentor itu penting sekali dalam kehidupan kita karena sangat powerfull agar ilmu yang kita miliki berkembang pesat. Jika belum punya, carilah mentor terbaik di bidangnya, lalu lakukan apa yang mentor itu ajarkan agar hasil pekerjaanmu menjadi yang terbaik.


Bisnis

9 dari 10 pintu rezeki adalah bisnis.

Tahukah kamu bahwa di dunia ini 90% jumlah uang dimiliki oleh para pengusaha yang jumlahnya hanya 10% saja?

Jumlah orang 10% inilah yang mengendalikan perputaran uang. Itu sebabnya orang bank lebih banyak bekerjasama dengan 10% ini dalam hal investasi bisnis. 10% ini ternyata adalah 100% pengusaha semua. Nggak ada yang karyawan ya.

Seperti halnya Nabi Muhammad, Umar bin Khattab pun memiliki perniagaan yang besar. 1/3 harta Umar dari perniagaan.

Jika Bill Gates berbisnis, Warren Buffet melakukan investasi. Maka yang dilakukan Umar Bin Khattab adalah memperbanyak 3 hal ini yaitu fokus di uang, emas dinar dan properti.

Saat Nabi Muhammad meninggal, pemantapan Islam dilakukan oleh Abu Bakar ash Shidiq. Sedangkan pemantapan dalam bidang perekonomian dilakukan oleh Umar bin Khattab. Itu sebabnya lahirlah Fiqh Ekonomi Umar.

Di era kepemimpian khalifah Umar inilah ekonomi islam ditegakkan sesuai aturan Rasulullah dan dibuat kumpulan ilmunya. Sehingga bisa kita pelajari saat ini.

Di zaman Umar saat rakyatnya ada yang tidak bisa makan karena miskin, ia sendiri yang akan mengambilkan gandum di baitul maal.

Umar bin Khattab mengajari dua hal ini yang menjadi penting dilakukan agar keuangan terjamin. Yaitu : bisnis produktif dan investasi produktif.

Untuk bisnis produktif, Umar berbisnis kambing dengan melakukan ternak kambing, lalu ia jual kembali di pasaran.

Untuk investasi produktif, Umar mengajarkan kita untuk memiliki properti atau tanah.

Harga properti tidak akan pernah turun walaupun ada bencana misal gempa, tsunami, dll. Malah sebaliknya naik terus menerus. Itu sebabnya memiliki properti sangat wajib untuk menjaga kekayaan kita. Harga properti hanya akan turun jika terjadi dua hal yaitu : kerusuhan (misal seperti di Ambon, dll), atau peperangan.

Kenapa? Ya... Karena nggak mungkin kan orang mau menempati daerah konflik atau daerah yang sedang terjadi peperangan? Tapi orang masih akan menempati daerah yang dulu pernah terkena bencana, karena mengira hal itu hanya terjadi sesekali saja. Misal tsunami sesekali, gempa sesekali. Faktanya tanah di Jepang meskipun sering kena gempa harganya masih tinggi juga, tidak pernah turun.

Tahukah kamu bahwa salah satu Walisongo bernama Maulana Malik Maghribi merupakan saudagar kaya.

Beliau berdakwah dengan santun dan juga melalui perdagangan yang beliau lakukan. Keluwesannya menjalankan bisnis sekaligus berdakwah membuat Islam mudah diterima di tanah Jawa.

Selain itu, ada banyak ulama yang kaya raya juga. Misalnya pendiri muhammadiyah, pendiri NU, dll. Jadi salah besar jika menganggap bahwa Islam tidak memperbolehkan ummatnya untuk kaya, karena nabi Muhammad pun kaya.

Tahukah kamu bahwa Nabi Yusuf dulunya miskin bahkan pernah menjadi hudak dan dipenjara. Namun endingnya nabi Yusuf menjadi menteri dan kaya raya. Ia dipercaya di kerajaannya pada masanya. Nabi Sulaiman tak pernah miskin bahkan tak ada yang bisa menandingi kekayaannya.

