Pages

Selasa, 30 Juli 2013

Review Buku : Studying Abroad

Description
Penulis      : Windy Ariestanty & Maurin Andri
Ukuran     : 14 x 20 cm
Tebal        : 298 hlm
Penerbit   : GagasMedia
ISBN         : 979-780-640-5
Harga       : Rp50.000,-

Link buku: http://www.gagasmedia.net/index.php/katalog/non-fiksi/pendidikan/studying-abroad.html




Pernahkah kamu terpikir untuk melanjutkan studi di luar negeri? Tentu ini adalah hal yang menarik, apalagi jika kita bisa mendapatkannya secara gratis. Jika studi di luar negeri adalah hal yang kamu inginkan terwujud saat ini, maka alangkah baiknya kamu membaca buku panduan yang akan membuatmu lebih mempersiapkan diri untuk mendapatkannya.

Buku Studying Abroad yang ditulis Windy Ariestanty dan Maurin Andri ini adalah salah satu buku yang saya rekomendasikan. Buku ini cocok untuk kamu baca. Buku ini berisi panduan tentang bagaimana kita bisa belajar sambil bertualang di negeri orang. Buku ini disusun berdasarkan pengalaman para mahasiswa yang belajar di Asia, Amerika, dan Eropa. Semua topiknya dibahas secara detail.  Wajar jika buku ini suda dicetak sebagai 4 kali sejak taun 2007. Buku yang sekarang saya pegang ini adalah cetakan keempatnya dengan cover yang direpackaged. Bahasanya mudah dipahami, gaul pula khas Windy dan Maurin. Jadi, kamu bisa segera paham apa yang dituliskan penulisnya.

Lalu, apa saja yang menarik dari isi buku ini?
  1. Kita bisa mempertimbangkan apa saja yang harus dilakukan saat menentukan negara dan universitas mana yang diincar?
  2. Kemana harus mencari beasiswa dan bagaimana caranya agar kita memiliki kesempatan memenangkan beasiswa makin besar?
  3. Bagaimana sebenarnya proses mengurus paspor dan visa?
  4. Apa yang harus dilakukan setibanya di negara tujuan?
  5. Bagaimana caranya mengatur keuangan dan mendapatkan pekerjaan sampingan selama berada di sana?
  6. Apa yang harus dilakukan saat merasa homesick dan gimana juga cara mengatasi cultureshock?

Maximum grades, minimum stress. Yups, seperti tagline di belakang cover buku ini, saya acungi jempol untuk kedua penulisnya karena telah menulis buku panduan sesuai dengan yang saya inginkan. Saya memang sedang membutuhkan buku panduan untuk mendapatkan beasiswa luar negeri terutama Jerman, Eropa. Dan buku ini menjawab segala rasa ingin tahu saya, rasa was-was yang sering timbul karena ketidaktauan saya selama proses mencari info tersebut.

Sang penulis paham apa yang dikhawatirkan para pencari beasiswa, mulai dari hal yang bersifat sepele sampai hal yang memang wajib dan harus ditaati baik-baik seperti aturan visa, paspor, culture shock, document, dsb.

Buku ini memuat bagaimana agar pencari beasiswa akhirnya bisa merasakan menikmati beragam perannya baik menjadi pelajar, hidup di negeri orang, bekerja dan traveling. Yaps, benar, traveling! Bahkan low budget pun kamu bisa jika kamu paham strateginya.

