Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Senin, 26 Januari 2015

Catatan untuk Deadliner

Tahun lalu saya ikutan reading challenge. Lumayan banyak hasil yang dibaca, tapi banyak juga yang belum diresensi dan hanya fast reading. Tahun ini penginnya setiap buku yang dibeli nggak jadi timbunan lagi. Beberapa teman BBI Joglosemar bahkan bikin challenge babat timbunan yang mengharuskan puasa beli buku. Belinya nanti kalo udah baca sekian buku. Cuma kalo saya kayaknya nggak bisa begitu. Heuheu.

Jadilah saya hanya ikutan reading challenge  yang lain aja. Daripada ikutan challenge babat timbunan ternyata saya nggak tahan godaan belanja-belinji buku yang udah masuk wishlist atau yang lagi diskon. *ngelirik boxset Enid*

Perihal Keberuntungan

Seorang teman meminta saya menulis tentang keberuntungan. Saya nggak tau mau nulis apa. Karena itu permintaannya belum bisa saya penuhi, sampai tadi sore waktu hujan turun, saya inget sesuatu. Saya mengalami banyak hal yang bisa dibilang beruntung, yang nggak bisa dinilai dengan uang. Kalau si teman saya itu menganggap bahwa keberuntungan hanya soal uang atau benda, yang saya rasakan lebih dari sekadar itu. :)

Jumat, 09 Januari 2015

First Reader Salah Sasaran

First reader atau pembaca pertama biasa digunakan oleh penerbit untuk menyeleksi apakah konten naskah yang akan diterbitkan sesuai dengan yang diharapkan. Awal tahu tentang first reader ini saya pikir kriterianya agak menyebalkan. Ya, seperti misalnya kenapa harus usia 'segitu', misal untuk buku teenlit harus seusia anak sekolah. Atau yang metropop harus yang memang usianya lajang tapi belum nikah. Meski kamu maniak teenlit pun tidak akan diterima jadi first reader. Dan, ternyata ini bukan hanya sekadar syarat pelengkap. Tapi karena beneran berguna untuk mengetes segmen pasar calon buku yang bakal diterbitkan.

Komunitas