Nabi Muhammad pernah miskin saat menjadi pengembala kambing di awal-awal kariernya dan saat diboikot oleh kaum Kafir Quraisy. Itulah yang menjadikan beliau miskin.

Namun nabi Muhammad juga pernah kaya. Bahkan lebih lama kayanya dibanding masa miskinnya. Nabi Muhammad kaya dari perdagangannya, pernikahannya dengan Khadijah dan kenabiannya.

Allah yang maha Kuasa mampu menghidupkan dan mematikan makhluk. Allah yang Maha Kaya meminta hambaNya agar menjadi kaya. Kenapa?


Ga mungkin Allah mau kita rugi atau ga untung dalam bisnis. Karena Allah yang menyuruh kita membayar zakat, pasti Allah lah yang akan memampukan kita juga. Allah yang menyuruh kita bersedekah maka Allah yang akan melipatgandakan rezeki yang kita bagi pada sesama.

Allah tak pernah menjadikan seorang hamba menjadi miskin melainkan hanya ada dua pilihan yaitu menjadikan kaya atau berkecukupan.

Berkecukupan artinya bukan miskin, tapi akan selalu ada rezeki bagi manusia saat dibutuhkan. Karena rezeki sudah tertakar, dari dalam rahim ibu, awal kelahiran hingga ajal menjemput.

Dalam perniagaan usahakan kita selalu jujur, gigih dan tak mendzalimi hak orang lain. Jika dilakukan hingga 10 tahun namun belum kaya juga, itu artinya ada yang salah dalam perniagaan tersebut. Misal orangnya curang, tidak jujur, dzalim dengan hak orang lain, memakan harta riba, dll.

Itu sebabnya penting untuk menjaga makanan yang kita makan. Harus halal olahannya dan asal uangnya juga. Karena hal ini akan mempengaruhi keterkabulan doa seseorang dan perilakunya di masa kini hingga masa depan keluarganya

Jika seseorang memiliki properti, ia tidak boleh melepasnya. Karena harta properti akan selalu naik setiap tahunnya, maka properti tak boleh dilepas.

Jika membutuhkan uang, maka disewakan saja dalam jangka waktu yang lama atau dengan sistem bagi hasil.

Nah, jika properti dijual pastikan hanya karena dua alasan ini yaitu dijual untuk mendapatkan properti yang lebih besar atau uangnya untuk diwakafkan.

Untuk mempercepat keterkabulan doa, kita bisa belajar dari nabi dan para sahabat di zamannya yang berlomba-lomba untuk bersedekah. Umar bersedekah 50% kekayaannya, para sahabat bersedekah 1/3 bagian harta mereka, abu bakar ash shidq bersedekah senilai 90% kekayaannya. Jika kita ingin mempercepat kekayaan dan hajat dunia akhirat kita, perbanyaklah sedekah minimal 20% setiap bulan. Jika sahabat bersedekah dalam jumlah besar, logikanya pasti rasulullah juga lebih besar bersedekahnya dibanding para sahabat.

Jika sedekahnya masih gitu-gitu aja, maka hasilnya akan gitu-gitu aja. Tapi jika sesekali kita sedekah dalam jumlah yang besar dengan harta yang paling kita cintai, sedekah yang bikin mata kita berkaca-kaca, lutut gemetar, deg-degan maka kita akan merasakan dampak percepatan rezeki itu.

 Jadi cobalah sesekali melakukan sedekah besar untuk hajat yang ingin kita lakukan. Insya allah pertolongan Allah akan segera datang. 

4 komentar:

  1. Supeerr kompliit...terus aku bingung mau nulis apa...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayuu tulis mba. Apa aja yg didapet setelah ikut seminar pak ippho ini hehe

      Hapus
  2. Jgn lupa kunjungi blog saya ya bu hihi www.travelperiod.blogspot.co.id

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)

Komunitas