Nah, ada beberapa hal yang saya catat setelah membaca buku ini :
  1. Pilih negara, pilih sekolah : saat memilih sekolah, kita tidak hanya melihat sisi keren sebuah negaranya, tidak bisa begitu, karena lagi-lagi kita akan belajar di sana, artinya ada beberapa yang harus diperhatikan; jurusan, grade universitas, budget biaya sekolah, biaya hidup, biaya tempat tinggal, pahami culture negaranya, issue yang sering muncul seperti kesetaraan gender, HAM, LGBT, dsb. Bahasa adalah utama yang harus dikuasai.
  2. Mengejar beasiswa dengan mempersiapkan formulir sebaik mungkin. Teliti sebelum mengirimkan, kirimkan tepat waktu sebelum batas akhir pengiriman. Ada juga 10 tips yang bisa kamu baca di buku ini untuk mendapatkan beasiswa.
  3. Lalu 10 kesalahan pengisian aplikasi yang sering terjadi, sehingga kamu bisa menghindari hal ini terjadi pada dirimu.
  4. Cari tahu tentang lembaga pemberi beasiswa, dan persyaratan yang mereka minta, sehingga kita siap untuk memberi kemampuan terbaik untuk mendapatkan beasiswa ini.
  5. Referensi situs beasiswa bisa didapatkan di buku ini
  6. Atur anggaran belanjamu agar tak tekor, juga pahami tentang biaya akomodasi. Setiap negara memiliki aturan akomodasi dan juga transportasi, seperti di Jerman, pelajar bisa mendapatkan semester tiket gratis untuk bisa berkeliling di negara bagiannya secara gratis karena sudah masuk dalam beasiswa yang diberikan. Nah, ada pula tiket transportasi yang berbayar beregu yaitu Wochenende Ticket, kita bisa jalan-jalan menggunakan kereta api bawah tanah saat weekend tiba. Cara ini menghemat biaya jika dilakukan bersama teman-teman yang lain. Setiap universitas juga biasanya menawarkan asrama untuk para pelajar, kita bisa menyewa asrama untuk menghemat biaya tempat tinggal. Atau bisa juga menyewa flat/apartement jika ingin bersama dengan teman-teman lainnya. Saat menyewa apartemen, kita harus mempersiapkan biaya lain-lain seperti listrik, air, dsb.
  7. Paspor dan perpanjangan paspor jika rusak, hilang. Visa dan perpanjangan visa. Paspor dan visa bagi pengunjung yang mengunjungi suatu negara di luar negeri bagaikan nyawa kita. Maka, pastikan kita segera mengurusnya jika bermasalah. Sediakan waktu khusus untuk mengurus visa dan paspor.
  8. Kenali pembagian musim di negara tersebut sehingga kita bisa merasa nyaman tinggal di sana. Check your stuff, karena stuff yang kita beli di luar negeri dan di dalam negeri berbeda kualitasnya. Ingat, pakaian adalah produk dari kebutuhan penduduknya, maka pakaian yang dijual di Indonesia belum tentu bisa digunakan secara maksimal di Eropa.
  9. Culture shock : bagaimana memahami culture shock? Kita orang asia berbeda budaya dengan orang di benua lain, maka budaya pun lain. Kamu akan nyaman jika sudah bisa memahami dan mentoleransi culture shock tersebut. Apalagi jika baru ke sana untuk pertama kalinya. Pahami juga tentang culture gap. Karena bisa bikin kamu sakit hati, apalagi sampai malu. Kejadian ini pernah dialami seorang pelajar asia karena menawarkan tempat duduk pada ibu hamil karena dianggap kasian. Ternyata si ibu malah marah-marah dan mengaggap itu tak sopan. Di luar negeri, terutama amerika, hak asasi manusia dan kesetaraan gender amat diperhatikan. Pahami maksud penduduk local sehingga kita tidak bersinggungan dengan culture yang mereka pahami.
  10. Pekerjaan part time bisa kita dapatkan dengan system penggajian sesuai dengan kesepakatan. Kamu bisa mendapatkan pekerjaan ini dengan mencarinya lewat teman, kerabat atau media yang menawarkan part time. Mengerjakan part time, bisa mengurangi budget biaya hidup di sana, hehe.
  11. Dan, yak… ini bagian terakhir yang saya baca. Kamu juga bisa melakukan perjalanan mengunjungi tempat-tempat baru. Melebur jarak, mendapatkan pengalaman seru saat mencicipi makanana khas sana, dan tentunya bisa shopping dong! Kapan lagi bisa shopping sepuasnya di negara asal produk yang sering kita dengar merknya saat di dalam negeri?

Nah, sudah sangat penasaran dengan isi buku ini? Jika kamu salah satu pencari beasiswa, saya rekomendasikan buku ini karena termasuk buku yang membahas detail sekali terutama karena buku ini basicnya memang experience dari penulisnya, jadi, silahkan buktikan! Mengejar beasiswa, why not? Yes, you can! ;)

16 komentar:

  1. Serunya membaca cerita2 orang yang bisa belajar di luar negri, karena mereka bisa sekaligus jalan2 :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yups, enak bisa jalan-jalan pake visa, mba akin. hehe. asal bisa atur duit beasiswanya aja. hihi :D

      Hapus
  2. Hohohoooo..... nice book i think, bisa jadi manual book :)
    Tapi belum berlaku ya untuk wrestling camp? :3

    BalasHapus
    Balasan
    1. Buku yang ini mah buat beasiswa, gan :P eh, ada pembaca yang bilang buku ini dia bawa sampe ke LN buat panduan saat di sana, jadi ga cuma pas di indo aja.

      Hapus
  3. Bisa jadi panduan untuk yg berminat belajar ke luar negeri ya La :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, mba Esti. tipsnya jitu dan tulisannya juga detail. bahasanya gaul, tanpa bertele-tele. hehe

      Hapus
  4. pasti ini buku kesukaan Ila. hehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. yups, lengkap, detail dan insya Allah tipsnya untuk para pemburu beasiswa berguna, tha. :D

      Hapus
  5. pas banget ya mbaaa bukunya hehehehe...bener - bener bermanfaat banget buat yang lagi mengejar impian kuliah di luar negeri..baeklah karena rekomen dari mba ila berarti ...*kedip kedip mata kasih sinyal hwakakak

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo, mba. kalo mau pinjem main ke rumah aja, hehe. rekomen banget deh! detail infonya :D

      Hapus
  6. Balasan
    1. iya, pengen dapet beasiswa ga cuma satu, hehe. apalagi kalo bisa berburu banyak beasiswa, jadi ekspatriat deh nanti setelah studi :D

      Hapus
  7. Reviewnya buat aku seperti baca buku aslinya Mbak.
    Nice banget :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. di bukunya lebih detail lagi termasuk tentang traveling dan tips2 ngurus dokumen :D

      Hapus
  8. aku pingin study abroad ke jerman

    BalasHapus
    Balasan
    1. ayo berburu beasiswanya, Arai. Moga dapet ya, aamiin. banyak insya Allah kalo mau nyari sesuai dengan bidang yang diminati. bahkan ada lho yang aku pernah baca pemburu beasiswa itu dia udah dapet 8 beasiswa dari berbagai bidang ilmu. wow banget :D

      Hapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)