Pages

Sabtu, 10 Juni 2023

Review Film Arini by Love.inc (2022) Tayang di Netflix


Film Arini by Love.inc


Film Arini by Love.inc adalah sebuah spin off dari universe film Love for Sale, tentang seorang agent perempuan yang misterius dan membuat banyak lelaki patah hati bernama Arini.


Sosoknya yang misterius akan hadir lagi, siapa yang akan ditinggalkan Arini kali ini?


Apakah kebahagiaan yang kamu cari ada di Love Inc?


Agen terlatih yang ada di Love.inc adalah sosok yang tepat melakukan apa saja untuk klien dan akan membawa mereka ke dalam dunia Love.inc.


Film Arini by Love.inc tayang perdana pada tanggal 4 Februari 2022 di aplikasi Bioskop Online. 


Waktu itu banyak penonton yang bilang filmnya kurang oke karena keluar dari pakem film sebelumnya yang bergenre romcom yaitu film Love for Sale 1 dan Love for Sale 2. 


Film Arini by Love.inc ini bergenre sci-fi dan thriller. Bayangin deh perbedaan besar dari genre filmnya. Jadi, bisa dibilang beda jauh dari pakem film sebelumnya. 


Nah... Sekarang, film Arini by Love.inc sudah tayang di aplikasi Netflix. Tertarik menonton filmnya? Baca dulu sinopsis dan reviewnya ya! 


Sinopsis Film Arini by Love.inc : 


Film Arini by Love.inc akan lebih banyak membahas bagaimana kehidupan Arini (Della Dartyan) sebelum bergabung bersama Love.inc. 


Sebagaimana pekerjaan pada umumnya, Arini juga menjalani tes wawancara, pengecekan berkas, dan pelatihan sebelum bekerja. Ia juga menandatangani perjanjian kerja dengan aturan yang sangat mengikat.


Diana (diperankan Marissa Anita), sebagai pelatih (coach) di Love.inc memberitahu Arini bahwa ada harga yang harus dibayar untuk setiap kesalahan. Jadi, jika ada pelanggaran, maka akan dikenakan denda yang besar, sekitar 50 juta. Arini pun menandatangani perjanjian di atas materai 6000 rupiah.


Saat Arini menjalani pelatihan, ia pun bertemu dengan Tiara, seorang perempuan pembangkang yang berusaha mempengaruhi Arini untuk keluar dari Love.inc dan menjalani kehidupan baru yang lebih baik. 


Tiara berkisah bahwa ini bukan kali pertama mereka bertemu, dan selama ini sebenarnya mereka berteman baik. Namun, ada kejadian yang membuat mereka hilang ingatan ketika sudah selesai menjalankan misi klien. 


Tiara bilang ingatan para agent direset ulang hingga tidak ingat apa saja yang terjadi selama berkenalan dengan klien. Bahkan, tidak ingat jati diri sebelum masuk ke perusahaan. 


Arini tidak ingat siapa Tiara, namun ada sebuah diary milik Arini yang tersimpan di tempat tersembunyi. Tiara mengajak Arini bertemu di tempat itu. Diary inilah yang membuat Arini yakin bahwa perempuan itu tidak berbohong soal identitas Arini.


Arini masih penasaran kenapa dia teringat dengan potongan kejadian yang absurd yang membuatnya teringat seseorang. Pasalnya, orang ini tidak ia kenal sebelumnya. Bahkan, Arini juga yakin ia bahagia dengan orang itu, meskipun ingatan dalam kepalanya samar dan tak menunjukkan siapa orang itu sebenarnya.





Setelah berusaha kabur dari penjaga, Arini dan Tiara pun masuk ke ruangan kerja Diana. Ia ingin mencari tahu data dirinya dan klien yang pernah berhubungan dengannya.


Demi melancarkan aksinya, Tiara menukar dessert terakhir sebelum makan malam udai. Dessert itu selalu diberi obat yidur untuk mengatur jam tidur para agent. 


Ssperti yang Tiara bilang, 


"Bahkan jam tidur kita diatur oleh perusahaan. Kita kehilangan jati diri kita di sini. Aku nggak mau mengalami hal yang sama berulang kali. Rasanya sesak. Maka dari itu aku membuat tanda, agar aku tidak merasa kehilangan diriku sendiri setelah menjalani kehidupan di Love.inc."


