Bisnis Busana Muslim yang menjual baju wanitamuslim saat ini sedang
menjamur di masyarakat kita. Apalagi trend hijab dan komunitas hijaber membawa
angin segar bagi terciptanya desain busana muslim. Ini terjadi tidak hanya ada
di kota besar, tapi sudah masuk juga ke kota-kota kecil termasuk kota Tegal
tempat saya tinggal saat ini. Desain-desain baju dengan motif unik dan elegan
namun tetap syari menjadi incaran kaum hawa.
baju muslim di laku.com yang laris manis dan saat ini out of stock
Buat yang belum
tahu apa sih hijaber itu? Hijaber sebutan lain untuk perempuan yang menggunakan
hijab atau jilbab. Dalam
perkembangan mode, hijab saat ini memang dimodifikasi, tentu jika kita ingin
tetap syari, busana muslim kita harus tetap dipadukan dengan jilbab yang syari
pula ya. Soal model hijab, saat ini sudah banyak kok buku dan majalah dengan
desain baru. Paduan warna-warni bajunya membuat kita nyaman saat menggunakan
busana tersebut. Bisa pake model baju warna
yang soft, bisa juga warna cerah dan tajam. Suka-suka kita aja, asal pede ya.
Kalau kita jeli,
peluang menjamurnya baju muslim ini
sebenarnya bisa dibidik oleh muslimah yang hobi berjualan. Sembari membeli
untuk diri sendiri, kita bisa membeli beberapa stock lalu menawarkan pada
sahabat atau kerabat. Dengan contoh busana yang sudah bisa dilihat secara
langsung, mereka bisa memilah busana yang cocok dengan mereka. Atau bisa juga
kita menggunakan bantuan katalog jika agen busana muslim tersebut memang
menjual dalam jumlah yang banyak, jadi kita bisa mendapatkan harga grosir.
Busana muslim
yang diproduksi dalam jumlah banyak biasanya harus menunggu pre order atau
harus dipesan lebih dulu. Tentu dengan system pembayaran menggunakan down payment atau bisa juga pembayaran full. Tergantung penjual
yang menjual pakaian wanita muslimah
tadi menggunakan system yang mana. Yang pasti, jika pembelian menggunakan
system pembayaran full, pastikan bahwa kita memesan pada penjual yang
terpercaya ya. Agar saat kita menunggu barang dibuat, kita merasa nyaman dan
aman. Pastikan ada garansi pembelian dari barang yang kita beli, misal barang
bisa ditukar paling lambar 3 hari setelah sampai di rumah kita. Jadi, yuk
manfaatkan peluang emas ini.
Fasilitas publik di Indonesia yang saya tahu antara lain moda transportasi seperti kapal, pesawat, bus, kereta api, dll. Ada juga fasilitas publik seperti ATM, rumah sakit, terminal, bandara, dsb. Fasilitas publik yang ada di Indonesia saya rasa masih jauh dari kata layak. Selayaknya jalan raya yang seharusnya mulus, yang saya dapati justru jalan raya yang terjal di kawasan pantura tempat saya tinggal. Ini sering membuat rawan kecelakaan di kawasan jalan raya dekat Pasific Mall, Tegal.
jalur untuk pejalan kaki di kampus Unnes,
sayangnya belum ada fasilitas untuk penyandang disabilitas
dan trotoar untuk pejalan kaki terlihat licin karena banyak lumutnya.
meski sudah ada area sendiri untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda, sayangnya kadang diterabas juga lintasannya
penyandang disabilitas kesulitan untuk menggunaan fasilitas publik jika tanpa pendamping
Nah, penyandang disabilitas yang merupakan salah satu warga masyarakat apabila akan menikmati fasilitas publik akan merasa kesulitan. Seorang dengan disabilitas akan merasakan keterbatasan dalam hal mengakses segala fasilitas baik dalam rumah maupn fasilitas publik. Biasanya dia akan dibantu oleh orang terdekat. Sayangnya bagi seorang disabilitas, dia tidak bisa serta merta menikmati fasilitas publik. Berjalan di kerumunan orang yang ramai di sebuah trotoar seperti gambar di atas adalah salah satunya. Bagaimana jika fasilitas tersebut ternyata masih dalam masa perbaikan? Misal saja trotoar yang ada sedang diperbaiki, lalu ada penyandang disabilitas yang akan melewatinya? Tentu dia merasa kesulitan. Inilah yang seharusnya dipahami oleh pemerintah kita bahwa ada hak yang harus didapatkan oleh penyandang disabilitas. Mereka sama seperti kita, hanya saja tidak mendapatkan fasilitas yang menunjang. Kualitas fasilitas umum saat ini sangat jauh dari jangkauan yang memberi kemudahan bagi penyandang disabilitas.
