Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Rabu, 04 Juli 2012

Review Revolvere Project – Kau yang Mengutuhkan Aku


Review Revolvere Project – Kau yang Mengutuhkan Aku

Masalah selalu terjadi di setiap tempat, tak ada salahnya kalau kita membuka diri, melihat bagaimana orang dari seberang sana keluar dari benang kusut hidupnya. Cara paling mudah adalah melalui film. Inilah yang sengaja ditampilkan Fahd, dkk lewat Revolvere Project.

Warna, tradisi, budaya, dan angle yang sangat variatif membuat film mampu membawa kekayaan ide itu ke terkonsep di layar. Tentang turun naik hubungan dengan seorang wanita pastilah menjadi ide yang dahsyat jika dikemas dengan indah. Balutan nuansa kekaguman membuat saya menuntaskan video  revolvere Project ini dan mengulangnya kembali berkali-kali untuk menyerap ide dahsyat yang berisi sebuah pesan kebaikan.

Video Revolvere Project ini berformat : fiksi-musik-visual.  Para penonton diajak berkisah mengenai diri mereka sendiri, menciptakan AHA moment saat menikmati karya ini. Mengajak para penonton untuk sejenak berkaca dan mengatakan “Iya, saya juga mengalami hal ini.” Alur, setting, karakter, dan tokoh yang sederhana justru membuat penonton tidak bosan untuk menatap sisi dalam karyanya. Ada Aha moment yang akan menciptakan kejutan-kejutan di dalamnya. Yang mengajak pikiran dan perasaan penonton pada  pikiran dan perasaan tertentu.

I’am a really fascinated by words. Kata-kata indah dan berima membuat hati saya serasa menemukan irama teratur. Meresonansi hati saya untuk berdetak lebih kencang. Klise, tapi begitulah faktanya. Video ini punya “nyawa”.

Saya tahu Fahd, dkk membuat lirik dan notasi, otomatis mereka juga memanjatkan doa bahwa karya ini akan sampai ke pembaca. Ide-ide perubahan yang membuat penonton diajak untuk bisa menelaah lagi tentang masalah dalam kehidupan. Sajak yang dibuat Fahd selalu membuat sajak tersebut berpremis positif. Terutama di video ini, Fahd menggabungkan antara konsep lagu, film, dan sajak. Karya ini adalah persembahan jiwa Fahd, dkk  pada anda, penontonnya. Revolvere Project punya ekspektasi dan doa agar video ini selalu bermakna saat ditonton.

Karya terkonsep dan mengedukasi namun tidak disampaikan secara frontal seperti yang dipaparkan di video ini, membuat saya langsung jatuh cinta pada karya Fahd, dkk. Karya yang baik adalah karya yang mengedukasi  dengan hal simple sehingga lebih mudah ditangkap, dicerna, dan akhirnya menancap di benak orang.  Karena menurut saya, hanya karya yang bernilai edukasi, apapun itu, baik tulisan, lagu, maupun film pendek yang mampu menyentuh dan diterima khalayak.

Video ini bercerita tentang dua anak manusia yang saling jatuh cinta dan menahan diri untuk tidak melakukan hal yang merendahkan cinta yang mereka jalin. Ada pergulatan batin antara dua tokoh utama. Pergulatan batin yang membuat klimaks cerita menjadi lebih indah, karena terjadi dialog dengan penekanan karakter tokoh. Dialog yang terjadi antara karakter yang satud engan yang lain terjadi secara alamiah. Sehingga tidak ada dorongan keinginan untuk member tahu sifat salah satu karakter.

Untuk meningkatkan kemampuan visualisasi, Fahd, dkk mampu menggantikan kata-kata menjadi gambar. Menulis script video adalah seni kesedikitan kata dalam menulis. Tidak seperti novel yang semuanya serba dijelaskan dengan kata-kata, menulis script kata-katanya sangat sedikit dan tidak lengkap. Kesan lengkap didapat dari bentuk visual yang dapat ditangkap mata dan tidak dengan melihat. Di sinilah penulis script video ini harus memindahkan kata-kata ke dalam bentuk visual. Tujuannya untuk menunjukkan, bukan membicarakan.  Maka tujuan penulis adalah memilih bagian mana atau gambar mana yang paling efektif untuk menceritakan seluruh scenario atau cerita.



