Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Minggu, 05 Februari 2012

Bukik Bertanya : Diamond Wannabe

Bukik Bertanya: Diamond Wannabe_@ila_rizky

Daftar Pertanyaan
1.  Siapakah anda? Siapa nama anda? Siapa saja nama anda? Nama yang diberikan orang lain maupun diri sendiri. Apa cerita dibalik setiap nama itu?

Namaku Ila Rizky Nidiana. Di rumah aku dipanggil kiki, ii, sedang di sekolah, kampus, organisasi dan kantor dipanggil Ila. Nama ini pemberian kakek, dulu pas menjelang kelahiranku, mama 2 hari masuk rumah sakit, sudah mulai pembukaan tapi ditunggu sampai 2 hari belum muncul tanda-tanda kelahiran. Akhirnya kakekku ijin pulang dan sholat juga berdoa. Semoga kelahirannya lancar. Tepat pukul 00.10 tanggal 11 maret 1988 putri pertama kedua orang tuaku lahir.  Namaku berasal dari kata dasar Ila – entah bingung juga apa artinya. Tapi katanya berarti menuju. Kata “Rizky” adalah doa. Semoga selalu menuju dan dilimpahi rejeki yang selalu datang dari mana saja. Sedang kata Nidiana adalah kata gabungan dari kata Ni (penggalan nama ibu), Di(penggalan nama ayah) dan Ana yang artinya ada. Semoga kedua orang tuaku selalu mengiringi kehidupanku.

2.    Apa kejadian yang paling menggetarkan hati ketika bersama ayah anda? Bersama ibu anda?

Kejadian paling menggetarkan hati ketika bersama ayah. Saat aku nekat pulang sendirian dari les bimbel pukul setengah enam sore, padahal bapak sudah bilang bahwa akan menjemputku. Dia selalu berkata bahwa, setiap janjinya adalah benar. Aku pikir aku harus pulang segera karena sudah hampir malam. Begitu aku jalan sampai di ¾ perjalanan akhirnya beliau menemukanku di jalan raya. Katanya”kenapa tidak nunggu?kalau bapak sudah janji pasti akan ditepati. Bagaimana pun caranya.” Baginya, janji adalah amanah yang harus  dilaksanakan. Sejak itu aku selalu berharap bahwa aku akan memiliki seorang suami yang bertanggungjawab sepertinya. Janjinya adalah cinta yang diwujudkan dalam bentuk nyata. Perbuatan. Bukan hanya kata-kata. Tegas dalam bersikap juga simpatik dalam penampilan.

Kejadian paling menggetarkan saat mama sering bercerita tentang impian masa kecilku. Yaitu ingin mempunyai usaha restoran terkenal seperti Taguya di Tegal. Kata-katanya menjadi seperti doa yang terus dialunkan. Suatu saat pasti akan kuwujudkan, Mom. I’m promise for you.

3.    Ingatlah seluruh perjalanan hidup anda. Apa kejadian-kejadian (3 – 7 kejadian) yang mengubah diri anda hingga menjadi seperti ini, menjadi orang seperti saat ini? Apa saja perubahan dalam diri anda yang terjadi pada setiap kejadian itu? 

Saat memutuskan untuk masuk ke khatulistiwa Tour and Travel di februari 2010. Ada satu pertanyaan tentang prinsip hidup yang diajukan oleh General manager saat tes wawancara. Ada sebuah kasus yang diajukan kepadaku yaitu andai aku menjadi manager yang sedang melobi kepala sekolah untuk studi tour dan kepala sekolah itu minta uang suap agar tender dimudahkan, kepala sekolah akan memastikan semua anak akan menyetujui harga tender yang dia tawarkan, apakah aku akan menerima penawaran itu?. Aku menjawab iya jika berbentuk gift. Akhirnya selang 1 pekan setelahnya, aku ditanyai tentang hal ini  lagi via telepon oleh General manager tadi.  Dan dinasihati olehnya via telepon. Katanya, aku harus tetap memegang teguh prinsip bahwa seperti apapun suap bahkan sekecil apapun bentuknya, tetap harus mengatakan tidak. Prinsip hidup adalah prinsip. Dunia bisa berubah, tapi prinsip kebaikan harus tetap dipegang teguh, bagaimana pun caranya.  

Setelah general manager itu bercerita panjang lebar, dia mengakui bahwa dirinyalah yang telah menolak suap itu. Dan kasus itu benar-benar nyata. Dia menolak tender  dengan perhitungan keuntungan 60 juta padahal semua persiapan mulai dari pesan tempat, pesan tiket, pesan bus, dan catering hampir fix 90 %. Setelahnya tanpa diduga sore harinya ternyata ada rejeki lain dari yang tak terduga. Kantor dinas provinsi meminjam jasa tour bahkan memberi fee lebih besar dari standar tour anak sekolah. Subhanallah... Sejak saat itu aku makin percaya bahwa rejeki manusia bukan berada di tangan manusia lain, tapi dari Allah lah semua rejeki itu ada.

