Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Jumat, 30 Desember 2016

[Review Film] If Cats Disappeared from The World


Film If Cats Disappeared From the World merupakan film terbaru dari Takeru Sato yang rilis tanggal 14 Mei 2016 di Jepang. Film sepanjang 103 menit ini diadaptasi dari novel Sekai kara Neko ga Kieta nara karya Genki Kawamura.


Dulu waktu pertama dengar ada film terbarunya saya excited banget buat nungguin film ini masuk ke Indonesia. Maklum, film kayak gini kan lama masuk Indonesia. Anyway, saya baru dapat ini di web streaming gitu. Itu pun baru pas akhir tahun ini. Udah telat banget ya nontonnya. Hehe


Sinopsis Film If Cats Disappeared from The World:


Film if cats disappeared from the world berkisah tentang seorang lelaki (Takeru Sato) yang bekerja sebagai tukang pos (postman) yang mengantar surat-surat. Dia kirimnya pakai sepeda gitu. Jadi tiap hari dia bersepeda mengirimkan paket-paket surat ke pelanggan. Suatu hari dia baru tahu kalau hidupnya nggak lama lagi karena sakit kanker otak stadium akut. Namanya orang sakit kan pasti pikirannya macem-macem. Dia tiba-tiba berhalusinasi bertemu dengan kembarannya yang ternyata jelmaan devil. Si devil ini bilang kalau dia bisa menukar sesuatu di dunia ini dengan 1 hari tambahan dalam hidupnya. Jadi dia bisa hidup lebih lama lagi sehari.

“Menghapus satu hal dari dunia ini, di sini lain kau dapat memperpanjang hidupmu untuk satu hari. Itulah syaratnya.”

Hari pertama dia ditanya sama devil, apa dia mau kalau ponsel hilang dari dunia ini?

“Pastinya siang malam bermain dengan ponsel. Kau bilang hidup seperti itu berguna. Nyatanya itu membosankan.”
Karena dia bersedia menghapus telepon dari dunia ini, maka dia pun diperbolehkan menggunakan telepon untuk 1 hari terakhir. Dia pun menelepon seorang gadis. Saat bertemu, ingatannya melayang ke masa di mana dia sangat bahagia waktu dulu kenalan dengan gadis itu lewat telepon salah sambung. Gadis itu mengajaknya ngobrol sampai dia dengar suara percakapan film di telepon trus dari situ mereka makin akrab. Mereka pun kenalan dan sempet ketemuan.

waktu post man janjian ketemu sama perempuan yang dia sukai di depan bioskop

Ya, namanya dari telepon-teleponan akhirnya beneran suka. Tapi anehnya si cowok nggak pernah ngobrol lama kalau ketemu. Selalu ceweknya yang ngobrolin apa aja, mulai dari kehidupannya sampai guyonan lucu. Tapi cowok itu paling bawel kalau di telepon. Jadi karena suasana lebih nyaman lewat telepon akhirnya mereka pun banyak habisin waktu untuk ngobrolin apapun lewat sms dan telepon. (zaman dulu ya, nggak ada aplikasi chat, jadi boros deh. Wekeke.)

Singkat cerita, ingatannya melayang ke banyak hal, saat dia bertemu dengan gadis itu, saat dia bersahabat dengan seorang lelaki yang suka meminjamkan film, saat dia berlibur di luar negeri dengan gadis itu dan ketemu teman lamanya, saat dia kehilangan ibunya, dan saat dia kehilangan kucing kesayangannya waktu kecil.

Banyak benda-benda yang harus hilang karena dia ingin tetap hidup. Kebayang kan berapa banyak barang yang harus hilang? Dimulai dari telepon, lalu film, kemudian jam. Kehilangan film berarti juga kehilangan hubungan dengan cewek yang disukai. Juga dengan teman yang sering memberi pinjaman film. Jika film tak ada, mereka akan menjadi orang asing.

“Selama ada cerita yang bagus, akan selalu ada seseorang untuk diajak bicara.”

Entah kenapa saya ngerasa bagian ini bikin sedih. Kenapa ya kesannya Jepang itu orang-orangnya hidup sendiri-sendiri. Jadi punya teman yang luar biasa mau nemenin cerita apa aja itu precious. Ya namanya nggak semua teman bisa ngerti, sampai akhirnya si tokoh aku ini lebih milih punya teman kucing dan teman lainnya hanya hitungan jari.

Benda yang terakhir akan dihilangkan adalah kucing. Niat devil ini mau menghapus kucing tapi kucing mengingatkan postman dengan banyak hal tentang ibunya, tentang masa kecilnya, dan keluarganya. Duh, bagian ini yang paling sedih deh, tahu-tahu dia kebayang pas kucing kecilnya ilang waktu masih kecil. Terus besoknya ada kucing pengganti di depan rumah. Kucingnya dikasih nama kubis (kyabetsu). Sedih sih, kucingnya lucu banget, mana banyak kenangan juga kan pas bareng keluarganya terutama ibunya. Masa kucingnya bakalan diilangin dari dunia ini? Kan sedih. :(

Ini quote dari ibu sang postman. 