Setiap gambar akan menjadi kanvas dan gambar yang penulis pilih akan mengganti semua perasaan dari sebuah adegan, bahkan bisa mengganti mood-nya.

Ada gambar yang menggambarkan emosi tokoh dalam videonya. Dialog menggambarkan perasaan emosional, dialog juga menimbulkan konflik di antara karakter.

Seperti yang ditulis di script :

“Ada dua jenis kerinduan,” katamu suatu hari, “Kerinduan pertama tersebab kita pernah merasakan sesuatu dan kita menginginkannya kembali. Kerinduan kedua tersebab kita tak pernah mengalaminya dan benar-benar ingin merasakannya, setia menunggu dalam penantian yang lugu. 

            “Aku memilih yang kedua,” kataku.
             “Aku juga,” katamu. Tersenyum.



Di dialog ini terjadi pergulatan batin antara kedua tokohnya. Masing-masing menimbang keputusan untuk tetap bersama menahan perasaan yang menderu atau kalah oleh nafsu.

Ciuman pertama kita, selalu urung kita rayakan. Bukan tidak bisa, tapi tidak saja. Meski sebenarnya ingin, aku harus bertahan. Kamu bukan hakku, dan aku tak mau kehilangan debar itu: rasa rindu yang tak habis-habis menghadirkan bayangmu di malam-malam insomniaku.

Tak ada ciuman, tak ada pelukan. Kedua tokoh merasakan kekaguman dalam diri mereka, bahwa penantian itu pada akhirnya membawa cinta yang lugu kepada tafsir-tafsir cinta yang tidak dinodai oleh nafsu. Sedikit memang yang bisa meneguhkan hati, apalagi di jaman sekarang. Tapi, ah ya. Tuhan lah yang akan menjaganya dalam doa-doa yang mengalun di setiap sujud. Seperti  di dialog script ini:

"Yang penting bukan itu. Apa artinya kita berdua, bermesraan, tapi tak pernah saling mendoakan?"

Saat saya membaca teks ini, saya gemetar. Mungkin ini yang dinamakan aha moment oleh Fahd. Moment di mana kita akan merasakan menjadi tokohnya. Mendapatkan pencerahan dari dialog-dialognya yan sederhana tapi mengena di hati.

Kamu tersenyum. Mengangguk perlahan. “Aku mencintaimu,” katamu.
“Aku juga. Kau yang mengutuhkan aku.”

Sampai di akhir video saya dibuat tersenyum dan mengamini lagu yang mengalun lembut.

Bertahanlah,
sebentar lagi
sampai kau ikat diriku...

Sebentar lagi, tidak lama lagi. Bagi sebuah penantian yang lugu, segala hal beraroma penantian berarti menabung rasa rindu menjadi curahan perasaan yang akan dipanen suatu saat nanti. Sampai tiba waktu dia yang mengutuhkan aku akan menggenapi hari-hari. :) Ah ya, over all. Saya suka karya Fahd, dkk. Semoga karya berikutnya akan selalu menginspirasi. :D

Artikel ini dikutsertakan dalam Lomba Review Revolvere Project yang diadakan oleh Fahd Djibran

Transcript Kau Yang Mengutuhkan Aku 

Tegal, 040712, 23:23

Senin, 02 Juli 2012

Your Song: Dirimu dalam sebuah lagu

Lagu Secret of My Heart. Lagu ini dinyanyikan oleh Mai Kuraki

Bagiku lagu ini sangat mengena, apalagi di bulan juni kemarin terjadi banyak hal tidak terduga. Termasuk saat aku akhirnya menemukan apa yang aku inginkan selama ini. Seseorang yang bisa mengerti inginku. Seseorang yang datang padaku untuk bisa menyembuhkan luka hatiku selama ini. Aku menemukan dia. Selama ini, ketakutan terbesarku adalah menemukan seseorang yang salah dan aku sangat takut terluka lagi. Masa lalu bagiku seperti kibaran angin yang sering membuat galau. Tapi saat dia memberanikan diri untuk bertanya padaku apakah aku akan menggenapi hatinya, aku tahu, dia tidak main-main dengan takdir kami. Aku tahu kami sudah dewasa untuk bisa menentukan kehidupan kami.

