Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Jumat, 08 Desember 2017

[Review Film] Filosofi Kopi 2

[Review Film] Filosofi Kopi 2

Hai hai, selamat malaaam~ Menjelang weekend nih, mau ngapain aja hari ini, temans? Saya abis nonton film Filosofi Kopi 2 di Iflix. Berhubung lagi musim ujan jadi nggak bisa kemana-mana, padahal pengin nonton film di CGV. Daripada bosen, jadi nonton film di rumah deh. Sebenernya kemarin nontonnya, tapi karena belum kelar saya lanjutin hari ini. Enaknya nonton film di hp bisa dipause kalo mau kelarin kerjaan yang lain dulu. :D

Anyway, film Filosofi Kopi 2 ini lanjutan dari Filosofi Kopi 1 ya. Yang belum nonton seri pertamanya, liat filmnya dulu deh, biar nyambung sama ceritanya. Saya udah nonton lama, keknya berapa bulan yang lalu gitu pas di Iflix ada filmya di list tontonan.



Film Filosofi Kopi 2 berkisah tentang Ben dan Jody yang lagi sibuk ngurusin bisnis kopi mereka dengan touring ngenalin kopi bikinan mereka ke Jawa dan Bali. Mereka ngider pakai mobil VW Combi gitu *eh, bener  ga ya?* untuk ngenalin ini loh kopi bikinan Ben yang melegenda.

Ya, buat orang kayak Ben yang masih idealis, kopi selalu dihubungkan dengan cita rasa dan filosofi. Masalah mulai muncul waktu tiga baristanya minta resign trus Ben dan Jody mumet. Hahaha. Soalnya nggak ada yang bisa gantiin partner kerja mereka. Nah tuh, yang mau resign, mikir ribuan kali dulu deh. Kesian yang ditinggalin :p

Si Jody nyariin barista pengganti, tapi Ben malah nyolot karena buat dia citarasa kopi yang enak itu hanya dia yang bisa bikin. Kalau mau ngerekrut barista mbok ya dirundingin dulu, biar dia yang mutusin. Tapi menurut Jody, kalo nunggu Ben mutusin milih siapa, ya kelamaan. Haha. Anak idealis gitu kan. Sampe 3 orang udah dicoba tetep aja nggak ada yang sreg. Pftt... bener-bener keras kepala. :(

Akhirnya mereka malah mutusin ya udah balik aja ke Jakarta buat bikin kedai Filosofi Kopi dengan konsep baru lagi. Tapi gimana dengan dana modalnya? Kedainya aja yang dulu udah dijual gara-gara idealisme Ben dan Jody. Kedai yang udah nggak keurus tapi masih dibilang klo kedai itu adalah si kepala naga bisnisnya Jody, si paman gober.  Wkwk xD

A post shared by Ben & Jody (@filkopmovie) on

Eerr, sampai di sini saya gemes ngeliat Ben yang kelakuannya sak karepe dewe. Hih, ni anak ya, enak banget bilang pengin beli lagi kedainya. Make duit siapa coba? Mana orangnya minta dilepas dengan harga 1,5 kali dari harga pas dijual. -_-“

Sampe akhirnya si cici-nya Jody bilang kalo dia punya kartu nama beberapa calon investor yang kayaknya tertarik dengan konsep bisnis Filosofi Kopi. Kalo mau Ben dan Jody bisa ngobrol sama Tarra, si calon investor, klo cocok baru deh dilanjut pitching.

Eh, di adegan pitching ini ada iklan produknya, tapi menurut saya soft banget iklannya. Nggak keliatan ngiklan gitu. Ada beberapa placement product juga yang sangat halus masuk ke dalam inti cerita. Ngeblend! Jadi nggak keliatan lagi woro-woro produk merk tertentu. Hahaha. *perlu ditiru nih*

Pas akhirnya deal teken kontrak kerjasama dengan uang yang ditawarkan oleh Tarra, nilai investasinya sebesar 2,5 M dengan bagi hasil saham yang lumayan gede juga bagiannya si Tarra ini. 49% lho. Padahal bisnis ini awalnya kan hanya Ben dan Jody aja yang punya.

