Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Jumat, 19 April 2013

Blue Ocean Strategy dalam Bisnis Baju Anak Branded

dress anak harga grosir


Bisnis online shop yang saat ini menjamur di kalangan masyarakat kita, memberi angin segar bagi terciptanya suasana ekonomi yang lebih stabil. Tentu, dengan adanya persaingan yang ketat dan pasar yang stategis, para pengusaha online akan mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda. Bagaimana cara agar tetap bisa fokus pada bisnis online ini dan mendapatkan hasil yang memuaskan? Saya mengambil contoh untuk bisnis baju anak branded murah dengan cara menjual baju anak grosir. Tentu ini menjadi pilihan bagi para konsumen untuk melirik produk yang ditawarkan. Branded saja sudah menjanjikan bahwa produk kita bagus, apalagi dengan tambahan harga murah ala grosir.

salah satu produk baju anak branded
Ya, ada stateginya. Yaitu, strategi bisnis terfokus pada menciptakan pangsa pasar baru yang luput dari bidikan kompetitor. Biasanya disebut Blue Ocean Strategy. Dibandingkan dengan kita mengerjakan bisnis dalam ranah red ocean strategy, yang artinya kita harus menghabiskan banyak tenaga dan biaya untuk menekan rendahnya angka persaingan yang semakin fantastis. Yap, tanpa kita harus bertarung dalam memperebutkan pasar dan  tentu ini tidak sampai harus berdarah-darah dan saling mengalahkan. Yaitu dengan menciptakan peluang pasar baru yang belum dijelajahi oleh para kompetitor kita.

Lalu apa saja yang harus dilakukan? Yaitu dengan
1.       Diferensiasi :
Produk baju yang kita punya harus memilik daya beda. Nah, dalam bisnis baju anak branded menyasar usianya konsumen, yaitu anak-anak. Perbedaan yang unik akan membuat konsumen memilih produk yang kita tawarkan. Pembeda lainnya bisa dalam bentuk pelayanan, service, garansi, kecepatan pengiriman, dan keamanan produk artinya produk kita akan tepat sampai pada konsumen dan tidak nyasar ya.
2.      Inovasi produk
Inoasi dibutuhkan misalnya dalam bentuk warna dan juga variasi desain. Baju branded yang dipilih bisa dipilih sesuai dengan warna yang soft, cerah dan juga desain yang elegan tapi tetap dengan harga yang murah ala grosir.
3.      Penciptaan nilai kreativitas baru
Kreativitas bisa macam-macam bentuknya, bisa dalam bentuk pemasaran dengan system reseller yang memberi kemudahan diskon dalam berbelanja, atau bisa juga dengan memberi keagenan tanpa minimal pembelian di awal. Jadi, bisa dipastikan keagenan tidak membatasi mereka, para reseller untuk menjual lebih mudah di awal kerjasama.

Nah, sudah mulai paham ya apa yang perlu dikerjakan agar blue ocean stategy dalam bisnis baju anak branded bisa tetap sasaran? Mari kita kerjakan ya. ;)

Kamis, 18 April 2013

Membeli Kenangan atau Impian?

Sumber
Saat aku duduk di bangku kelas tiga SMA, ada dua pilihan datang padaku. Apa aku akan ikut study tour ke Bali atau memilih ikut bimbel dengan nominal uang yang sama. Dan, aku pilih ikut bimbel. Tujuanku jelas. Aku berani memangkas kesenanganku untuk membeli sebuah impian yang lebih penting. Masuk kampus dengan ujian standar yang itu artinya aku tak perlu menghabiskan banyak biaya untuk kuliah.

Belakangan ada beberapa orang lagi yang menanyakan, kenapa tak ikut kegiatan A atau B, sedangkan kamu punya uang? Aku pikir bukan itu tujuan utamaku. Jika aku punya uang, aku akan memilah mana yang benar-benar prioritas. Sekali lagi, aku teringat sebuah kalimat yang dilontarkan petinggi perusahaan saham saat aku mendapat pelatihan gratis di sana tahun 2010. "Kita harus menciptakan generasi yang berani untuk menunda kesenangan sesaat untuk kesenangan yang lebih besar."