Aku tahu bahwa lagu ini mencerminkan impianku, bahwa aku akan tetap berada di posisi yang dia inginkan. Tahun ini mungkin akan terjadi sejarah besar dalam hidup kami. Aku tahu aku menunggunya hadir dalam hidupku sejak bertahun-tahun lalu. Dan aku tak akan melepaskan lagi kesempatan yang hadir demi sebuah kalimat, "Kamu melengkapi hidupku. Our future is forever."

'Cause I love you
I will be with you
Wherever you are
Can you feel my heart?
Can you feel my heart?
Can't you see, you're my dream
Secret of my heart
Our future is forever

Lyrik versi japanese bisa diklik di sini. Lyrik versi english di sini 

Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway Your Song : Dirimu dalam sebuah Lagu yang diadakan oleh Navapet.us

Tegal, 020712, 23:38


Minggu, 01 Juli 2012

Berjalan



Berjalan
By Ila Rizky Nidiana

Sebuah titik perjalanan yang sempat terlintas
menyuruhku memeriksa kembali ke belakang
jejak kaki yang dulu kusibak
dengan banyak noktah hitam yang menitik

Di pantai, di sudut kota asing 
aku belajar mengeja isyarat Tuhan
tentang takdir yang bergulir pelan
Aku tak akan pernah bisa berbalik
menatap bayang nisbi yang kulepas perlahan

Di temaram lantai masjid
di hamparan kaki langit
di dekapan pantai senggigi
Aku tahu Tuhan memaafkan
jejak yang tertinggal
Aku akan tetap berjalan
menemuNya di sujud doadoa malam
untuk bersegera kembali pulang

300612

Jumat, 29 Juni 2012

Hajatan Anak Pertama : Jejak Sang Pelindung

Bismillah...

Hari itu, aku baru saja membuka beranda facebookku. Lama tak melihat adekku update status di jejaring sosial itu, aku pun iseng mengetik namanya dan melihat apa yang dia lakukan. Kulihat ada satu postingan baru. Postingan itu mengarah ke blognya di tumblr. Kubaca sejenak tulisannya... 

3 detik berlalu... tak ada reaksi
5 detik berlalu... masih diam saja
20 detik berlalu, dan tiba-tiba aku berhenti mengarahkan kursor laptopku. Tertunduk malu pada sebuah tulisan yang diarahkan padaku. 


Bagiku, itu berarti segalanya

~ my sister (Ila Rizky) inspired by stories
this quote always showing me how to believe when i fall a part. thanks sis :)


Aku diam lebih lama. Teringat banyak hal yang kami bicarakan dulu saat membahas isi tulisan itu. Sebelumnya aku berdiskusi dengannya saat ia mengajakku menonton film kartun di rumah. Kukatakan padanya, 

"Coba tadi dia bilang apa ya?(sambil menunjuk tokoh yang kumaksud) Benarkah si tokoh bilang kalau blablabla..."

Lalu aku menggumamkan perlahan salah satu kalimat yang diucapkan si tokoh kartun itu berulang kali, sampai si adek bilang, "mbak ngapain kata tadi disebutin terus?" Aku hanya nyengir saja. 

Dan, ya... usainya, malam harinya aku menulis kisah yang kami bahas ini. 

Jadilah tulisan Bagiku, itu berarti segalanya.

Aku tak pernah menyangka kalau ingatannya tentang kata-kataku itu akan terus membekas, Bahkan ditulis di blognya. Baginya, mungkin aku adalah kakak yang belum sempurna, tapi aku tahu, kami bertumbuh bersama. Banyak hal suka dan duka, kadang terlewati dengan candaan dan kali ini mungkin dengan sedikit air mata. 

Aku tahu aku belum sempurna menjadi seorang kakak, anak pertama. Aku tahu banyak hal yang masih menjadi kewajibanku dan belum bisa kutunaikan dengan paripurna. Mendampingi mereka di saat mereka suka maupun duka. Mendampingi mereka dengan menjadi sahabat. Meneguhkan hati disaat tak ada lagi teman di luar yang bisa dipercaya. Aku sebagai anak pertama,  selalu mengusahakan untuk berdiskusi dengan mereka, meski kutahu, dalam 1-2 tahun terakhir aku banyak mengabaikan peranku. 

Aku tahu aku banyak menyimpan perasaanku sendiri. Kadang tanpa sadar aku mengabaikan berbicara dengan mereka ketika aku mempunyai masalah, Iya, aku tak berbicara pada mereka, adik-adikku, untuk meminta bantuan. 

