Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Senin, 10 Oktober 2011

Aku kapan? #eh?

Rasanya cukup sudah kegalauan minggu ini. *halah*

Dimulai dari invite event nikahan sinta & kak ajie,(tgl 9 okt) lalu silmy (temen kuliah) dan calon suami (tgl  23-an) yang berlangsung bulan ini.

kali ini liat mba listi (temen di d'BC network, downline nya mba amel) ternyata sedang ada di jerman - dan.... honeymoon bareng misuanya.. truuus, ngetag foto jalan-jalannya disana. huwa.. gimana ga tambah galau #eh? , hehee... :p

kayaknya bulan ini emang beneran deh musimnya nikah, apalagi mengingat kmrn ada tanggal-tanggal bagus semisal 091011 buat nikahan. wekeke... aq sama ririn sampe sempet guyon, "emang ngaruh gitu ya sama nikahan? kan yang penting nikah. iya, ga? ' jawab ririn, "kalo aq ya yang penting dah dapet ijin dari kantornya mas ya udah, nikah." .

heuu, baiklah, aq makin galau bukan cuma soal kapan aq dapet giliran juga. wkkwk... tapi juga soal.. ya, tau sendiri... ada masanya  sahabatmu akan menikah, dan dia akan punya dunianya sendiri. dan aq-  masi lajangers - akan merasakan sepi yang sangat *wew*  karena satu persatu sahabat itu ngilang, dan ga akan sempat lagi buat curhat2an. :(

adakah memang ia -sang pelengkap rindu- sedang Kau siapkan, atau Kau tunda ya Allah? lalu, sampai kapan? hiks... :'(

101011, 17:25


Yesterday is History, Tomorrow is mistery, and today is a gift (Quote of “setengah isi, setengah kosong)


I wish you were here

Membaca AADC after seven years part 5 ini membuatku makin geregetan. huhu.. bayang pun, eh... bayangkan ding... :p 
Kisah part 4 kmrn berlanjut di part 5 ini. 

Ayah rangga meninggal tiba-tiba karena suatu kecelakaan di NY. Rangga yang kehilangan, mencoba menghibur diri. Dia dihadapkan pada situasi apakah benar dia harus kembali ke ina sedangkan NY lebih menjanjikan kehidupan yang aman untuknya? maka rangga lebih memilih untuk menjadi pengajar di sebuah universitas disana. 



dan konflik dimulai. huwa... >,<

itu gimana ceritanya ya... si Cinta mau ke NY buat summer course, si Rangga malah mau cuti ngajar buat pulang ke ina. katanya di ina mau ada reuni sma. glek. firasatku,  di part berikutnya mereka belum bisa ketemu. Yaahh, kecewa dehh pembaca...eh, tapi belum pasti ding...:D

dan yang lebih bikin termehek-mehek pas adegan cinta main ke kwitang cuma buat mengenang rangga. :))

daleemm dah critanya. mengingatkanku pada sesuatu, eh..seseorang.. liat aja potongan  note ini... :'(
***
Suara klakson membuat Cinta tersentak.
“Kalau jalan liat-liat!” bentak pengendara motor yang hampir menabrak Cinta.
Entah karena bentakan itu menusuk hatinya atau alasan yang lain, tanpa sadar airmata Cinta jatuh di sudut matanya.
“I wish you were here, Rangga,” bisiknya menerawang. Menatap nelangsa ke arah zebracross, tempat pertama kali Rangga mengandeng tangannya. Melindunginya dalam diam.
***
Nah, marii ditunggu part berikutnya. :D :D
ga sabar menantii. haha... ;)
Thanks mba fitri, atas tulisannya yang cantik sekali... jadi pengen main ke kwitang. meski disana aq ga akan ketemu Rangga-ku. wkkwk... ;p

091011, 21:33 


Bagi yang penasaran pengen tau kisah AADC after seven years-nya, add aja mba fitri 
(maaf ga bisa ngelink ke note, karena disetting untuk friends mba fitri saja) 



Minggu, 09 Oktober 2011

Kerja proyek itu sesuatu banget

Bismillah...

(semoga ada kebaikan dari setiap kata yang saya tulis.. hanya ingin menyampaikan kebenaran... :) )
Postingan ini terinspirasi dari tulisan mba tarry di blognya. Sebuah postingan berjudul  "Jadi Kuli itu Tidak Enak".

Mba tarry menulis begini :
Alhamdulillah setelah jatuh bangun di awal aku datang ke Hong Kong, akhirnya  aku dapat Boss baik dan gaji sesuai standart. Aku dapatkan hak-hakku tapi ada satu hal yang tidak aku dapatkan yaitu kebebasan. Aku bagaikan burung di dalam sangkar emas. Aku dapatkan kenyamanan tapi harus mentaati aturan-aturan yang ditetapkan tanpa bisa terbang bebas kemanapun yang aku inginkan. 