“Mereka bilang bukanlah manusia yang menjaga kucing. Kucing yang akan selalu berada di sisi manusia.”

Trus gimana kelanjutannya? Tonton sendiri aja ya. ;)


Review Film If Cats Disappeared from The World:

Nggak banyak film yang menawarkan kisah seperti di film ini yang bercerita seputar kehidupan manusia dan hubungannya dengan kucing, makhluk mungil ini. Kalau saya yang mengalami hal aneh itu, mungkin yang bakalan saya pilih untuk dihilangkan adalah hal-hal kecil seperti polisi tidur yang ngeselin pengguna jalan raya, sate ayam (saya nggak gitu suka sate ayam sih. :P masih dalam taraf normal ala vegetarian, jadi sate ayam ilang juga gpp kali yak, etapi kucing suka ayam juga ding, duh dilema) xD, atau gantungan kunci souvenir yang beli di tempat wisata, yang suka patah tiap abis dipakai sebulanan. :))

Nonton film ini rasanya lama banget, mungkin karena durasinya panjang dan alurnya maju mundur dan super mellow abis. Sampai saya ngantuk pas di tengah durasi. Yaelah bener-bener deh. Mana nontonnya sendirian kan, jadi nggak ada temen ngobrol buat diskusiin filmnya.

Film ini menurut saya kalah pamor dibanding film ataupun drama Takeru Sato yang sebelumnya dia bintangi misal Samurai X movie. Rasanya kayak ada yang kurang aja gitu. Kurang cepat alurnya, dan nggak banyak penjelasan tentang tokoh aku ini. Sampai saya nebak-nebak terus tentang gimana nanti kelanjutannya dan apa hubungan antara tokoh satu dengan lainnya.

Moral of story film ini dapet banget, tentang gimana kita menjalani hari-hari sebelum mati. Kebayang nggak kalau ada pasien kanker divonis mati, mereka mungkin juga bakalan sesuram si tokoh aku. Manusia baru sadar kalau hidup begitu berharga waktu sakit. Trus kita jadi tahu kalau saat kita hidup ada banyak hal-hal besar yang terjadi, yang nggak ingin kita hilangkan karena punya kenangan yang meski sedih tapi tetap bikin kita bahagia mengingatnya. Bahwa kehadiran orang lain dalam hidup kita akan selalu dikenang, entah bagaimana pun endingnya.

Cinta, persahabatan, dan keluarga jadi satu di film ini. Yang bikin saya salut itu sisi melownya bikin saya pengin nangis. Duh, sedih banget liat kucingnya mau dihilangin, sedih juga lihat satu per satu benda menghilang, dan apa pengaruhnya buat dunianya.

Dialog paling saya suka yang ini :

 “Terima kasih.” 
“Untuk apa?” 
“Karena kau, aku bisa tahu bahwa dunia ini penuh dengan hal-hal tak tergantikan. Itu sebabnya aku tidak akan menghapus kucing. Memang benar aku takut mati, tapi... membuatku menyadari. Dapatkah aku menerima kenyataan dan mati? Dengan begitu kupikir inilah kebahagiaan yang sebenarnya.” 
“Tidak buruk untuk memiliki kehidupan yang berakhir dengan rasa syukur.”

Overall, 8/10 untuk film If cats disappeared from the world ini. 





8 komentar:

  1. Saya juga pernah dengar dan heran liat gaya hidup orang Jepang. Konon katanya,mereka banyak yang kesepian di masa tuanya...
    Filmnya bagus juga ya...banyak yang bisa diambil pelajaran.

    BalasHapus
  2. Jepang emang pinter kalo bikin tema film. Ajaib-ajaib...

    BalasHapus
  3. film drakor aja jarang nonton..apalagia jepang..he2,
    tapi baca ini jadi penasaran... antara drama..romantis..juga sedihnya...

    BalasHapus
  4. saya jarang nonton film melow. tapi kalau perihal kucing, saya bisa merasakannya.

    “Mereka bilang bukanlah manusia yang menjaga kucing. Kucing yang akan selalu berada di sisi manusia.”

    iya, itu benar. sampai akhirnya dia mati diracun tetangga :'(

    BalasHapus
  5. Aku baper kalau nonton drama Jepaaang huhuhuhu.. kesel sendiri abis nonton karena pasti mewek2.. ini baca sinopsisnya aja aku ngga tahan kaaak.. toloong hihihihi XD

    BalasHapus
  6. Ikut komen ya, ane baru aja nonton filmnya
    Ini film memang agak membingungkan sih,
    Apakah kisah fiksi atau hanya halusinasi.
    Tapi yg pasti pesan moral yg disampaikan itu pasti nyampe banget.
    Bikin hidup lebih damai jika semua bisa sepertinya.
    Pokonya film bagus deh

    BalasHapus
  7. pada akhirnya semua benda yang ada dibumi ini bakalan habis juga jika digantikan sama sisa hidupnya ... itulah mengapa lebih baik meninggal dengan rasa syukur dan penuh kenangan dari pada meninggal tanpa dikenang dan sendirian ;( Sedih filmnya ini ...

    BalasHapus
  8. wah drama ya, kalau drma aaku suka ketiduran nontonnya

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)

Komunitas