Sampai suatu saat aku tahu, bahwa aku tak lagi menjalani peranku sebagai anak pertama dengan sempurna. Tiga dari adikku kehilangan pegangan, mereka bingung harus berpijak kemana ketika sang kakak justru punya masalah besar dalam hidupnya. Disorientasi visi hidup. Aku bermasalah dengan hidupku satu tahun terakhir, sampai mengira bahwa hanya akulah saja yang mengalami banyak masalah. Hanya aku saja yang mengalami guncangan hidup. Padahal, mungkin saja dia, juga kedua adikku yang lain mengalami masalah di sekolahnya. Jika bukan padaku tempat mereka berkisah? Pada siapa lagi? 


Dan, aku tertegun saat melihat dia bertumbuh dengan lebih baik. Lebih dewasa. Tanpa sayapku. Tanpa perlindunganku. Aku tahu peranku sebagai anak pertama sudah mulai bisa kulepas perlahan, tapi tidak sepenuhnya. Dia masih membutuhkan doaku, dia masih membutuhkan dukunganku. Hanya, kali ini dia jauh lebih bertumbuh. Sayapnya mulai bisa mengepakkan, mengarahkan dia  ke mana pun mimpi membawanya. 


Sampai kuingat dia menuliskan kata-kata ini. 


“Kampus kalian adalah tempat yang terlalu mahal untuk bercita-cita rendah.” - “ ITB ! ”
Bagi Saya..Bagi saya, masa penerimaan mahasiswa baru adalah masa berkaca akan perjuangan masa lalu dan merupakan saat membuat skenario “perjuangan” selanjutnya.Bagi saya, masa ujian akhir semester adalah masa mengingat kesalahan,kebodohan, ataupun segala pencapaian selama semester tersebut.dan Bagi saya, masa-masa wisudaan adalah masa ter-melankolis.melankolis karena emosi yang meluap dari wisudawan,melankolis karena semangat menggelora dari kawan-kawan yang mengarak,dan melankolis karena membuat saya berfikir bahwa suatu saat nanti kita akan meninggalkan kampus ini dan menjadi seorang wisudawan yang diarak oleh kawan-kawan kita.“karena dalam setiap perjumpaan selalu ada perpisahan, disetiap kedatangan ada kepergian”Happy Graduation :D
sumber : di sini
Aku tahu doaku telah dijawab Tuhan. Aku pernah menitipkan ia padaNya. Agar ketika aku tak bisa menjaganya, Tuhanlah yang menjaganya untukku. Sayapku mungkin tak sempurna,  mungkin juga terlalu rapuh, tapi Tuhan selalu punya cara untuk melindunginya di mana pun dia berada. 

Aku tahu, aku tak akan pernah menutup doaku sampai kapanpun. Doa adalah senjataku untuk melindunginya. Doaku untuknya agar selalu menjadi yang terbaik di dunia dan akhirat. Menjadi penerus generasi bangsa. Aku tahu dia mulai mengepakkan sayapnya. Jauh ketika aku tak bisa menyimpan banyak kisah di kotak impian kami, dia tetap menggenggamnya erat-erat. ITB adalah cita-citanya, dan kuharap ia lulus tepat waktu 2 tahun lagi dengan hasil terbaik. 
        Have a great day, dek. 
              Semoga Tuhanmu yang maha mengabulkan pinta hambanya, selalu menjagamu, juga keluarga kita. Aamiin :)
Tulisan ini diikutsertakan dalam Hajatan Anak Pertama yang diadakan oleh Sulung Lahitani
Tegal, 290612, 05:54
~ketika sayapmu rapuh yang kamu perlukan hanyalah kembali pada keluargamu. Itu saja.~

Rabu, 27 Juni 2012

Giveaway Azzet : Sinergi Lewat Blog ~ Bercerita, Bersahabat, dan Berbagi




Giveaway Azzet : 

~ Sinergi Lewat Blog ~ 
:Bercerita, Bersahabat, dan Berbagi


Jam dua siang hari waktu Tegal. Aku menenggelamkan diri pada rak buku-buku yang sudah tua. Di perpustakaan kota ini, banyak sekali buku yang menarik, sebenarnya begitu. Tapi, aku kesulitan membaca cepat belakangan ini. Jadi kadang aku singgah ke perpustakaan, lalu membaca di sana. Itulah salah satu cara untuk membuatku mau tak mau menuntaskan bacaan sampai habis hari itu juga.