Intinya gitulah ya, aku agak lupa percakapan detailnya. Hehe


Anyway, Tiara membuat tanda menggunakan huruf braile, agar tidak dikenali. Nah, waktu Arini juga bikin tanda di tangannya, malah partner tugas di pelatihan tahu kalau Arini bikin tanda di tangan. Bekasnya masih kelihatan, jadi dia pun nawarin buat ngasih obat biar nggak infeksi. 


Arini menolak pengobatan itu, dan justru curiga kalau lelaki ini juga nggak ingat dengan dirinya sendiri karena dia juga punya tanda tatto ular kecil di pergelangan tangannya. 


Tatto ular ini mengingatkan Arini dengan potongan kejadian yang pernah dialaminya. Memorinya tentang seseorang mendadak muncul lagi. Arini jadi ingat nama dirinya dan siapa nama kliennya saat pertama kali bertemu lelaki itu.


Setelah berjuang untuk masuk ke dalam ruangan Diana, Arini pun masuk ke pusat data untuk membuat match making dengan klien barunya dengan data palsu. Setelah itu, ia juga mencari data asli dirinya. Lalu, menghancurkan berkas milik dirinya dan Tiara.


Setelah itu, Arini keluar dari Love.inc untuk menjalankan misinya. Dan Tiara pun menyusul kemudian. 


Nah, endingnya nih yang bikin tanda tanya. Arini menghilang setelah membuang smartphonenya. Hp itu berisi data penting dan perusahaan bisa melacak keberadaan agennya. 


Setelah menghilang dari radar, Arini mendatangi rumah Richard (kliennya di Love for Sale 1) dan Tiara mendatangi anaknya yang dititipkan di panti asuhan.





Review Film Arini by Love.inc (2022) : 


"Nggak punya pacar, tapi butuh dateng ke acara bareng pasangan? Nggak punya pacar, tapi butuh meyakinkan ortu kalo kamu udah punya pacar?"


Well... inilah yang berusaha dipenuhi oleh Love.inc bagi para kliennya. 


Mereka ingin memberi kebahagiaan, meskipun sesaat dan semu belaka melalui match making alias jadi mak comblang di aplikasi Love.inc. kalau menurutku, Love.inc ini kayak aplikasi buat sewa pacar. Haha


Di Jepang pun udah ada lho dorama yang bahas soal pekerjaan sampingan sebagai pacar sewaan. Emang katanya nggak boleh saling baper. Dan kalau di Jepang malah hitungannya per jam. Lol. 


Saya waktu itu nonton di dorama Jepang berjudul Perfect World yang cewenya disewa buat jadi pacar seorang cowok disabilitas. Kaki si cowok nih pakai kaki palsu. Jadi dia minder buat pacaran sama cewe pada umumnya. 


Nah, dia pake jasa sewa pacar buat ngajak dia ngobrol gitu. Nemenin makan atau main di taman. Yaa... sederhananya ngajak pacaran tapi berbayar.  Plus pake namanya juga nama samaran. Dan nggak boleh sewa berulang kali. 


Nah, kalau di Film Love for Sale 1 dan Love for Sale 2, film ini berusaha membuat image bahwa Arini adalah perempuan yang super tega yang sudah membuat banyak lelaki patah hati. 


Di film pertama, yang jadi klien Arini adalah Richard, seorang pengusaha digital printing yang kehidupannya monoton karena tak memiliki kekasih ataupun istri. 


Sedangkan di film Love for Sale 2, Arini bertemu lelaki lain bernama Indra "Ican" Tauhid Sikumbang yang butuh pasangan untuk meyakinkan ortunya. Apalagi ortunya minta calon yang spesifik yaitu bisa masak masakan ala orang minang, bisa bahasa minang, dan dari garis keturunan minang. 


Film Arini by Love.inc membahas bagaimana kehidupan Arini sebelum menjadi agen dan bertemu para kliennya. Arini menjalani pelatihan di asrama dan menerima doktrin yang spesifik. 


Well... Meskipun eksekusi ide filmnya jadi terasa aneh karena merusak ide cerita di film Love for Sale sebelumnya, namun harus kuakui bahwa film ini menegangkan. Meskipun nggak begitu rumit dan terkesan masalahnya gampang dilalui. 


