Pages

Selasa, 13 Maret 2018

Surat Untuk Perempuan Dalam Pelukan

Dear you, Ila

Halo, apa kabar? 

Semoga harimu dipenuhi kebahagiaan dengan sepenuh cinta yang datang dari mana saja. 

Saat kamu membaca surat ini, usiamu sudah masuk kepala 3. Angka keramat yang membuat orang jadi malas ditanya kapan nikah karena sudah bosan juga ditanyain melulu. 


Mungkin kamu pernah menyesali kejadian dalam hidupmu yang pernah bersinggungan dengan orang lain di masa lalu. Baik rekan kerja, sahabat, teman main, keluarga, guru, siapapun itu. 

Pahamilah bahwa Tuhan menempatkanmu dalam situasi itu bukan tanpa sebab. Melainkan Dia sungguh menyayangimu. Didatangkannya kebaikan dalam setiap jejak langkahmu meski harus melalui hal-hal buruk yang terjadi lebih dahulu. 

Bersabarlah dan maafkanlah jika gesekan pemikiran kerap hadir di hidupmu. Bukan, bukan untuk membuatmu bersedih dan kecewa. Tapi untuk membuatmu tahu bahwa hidup demikian adanya. Serupa buah kapas yang mekar di ranting-ranting pohon yang kau lihat di suatu sore saat berlibur di desa. Angin meniupnya hingga kapas-kapas itu terbang terbawa angan senja. 

Maka ikhlaskanlah, La. Lepaskanlah segala resah yang kamu tahu itu menyesakkan dadamu. Membuatmu kesulitan memahami apa makna di balik semua hal yang terjadi. 

doc : pinterest.com

Dear you,  


Perempuan yang tahu bagaimana bahagia bisa diciptakan dengan tertawa bersama sahabatmu. Meskipun itu hanya humor receh yang kamu tahu tidak sepadan dengan lawakan stand up comedy. 

Pada akhirnya kamu sadar, bahwa serumit apapun hidup. Kamu harus belajar menertawakan kenyataan. Tak semua hal bisa kamu miliki dengan mudah, tapi bukan berarti hidupmu harus sesendu itu. Belajar tertawa untuk setiap kejadian menyebalkan yang datang di hari-harimu. 

Kelak kamu akan tahu bahwa begitulah hidup. Ia merangkul semua hal: bahagia, sedih, kecewa, gelisah, marah, dll. Tak perlu berlarut dalam hal-hal yang tidak penting. 

Karena kamu harus tahu, hidup sesingkat berlibur di taman bermain. Kelak kamu harus pulang. Maka bermainlah dengan bahagia. Pulanglah saat kamu sudah menyelesaikan permainanmu dengan cantik. Tanpa penyesalan, tanpa kesedihan. 

Dear you, 


Kamu tahu, suara-suara sumbang seringkali datang dari orang yang tak menyukaimu. Kamu tak perlu mendengarkan hal yang hanya membuatmu bersedih. 

Suara-suara itu akan menghilang perlahan. Seperti suara sirine kereta api yang bising di stasiun kereta api. Fokuslah pada keretamu sendiri. 

Penuhilah pikiranmu dengan ilmu yang akan membawamu melompat lebih tinggi dari sekarang. 

Fokuslah pada hal-hal baik saja. Kelak kamu akan tahu bahwa hidup hanya persinggahan. Keretamu akan sampai pada tujuannya. Lalu, apa tujuanmu hidup di dunia ini?

doc : pinterest.com

Dear you, 


Apa kabar langitmu malam ini? Semoga bintang di langit membuatmu tersenyum karena pendar indahnya mampu membuat mulutmu berucap syukur sepenuh hati. 

Kamu tahu, hari-hari yang berlalu tak akan kembali. Sama seperti bintang yang kamu lihat malam ini. Tak akan pernah sama dengan bintang esok hari. Ia akan menjadi saksimu memenuhi hari dengan apa? Kebaikankah atau keburukankah? Semua akan diminta pertanggungjawaban-Nya. Maka berjanjilah untuk mendewasa. 

Kamu tahu bahwa dewasa bukan hanya label usia, melainkan juga pemikiran dan bagaimana kau akan mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidupmu. Maka libatkanlah selalu Dia yang mengetahui segala hal. Mintalah dalam doa-doa panjangmu agar Allah selalu menyertai setiap keputusan yang kamu ambil. 

"... dan tetapkanlah kebaikan untukku wahai Rabb semesta alam..."

Mintalah petunjuk pada Allah yang maha mengetahui segala yang tak kasat mata, perihal takdir, perihal masa depan. Mintalah petunjuk-Nya, dalam setiap hela nafas, dalam setiap hal-hal apapun yang kamu lakukan setiap hari. Pun demikian, berjanjilah untuk tak menyesalinya lagi. 

Pahamilah doa-doa yang melangit akan kembali kepada pelantunnya, cepat atau lambat. Maka bersabarlah, wahai hati.

doc : https://id.pinterest.com/pin/42150946492198198/

Dear you, 


Ada kalanya nasihat untukmu datang dalam bentuk yang manis, menguatkan namun ada juga yang menggelisahkan hati. Tapi yakinlah bahwa nasihat-nasihat itu baik karena mereka menyayangimu. 

Ingatlah wajah mereka yang menepuk pundakmu saat kamu tak tahu bagaimana kesedihan harus ditumpahkan. 

Ingatlah ada tangan yang pernah menggenggam jemarimu dan berkata, "Kamu pasti bisa, La. Aku yakin." 

Dan air matamu berurai seketika karena moment itu kali pertama kamu tahu bahwa kamu membutuhkan support lebih dari sebelumnya. 

Ingatlah mereka yang datang di kala bahagia dan sedihmu. Bukan yang hanya datang sesekali, lalu menghilang ditelan kabut. Mereka yang layak kau pertahankan sebagai orang-orang penting dan takkan terganti. 

Iringilah hidup mereka dengan selaksa doa yang melangit. Karena kau tahu bahwa itulah yang akan mengeratkan jalinan persahabatanmu hingga akhirat nanti. 


Dear you, 


Jangan pernah berhenti berbuat baik hanya karena kamu lelah dengan kehidupan. Sebab, surga terlalu indah untuk tidak diperjuangkan sebagaimana yang kamu inginkan. 

Maka berjuanglah untuk akhiratmu kelak, karena hidup hanya persinggahan. Jika bukan kamu yang berjuang untuk dirimu sendiri, lalu siapa lagi?


Salam cinta, 



Dari dirimu sendiri


Tegal, 13 Maret 2018, 17:09

4 komentar:

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)