Berbeda dengan tempat saya tinggal, bagi para penyandang disabilitas di kawasan ibukota Jakarta kini tak perlu takut untuk beraktivitas dan bepergian ke luar rumah dengan aman. Karena cukup telepon dan verifikasi membership onlinemu di Kartunet.com, dan kamu siap bepergian dengan bantuan rent car yang sudah bekerjasama dengan Kartunet.com. Bagi penyandang disabilitas yang ingin menggunakan rent car akan mendapatkan diskon 50% dan dibantu untuk mendapatkan kenyamanan dalam perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan karena penyedia layanan rent car ini sudah terbiasa membawa penyandang disabilitas sehingga tahu kebutuhannya. Nah, makin mudah ya jika ada yang membantu seperti ini. :)
icon disabilitas berbentuk kursi roda
Contoh lain yang saya pakai, saat ini sudah ada fasilitas umum seperti jalanan umum di kawasan kampus Unnes. Ada jalur khusus untuk pengguna sepeda dan ada juga pejalan kaki tapi tak ada jalur khusus untuk penyandang disabilitas. Sayangnya, jalur untuk pejalan kaki kemungkinan akan sulit dilalui karena cuaca saat ini sering hujan, justru memicu tumbuhnya lumut karena jarang digunakan oleh pejalan kaki. Pejalan kaki lebih suka menerabas jalan dan menggunakan jalur di jalan raya, bukan di trotoarnya. Hal inilah yang seharusnya diperhatikan oleh pengelola kampus.
tangga ke lantai tiga kampus D2 FMIPA Unnes
Kampus yang notabene sebagai gudangnya ilmu pengetahuan belum memberikan fasilitas yang nyaman dan layak bagi penyandang disabilitas. Belum ada jalur khusus untuk kursi roda, dan andai penyandang disabilitas memilih melewati jalur unuk pejalan kaki yang ada di trotoar, rasanya tidak akan nyaman ya karena penuh ditumbuhi oleh lumut. Jangan-jangan nanti pengguna kursi roda justru tergelincir karena licin. Inilah yang amat disayangkan. dan juga, tangga ke lantai atas belum difasilitasi dengan lift sebagai jalur lain untuk memudahkan akses penyandang disabilitas. Jadi jika ada yang menggunakan kruk alias penyangga badan akan kesulitan untuk naik ke lantai atas karena struktur tangga yang biasa bukan dirancang khusus untuk kemudahan penyandang disabilitas.
untuk kawasan kampus Unnes jalur khusus untuk pejalan kaki sudah disediakan hanya belum digunakan sebagaimana mestinya.
Jalan menuju kantin kampus, tangganya rusak.
Saat ini, ditengah maraknya kegundahan tadi, Kartunet bekerjasama dengan Xl Axiatadan ASEAN Blogger Community mengadakan Kartunet Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas. Kampanye ini bertujuan untuk mengenalkan pentingnya akses fasilitas publik bagi penyandang disabilitas. XL Axiatasebagai provider yang mempunyai slogan selangkah lebih maju berusaha mengkampanyekan aksesibilitas tanpa batas bagi penyandang disabilitas. Semoga dengan adanya kampanye ini, masyarakat akan makin tergerak untuk membantu penyandang disabilitas mendapatkan hak-haknya.
Keterbatasan bagi penyandang disabilitas bukanlah hambatan justru memacu prestasi yang lebih baik. Ketekunan kitalah yang berperann dalam mencapai kesempurnaan hidup dan tidak lagi menjadikan kekurangan fisik sebagai hambatan. Banyak peyandang disabilitas yang justru berkiprah baik di dunia sastra seperti Ramaditya Adikara dan Angkie Yudistia penulis "Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas". Mari bantu penyandang disabilitas yang masih terdiskriminasi ini untuk sejajar dengan warga masyarakat lainnya!
