Pages

Jumat, 18 Juli 2014

Puthut Kurniawan : Relawan KBT Bagi-bagi Takjil dan BASUH

            Bersedekah dengan berharap balasan kebaikan dari Allah itu baik, tapi lebih baik lagi jika kita bersedekah sebagai wujud syukur kepada Allah. Bersyukur bahwa Allah maha baik memberi karunia berupa napas hidup, keluarga yang dicintai, kecukupan harta dan nikmat iman dalam agama Islam. Bagi orang yang percaya bahwa ketika kita memberi pada orang lain itu Allah pasti membalas, amat mudah Allah menggerakkan hatinya untuk bersemangat menebar kebaikan di sekitarnya.

Para relawan berpencar menyebar takjil untuk berbuka
            Adalah Puthut Kurniawan, lelaki berusia 26 tahun asal Magelang yang sedang merantau di Kota Tegal ini, berprofesi sebagai pegawai sebuah BUMN di bidang pengadaan Gas Elpiji. Meski Idul Fitri yang makin dekat membuat pekerjaannya menumpuk, bahkan tanpa libur lebaran karena harus memastikan ketersediaan gas elpiji untuk kebutuhan masyarakat kota, namun ia masih menyempatkan diri untuk berbagi dengan sesamanya. Baginya, kegiatan berbagi adalah sebuah kebutuhan. Ya, sebuah kebutuhan untuk berbahagia. Ia pun ingin berpesta pahala sehingga rutin bersama teman-temannya saling bersinergi menggerakkan komunitas Kumpul Bakul Tegal(KBT) untuk berbuat sesuatu untuk Tegal yang awalnya digagas oleh Indra dan Angga.  

            Di  bulan Ramadhan, lebih mudah untuk mengajak orang lain untuk ikut serta berbagi dengan sesama. Karena pesta pahala ini berlangsung sebulan penuh dengan balasan pahala yang berlimpah. Berawal dari situlah, muncul ide untuk menebar takjil buka puasa untuk orang yang sedang berpuasa.

            Setiap hari Minggu sore pukul 16.00, sejak tanggal 29 Juni 2014, Puthut dan teman-teman dari @kumpulbakultgl rutin berkumpul di Balaikota lama Tegal. Agenda utamanya adalah bagi-bagi takjil. Biasanya, siapa pun yang ingin kontribusi dalam bentuk apa pun bisa langsung datang saja. Info ini dibroadcast lewat akun twitter @infotegal sehingga bisa menghimpun banyak kalangan yang ingin berkontribusi pula di kegiatan rutin KBT ini selama Ramadhan.
Saya dan Puthut, wawancara dadakan :p
            Bagi-bagi Takjil awalnya hanya agenda dadakan. Mengingat SDM yang kurang jika setiap hari diadakan, maka disepakati untuk membagi takjil di hari Minggu saja. Pembagian Takjil di pekan pertama mencapai 80 bungkus, dengan membeli dalam bentuk jadi dan pekan kedua 170 bungkus membuat sendiri bersama teman-teman. Keduanya dilakukan di dua tempat yang berbeda. Pekan pertama pembagian takjil di kota Tegal area perempatan jalan raya, dan Balaikota Lama, dan pembagian di pekan kedua di perempatan dekat Rumah Sakit Slawi, Kabupaten Tegal.

