Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Selasa, 27 Desember 2022

Tips Menulis Novel yang Emosional ala Stephen King

Tips Menulis Novel yang Emosional ala Stephen King


Dari Stephen King, si master pembuat novel horor, kita akan belajar saran tentang cara menulis novel yang bermuatan emosional — mulai dari memahami karakter tokohmu hingga menciptakan konflik yang dapat dipercaya.





Pahami karakter kamu:


Untuk menulis novel yang bermuatan emosi, kamu perlu memahami karakter tokoh ceritamu. Apa yang memotivasi mereka? Emosi apa yang mereka rasakan? Apa yang mereka inginkan?


Memahami karakter tokoh ceritamu sangat penting untuk membuat cerita yang bermuatan emosional. Ketika kamu memahami karakter tokohmu, kamu dapat lebih memahami motivasi dan emosi mereka. Motivasi karakter penting untuk menciptakan rasa kedalaman dan pemahaman.


Untuk menciptakan karakter yang dapat dipercaya, penting untuk memahami apa yang memotivasi mereka. Apa yang mendorong mereka? Apa nilai inti (value diri) mereka? Apa tujuan mereka? Setelah kamu mengetahui hal-hal ini, akan lebih mudah untuk memahami tindakan dan reaksi mereka.


Untuk mengilustrasikan poin ini, pertimbangkan karakter Rose Madder. Rose adalah karakter yang dimotivasi oleh balas dendam. Dia ingin menyakiti para penyiksanya seperti mereka telah menyakitinya. Untuk menulis cerita di mana Rose adalah protagonisnya, kamu perlu memastikan bahwa tujuannya dapat dipercaya dan motivasinya dapat dimengerti.


Demikian pula, antagonis Philadelphia Maniac dimotivasi oleh kebencian. Dia tidak menginginkan apa pun selain menghancurkan mereka yang telah menganiaya dia.


Sekali lagi, untuk menulis cerita dengan Philadelphia sebagai protagonis, kamu perlu memastikan bahwa tujuannya dapat dipercaya dan motivasinya dapat dimengerti.


Saat kamu memahami karakter tokoh ceritamu, kamu juga menjadi lebih mampu menggambarkan emosi mereka di halaman novelmu.


Emosi adalah salah satu elemen terpenting dalam bercerita. Tanpa emosi, sebuah cerita bisa menjadi membosankan dan tidak bernyawa.





Saat membuat adegan emosional, pastikan untuk memperhatikan emosi karakter tokoh novelmu. Bagaimana perasaan mereka? Apa arti emosi ini bagi mereka? Bagaimana pengaruhnya terhadap tindakan mereka?


Misalnya, perhatikan adegan di mana Rose menikam Ed Deepwood dari belakang. Adegan ini dipenuhi dengan kemarahan dan balas dendam. Rose merasakan kemarahan dan kebencian yang kuat terhadap para penyiksanya. Akibatnya, dia berperilaku kasar dan merusak.


Begitu pula dengan adegan anak-anak yang menyerang Richie yang dipenuhi dengan teror dan kengerian. Richie merasa ketakutan dan kewalahan dengan situasi tersebut. Dia meringkuk ketakutan saat anak-anak semakin dekat.


Tentu saja, tidak setiap adegan perlu diisi dengan intensitas emosi. Faktanya, beberapa adegan mungkin relatif tenang dan lembut. Namun, adegan emosional sangat penting untuk menanamkan benih emosi di benak pembaca novelmu. Tanpa mereka, sulit bagi pembaca untuk benar-benar terhubung dengan cerita kamu.


Ciptakan konflik yang dapat dipercaya:


Konflik adalah inti dari novel yang bermuatan emosional. Itu harus dapat dipercaya, jadi kamu harus memperhatikan detailnya.

Jika kamu ingin menulis novel bermuatan emosi yang akan disukai pembaca, kamu perlu memastikan bahwa konfliknya dapat dipercaya. Ini berarti memperhatikan detailnya. Pastikan karakter berperilaku realistis, dan konflik terasa organik dan alami. Seharusnya terasa seperti itu bisa terjadi di dunia nyata.


Salah satu cara untuk membantu membuat konflik lebih dapat dipercaya adalah dengan fokus pada dasar psikologisnya. Tanyakan pada diri sendiri mengapa para karakter berkelahi, dan apa yang mungkin memotivasi mereka. Apakah ada sejarah di antara mereka? Apa yang diinginkan setiap karakter? Ini adalah beberapa pertanyaan yang harus kamu pertimbangkan saat menulis konflik.


Akhirnya, pastikan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang memuaskan. Jika konflik tidak diselesaikan dengan memuaskan, pembaca novelmu mungkin menjadi frustrasi atau marah. Ini dapat merusak cerita kamu sepenuhnya. Pastikan semuanya selesai dengan baik dan pembaca merasa konflik telah diselesaikan dengan memuaskan.


Buat alur cerita yang menarik:


Alur cerita yang menarik sangat penting untuk membuat pembaca kamu tetap terlibat. Itu harus dibuat dengan baik, dengan plot yang konsisten dan karakter yang dapat dipercaya.


Alur cerita yang menarik adalah kunci untuk membuat pembaca kamu tetap terlibat. Untuk membuatnya, kamu harus memperhatikan detailnya. Kunci untuk menyusun alur cerita yang menarik adalah memperhatikan detailnya. Ini berarti memperhatikan hal-hal berikut:


1. Apa yang memotivasi karakter kamu?

2. Emosi apa yang dirasakan karakter kamu?

3. Apa yang diinginkan karakter kamu?

4. Bagaimana kamu menciptakan konflik yang dapat dipercaya?

5. Bagaimana kamu membuat alur cerita yang menarik?


Setelah kamu menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kamu siap untuk menulis novel yang bermuatan emosi yang akan membuat pembaca kamu tetap terlibat.


Stephen King berbagi tips menulis novel emosional dengan menuliskan kalimat pembuka bab yang menarik.


Dalam artikel ini, saya akan memberikan tips berdasarkan pengetahuan tentang para karakter yang telah dibuat Stephen King dan kesulitan yang harus ditampilkan untuk menciptakan cerita yang menantang hingga akhir seperti yang dilakukan Stephen King dalam setiap novelnya. 


Nah, selamat membaca ya! ❤️



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)

Komunitas