Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Jumat, 18 Januari 2013

Tren Jurnalis Warga


Tema : Jurnalis Warga

Tren jurnalis warga (citizen journalism) sedang berkembang saat ini. Dalam jurnalisme modern, jurnalis warga identik dengan jurnalisme yang diangkat oleh seorang pewarta dari masyarakat. Dalam hal ini, pewarta tersebut menggunakan insting untuk mencari informasi yang dia ingin sampaikan.
Dalam faktanya di lapangan, jurnalis warga adalah kegiatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita yang tetap harus mengedepankan tanggung jawab dengan tetap berpegang teguh pada kode etik jurnalistik. Apa saja kode etik jurnaslistik? Salah satunya yaitu dengan  mencari berita berdasarkan 5W dan 1H.
Unsur-unsur berita adalah jawaban dari 5W+1H. 5W adalah what, who, why, when, dan where. H adalah how. What : Apa yang terjadi?. Who : Siapa yang ada dalam peristiwa itu?. Why : Mengapa hal itu bisa terjadi?. When : Kapan peristiwa itu terjadi?. Where : Di mana peristiwa itu terjadi?. How : Bagaimana peristiwa itu bisa terjadi?
Dari pertanyaan berdasarkan 5W dan 1H akan menjadikan tulisan tersebut sebagai sebuah tanggungjawab moral karena validitasnya jelas. Jurnalis warga tidak melihat siapa yang mewartakan, apakah harus seorang wartawankah? Karena justru masyarakat yang ada di sekitar lokasi kejadianlah yang akan mewartakan lebih dahulu. Jika demikian, jurnalis warga bisa menjadi alternatif mendapatkan berita, meski tentu harus dilihat lagi validitas beritanya dengan mengedepankan unsur yang saya sebutkan tadi. Saat ini, kanal-kanal informasi seperti kompasiana, vivalog, blogdetik, dan blog-blog lain menjadi poros penyebaran berita yang dilandaskan dari jurnalis warga. Apakah kamu salah satunya pewartanya? :)

Tulisan ini diikutsertakan dalam Liga Blogger Pekan Kedua

23 komentar:

  1. Jurnalis warga memiliki angle yg tdk bisa diperoleh oleh wartawan yaitu suasana spontan saat kejadian. Makanya skrg media resmi baik online, cetak, maupun elektronik juga memberi tempat bagi jurnalis warga karena momen spontan memberikan efek dramatis pada berita :)

    BalasHapus
  2. waaahhh ilmu baru buat aku mba....dari dulu denger kata citizens apalagi kalo artikel K-POP jadi tau artinya...aku belum bisa dech kayaknya masih amatiran hehehe...good luck mba..

    BalasHapus
  3. Sering dibahas di kelas jurnalistik, tapi gak pernah nyimak. Hehe. Pernah jadi CJ dadakan di kompasiana, itu juga demi tugas. Wish you luck!

    BalasHapus
  4. Memang benar sih ... blogger juga jurnalis warga :)
    Sukses ya Ila ^__^

    BalasHapus
  5. memang pada dasarnya dan sudah seharusnya setiap warga dapat memberikan informasi ataupun berita apa saja asalkan 'positif' sebagai tujuannya. bisa diambil dari perintah dalam agama Islam; sampaikan walau satu ayat. yang dimaksudkan satu ayat disini bukan hanya satu ayat dalam surat, tapi juga satu maksud, satu ilmu, satu nasehat, atau bahkan satu informasi. dan kejujuran serta kebenaran sebagai dasar utamanya.

    mohon maaf, kalau urainku salah, ada baiknya dikasih tahu...
    semoga sukses untuk Mbak Ila... :)

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah, saya pernah jadi jurnalis kampus

    BalasHapus

  7. Peran serta warga masyarakat dalam memberikan informasi secara sukarela menjadi lebih penting manalaka media dan para pewarta sungguhan yang sedianya siap dimanapun dan kapanpun tidak bisa mengakses sumber berita dan lokasi kejadian karena kendala apapun. Tetapi benar bahwa validitas berita dan informasi merupakan satu-satunya hal sakral yang harus dikedepankan. Jangan sampai karena kemudahan teknologi dalam menyebarluaskan berita atau informasi, ajang ini menjadi lelucon atau parodi tidak penting yang bahkan menyesatkan. Menjadi pewarta - siapapun itu - baik jurnalis professional maupun pewarta warga adalah hal yang sangat mulia. Terlebih jika warta yang disampaikan akan memengaruhi hidup orang lain dan masyarakat luas.