Mereka pun mulai sibuk nyiapin konsep Filosofi Kopi yang baru. Sampai pas pembukaan, Jody ngerekrut barista baru namanya Brie. Brie belum berpengalaman bikin kopi yang enak. Kopinya tuh apa yaaa, ditakar sampai gram-gramnya coba. Bener-bener detail banget, tapi jadi bikin ribet karena kapan kelarnya klo gitu cara bikin kopinya? Antrian dah banyak eh malah bikin kopinya lama banget. Kan kzl.

Kejadian ini bikin masalah jadi rumit, karena ada pereview yang bikin review dan bilang kalo Filosofi Kopi hanya pengin eksis dengan mengangkat nama aja saat proses comeback-nya, tapi sebenernya kualitas kopinya menurun. Dibilang gitu ya si Tarra sama Ben stress. Haha.



Mereka pun inisiatif buat mempercepat pembukaan kedai kopi baru di Jogja. Jadi semacam cabangnya Filosofi Kopi ya, tapi bener-bener yang nyari tempat, survei kopi, dll itu ya Tarra dan Jody yang lebih tahu soal bisnis. Sampai kemudian ada masalah lain yang bikin Ben, Jody, Tarra, dan Brie terpecah kubu karena idealisme masing-masing, juga perasaan cinta yang tumbuh di antara mereka. xD Trus, gimana ceritanya mereka bikin bisnis kopi ini makin membesar? Tonton sendiri deh biar tahu gimana citarasa film ini. ;)

***

Sejujurnya waktu nonton film Filosofi Kopi 2 ini, saya nggak punya ekspektasi apa-apa tentang kualitas filmnya. Pun dengan alur ceritanya yang saya khawatirkan bakal mudah ditebak. Tapi ternyata saya salah. Film ini pesannya nyampe banget dan dikirimkan dengan cluc-clue yang sedikit demi sedikit dikeluarkan. Jadi saya ngerasa penasaran sampai akhir cerita bakal kayak gimana. Ya mungkin karena ide ceritanya dari Dewi Dee Lestari kali ya, jadi film ini punya alur yang menegjutkan dan ide yang anti mainstream. Seruu waktu liat mereka berempat fokus di impian masing-masing. Berjibaku ngerjain semua pekerjaan sampai tuntas.

Pertanyaan saya tentang investasi Tarra yang mayan gede itu juga terjawab sudah. Padahal saya mikirnya dia terkesan kayak anak papi banget yang gampang ngeluarin duit investasi kayak bayar kacang goreng di warung. Wkwk. Bener-bener penuh kejutan. Dan pesannya nyampe banget ke penonton. Tentang gimana sentimentilnya Ben saat menyeduh kopi, idealisme vs bisnis yang ada di dunia kopi, bahkan irisan antara penelitian Brie dan pengalaman Ben tentang kopi.

Saya ngerasa sutradaranya sukses mengejawantahkan pemikirannya tentang all about coffee ini ke dalam film. Bikin penonton mikir, Oh, ternyata bisnis kedai kopi tuh gitu ya. Gede dananya, tapi harus begini begitu buat ngurus semuanya. Bahkan buat yang ngga ngerti bisnis, jadi tahu alur yang bener itu kayak gimana. Mulai dari survei tempat, nyari investor, teken kontrak, nyari suplier kopi, dll. Film ini jadi lebih menekankan ke proses menggapai impian dan gimana caranya mimpi itu bisa terwujud. Ya, dengan cara kolaborasi, bukan egois dan jalan sendiri-sendiri.

Endingnya nggak nyangka juga bakal begitu. Soalnya saya pikir Jody nggak pengin keluar dari zona nyaman. Tapi ternyata cinta bisa mengubah segalanya ya. Termasuk kemauannya buat belajar lebih banyak tentang bisnis kopi ini. Hehe

Yang saya suka dari film ini selain akting pemainnya (terutama Chico Jerico) yang keren dan menjiwai, alur ceritanya yang pas dan nggak bertele-tele, penuh kejutan, dan detail ornamen Filosofi Kopi yang khas Indonesia banget ini bikin saya membatin “Ih, mauuu banget punya bisnis kedai kopi kayak gini!”

Bahkan yang awalnya saya nggak yakin dengan kemampuan akting Luna Maya, tapi di film Filosofi Kopi 2 ini dia sukses meranin gimana karakter cewek mandiri yang ingin mencapai impiannya dalam bisnis. Aktingnya pas marah di cafe itu bikin saya jadi inget sama drama kakak kelas pas ospek SMA. LOL

“Kalian denger nggak, sampai masalah ini selesai kedai ditutup!”