Saat mba tarry bercerita tentang kehidupan dirinya yang terpaksa bekerja dengan sistem gaji yang ditetapkan. Mba tarry harus menjalani 1 tahun pertama dengan gaji dipotong. sesuatu yang membuatnya harus bersabar agar bisa menabung untuk masa depan dan  nantinya memulai usaha baru saat tiba di tanah air kembali. Ini membuat saya jadi teringat pertama kali mendapatkan gaji di sebuah dinas pemerintah.(ga usah disebut nama  dinasnya ya, pasti sudah tau karena bisa lihat di profil fb). Bukan tentang jumlahnya. Tapi tekanan batin saat menjalani sebuah ritual mengentri data-data. It's oke, saya suka deadline, saya suka berhubungan dengan data-data. Saya memang menyukai ekspektasi untuk mendapatkan apapun award-award yang bisa saya nanti raih jika target terpenuhi. 
Iming-iming saat itu dari supervisor adalah makin cepat slesai makin baik. Jika mengerjakan data batch sebanyak-banyaknya, artinya semakin banyak uang yang akan saya dapatkan. 
Lalu kemudian, ada  perasaan bersalah hadir. 
Benarkah saya mengerjakan semua ini demi uang? 
Atau demi kevalidan data sensus? 

Nyatanya teman-teman di ruangan saya atau ruangan sebelah satu persatu mulai menanggalkan kejujuran dalam mengolah data, pun termasuk saya. Satu persatu  dari kami mulai merambah mengacak-acak data sensus itu dan tergoda untuk memperbaiki data tanpa melihat dokumen asli sensus yang sudah discan, hanya demi mempercepat waktu kerja. Setiap data yang tidak lengkap memang wajib masuk ke bagian validitas, bagian saya dan teman-teman di ruangan D. Dan tau hasil akhirnya? Banyak data divalidkan secara paksa. Dan supervisornya santai-santai saja....
Hal ini memang bukan hal baru di dinas. Lalu?

Bukan hanya soal data yang tidak valid, tapi juga soal kejelasan kerja. Bayangkan... di kontrak kerja tidak jelas tertulis kami ditempatkan di bagian mana. Temen-temen kecele karena saat itu di hotel, penandatanganan kontrak kerja dilakukan hanya butuh waktu 10 menit saat sesi pelatihan berakhir, sedangkan  kami fresh graduate tidak melihat dengan cermat apa saja point-point penting dalam perjanjian ini. Padahal ada  4 tahapan dalam pengolahan data, yaitu : scanning, correction, completion, dan validation. Ini ternyata sudah direncanakan oleh pihak dinas yang membuat peraturan sekenanya, agar sewaktu-waktu kami bisa dipindahkan di bagian lain (dengan gaji yang tentu saja berbeda- jauh lebih sedikit di banding di  bagian validasi). 

Pengen protes? Tentu saja ga bisa. Bahkan pernah dalam beberapa kali saya dan teman-teman di ruang D harus dipindahkan ke ruangan lain, dalam 1 bulan pindah-pindah tugas. Glek! benar-benar tak efisien! Kenapa tak efisien? jelas.... karena setiap kali pergantian tugas, kami harus belajar lagi tentang bagian kerja kami yang baru. seperti corection itu bagaimana, apa saja yang harus dikerjakan seorang corection, apa yang harus dilaporkan ke supervisor, dsb. Ini yang membuat kami lemas di awal pemindahan.  Butuh waktu 3hari untuk melatih jemari kami agar bisa bekerja secara normal. Boro-boro mau kerja, bahkan ada teman yang mau mundur karena dirasa sudah tidak sesuai dengan kontrak. Protesnya di kantor tidak diterima. Dan pertanyaan dia tentang surat kerja yang belum kami sentuh sejak tandatangan pertama kali juga tidak digubris. 

Saya bahkan sempat cerita ke teman saya dan teman menyarankan untuk berhenti saja. saya bilang, nanggung kali ya. sudah kerja bahkan belum terima gaji (karena katanya pengajuan pencairan dana proyek itu mundur dari jadwal) akhirnya membuat saya tertahan di sana sambil menguatkan hati, insyaAllah ada hikmah.. insyaAllah ini ga sia-sia....
Dan 6 bulan bukan waktu yang singkat untuk tau seluk beluk di dinas.. rasanya membuat saya makin menangis, andai saya menjadi bagian dari proyek ini dan proyek ini membuat banyak orang sengsara -karena hasil sensus yang tidak valid- brapa dosakah yang akan saya tanggung sampai akhir hayat? 

Bekerja dalam sebuah proyek memang sesuatu banget. Sensus berguna untuk menghitung jumlah penduduk yang ada di bawah garis kemiskinan, dan selama ini data dari dinas memang berbeda dengan data di World bank, sangat jauh berbeda. Jadi ini mempengaruhi kebijakan dalam memberi bantuan untuk raskin. Karena proyek tergantung siapa orang dibalik proyek tersebut, dan saya merasakan proyek kali itu sangat-sangat tidak bagus. 
Semoga Allah mengampuni setiap gerak laku saya saat mengentri data yang tidak valid itu. :'(


091011, 22:53 

Artikel ini diikutsertakan dalam acara GIVEAWAY "CINTA ANTARA 2 NEGARA" yang diadakan oleh Tarry KittyHolic