Keponesia ya? Saya dapat istilah ini dari mbak Cisca di postingan ini.
Suka aja dengan kata-kata terakhirnya. Haha. :P
Saya yakin problem kamu juga sudah ada porsinya, baiknya sih jangan mengambil porsi problem orang lain. Jangan kepo
Saya pikir, semua orang pasti tidak ingin urusan pribadinya dibahas oleh orang lain sampai sedetail-detailnya, sampai ke akar-akarnya. Ibarat orang yang lagi belajar baca, orang yang kepo ini; dia suka nyamber aja kalo ada tulisan di jalan raya, di bungkus cabe, atau di jendela angkot. Segitu ingin tahunya sampai kadang melebihi batas ambang yang dipahami sebagai sebagai toleransi.
Saya tahu kita semua mempunyai rasa ingin tahu terhadap hal-hal baru, tapi bisa dibayangkan apa jadinya jika waktu kita habis hanya untuk mengomentari urusan orang lain?
Well, itu sih emang kurang kerjaan kali ya. Kali-kali aja emang dia yang tukang kepo ini memang suka banget dan masuk ke salah satu hobinya itu ngerecokin urusan orang dan juga ngegosipin orang. :P
Saya rasa ga ada tuh orang yang mau dikepoin, apalagi dijadiin bahan gunjingan. Dari rasa penasaran yang ga wajar, sampai akhirnya jadilah sebagai sebuah kebiasaan untuk selalu ingin tau urusan orang lain.
Apa segitu sempit hidupnya sampai ngurusin urusan orang segitunya ya?
Apa ga kasian sama hidupnya sendiri yang tanpa sadar kehabisan waktu karena ngeliatin hidup orang lain melulu.
Sampai waktunya sendiri habis dan tanpa sadar kehidupan orang lain sudah meninggalkan dia jauh sangat jauh dari yang dia kerjakan. Orang lain udah punya mobil, dia masih aja pake sepeda. Orang lain sibuk belajar buat S2, dia masiiihhh aja sibuk ngurusi hal sepele. Well, makin banyak kamu ngurusin urusan orang, makin sedikit waktu untuk pengembangan diri.
Jadi, masihkah ingin kepo? Kendalikan rasa ingin tahumu dengan bijaksana, wahai kisanak. ;)
261212, 01:34