Wooh, tetiba baru nyadar kalo sekelas Luna Maya aja bisa ngomel gitu. Ngeri euy! :p

Well ya, saya surprise deh ngeliat ada Joko Anwar maen di Filosofi Kopi 2 ini. Hahaha. Dia suka maen film di mana-mana ya. Di film ini dia muncul cuma satu scene tapi karakternya unik. Dan yak, saya suka dengan emosi yang dimainkan para pemainnya (kecuali Brie yang masih kerasa kaku), pas dengan OST Filosofi Kopi 2 yang mengalun sendu. Apalagi scene di kebun kopi bikin terharu deh. Karena buat pecinta kopi sejati, kopi bukan hanya sekadar produk. Sama sekali bukan. Para petani kopi menganggap kopi sebagai anak. Mereka merawatnya sepenuh hati.

A post shared by Ben & Jody (@filkopmovie) on

“Karena setiap hal yang punya rasa, selalu memiliki nyawa.” 
“Bapakmu bukan petani biasa, Ben. Dia adalah pemulia benih. Katanya seorang pemulia benih nggak pernah mati. Dia akan selalu hidup di dalam setiap benih yang ia hidupkan.”

Overall, 8 bintang dari saya untuk film Filosofi Kopi 2 ini. Kalau kamu, apa udah nonton film Filosofi Kopi 2? Share dong pendapatmu di komentar.;)
.





15 komentar:

  1. wah filosofi kopi 2 ya, belum ditonton nih

    BalasHapus
  2. Waah baca review nya jadi pengin nonton filmnya. Kalau novel filosofi kopi karya Dee dah baca sejak dulu.

    BalasHapus
  3. Buat yang kesengsem sama cerita FilKop 1, baik di novelet atau film, agaknya FilKop 2 udah kehilangan sentuhan soal kopi dan filosofi yang menyertainya. Hampir melulu soal bisnis dan konflik yang menyertainya. Tapi ending yang kembali ke soal kopi, membuat film ini punya nyawa untuk disambungkan ke FilKop 3 dan mengembalikan soal filosofi tentang kopi yang banyak hilang di film kedua. Ya, itu juga kalau ada yang ketiga.

    BalasHapus
  4. Hi to all, the contents existing at this web page are genuinely remarkable
    for people experience, well, keep up the good work fellows.

    BalasHapus
  5. Amazing! This blog looks just like my old one! It's on a
    totally different topic but it has pretty much the same page layout and design. Wonderful choice of colors!

    BalasHapus
  6. I visited various web sites except the audio
    quality for audio songs existing at this site is genuinely superb.

    BalasHapus
  7. You got a very fantastic website, Glad I discovered it through yahoo.

    BalasHapus
  8. Simply want to say your article is as astonishing.
    The clearness in your submit is just spectacular and that i can assume you are knowledgeable on this subject.
    Well along with your permission allow me to grasp your feed to stay up
    to date with imminent post. Thanks 1,000,000 and please keep up the gratifying work.

    BalasHapus
  9. Hello.This post was extremely remarkable, particularly because I was investigating for thoughts
    on this matter last week.

    BalasHapus
  10. I'm really inspired together with your writing talents and also with the format to your weblog.
    Is that this a paid theme or did you customize it yourself?
    Anyway stay up the nice high quality writing, it is uncommon to peer a great
    blog like this one these days.

    BalasHapus
  11. I just could not go away your website prior to suggesting that I actually loved the
    usual info an individual supply in your visitors? Is gonna be back steadily
    in order to inspect new posts.

    BalasHapus
  12. I wanted to check up and allow you to know how
    , a great deal I loved discovering your web blog today.
    I will consider it a great honor to operate at my business office
    and be able to operate on the tips discussed on your blog and also get involved in visitors' reviews like this.

    Should a position associated with guest article author become available at
    your end, i highly recommend you let me know.

    BalasHapus
  13. bookmarked!!, I love your blog!

    BalasHapus
  14. Howdy! I could have sworn I've been to this blog before but after browsing through some of the post I realized it's new to me.
    Anyways, I'm definitely delighted I found it and I'll be book-marking and checking back frequently!

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)

Komunitas