Kebahagiaan dalam hidup adalah ketika kita bisa berdamai dengan kekurangan kita. Sedangkan kekurangan adalah proses untuk memaknai kebahagiaan dalam hidup.(Angkie Yudistia-Penulis Buku Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas)
Sebenarnya aku
ke semarang cuma bentar aja. Niatnya menyelesaikan yang tertunda. Udah sih,
udah selesai dalam 1 hari. Tapi ternyata ga berhenti sampai di situ aja, karena
aku disms terus sama temen yang kasusnya serupa sama aku. Bikin pusing aja deh.
-.-“ Bukan soal aku ga mau bantu, tapi itu bikin banyak pikiran ditambah badan
ngedrop abis keujanan sehari sebelumnya.
Pas hari
selasanya aku pulang pake travel cuaca lagi panas-panasnya, si sopir ngajakin
penumpang makan di warung makan gitu yang deket jalan raya. Eh, aku malah minum
es jeruk. Lengkap sudah sekarang baru kerasa ngedropnya. Flu, batuk, demam, dan
mendadak semalam abis minum obat kok ya malah jadi sesak nafas. Aaaaaaaa,
pengen deh sembuh total. Biasanya aku sakit gini gara-gara kecapekan trus
ditambah pikiran lagi ga karuan.
Well,
bener-bener pengen liburan dan jalan-jalan yang nyaman, aman, dan tentram. Yang
kalo pulang itu bawaaanya bikin pikiran nyante gitu, bukannya malah tambah
stress. Salah satu pemicu asma memang batuk dulu, baru deh stressnya yang bikin
parah.
Kalo udah gini
biasanya pake terapinya self healing sugesti positif, kadang memakan waktu yang
lama. Sehat itu mahal, dan kadang aku masih menyepelekannya. Masih suka gampang
stress. Haha. Ah, udah ah. Sekian curhat gejenya. Maaf kalo ga berkenan. Doanya
ya biar ga kambuh lagi.
Review produk buatku sesuatu yang bisa dibilang amat menjanjikan buat para blogger. Menjanjikan benefit uang dan dapat produk gratis pula. Btw, waktu aku pertama kali menulis review rasanya ga pede banget, lho. Mungkin karena aku merasa masih pemula. Ternyata dari keisenganku mereview produk aku dapat benefit yang lumayan. Hhehe. Jadi ketagihan deh :D
Btw, Tomkuu lagi ngadain blogiveaway yang mengharuskanku melist kategori review yang pernah kutulis. Meski katanya review blog ga masuk ya? Padahal aku pernah menang juara satu di review blog seseorang :P
Nah buat kamu yang suka mereview, yuk ikutan Blogiveaway Tomkuu. Ada banyak hadiah menarik lho. Apalagi buat kamu yang memang suka produk bermerk, nah soalnya hadiah kali ini bakal memperebutkan Voucher MAP senilai total 4 juta rupiah. Voucher MAP ini bisa kamu pake di merchant brand-brand yang sudah terdaftar di MAP store. Antara lain Zarra, adidas, starbuck, sogo dll. Yang wuiiih kalo kamu beli 1 tasnya bisa harga jutaan :)) Soalnya pernah tuh adekku pake voucherku ke starbuck cuma beli 1 cangkir kopi doang gegara pengen nyobain belanja pake voucher MAP. Voucher MAPnya itu hadiah waktu aku pernah menang kuis xD
Yap, segitu dulu reviewnya. Kalo mau ikutan klik aja banner di atas postingan ini ya. See u next post! ;)
Tak ada yang
menarik bagiku dari Semarang, setidaknya untuk saat ini. Mungkin karena sikap skeptisku yang belakangan
hadir lagi. Di kota ini aku menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk kuliah dan
menimba ilmu. Sayangnya, bahkan kuliahku tak direstui orang tua, sampai saat
kemarin hampir pendafaran wisuda, ada saja kendala.
Btw, rasanya
jika ditanya andai aku ke semarang? Aku ke semarang hanya untuk menyelesaikan
apa yang harus diselesaikan. Amanah. Tak ada wisata seperti dulu yang biasa
kulakukan untuk mengusir penat. Jalan-jalan ke simpang lima, ke gramedia
pandanaran, ke togamas dekat kampus undip, ke toko pands untuk melihat dan
belanja baju muslim, ke masjid agung jawa tengah atau ke pantai maroon untuk
melihat sunset. Di masjid agung jawa tengah aku biasa hunting foto baik malam
hari maupun siang hari. Semarang yang indah, sayangnya tidak indah untuk saat
ini. Rasanya itu tak akan aku lakukan, karena ada yang jauh lebih prioritas.
