Pages

Sabtu, 20 Oktober 2018

Menangis Semalam


Ada hari di mana tiba-tiba air mata jatuh tanpa bisa dibendung lagi. Mengalir hingga membuat mataku sembab dan menetes hingga ke pipi dan daguku.


"Kamu, sedang menangisi apa, La?"

Pertanyaan itu kuajukan pada diriku sendiri. Tak ada jawaban yang singgah di kepala. Hanya lintasan-lintasan peristiwa yang telah terlewat membuat hidupku seakan berputar di satu titik. Aku berhenti menangis, mengusap sudut mata yang basah.

Besok, kalau kamu ingin menangis lagi. Menangislah. Bukan karena hatimu begitu sedih hingga tak ada yang bisa membuatmu tertawa, tapi menangislah karena kamu manusia.

Menangis akan membuatmu mengeluarkan kesedihan dari dalam dirimu. Terlalu banyak keletihan dan kesedihan yang dipendam sendirian. Sekian tahun, sekian lama. Hingga menumpuk menjadi kerak.

Menangislah karena kamu memang ingin menangis. Tak perlu takut terlihat rapuh, karena kamu pun akan merasakan kelegaan selepas hujan air mata yang menggenang di pelupuk mata.

Esok kalau kesedihan itu datang lagi, katakan padanya. Cukuplah Allah sebaik-baik penjagaku. Maa fiiqalbi ghairullah.

1 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)