Kuarahkan kakiku berjalan menuju rak buku di pojok belakang Di deretan itulah buku-buku fiksi menjadi kegemaranku. Kuambil dua buku, lalu segera berkemas duduk kembali di kursi yang tadi kusinggahi sejenak. Perpustakaan ini tempat yang istimewa. Selain karena koleksi bukunya yang lumayan banyak, juga karena tempatnya nyaman untuk bertemu dan bertegur sapa dengan seseorang.

Hari ini untuk kesekian kalinya aku berjanji menemui seseorang. Seorang sahabat baru. Namanya Nur Aliah Saparida. Panggil saja Widhie. Dia baru kukenal setengah tahun belakangan. Agak rumit kami menyimpulkan apa yang terjadi. Perkenalan yang terjadi lewat dunia maya yaitu blog, bisa-bisanya berlanjut ke dunia nyata? Tapi begitulah takdir sering membuatku tercengang. Dan hari ini aku berjanji bertemu lagi dengannya.

Kami berkenalan berawal dari dunia blog. Aku yang sejak tahun lalu mempunyai kegemaran baru mengumpulkan informasi lomba-lomba menulis di blogku, mengantarkan dia untuk singgah di blog personalku dan bertegur sapa lewat komentar dan chat di fb. Agak lama aku intens berkomunikasi dengannya karena kami sama-sama mengerjakan beberapa project nulis buku antologi bareng. Dan tahukah kamu, saat ini dia jadi sahabatku. Banyak hal yang tidak bisa diceritakan pada orang lain, justru bisa dengan mudah kukatakan padanya. Seperti siang ini, aku menceritakan banyak kisah hidupku.

Ruang perpustakaan ini sunyi, karena sudah jam dua siang. Penghuninya yang sebagian besar berisi para siswa sekolah sudah pulang ke sekolah masing-masing. Satu persatu pengunjung di ruangan ini sudah pulang. Hanya ada aku yang menekuri buku-buku pilihanku tadi. Juga tiga orang staff perpustakaan yang sedang mengobrol lama di sudut ruangan. Hp ku berbunyi, tanda sms masuk. Dia sudah datang dan kami memilih buku-buku untuk dipinjam. Bersegera pindah tempat, karena jam sudah menunjukkan jam tiga sore. Perpustakaan hampir tutup. Kami pun beralih berdiskusi di sebuah tempat makan dekat masjid agung tegal. :D

Andai bisa kuurai bagaimana takdir mengantarkan kami bertemu, kujawab itu kuasa Tuhan. Takdirlah yang mempertemukan kami di blog. Lalu kemudian berkomunikasi di dunia nyata. Dan saat pertemuan itulah aku baru tau kalau dia adalah sahabatnya sahabatku. Dia sahabat Asti. Seorang sahabat yang juga kukenal dari dunia blog sejak tahun 2006 di multiply. Tapi baru bertemu di tahun 2008.  Aku dan Asti cukup dekat, bahkan aku lah yang menjadi sahabat satu-satunya yang menemaninya bertemu dengan calon suami yang sekarang menjadi suami asti.

Aku yang tertegun mendengar dia adalah sahabat Asti amat sangat tak menduga. Aku hanya berucap hamdalah. Bloglah sarana yang mengikat kami dari awal. Blog pulalah yang membuat kami berjanji bertemu untuk pertama kalinya. Blog pulalah yang membuat kami menjadi sahabat dalam waktu yang singkat. Kadang obrolan di kopdar kami sering berbincang tentang teman-teman grup nulis, juga teman-teman blog yang intens bertegur sapa via id grup Warung Blogger yaitu id twitter @warung_blogger.

Dari blog pula, mengalir banyak rejekiku. Blog menjadi pembuka jalan bagiku untuk mulai menulis lagi setelah vakum 2 tahun. Aku pernah menuliskannya di sini. Trauma masa lalu pelan-pelan hilang karena aku menulis lagi di blog. Kini aku intens menulis sampai saat ini sudah  menulis 34 buku antologi bersama teman-teman grup nulis.