Mungkin rasanya
bakal aneh sekali. Kota yang dulu kamu cintai tiba-tiba menjadi kota yang
paling kamu tak ingin kunjungi. Hanya, memang inilah perasaanku sekarang. Malas
rasanya ke kota yang mengingatkanku bahwa ada amanah yang harus diselesaikan
sampai tuntas. Malas rasanya harus menghabiskan biaya sekian ratus ribu hanya
untuk mengurus hal yang seharusnya sudah bisa selesai andai orang tuaku mau
mendoakan kemudahan urusanku. Rasanya seperti berjuang sendiri. Padahal anak
tanpa doa orang tua akan jadi apa?
That why, kalo
kamu tanya apa yang akan aku lakukan di semarang, aku akan tegas bilang hanya
menyelesaikan apa yang harus diselesaikan. Tanpa embel-embel wisata kota atau city
tour apalagi wisata kuliner.
btw, pekan depan aku ke semarang. Menyelesaikan yang tertunda. Doanya ya :)
Masnun seorang veteran yang tidak lagi dihargai oleh
negerinya sendiri karena tidak cukup mendapat santunan, akhirnya merelakan diri
untuk menjauh dari hiruk pikuk kota Surabaya. Masnun merupakan seorang saksi
mata disobeknya bendera di peristiwa 10 Nopember 1945 di Hotel Yamato Surabaya.
Masnun yang sudah tua akhirnya menjauh ke kota kelahirannya di Bojonegoro
bersama anak perempuan dan juga cucunya yaitu budi dan bening. Bermula dari
sana, ia mulai mengajak cucunya, Budi untuk terus memupuk impian agar menjadi
orang besar, agar terus bisa belajar meski himpitan keuangan mendera
keluarganya.
Triller ke-1 film ini dibuka dengan adegan latihan semaphore
di sekolah Budi. Sang kakak kelas yang
melatih pramuka mengajak untuk ikut serta dalam jamboree nasional. Budi yang
merasa tidak memiliki uang untuk bisa membeli keperluan pramuka, akhirnya harus
tertunduk lesu. Ia tidak percaya bahwa impiannya untuk menjadi seorang pramuka
sejati harus kalah oleh kurangnya dana.
Budi ingat apa pesan simbah padanya.
“Pokoknya kamu harus ikut persami, supaya kamu bisa ikut jamboree.”
Rasa lesu
karena himpita keuangan ia tepis dengan rela mencari pekerjaan agar bisa
mengumpulkan uang. Di sinilah petualangan Budi dimulai. Bagaimana ia bekerja
keras agar impiannya bisa tercapai. Ada adegan nenek Budi tak mau membantu
Budi, ia menganggap bahwa Budi tak perlu ikut serta dalam kegiatan pramuka.
Cobalah perhatikan kata-kata di percakapan ini. “Mbok si budi kuwi ga usah
terlalu dimanja tho, pak.” Apalagi mengingat ibunya pun tak merestuinya. “Lha
wong buat uang sekolah kamu uang ibu udah dipepet-pepet.” Bagaimana seorang
anak bisa membuat impiannya tercapai, bila restu ibu saja tak ada?
Hasduk yang merupakan kebanggaan bagi anggota pramuka harus
diganti dengan pola yang baru karena terbakar, padahal Budi mendapatkannya
dengan susah payah. Budi yang tidak punya uang untuk membeli hasduk terpaksa harus
merelakan sang adik, yaitu Bening untuk membuat pola baru di kain hasduknya
dengan kain seprai bergambar kepala Barbie dan motif bunga-bunga. Bisa dibayangkan
apa yang dirasakan oleh Budi? Iya, ia menangis. Rasa harga dirinya sebagai
seorang pramuka penggalang surut seketika karena hasduk yang tidak bisa ia beli
harus diganti dengan hasduk berpola.
Hanya simbahnya saja yang mantan veteran itu yang masih
membuat Budi bersemangat untuk mengikuti persami. Mengumpulkan satu demi satu
serpihan semangat yang kadang kendur. Budi juga menjadi lebih semangat lagi
saat tahu pelatih pramukanya siap untuk mendukungnya. Apa kata-kata dari
pelatihnya itu? Yap, ini dia.
