Pages

Sabtu, 12 Juli 2014

Kajian Ramadhan : 5 Hal yang Merusak Ibadah Puasa

      Taqwa adalah derajat tertinggi yang ingin diperoleh manusia yang beribadah pada Allah. Allah memandang kepada nilai keikhlasan dari ibadah yang dilakukannya. Dzikir kepada Allah, tangannya dijaga untuk tidak berbuat maksiat, yang akan selalu dijaga untuk selalu berbuat kebaikan.

        Di bulan Ramadhan ini, 10 hari yang pertama berkahnya adalah diturunkannya rahmat Allah. Bagi mereka yang taat, orang tersebut akan melakukan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya. Merekalah yang akan mendapatkan rahmat Allah.  Allah ingin menjadikan para manusia ini taat. Semakin dekat dengan Allah, semakin tinggi derajatnya.  Semakin mencintai Allah, Allah akan berbalik mencintainya.

           Bagaimana mencintai Allah? Bukti apa kita cinta dengan Allah?
          Salah satunya adalah dengan menjaga puasa kita agar pahala yang kita peroleh adalah pahala terbaik. Sebab, puasa yang dilakukan memiliki larangan yang harus dipatuhi untuk dijauhi, agar pahalanya paripurna.

            5 hal yang merusak ibadah puasa :
  1. Al Kadzib yaitu dusta atau berbohong : Karena, berbohong baik sedikit maupun banyak, itu tetap dosa. Misal : ketika si anak minta uang kepada ibunya, si ibu mengatakan tidak punya uang. Padahal kita kadang lupa, berbohong dalam skala kecil tetaplah dosa. Hal ini, membuat kita tidak bisa menjaga puasa. Sehingga kita tidak mendapatkan apa-apa. Hanya mendapatkan rasa haus dan lapar.
  2. Al Ghibah yaitu menggunjing kejelekan orang lain. Misal : si A menceritakan kejelekan si B, atau sebaliknya. Di hari perhitungan amal, amal puasa kita tahun demi tahun tidak ada peningkatan karena meremehkan hal ini.
  3. An Namimah yaitu adu domba. Karena adu domba, bisa menghilangkan pahala puasa itu sendiri.
  4. Al Yaminul Ghomus yaitu sumpah palsu.
  5. Melihat sesuatu dengan nafsu.
            Kalau sudah meninggalkan ke lima larangan yang bisa menghilangkan pahala puasa tersebut, insya Allah kita akan terjaga dari keburukan. Semoga puasa kita diterima oleh-Nya, aamiin.

2 komentar:

  1. Balasan
    1. Sama-sama, mba Hanna. Saling mengingatkan kalau aku ada khilaf ya, mba. :)

      Hapus

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)