Rintangan yang dihadapi Arini juga nggak sesulit kelihatannya. Well... ya, namanya juga scifi thriller ala-ala ya. Tapi CGI nya cukup oke kok. Lumayanlah. Hehe 😁


Kalau menurutku, pelatihan Love.inc ini kayak pelatihan pengembangan kepribadian pada umumnya, ada belajar dance, belajar table manner atau cara makan ala barat, belajar cara jalan, belajar cara komunikasi dengan klien yang responsif dan empati, dll. 


Para agent juga harus bisa menempatkan diri dan bersikap baik dengan klien. Yaa, sederhananya sih berusaha memenuhi harapan klien yaa.


Diana mengatakan begini,


"Berpikir gesit, sopan, dan profesional, baik secara tulisan atau verbal."


Hanya saja karena ada doktrin, jadi kesannya serem dan dark banget. Apalagi soal mereset kenangan dengan terapi suara berisik dan ruangan tertutup. Horor juga ya. Haha


Beberapa doktrin diterapkan ke seluruh agen yang akan mewujudkan keinginan klien. 


Misalnya saja kalimat ini, 


"Sebagai agen, kalian harus bisa menjadi siapa saja, dan bertindak apa saja. Buat klien kalian percaya dengan apa yang kalian lakukan. Pastikan mereka tidak curiga bahwa kalian sedang berpura-pura. Buat klien yakin, bahwa peran yang kalian mainkan adalah diri kalian sendiri."


Yang menurutku menarik adalah saat Diana bilang bahwa kunci hubungan yang sukses adalah komunikasi. 


Nah, ditekankan hal ini nih : 


"Usahakan mendengar untuk memahami, bukan untuk merespon."


Wow, ku terkejut lho waktu denger ucapan itu. Dipikir-pikir iya juga yaa. Haha. 😅


Kita kalau ngobrol sama orang bukannya memahami tapi malah merespon dengan agresif. Padahal mendengar kebutuhan orang itu perlu banget. 🥺


Ya, pantesan aja sih Arini bikin anak orang baper. Haha. Soalnya skill komunikasi Arini bagus banget. Bisa mendengarkan kebutuhan orang yang diajak ngobrol. Baik karyawan dan orang sekitar Richard, sampai Richardnya sendiri pun juga gituu. Wkwk. Bener-bener deh tuh Richard gagal move on. 😂


Yang masih disayangkan adalah misteri tentang siapa Arini yang sebenarnya masih belum terpecahkan. Di film spin off ini, penonton hanya tahu sosok Arini yang dibentuk oleh Love.inc, tanpa tahu siapa sebenarnya dia. 


Sosok Arini masih tetap misterius di mata penonton. Kita cuma dikasih tahu siapa nama asli Arini, nama orang tua, tanggal lahir. Gitu aja. Penonton nggak dikasih tahu sebenarnya siapa Arini, kenapa dia sampai mau masuk ke Love.inc? Apa trauma dan masa lalunya? Nggak dikasih lihat. Huhu


Well, sepertinya film spin off ini pun hanya memberi gambaran bagaimana sistem dan cara kerja Love.inc saja. Jadi, apakah worth it? Kalau kamu sudah nonton film sebelummya sih saranku nggak usah nonton. Tapi kalau penasaran ya nonton aja nggak papa. Hehe


Tapi secara cerita ini film yaaa... biasa aja. Hanya menang di setting ruangan ala scifi nya aja. Plus justru membuat bingung. Nanti gimana dong kalau Love for Sale bakal dibikin film ketiga? 


Hyaaa... Masa ceritanya muter di situ-situ aja? Wew 😅 Padahal saya nunggu Arini ketemu Richard lagi. Hehe. 


Well... walo ada credit scene di akhir film, tapi menurut saya tetep masih tanda tanya sih. Kok gitu ya endingnya? Hahaha


Yaudahlah ya, kalau abis nonton film masih ngerasa hah heh hoh atau ngang ngong ngang ngong ama alur ceritanya, ya udah anggap aja film ini genre mimpi yamg absurd. Wkwk


Overall, rating film : 7/10 🌟


1 komentar:

  1. Belum nonton Arini yang dulu, bahkan kurang tahu karena yang viral lewat fyp kebanyakan cerita anak SMA. Padahal ini menarik juga, jadi penasaran nonton Arini harus dari yang pertama ini pastinya. Ala-ala film barat kayaknya, nih, terima kasih informasinya!

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)