4.    Bila mengingat perjalanan hidup anda, apa yang anda hargai dari
  1. Diri sendiri : semangat belajar untuk terus memperbaiki diri dan selalu memotivasi orang lain untuk bisa berprestasi sepertiku
  2. Keluarga : tempat pulang paling nyaman bagi hati, jiwa juga tubuhku. sejauh apapun perjalanan telah kutempuh, keluarga adalah tempat terindah dari segala tempat yang pernah kupijak di bumi ini.
  3. Orang lain : kepercayaan mereka padaku, support penuh dan persahabatan tanpa mengenal dari mana aku berasal.
  4. Indonesia : negeri dengan sejuta pesona keindahan alamnya. ingin aku jelajahi sampai ujung negeri.
  5. Kehidupan : mengajarkan banyak hal tentang hikmah dan kesabaran. tentang arti berjuang dan tersenyum saat segala hal tidak selalu bisa kuraih dengan kedua tanganku. Aku masih punya Allah untukku meminta perlindungan.
5.    Kalau memandang seluruh kehidupan anda secara utuh, apa sebuah benda/simbol yang paling melukiskan diri anda? Bagaimana cerita dari simbol lukisan diri anda tersebut?
       Matahari : sinarnya akan menerangi sekitar meski dia berjuang sendirian.matahari juga mewarnai hari dengan semangat berbagi. Aku ingin cahayaku bisa menyinari sekelilingku. Memberi manfaat lebih banyak pada masyarakat.

6.    Imajinasikan. Setelah ini anda tertidur panjang. Selama anda tidur, seluruh harapan positif anda terwujud. Dunia menjadi seperti yang anda idamkan. Anda terbangun dari tidur panjang anda dan menyaksikan Indonesia pada tahun 2030. 
  1. Apa yang anda dengar dan saksikan?Kehidupan dengan jutaan keindahan alam yang masih memukau,  danau dan gunung serta peradaban indonesia menjadi jauh lebih rapi dan tertata indah. Pemandangan alam ciptaanNya tetap terawat dan terjaga.
  2. Bagaimana orang-orang menjalani hidup? Masyarakatnya sejahtera dan saling berbagi dalam suka maupun duka. Islam meluas dan rahmatnya menaungi seluruh penjuru negeri. Tidak ada lagi orang kekurangan makanan dan mati kelaparan karena busung lapar karena nilai islam diterapkan dengan seadil-adilnya. Zakat tersalurkan dengan baik kepada para fakir miskin.
  3. Apa hal kecil berdampak besar yang ingin anda lakukan untuk mewujudkan imajinasi anda tentang Indonesia pada tahun 2030 tersebut?  berjuang agar bisa mempunyai perusahaan dan perkebunan teh sendiri pada tahun 2020. dan bisa mewujudkan indonesia setara di tahun 2030. menjadi salah satu icon pengusaha wanita yang sukses dunia akhirat.
7.    Pada suatu waktu nanti, seseorang membuat biografi tentang diri anda yang menjadi best seller. Apa kira-kira judul birografi itu?
      Judulnya Diamond Wannabe. Perjuanganku menuju impian terbesarku. memiliki perusahaan dan perkebunan teh di lembang, Bandung. Dan mencipta sejarah bahwa indonesia bisa terkenal di internasional berkat agrowisatanya.  

8.    Apa hal konyol yang pernah anda lakukan dalam hidup?
       Mengganti impian ketika impian itu tidak bisa kuwujudkan. Yaitu ketika aku menyerah di level manager. Sedangkan selangkah lagi bisa director.

Kamis, 02 Februari 2012

Update Peserta AKSS Lolos Seleksi 2 kloter pertama

Update Peserta AKSS Lolos Seleksi 2 kloter pertama

Berikut update peserta kloter pertama yang lolos seleksi kedua


CERPEN:


  1. Di Bawah Garis Gerimis – Oleh:  Agung Cahya
  2. Cinta Yang Belum Berujung – Oleh: Ama Diyah
  3. Kisah Kecilku – Oleh: Amelia Nurusysyifa
  4. Lukisan Ikhlas – Oleh: Ana Puspa
  5. Aku, Dahulu, dan Sekarang – Oleh: Anggia Zainur Rahmah
  6. Malam Qadar Markum – Oleh: Anton Trianto
  7. Aku Melihatmu Dengan Hati – Oleh: Anung D’Lizta
  8. Suara Dari Surga – Oleh: Awalluddin Firdaus
  9. Sepenggal Perjuangan – Oleh: Awiek Libra
  10. Ripin Ingin Belajar Mengaji – Oleh: A’yat Khalili
  11. Salsabila dan Sepatu Kaca – Oleh: Cakra Ludra M
  12. Gulita Surga – Oleh: Candra Irwanto
  13. Donya Napi – Oleh: Cholifatul Ridwan
  14. Mata Hati – Oleh: Dhamar Umam Malaya
  15. Aku Tersesat Dalam Gelap – Oleh: Dwi Maulid Diana
  16. Kembali – Oleh: Efik Altar Kurai
  17. Aku dan Titik – Oleh: Elis Tating Bardiah
  18. Air Mata Dari Melodi – Oleh: Elvira Dwi
  19. Sebutir Rindu Untuk Kakak – Oleh: Ematul Hasanah
  20. Tiga Kaki Dua Hat – Oleh:i Endang Ssn
  21. Mentari tak pernah Berhenti Bersinar – Oleh: Erika Inoue
  22. Gadis Hujan – Oleh: Ernita Lovera Shorinji Kempo
  23. Tanpa Suara – Oleh: Etik Ulfianita
  24. Sepatu Sendalku, Nikahku – Oleh: Evi Yemima
  25. Mengejar Kunang-Kunang – Oleh: Faiha Ansori
  26. Gadis Berkursi Roda Senja – Oleh: Fiyan Arjun
  27. Bernyanyilah Sesuka Hati – Oleh: Ginanjar Teguh Iman
  28. Malu – Oleh: Gita Rizki Hastari
  29. Ke-Hening-an – Oleh: Grace Monique
  30. Sepotong Cinta Untuk Fahmi – Oleh: Hanif Wahyu Saputra
  31. Lelaki Itu – Oleh: Hiedha Ell Gazza
  32. Lembaung Gulita – Oleh: Idham Padmaya Mahatma
  33. Abahku Bukan Seorang Pengemis Buta – Oleh: Imam Buchori
  34. Menggapai Pintu Yang Sama – Oleh: Iruka Daishwara Widodo
  35. Payung Warna-Warni – Oleh: Ismi Kurnia Dewi Istiani
  36. Antara Aku dan Lidiya – Oleh: Iyo Yanuar
  37. Tiga Bulan – Oleh: Lee Hesti Nurani
  38. Sahabatku Dunia Maya – Oleh: Lita Kodariah Amorelitta
  39. Randu dan Ayah – Oleh: Maya Affrita
  40. Sebuah Tragedi – Oleh: Muhammad Adnan Yazar Zulfikar
  41. Irama Kaizen – Oleh: M Adib Susilo
  42. Karena UN – Oleh: Naella Izza To
  43. Benciku dan Cintanya – Oleh: Ni Komang Ria
  44. Lukisan Untuk Hati – Oleh: Princess Alphie
  45. Malaikat Dalam Keheningan – Oleh: Renny Amelia
  46. Langitku Berhias Pelangi – Oleh: Rini Nurul Hidayah
  47. Semangat Membalut Kekurangan – Oleh: Saepullah Abu Zaza
  48. Elegi Dua Hati – Oleh: Sakura Hinata
  49. Jangan Salahkan Pito – Oleh: Sariak Layung
  50. Galeri Drupadi – Oleh: Septantya Chandra
  51. Balada Anak Terbuang – Oleh: Sha Vietree
  52. Aku Ingat Senja Itu – Oleh: Siti Robiah
  53. Di Atas Kaki – Oleh: Swandana al-Ghazi
  54. Satu Setengah Kaki – Oleh: Taa Renita Andrea Part II
  55. Sahabat Dalam Kegelapan – Oleh: The Lord Horochimaru
  56. Aku Bertahan Karena Tuhan – Oleh: Tuchfatul Fajriyah
  57. Helios – Oleh: Varetha Lisarani
  58. Tangan-Tangan Malaikat – Oleh: Wamah Kurniati
  59. Puisi Tanpa Kata – Oleh: Wandi Fha
  60. Sayyang Pattudu – Oleh: Wi Noya
  61. Sekolah Untuk Doni – Oleh: Yusuf X Friend
  62. Anjangsana Lautan – Oleh: Zakiya Sabsodih


PUISI:


