Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Jumat, 30 Desember 2016

Kisah Para Ibu Hamil

Suatu hari di pertemuan Kompakers Tegal, ada member yang sedang hamil di bulan-bulan pertama kehamilan. Namanya sebut saja mba A. Mba A ini pas saya ketemu belum kelihatan hamil besar, jadi saya lihatnya biasa aja. Nggak terlalu kelihatan mencolok sebagai orang hamil. Tapi suaminya protektif banget, sampai dia hanya ikut acara sebentar aja. Itu pun ditungguin. Abis itu mereka pulang duluan. Saya pikir ya, ya gpp juga sih, namanya sedang hamil kan ya. Perkembangan janin trimester pertama kehamilan belum terlalu kelihatan. Khawatirnya nanti pendarahan atau ibunya ngedrop.

Btw, ada teman juga yang di Kompakers Tegal bilang dia pengen punya anak satu lagi, soalnya dia pengen nambah. Ada lagi yang belum hamil sejak nikah 4 tahun lalu. Saya yang mendengar percakapan mereka hanya mengamini. Kalau memang sudah waktunya ya nanti juga dikasih. Tapi sejak acara woro-woro soal kehamilan itu, satu per satu keluar dari grup. Mba A yang pertama kali. Ada yang bilang, “Mungkin sedang sensi atau hormonalnya kambuhan. Nggak enak juga kalo harus ada di grup yang chatnya aktif setiap hari.” Saya yang denger pun bengong, emang segitunya ya? Kan nggak harus aktif gpp. Dimute aja juga bisa. Tapi ya balik lagi itu pilihan.

Entah kenapa saya ngerasa kadang ibu hamil itu serba bikin bingung. Kadang terlalu sensi atau terlalu bawel. Kadang caper juga. Entah ya, ini cuma perasaan saya aja. Tapi ada kok yang nggak gitu, si mbak Y yang hamil udah 5 bulan waktu dateng ke acara kopdar Kompakers Tegal orangnya nggak ngerepotin temannya. Dan masih bisa aktivitas sana sini, asal dia masih ada batas toleransi dirinya sendiri. Kadang karena hal itu, nggak tahu musti gimana bersikap dengan para ibu hamil, saya lebih baik menghindari percakapan yang terlalu pribadi. Ya balik lagi sih, khawatir menyinggung perasaannya yang sedang sangat sensitif. *eaa :p Saya memang belum nikah dan ngrasain hamil, jadi nggak tahu rasanya. Jadi lebih baik cari amannya aja deh. Haha.

doc : https://id.pinterest.com/pin/188940146846457368/
Ada juga teman yang selama hamil dia sama sekali nggak menampakkan diri di socmed. Bener-bener jaga diri banget, mungkin dia khawatir kalau sensinya keluar dan imagenya yang selama ini dikenal sebagai perempuan mandiri, tangguh dan baik menunjukkan hal yang sebaliknya. Nggak dipungkiri bahwa buat saya itu jauh lebih baik. Masing-masing orang tahu apa yang terbaik buat dirinya dan lingkungannya. Dan komunikasi adalah hal terpenting untuk menjembatani keinginan setiap orang. 





4 komentar:

  1. Eh bener bgt, saya baru aja melewati trismester pertama, sensi mulu sama suami. Bentar2 ngambek πŸ˜‚

    BalasHapus
  2. ibu - ibu hamil emang luar biasa lah :D

    BalasHapus
  3. Ibu-ibu hamil emang luar biasa lah :D

    BalasHapus
  4. Gaya tiap orang memang beda ya. Semua kadang tergantung sama pengalaman pribadi yang pernah mereka alami juga. Plus ditambah luapan hormon yang lagi berubah.

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)

Komunitas