Aku pernah mengalaminya juga, mendapatkan banyak hadiah lomba-lomba menulis di blog maupun kuis. Ada GA mba Rany Yulianti, Pak dhe Cholik, mba Fanny Sang cerpenis, dll. Juga bertemu banyak sahabat sahabat baru yang sering bertegur sapa baik secara personal maupun via blog mereka.


Dari merekalah aku belajar banyak tentang makna berbagi. Seperti saat tahun lalu aku ikut dalam kegiatan berbagi buku bersama para blogger. Kini sudah sampai fase ke 4. Sungguh tak menyangka respon gerakan hibah sejuta buku para blogger sangat menakjubkan. Untuk lebih detail tentang hibah sejuta buku bisa dibaca di sini.


Mari berbagi karena di luar sana banyak anak yang membutuhkan uluran tangan kita untuk membagikan buku-buku bermutu. Kurasa, kita bisa mulai program hibah buku ini dari diri sendiri, dari kita para blogger untuk mencerdaskan anak negeri.

Maka kuucapkan sekali lagi, terimakasih duhai pencetus blog. Karena lewat merekalah kita bersahabat, karena lewat merekalah kita bersinergi menjalin pertemanan. Bukankah silaturahim juga melancarkan rejeki? Semoga rejeki kita mengalir pula via blog. Baik rejeki berupa persahabatan maupun ketemu jodoh. Ya, siapa tahuu yaa,  jodohku yang belum nongol bisa ketemu dari blog. Wekeke. :D Semoga pertemanan kita selalu membawa berkah. Aamiin ;)


Tegal. 270612, 08:26

Tulisan ini diikutkan pada kontes Betapa Senangnya Ngeblog dan disponsori oleh Mahabbah.

Minggu, 24 Juni 2012

Aku menemukanmu



“Aku menemukanmu,

saat rintik hujan berhenti

mengubah rona semestamu

dalam isyarat sunyi

Dan aku menemukanmu

di sini.”

Coming Home halm 314 ~by Sefyana Khairil  


Aku suka kata-kata ini. Sejak dulu ngefans sama mba Sefry. Eh, ternyata kita seumuran ya? hihi... semoga bisa menulis yang mirip2 lah. :P Seenggaknya, menulis menggunakan hati, biar ngena ke pembaca. Dan aku selalu suka hujan. :D


Kamis, 21 Juni 2012

Rumah sakit atau rumah sehat?

Bismillah...

Maaf lama tak update di blog ini, hehe :D 
Semoga teman-teman masih ada yang suka baca tulisanku XD 

btw, aku mau cerita curcol bentar... bulan Mei lalu keluargaku mengalami musibah. Alhamdulillah, masih dikasih ujian. Artinya Allah sayang banget ya? :D 

Tgl 9 mei bapak pulang dari ngajar pake motor, habis slese ngirim berkas ujian anak-anak SD yang lagi UN ke kantor dinas. Trus, pulang mau jemput ibuku di sekolahnya. Ga tau nya di jalan kecelakaan, di area desa bongkok bapak kecelakaan. Kata temen-temennya, ga ada tabrakan yang fatal karena cuma kesenggol aja, cuma spion motor sempet patah, dahi bapak luka memar gitu sama di tangan kanan juga luka. Sampai akhirnya sempet dibawa ke RS texin buat dirawat. Setelah 2 jam dirawat di ICU, disarankan sama dokter buat CT scan di kepala, takutnya ada gumpalan darah. Jam 4, bapak dilarikan ke RSU harapan anda, masuk ruang scan, trus lanjut ke ICU. sempet kupikir sakitnya parah banget. Kalut? iya. Tapi ada beberapa hal yang bikin hatiku adem di rumah sakit kedua, yaitu RSU Islam harapan anda. RS ini bener-bener keren! Islami banget, makanya kubilang bikin hati adem. :)

Awalnya, aku ga tau kalo RS ini sudah banyak mengalami perubahan struktur bangunan dan juga kualitas RS dibanding 2-3 tahun lalu waktu budhe dirawat di sini. sampe pas bapak diputuskan dirawat itu, aku baru tau kalo RS nya udah keren. Pertama masuk, di ruang lobi, ada tulisan besar di dinding RS, 
"Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku"(QS.26:80)
Baca itu adem banget rasanya. Mungkin karena pas masuk itu udah panik aja sih. Harus CT scan, sementara aku juga ga tau prosedurnya gimana, harus masuk ICU pula. Semua syarat-syarat yang ngurus tetangga sama sepupuku :) Jadi alhamdulillah, banyak bantuan dari sanak kerabat terdekat pas bapak sakit. Habis liat tulisan itu jadi adem. InsyaAllah gapapa, insyaAllah baik-baik aja, batinku gitu. 