Aku pikir, pendapat ini ada benarnya. Kesenangan sesaat memang memberi kenangan, tapi hanya sampai pada kenangan saja. Kecuali jika kenangan itu justru membuatku lebih terpicu untuk menjadi lebih sukses, aku mau saja membeli kenangan itu. Tapi jika tujuannya sekali lagi hanya untuk foya-foya, apa tidak sayang uangnya ya?

Hidup dalam keluarga guru yang terbiasa mengajarkanku untuk hidup hemat, membuatku percaya, bahwa berhemat itu bukan aib. Bahwa menunda kesenangan sesaat itu justru seperti sebuah puasa, yang akan ada masanya untuk berbuka. Seperti janjinya Patih Gajah Mada, dia tidak akan makan buah pala jika belum menyatukan nusantara. Ah ya, sekali lagi, kadang emas yang berkilau indah itu hanya terlihat sepuhannya saja, padahal sebenarnya bukan emas murni. Hanya luarnya, padahal dalamnya keropos. 

Well, curhatan ini murni karena terinspirasi curhatan seorang teman beberapa hari lalu. Semoga aku tetap bisa menjaga nilai-nilai yang penting daripada menggadaikan kesenangan semu demi gengsi. 

Tegal, 18042013, 15:26
#noteformyself

Selasa, 16 April 2013

Srikandi Blogger 2013 Ajang Aktualisasi Diri Blogger Perempuan


Srikandi Blogger 2013
Srikandi Blogger 2013. Pertama kali saya menulis di blog adalah saat tahun 2006, masih imut karena saya baru semester tiga di kampus. Hehe. Awal menulis di blog berbasis friendster yang sekarang sudah tutup situsnya. Sejak itu saja mulai mengenal dunia blogging dari teman friendster. Sempat jatuh cinta pada multiply sampai 2008. Namun akhirnya memilih fokus pada akun blogspot ini di tahun berikutnya bahkan sampai sekarang. 

Ngeblog bagi saya suatu kebutuhan. Saya butuh bicara dengan diri saya sendiri, meraba apa makna yang saya rasakan setiap hari karena blog sudah menjadi diary online. Diary yang saya namai Celoteh Kiky -Diamond Wannabe ini awalnya adalah curhatan saja, tidak pernah terlintas dalam pikiran saya akan membuat blog saya lebih dikenal teman-teman. Namun, seiring perkembangan blog, makin banyak teman blog dan kenalan yang berkunjung ke blog ini. Saya pun merasa bahwa sudah saatnya merubah galau yang saya alami menjadi sebuah karya yang positif. Saat pertama kali menulis di blog, tak ada niatan sama sekali untuk mencipta sebuah gebrakan dalam hidup dengan menulis blog. Saya lebih menikmati proses, proses menjadi dewasa, proses menemukan jati diri dengan menulis apapun yang saya rasakan, saya hayati dan maknai di blog ini. 

Sebagian teman kampus saya menganggap bahwa kegiatan blogging hanya menghabiskan waktu. Iya, kami pernah mendapat tugas dari dosen mata kuliah komputer statistika untuk membuat blog (saat ini blognya sudah hilang karena berbasis multiply). Tujuan pembuatan blog karena dosen ingin agar mahasiswanya bisa mengaktualisasikan dirinya lewat blog. Blog menurut dosen tersebut adalah tempat untuk berbagi ilmu dan inspirasi. Di sana kami diajari untuk menuangkan ilmu tentang komputer statistika, yaitu penggunaan beberapa software untuk memecahkan data statistik dan menganalisanya. Karena itulah, saya dimintai tolong oleh kelompok untuk memuat tugas kami di blog. 

