Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Jumat, 03 Januari 2014

#1Hari1Ayat : Fana


 Dan sungguh orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat  benar-benar telah menyimpang jauh dari jalan yang lurus. (Q. S. Al Mu’minun 23 : 74)


Dari kemarin saya bolak-balik buka al quran terjemahan. Baca terjemahan surat ini dan surat itu, tapi belum nemu satu pun yang bakal ditulis jadi postingan #1hari1ayat. Dari sekian banyak ayat, satu kesimpulan yang saya dapatkan adalah sebanyak apapun peringatan tentang neraka dan janji surga yang diberikan tak akan membuat seseorang takut dan malu jika tak ada iman dalam hatinya, iman kepada akhirat. Hingga akhirnya ia pun menjauh dari jalan yang diridhai Allah.


Akhirat memang berbeda dengan dunia yang begitu mudah terlihat. Akhirat butuh keimanan yang paling kuat untuk meyakininya bahwa ia memang ada untuk kita suatu saat nanti. Disediakan bagi kita sesudah hidup di dunia. 

Semalam saya buka soundcloud dan melihat ada akun seseorang yang sudah meninggal dipakai hari itu, entah oleh siapa. Bergidik? Ngeri? Iya, apalagi saya terbangun tengah malam dan seperti kebiasaan-kebiasaan sebelumnya kalo udah kebangun susah tidur lagi. Semalaman saya online dan melakukan aktivitas yang hanya baca artikel, baca buku, dan email. Simple kan? Tapi begitu liat waktu, ternyata sudah subuh lagi. Begitu mungkin waktu kita di dunia, singkat. Tapi kita tak pernah sadar, saya termasuk yang bagian kurang sadar itu, hingga kurang menyiapkan bekal sesudah kematian.  

Saya jadi ingat seorang teman yang bercerita kalo dia bisa tahan untuk memberi asi meski sedang puasa ramadhan. Penasaran, kenapa dia sebegitu yakinnya bisa kuat ngasi, dan bahkan ga mengeluh. Padahal saya tahu ramadhan adalah bulan-bulan penuh ujian dan godaan. Yang keliatannya sepele bisa jadi godaan kalo iman ga kuat. Saya menghela nafas, dia berbeda dengan saya ternyata. Bagi seseorang yang sudah yakin sepenuhnya bahwa akhirat harus diperjuangkan, ia akan meyakini bahwa keimanan adalah harga mati, maka dunia bukan godaan yang  melenakan. Maka seharusnya dunia hanyalah tempat persinggahan saja untuk mengumpulkan bekal sebanyak-banyaknya. Agar tak lagi terlena oleh gemerlapnya yang fana. Jadi, sudahkah kamu pun meyakini akhirat benar-benar ada?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)