“Apa pun
masalahmu, saya yakin kamu bisa mengatasinya.” Sebuah penguatan yang meneguhkan
hati. Sebuah kata yang layak menjadi obor bagi semangatnya yang telah layu.
Hasduk
berpola awalnya adalah ide dalam sebuah cerpen yang ditulis oleh Bagas D. Bawono.
Film ini diangkat berdasarkan kisah di cerpen sepanjang 9 halaman tersebut. Saat
ini dibuat filmnya oleh alineapicture. Buat saya yang pernah mengalami
masa-masa seru mengikuti kegiatan pramuka, film ini mencerminkan sisi lain
nasionalisme. Nasionalisme sederhana ala anak pramuka yang berasal dari desa,
dari keluarga sederhana. Bagaimana cara ia bertahan dari kendurnya cita-cita,
bagaimana ia tetap teguh untuk menjadi seorang pramuka sejati dengan mengikuti
persami, dan mempunyai kelengkapan pramuka utuh? Bagaimana ia harus menolak
ajakan temannya untuk ngamen. Buatnya ngamen itu menciutkan harga dirinya. Ia
lebih baik mencari uang dengan bekerja serabutan daripada harus ngamen, meminta-minta
pada orang lain.
Sisi unik film ini adalah saat Budi berusaha untuk mewujudkan
impian kakeknya agar bisa terbebas dari rasa bersalah karena merasa jadi
pecundang. Pecundang karena tak berani mengibarkan bendera merah putih saat
diberondong peluru dari segala penjuru. Siap melihat sisi heroik dari Budi saat
berusaha mengibarkan bendera milik kakeknya yang sudah lama lusuh dan berubah
warna? Mari lihat filmnya di bioskop kesayangan anda. ;)
Nah, ingin tahu film Hasduk Berpola seperti apa kisah lengkapnya? Yuk, sebelum nonton filmnya, unduh dulu cerpen Hasduk berpola. Gratis lho unduhnya. Cek di sini! ;) Selamat penasaran menanti filmnya tayang di bioskop tanggal 21 Maret 2013 yaaa. ;) Judul : Hasduk Berpola Sutradara : Harris Nizam Penulis : Bagas D. Bawono dan Kirana Kejora Pemain : Bangkit Prasetyo, Idris Sardi, Iga Mawarni, Fay Nabila, Niniek L. Karim, Ranty Purnamasari, Heri Savalas, Hadi Subiyanto, Sony Gunawan, Petra Sihombing, Calvin Jeremy, Alisia Rininta, Meitha Thamrin Produksi :AlettaPictures
Pagi ini aku dikagetkan oleh sms adikku, katanya dia dapet undian honda jazz dari web 3 care yang mengharuskan dia datang ke jakarta dalam waktu 2 hari untuk mengambilan hadiah. Kalo ga, hadiahnya hangus. Btw, untung dia sms duluan ke aku. Soalnya, ternyata webnya itu web gratisan kayak wordpress gitu dan emang pernah ada yang kena tipu dengan modus yang hampir sama cuma beda provider. Hadehh, bikin bete pagi-pagi. Semoga ga ada yang kena modus penipuan kayak adikku juga ya. :)
Secara mudah sebenernya bisa tau kalo itu penipuan dengan ngecek webnya:
1. Ga mungkin juga 3 bikin web baru cuma buat pasang pengumuman, buang-buang duit
2. Ga ada nomer resmi dari CS nya semisal 123 atau 100 yang nelfon, jadi cuma sms aja
3. Harusnya sih kalo ga nyambung, bakal tetep ditelfon
4. Nama webnya aneh, karena ada tanda - di webnya. Padahal itu ga efektif buat penamaan web
5. Dan lagi, foto di penerimaan hadiahnya itu, kenapa ukurannya kecil semua? :))
6. Paling mencolok karena di samping kanan ada banner jimdo yang tulisannya bahwa kamu juga bisa membuat website yang sama. Artinya? Semua orang bisa bikin web begituan. -.-"
Kalo dapet yang kayak gini, cek lagi deh ya, paling enak ngecek langsung ke CS resmi. Pasti dijawab dengan baik. :)