Trus, di sebelah kiri, ada jam dinding besar yang terpasang. Dua jam sekaligus, dengan waktu yang berbeda. Yaitu waktu mekkah dan waktu WIB. jadi misal aku masuk ke sana jam 16.00, jam mekkah tadi menunjukkan 13.30 waktu mekkah (seingetku sih gitu)

Kyyyaa, baru kali ini ada rumah sakit sekeren ini. Ada jam mekkah nya segala. :D

Trus, pas masuk ke arah ruangan ICU nya, di depan ruangan itu ada banyak taman-taman yang ditumbuhi pohon palem. adem ijo-ijo. Deket ruang ICU, ada ruangan tunggu yang bisa dipakai penunggu pasien. karena biasanya ga boleh masuk ke ICU, jadi orang-orang yang nunggu bisa ikut numpang tidur di situ, kayak lesehan gitu sih, tapi masih mending lah, dari pada tidurnya sambil duduk :))  di situ ada Tv  dan kamar mandi jg 

Begitu aku ijin buat sholat magrib, aku menyusuri koridor RS ke arah masjidnya. Di sepanjang koridor, ada kaligrafi terpasang banyak. di situ ada kotak keluhan, per bagian lorong ruangan ada orang-orang yang sudah ditunjuk untuk mengawasi misal ada kebakaran atau apa, itu udah tanggung jawab koordinatornya/kepala bagiannya. Ada foto koordinatornya pula dan no kontak yang bisa dihubungi. Jadi kalo ada apa-apa bisa dicari yang bisa nangani langsung. 

Nyampe di masjidnya, aku bengong. Kupikir awalnya cuma mushola aja. :D ga taunya masjid besarrr.... beneran besar. Baru kali ini liat rumah sakit yang punya masjid besar dan ga menyatu dengan ruangan tempat pasien. jadi posisinya agak di samping RS. 

Ini penampakannya kalo siang 

Ini dalemnya masjid, tapi ini ruangan yang buat cowok. kalo yang ruangan sholat buat cewek beda lagi, karena shaffnya ga menyatu, cuma dipisah sama satu pintu sebelah kanan yang bisa digeser buat liat imamnya... 








trus, kalo malem gambarnya ini...

Sampe di situ, aku belum berhenti takjub. Setelah kelar sholat magrib, ga taunya ada pengajian dari imam sholat. Isinya tentang nasihat untuk bersabar dan banyak berdoa. Intinya, kita yang mengunjungi pasien baik itu saudara kita atau teman kita, ga perlu takut atas takdir Allah. 


Kalau kita yakin bahwa Allah memberikan yang terbaik, insyaAllah kita akan ikhlas dan mungkin itu yang terbaik yang bisa Allah berikan untuk si pasien, baik berupa kesembuhan atau pun meninggal dalam khusnul khatimah, harapannya gitu. :) 


Dari situ aku menyimpulkan bahwa rumah sakit yang baik bukanlah murni tempat yang hanya menyembuhkan pasien secara fisik, tapi juga menyembuhkan trauma psikologis pasien dan juga kerabat yang menjenguknya. Agar terasa bahwa pertolongan Allah itu teramat dekat untuk kita. Bahwa ada takdir terbaik yang kita akan alami, insyaAllah itu yang terbaik. 

Ikhlas, sabar, syukur. 

Itulah tiga hikmah utama selama ada di rumah sakit ini yang membuatku tertegun takjub. 

Allah, betapa Engkau begitu mencintai kota ini dengan menghadirkan rumah sehat, bukan rumah sakit. Allahusyifaa... Allah yang akan menyembuhkan. :) Keep positif ya teman, jika ada ujian apapun baik sakit maupun ujian lainnya. InsyaAllah ada jalan keluar. :)

Tegal, 210612, 00:26
~buat mba akin, semoga cepet sembuh batuknya ya. :)


Komunitas