Suatu sore,
Hari itu aku membaca pesan seseorang yang dikirim ke
handphone bapak. Tulisannya, “Om, minta bantuannya buat renovasi rumah dong.”
Pesan singkat itu langsung dibalas oleh bapak dengan tindakan, mengirimkan sisa
genteng bekas yang ada di rumah untuk dikirim ke rumah sepupuku itu. Aku yang
mendengar ceritanya dari mama masyghul. Bapak menatanya sendiri, mengirimkannya
ke Slawi, sampai ada insiden saat pengiriman barang pun bapak harus mengurusnya
sendiri. Bagaimana bisa seorang ponakan menyuruh orang tua untuk melakukan
banyak hal untuknya. Semalas itukah dia? Sebobrok itukah akhlaknya? Aku mau
marah tapi malas mengurusnya. Sejak itu jadi tak respek dengan sepupuku itu.