          Sasaran bagi-bagi takjil ini khusus untuk pengendara sepeda motor yang sedang berhenti di perempatan. Mengingat biasanya pengendara tidak sempat untuk membeli takjil, sedangkan jam buka sudah lewat. Karena itu, takjil yang berupa kolak ini menjadi salah satu pelepas dahaga untuk berbuka di jalan bagi pengendara.
Tegal Berbagi di bulan Februari 2014
            Sebelum ini, Puthut pun rutin mengikuti kegiatan KBT. Agenda yang pernah diikuti yaitu Tegal Berbagi di sebuah Panti Asuhan Daarul Faroh, di bulan Februari 2014, dilanjut dengan penyortiran 862 buku dan penyaluran buku untuk didonasikan ke sekolah dan perpustakaan di Tegal – Slawi di bulan Maret 2014.
Menyortir buku donasi untuk perpus sekolah
     Puthutt pun turut ambil bagian dalam kegiatan KBT berbagi pada warga yang membutuhkan dalam bentuk pembagian susu dan roti. Kegiatannya diberi nama : BASUH, Bagi-bagi Susu Hangat dan Roti yang diadakan setiap hari Kamis pukul 20.00. Kegiatan ini sudah berlangsung selama 37 minggu sejak akhir tahun lalu.
Relawan BASUH setiap Kamis malam membagi susu dan roti 
            Ramadhan kali ini, jam kumpul BASUH dilakukan setelah Shalat Tarawih pukul 20.30. Biasanya setelah BASUH, ada sharing ilmu dan perkenalan dengan para anggota yang baru bergabung di BASUH kali ini. Jumlah roti dan susu yang diberikan pun sesuai dengan donasi yang dikumpulkan dari para donatur. Tanggal 17 Juli 2014 ini, BASUH telah membagi 160 bungkus susu dan 110 bungkus roti untuk warga yang membutuhkan. Sasaran BASUH adalah tukang becak, gelandangan, pengemis yang tinggal di perempatan atau pinggiran kota di dua rute yang telah ditentukan sebelumnya. Jadi sepanjang jalan, para relawan BASUH akan menyisir jalan raya di malam hari demi membagikan roti dan susu bagi mereka yang membutuhkan.

            "Bagi saya, kegiatan berbagi menjadi ajang yang sangat tepat untuk menggali lagi rasa empati yang sudah tergerus di kota besar. Kembali melihat ke bawah setelah sekian lama di tengah kesibukan pekerjaan sampai acuh tak acuh dengan sekitar. Islam mengajarkan sedekah dan zakat, karena hidup tidak hanya saling berdampingan tapi juga harus saling mengisi dan melengkapi.”


           Semangat berbagi ini telah Puthut rasakan sejak lama, berawal dari lingkungan keluarga yang menularkan semangat berbagi. Ia bukan anak orang kaya, justru karena itu ia tahu bagaimana rasanya bahagia bila bisa berbagi. Sejak saat itu, akhirnya ia merutinkannya hingga kini.  Ada rasa rindu untuk selalu berkontribusi, baik bagi-bagi takjil maupun roti dan susu. Sebab, keindahan berbagi sejatinya adalah saat Allah berkenan memberi keberkahan dengan melembutkan hati setiap orang yang mau mengasihi sesamanya. 

KBT Berbagi Takjil setiap Minggu sore selama Ramadhan

7 komentar:

  1. wah sukses y mbak lombanya...kereeennn acarnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Makasih, kak. :)
      Iya, acaranya basuh dan bagi-bagi takjilnya keren, dengan naik turunnya semangat dan kadang kurang anggota juga, ternyata bisa tetap terus jalan sampai 37 pekan.

      Hapus
  2. Masya Allooh.. keren. mbak Ila ada gak di sana>? hehee...
    meraih berkah dengan jiwa tenaga dan amal yang besar..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo aku ikutan donasinya, mba. Kalo sore jatah bantuin ibu masak di rumah. :)
      Ayo ikutan juga, mumpung masih di area kota sendiri.

      Hapus
  3. Karen dan salut sama Puthut , patut diteladani ya , pasti senang ya bisa menginterview beliau.:)

    Btw, sukses ya buat lombanya :)

    BalasHapus
  4. Patut dicontph ya Mba Ila. Keren!
    Ramadhan memang jadi bulan yang pas untuk berbagi, pun sebenarnya tiap saat kudu bisa berbagi. Pelajaran untuk saya Mba. Mampir juga di rumahku :)

    http://nahlatulazhar-penuliscinta.blogspot.com/2014/07/berbagi-dengan-ilmu.html

    BalasHapus
  5. Assalamu'alaikum...
    Terima kasih sudah berbagi cerita inspiratif ini, ya!
    Good luck! ^_^
    Emak Gaoel

    BalasHapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)