Pages

Sabtu, 27 Juli 2013

Bakar Kapalnya!

Pilihan hidup boleh sama, impian juga, tapi jika hasilnya lain antara satu dengan yang lain, harus dilihat lagi. Sudah sebanyak apa usahanya? Sudah sesering apa doa-doanya? sudah sejauh mana tawakal dengan menyertakan kedua elemen tadi? 

Nyatanya, 24 jam saja tidak pernah cukup untuk memuaskan hasrat impian-impian yang terusa ada di dreambooks. Kalau cuma mimpi, setiap orang juga pasti punya impian. Tapi, apa semangatnya cuma terhenti di kalimat aja? 

Trus, usahanya udah sampai mana? 

Pernah ada suatu cerita, dari Pak Yudi, kata dia, "Saya ga mau ambil ijazah kuliah saja. Biarin aja di kampus. Biar nanti saya ga ada alasan lagi buat kepengen kerja di kantor orang lain atau daftar PNS. Biarin saja saya berusaha buat bisnis. Sampai saya berhasil." 

Ternyata pilihannya untuk membakar kapal itu berhasil juga. Mungkin kalo ijazahnya masih, dia akan setengah hati mengerjakan bisnisnya. Dia akan biasa-biasa aja menganggap dia masih berada di zona nyaman dengan keuangan yang masih bisa dia dapatkan dari kerja di kantoran, di kantor orang lain lho, bukan kantor sendiri. Itu yang bikin dia semangat. Dan orang-orang yang membakar "kapal" mereka, bukan hanya pak Yudi aja. 

Ada seorang teman di agen travel dulu yang dia ga mau lagi terima uang dari ortu padahal masih mahasiswa. Demi apa? Demi biar dia mengupayakan hidup terbaiknya tanpa mengandalkan uang jajan dari ortu.

Jadi inget juga kata-kata mbak Leyla Hana, "Apapun pilihanmu, risiko ditanggung sendiri." Ngikik. Bener juga ya, mba. Kalo impiannya karena orang lain biasanya cepet timbul tenggelam.

Jadi inget juga sama mba Afin Yulia yang menjadi nekat nulis draft 5 novel dalam waktu berdekatan. Ini gila, ya gila! :p 

Cuma orang-orang yang gila yang mau membakar kapal dan bilang, "Saya bisa mendapatkan hidup lebih baik dengan cara saya, dan mengusahakan itu. Mau ngerjain capek-capeknya."

Iya doooongg, kalo mau hasilnya, mau ngerjain capek-capeknya juga. Kalo hasilnya mau sih semua orang juga mau. Nah, mau ga ngerjain prosesnya yang ribet, panjang, membutuhkan waktu lama, konsistensi, naik turunnya semangat, dll? 

Mau kan membakar kapal? No excuse dong! :D 

NB ; ini sebenernya selftalk dan selfnote buat yang nulis :D

8 komentar:

  1. yah... membakar "kapal"

    ada yang mendapat kapal baru, atau mungkin banyak yang karam dan tenggelam...

    sisanya tinggal usaha kita dan keputusan yang maha kuasa... :)

    BalasHapus
  2. GIla dalam tanda kutip ya :D
    Yang "berani mati" :)

    BalasHapus
  3. Satu dari seribu yang bakar kapal akan berhasil. Tapi yang 999 entah jadi apa

    BalasHapus
  4. mudah - mudahan kapal impian kita akan terus berjalan ya mba...Amin

    BalasHapus
  5. baca judulnya yg terbayang anarkhis..eh ternyata.. :D

    smg terwujud semua impian & harapan ya mb..aamiinn..

    BalasHapus
  6. Terpenting adalah optimisme ya, Mba. . .
    Bakar iwak wae mayo, nggo buka. .. :D

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)