Senang rasanya ternyata kegiatan blogging saya bermanfaat, karena di ujung semester, sang dosen memberi nilai sempurna. Ya, saya dapat A. Nilai yang sangat sulit didapat di jurusan Matematika. Sejak itulah saya berinisiatif untuk menulis apapun yang saya tahu agar dunia pun mengenal bahwa ilmu tak hanya sebatas di bangku perkuliahan, asal mau belajar, asal mau membaca dan memahami, ilmu bisa ditemukan berserakan di jagat dunia maya, bahkan saat blogwalking. 

Dengan semangat berbagi itu, saya pernah mengajukan sebuah program pada kampus untuk mendanai kami membuat project ke sekolah-sekolah SMP untuk mengadakan workshop blogging. Sayangnya, niat itu hanya tinggal niat, karena proposal kami tak disetujui. Ternyata, dunia blog masih saja belum menguntungkan mungkin bagi petinggi kampus. Barulah, selang dua tahun terakhir saya dengar kampus memberlakukan kebijakan baru. Para mahasiswa diharuskan untuk membuat blog dan aktif mengirimkan tugas lewat media online. Bahkan salah satu unsur penentu apakah universitas tersebut masuk dalam daftar universitas terbaik adalah dalam situs pencarian. Saya pernah menuliskannya di sini

Srikandi Blogger 2013 Aktualisasi Diri Blogger Perempuan

Saat saya fokus menulis lagi di blog, saya menemukan komunitas Kumpulan Emak Blogger. Awalnya minder karena sebagian besar member KEB adalah para emak, Iya, dalam arti yang sebenarnya. Bayangkan saja, saya seperti masuk dalam sebuah dunia antah berantah dengan para emak yang berceloteh ria tentang dunia rumah tangga. Saya? Hanya memandang mereka dari sudut layar ini saja. :D Hanya beberapa yang saya kenal karena ada di komunitas yang sama, atau pernah masuk dalam daftar pemenang lomba menulis yang saya ikuti juga. 

Saya masih merasa takut untuk masuk dalam dunia emak-emak ini, yang berceloteh tentang rumah tangga dengan segala pernak perniknya. Saat dinyatakan masuk dalam daftar nominasi 50 unggulan Srikandi Blogger 2013, saya hanya tertegun. benarkah saya masuk? Bukankah saya belum menjadi Emak? Tapi, seorang teman pernah bilang, "Lho, syarat daftarnya memang bukan harus sudah menikah kan, mba?" Hihihi! Saya tertawa geli. Iya, saya memang belum menjadi emak. Tapi saya tetap perempuan. Dan KEB memfasilitasi setiap perempuan untuk menjadi diri mereka sendiri dalam jagat blogsphere. KEB ingin memberi harapan bahwa berbagi dan menginspirasi adalah juga hak setiap perempuan Indonesia, baik yang sedang ada di dalam maupun luar negeri, baik yang sudah menikah ataupun belum. Karena memang saya lihat beberapa blogger sedang ada di luar negeri menemani suami studi atau bekerja. 

Oya, bagi saya, Srikandi Blogger 2013 sebuah ajang yang menarik. Srikandi dengan perjuangannya sama seperti Kartini pada masa kemerdekaan. Srikandi versi Jawa memberi kita filosofi bahwa perempuan berjuang untuk kaumnya, berani mewujudkan cita-citanya. Maju ke medan yang sesungguhnya, mencipta sejarah baru dengan hunusan panahnya. Jika saya asumsikan, panah Srikandi Blogger adalah tulisannya yang menginspirasi dan memberi arti. Di luar sana akan ada banyak perempuan yang menemukan pencerahaan saat membaca tulisan kita, para blogger perempuan. 

Selain karena satu-satunya di Indonesia, saya mengapreasiasi atas kerja keras para panitianya untuk berjibaku membuat ide cemerlang Srikandi Blogger 2013 ini menjadi nyata. Bukankah kerja keras akan memetakan hasilnya nanti? Maka, saya pun berharap Srikandi Blogger akan menjadi sebuah gebrakan baru di mana orang tak akan lagi berkerut keningnya mendengar istilah "blogger". Ngeblog sambil berbagi inspirasi adalah juga impian saya. Sembari menuliskan sejarah hidup, saya juga ingin tetap menjadi diri sendiri. Semoga saja dengan adanya blog ini bisa menjadi ladang pahala bagi saya. 