    BalasHapus
  8. jurnalis gag harus jadi wartawan kan yaa mbak ila, jadi blogger juga salah satu semi jurnalislho :D

    BalasHapus
  9. hehe,,berarti mimi udh bisa dibilang jurnalis dong, dooh bangganya :D

    sukses kontes dan 5W nya ya neng :)

    BalasHapus
  10. wah saya belum pernah ngeliput nih...ngeblog masih sebatas diary ga jelas :D...kyknya seru juga kali ya kalau jadi jurnalis warga..

    BalasHapus
  11. Memang benner tuh kita Blogger bisa di bilang jurnalis warga !!
    Soalnya setiap event yang di ikuti Blogger pasti langsung update ..!!
    Mbangganya jadi Blogger Eh Emak2 Blogger denk!!:P

    Sukses ya ..

    BalasHapus
  12. Aku pernah jd jurnalis warga , hihihi. . .
    Tp cuma ditanyain ttg kejadian, menjadi peristiwa yg berlanjut menjadi berita. . .
    Jurnalis kampus juga pernah :D
    kalo wartawati, nggak pengen jadi wartawati deh. .
    Xixixi. .
    Sukses , Ila :*

    BalasHapus
  13. selebriti dunia maya yg biasa update status, tweet termasuk jurnalis bukan yaa hehhe, good luck dek Ila

    BalasHapus
  14. Aku kadang2 suka ngelaporin sesuatu d blog tp ga pake prinsip 5w 1h td.ngasal aja :)

    BalasHapus
  15. 5W 1H, sebuah dasar ilmu yang bisa diterapin gak cuma dalam kehidupan sehari-hari, tp juga ilmu jurnalis :)
    Sukses terus ya mbak Ila ;)

    @Noriez

    BalasHapus
  16. Jurnaslis??
    Waaah... aku jadi kepengen karena baca postnya Mbak Ila ini. Ilmu baru :)

    BalasHapus
  17. Hmm, warga yang ada di sekitar tempat kejadian perkara alias TKP memang harus bisa menjadi jurnalis dadakan. :D
    Soalnya kan wartawan yang sebenarnya nggak selalu berada di TKP. Meskipun tidak diterbitkan di media setidaknya dia bisa membuat berita untuk warga lain. *tapi bukan gosip lho ya ...
    Sukses Mbak Ila!

    BalasHapus
  18. wah... kita-kita termasuk jurnalis warga donk, soalnya setiap ap yang berkembang kta selalu update...

    yang penting info/berita yang disampaikan positif, bukan malah memojokan seseorang/badan.

    yuk .. maju terus jurnalis warga.

    sukses buat ila ya :)

    BalasHapus
  19. Radio, TV sekarang sepertinya membuka pintu peran serta masyarakat dalam menyebarluaskan informasi. Seperti radio di tempat saya disela-sela acara seringkali membacakan SMS warga yang memberikan berita tentang kejadian atau kondisi yang ada di sekitarnya. Pun demikian dengan TV, memberikan peluang pada masyarakat untuk berbagi berita dan informasi
    dan kita sebagai blogger, termasuk diantara yang menjadi jurnalis.

    BalasHapus
  20. Wehehe...
    Nek aku jurnalis diriku sendiri, menceritakan diri sendiri mulu :p

    BalasHapus
  21. wow baru tahu nih ila ada jurnalis warga.. Emm kayaknya sesuatu hal yang positif tuh bagi dunia jurnalistik karena masyarakat bisa andil membuat kabar berita. tapi ya seperti yang Ila tulis, tetap harus kita kroscek dulu tingkat validitas berita tersebut..

    #jiah sok jurnalis diriku hehe

    BalasHapus
  22. Kalau menurutku, citizen jurnalism itu justru lebih natural mbak. Biasanya kita "nggak niat" bikin berita. Tapi nemu yang menarik trus diberitain deh. Jadi beritanya nggak mengada-ngada gitu :D

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)

Komunitas