Pages

Minggu, 07 Januari 2024

Surat Awal Januari



Aku lupa kapan tepatnya kenal dengan lelaki ini. Sekitar 2013 atau 2014, beberapa kali komentarya muncul di blog. Lalu, aku blog walking ke blognya. 
Apa yang bikin aku penasaran sama dia? 

Tulisannya bagus. Jarang lho cowok bisa talkative di tulisan dan bisa berkomunikasi dengan pembacanya. Bukan jenis komentar yang sepotong-sepotong pula. Orangnya ganteng pula dan pinter. Haha

Di blognya ada link social media, dan aku add plus follow semua akunnya. Twitter, fb, ig. Nggak ada pikiran apa-apa selain... yaa kali aja aku bisa nambah teman baru. Lumayan kan yaa. Haha

Abis aku add dan follow, kayaknya nggak langsung ada interaksi. Aku sampai lupa pernah follow dia. Lol. Tipikal cowok yang terlalu tertutup, mungkin kelamaan tinggal di negeri 4 musim yang orang-orangnya individualis bikin dia nggak mudah membuka komunikasi dengan orang baru. Wkwk

Aku lupa kapan, sekitar 2018 an. Aku posting di ig tentang salju, make foto punya dia, bahkan aku ga pernah interaksi. Wkwk. Bisa-bisanya make foto orang yang nggak pernah interaksi gitu? Aneh deh... 

Tahu nggak apa yang bikin aku kaget? Lho kok aku kasih caption puisi pak sapardi. Sungguh alay san galau sekali yaaa. Padahal aslinya lagi nggak galau. Cuma pengin posting doang. Lalu entah kapan, fotonya aku arsipkan.  🤣

Tahun 2019, tiba-tiba aku lihat ada postingannya muncul di ig. Bahas tentang gunung fuji. Iseng aja aku komen, aku nanya dan komentar secukupnya.

Entah kenapa aku ngerasa cocok sama orang ini. Bukan cocok sebagai pasangan ya. Kayak ngobrol nyambung aja, dan tek-toknya pun lama. Jarang lho ada orang yang bisa ngimbangin obrolanku yang kadang absurd. Wkwk. 

Interaksinya juga nggak hanya di ig, twitter, fb, dan blog. 

Lalu tiba-tiba aku ngerasa... "kok aneh ya. Masa cowok ini deep talk di DM ig sampe jam 2 malem." Ngomongin obrolan yang terlalu personal pula. Waduh, ini nggak lagi pdkt kan? Wkwk 🤣

Aku nggak mau ada salah paham dong. Aku ngerasa aneh aja conversationnya agak hmm.. gimana yaa.. haha. Ini nggak terlalu personal kah? Wkwk

Tapi mungkin dia cuma kesepian. Ya  siapa yang tahu? 

Aku cuma deket beberapa bulan sampai kemudian hubungan pertemanannya on off kayak kaset rusak. Udah kayak stuck di situ-situ aja. Mau jadi temen, hayuu. Nggak jadi temen juga hayu sih sebenernya. Tapi nggak ada obrolan ke arah sana. 

Sampai kemudian... tahun 2022 sekitar juni atau juli, aku lupa deh. Aku beranikan buat nanya, "kamu tuh pernah suka aku nggak sih?" Dan jawabannya,"nggak. Nggak pernah"

Dia malah bilang kalau aku mungkin mulai halu saking keseringan nulis fiksi. Aku balas dong,"aku udah lama lho nggak nulis fiksi. Lagipula, kamu tahu dari mana aku suka nulis fiksi?"

Mengingat aku deket sama dia di fase pas aku aktif sebagai blogger, dan sama sekali nggak pernah nulis fiksi. 

Ya, sebagai penutup, aku bilang sama dia, "yaudah aku bucinin Takeru Sato aja ya." Wkwk. Sungguh confess yang membagongkan sekali. Tapi jujur... aku lega pernah nanya ini. Seenggaknya aku pernah nanya, dan aku nggak penasaran lagi. Meski abis itu hubungannya jadi renggang. But... yaa... yaudahlah yaaa

Habis itu aku udah jarang interaksi sih. Dia juga ngilang nggak ada kabar. Wkwk. Semua socmednya hilang. Lol

Kak xxx, kalo kamu baca tulisan ini... aku cuma mau bilang, wah, makasih ya. Berkat kamu aku jadi percaya kalau cowok baik tuh masih ada. Haha. Kalo aku belum nemu, berarti memang bukan kamu orangnya. Mungkin orang lain. *Lhoo. Hahaha

See? Yaaa, nggak semua perkenalan denga lawan jenis harus berakhir jadi seseorang yang istimewa. Tapi kenal dia bikin aku ngerasa, keknya aku perlu deh belajar banyak hal. Dan aku mulai sadar kalau jatuh cinta dan patah hati itu sepaket. Jadi jangan takut jatuh cinta. Hahaha

Mengutip kalimat di buku Morisaki Book Shop, yang kurang lebih intinya gini... 

"Jatuh cinta itu indah. Jadi jangan takut jatuh cinta lagi, hanya karena pernah patah hati. Kenangan-kenangan tentang cinta akan terus menghangatkan hatimu." 

So, yaudah... fasenya sudah lewat. Aku juga udah nggak kepikiran ke hal-hal itu lagi sih. Btw, aku nggak jadi bucinin Takeru Satoh yaa, kak. Wkwk. Sekarang aku nge-fangirling Suga BTS "cowok kita bersama"-nya para sekte Yoongi Marry Me yang sifatnya kek kulkas 12 pintu saking dinginnya. Wkwk

Yaaa udah sih itu aja. 

Kalo tulisan ini tayang di blog artinya perasaanku udah biasa aja. Aku berdoa semoga kita sama-sama menemukan cinta sejati. Nggak tahu kapan, nggak tahu sama siapa. Tapi aku bakal seneng banget sih denger kabar suatu saat nanti kamu bisa jatuh cinta sama orang lain. 

Well... good luck, boy~


Tegal, 7 Januari 24, 02:49

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)