Para Emak KEB di ajang kompasianival (sumber)
Program jika saya terpilih

Oiya, jika saya terpilih menjadi Srikandi Blogger 2013, saya akan memetakan beberapa langkah yang akan dilakukan. Yaitu :

1. Mengadakan workshop bagi perempuan untuk membuat blog.  Baik merancang template maupun membuat tulisan di blog menjadi indah dan enak dibaca. Workshop tidak hanya terbatas pada daerah kota besar saja, karena selama ini saya hanya bisa takjub di kota besar sering ada kegiatan offline, tapi daerah saya belum pernah ada. :D

2. Membuat kegiatan rutin seperti blogger hibah sejuta buku. Saya sudah berpartisipasi untuk ini sejak lalu, dan ini menyenangkan. Menulis tak hanya berhenti sampai ide tertulis, tapi juga mewujudkannya menjadi aksi nyata. Bukti nyatanya, ternyata jika blogger seindonesia bersinergi akan mencipta karya hebat. Faktanya, kegiatan yang digawangi mbak Anazkia dan beberapa teman volunteer ini sudah merambah beberapa pelosok negeri untuk berbagi buku bacaan. Bahwa pendidikan adalah hak segala bangsa, iya. Bahwa kita akan mewujudkannya sama-sama, tentu. Dengan dukungan banyak pihak ya. Kita akan mewujudkannya sama-sama.

3. Mengadakan sebuah seminar parenting tentang pentingnya mempersiapkan kebutuhan perempuan menuju masa pernikahan. Mungkin bisa mengundang pembicara yang berhubungan langsung dengan dunia parenting. Saya tahu, ternyata sampai saat ini saya belum nikah mungkin karena memang belum ada persiapan yang berhubungan dengan mental dan kesiapan pasca nikah. Iya, pasca nikah. Hehe. Karena seringkali novel-novel yang pernah saya baca hanya berkutat seputar romantisme semu. Padahal yang dibutuhkan seorang perempuan adalah kesiapan untuk menjadi ibu dan seorang istri. Saya bahkan pernah dengar bahwa sebagus apapun pendidikan perempuan, jika dia tidak dididik sejak dini untuk mempersiapkan diri menjadi seorang ibu, ia akan gagap lakunya. Saya pernah baca kisah mbak Meuthia Rizki yang ternyata mengalami fase kekagetan menjadi seorang ibu, baby blues. Apalagi jika perempuan tidak diajari untuk menjadi seorang istri yang baik,  kemungkinan angka perceraian akan meningkat. Bukankah kita bisa mencegahnya dengan memberi pendidikan pentingnya menjadi seorang ibu dan istri sejak dini?

Menjadi ibu dan istri yang baik adalah hak dan kewajiban bagi seorang perempuan. Iya, perempuan tetap membutuhkan aktualisasi diri dalam ranah yang lebih luas lagi. Jika dengan adanya kegiatan Srikandi Blogger 2013 ini, maka saya mengharapkan akan lahir sebuah generasi sadar diri bahwa perempuan ada untuk kaumnya. Memberi yang mereka punya, ilmu, tenaga, pikiran dan impian agar kaumnya menjadi lebih baik lagi. 

Akhir kata, semoga siapapun yang terpilih menjadi 10 besar di ajang ini, akan mencipta sejarah baru dalam dunia blog. Dan mewujudkan cita-cita besar grup KEB menjadi wadah inspirasi bagi kaum perempuan. Saya menunggu kiprah blogger di tahun 2013 menjadi lebih cetar membahana. Hehehe! ;)

Sukses selalu ya, para Emak! Your amazing! ;)

Komunitas