  1. Trotoar Masih Hitam Putih – Oleh: AD Rusmianto
  2. Kekuatan Baru – Oleh: Aida Alawiyah
  3. Ia lah, Gigih – Oleh: Aesa Arsyl Azzam 
  4. Nasi Untuk bapak ­­­– Oleh: Aifiatu Azaza Rahmah
  5. Gadis Kecil Ibu – Oleh: Alice Swift Bieber
  6. Temanku, berbeda – Oleh: Amelia Nurusysyifa
  7. Adakah Sedihmu – Oleh: Anisa Juniarti
  8. Hitam Itu Indah – Oleh: Anggia Zainur Rahmah
  9. Sketsa Debu Jalanan – Oleh: Arief Rahman Heriansyah
  10. Kaus Kaki – Oleh: Asep Vitik
  11. Kesabaranmu Sahabatku – Oleh: Askar Malindo
  12. Gadis Tanpa Wicara – Oleh: Assa Aksan
  13. Dia Juga Manusia – Oleh: Awaluddin Firdaus
  14. Silau Visual Dunia – Oleh: Awinda Biangnya Bo'ong
  15. Mereka – Oleh: Bagus Daru Hari Respati
  16. Karena Kau, Maha Bijaksana – Oleh: Bella Giannila Arema
  17. Saat Aku Butuh Sepatu – Oleh: Biolen Fernando Sinaga
  18. Sajak Sang Gulita – Oleh: Candra Irwanto
  19. Angsa Yang Tak Berkaki – Oleh: Chachaz Musicstudi
  20. Teruntuk Mimpiku – Oleh: Dhewie Si Phutrie Thunggal
  21. Tuna Wicara dan Penyair Tuli Tuna Aksara – Oleh: Doddy Rakhmat
  22. Kaki Tangguh – Oleh: Dwi Yuli Handayani
  23. Celoteh Ahmad Kecil – Oleh: Endang Ssn
  24. Melihatmu – Oleh: Ernita Lovera Shorinji Kempo
  25. Mentari – Oleh: Erika Inoue
  26. Anakku, Semangatku – Oleh: Evi Yemima
  27. Dia Lelaki Tangguh – Oleh: F-man Fhiremansyach
  28. Ratapan Kaki – Oleh: Fyat’ituuww Dhezhy Afyati
  29. Dia Meraih Gelap – Oleh: Gita Kartika
  30. Balada Sang Tuna Daksa – Oleh: Hirpana Rahayu A
  31. Suara Hati Sang Tuna Netra – Oleh: Hirpana Rahayu A
  32. Randhi Randhini – Oleh: Ika Rantika D’Nechautza Zhryliaxt
  33. Hitam – Oleh: Ika Rantika D’Nechautza Zhryliaxt
  34. Aku Paham Kenapa Tuhan Maha Sempurna – Oleh: Imagine Eres Saputra Robbi
  35. Filosofi Buta – Oleh: Imagine Eres Saputra Robbi
  36. Aku Wajah Matahari – Oleh: Ila Rizky Nidiana
  37. Surat Untuk Malaikatku – Oleh: Intan Purnama Smadala
  38. Ringkih Tertatih – Oleh: Irfan Fauzi Pemulung Ilmu
  39. Merayap Di Tepian Bumi – Oleh: Irfan Fauzi Pemulung Ilmu
  40. Celoteh Lidah Terpasung – Oleh: Ir-One Sandza
  41. Terlalu Indah – Oleh: Iradnaluw Pwd
  42. Senandung Kalbuku – Oleh: Itsmea Jidhga Pisu Sahany
  43. Zarrah-zarrah Ketegaran – Oleh: Itsmea Jidhga Pisu Sahany
  44. Mainan Sang Penderita Ablepsia – Oleh: Kinanti Skorzeny
  45. Menangkap Puisi Pada Malam Diskalkulia – Oleh: Lalu Aman Rozika
  46. Pesan Kepada Suara– Oleh: Lalu Aman Rozika
  47. Atas Nama Penghargaan – Oleh: Lippo Lilyz Elwitchy
  48. Di Bawah Lampu Merah – Oleh: Lita Kodariah Amorelitta
  49. Mengintip Suria Di Matanya Yang Berkarat– Oleh: Malam Gerimis
  50. Menuju Rumah Kekasih – Oleh: Malam Gerimis
  51. Dengan Hati – Oleh: Nenny Makmun
  52. Sang Pemeluk Mimpi – Oleh: Niken Larasati
  53. Walau Tanpa Kaki – Oleh: Ni Komang Ria
  54. Arini – Oleh: Nur Azizah
  55. Aku Juga Pelangi Dan Bulan Kehidupan – Oleh: Odang Intang Pransischa
  56. Lihat Dari Dekat – Oleh: Odang Intang Pransischa
  57. Biarlah Tetap Melangkah – Oleh: Opik Hidayat
  58. Semua Itu Adalah Ridhomu – Oleh: Opik Hidayat
  59. Yakinlah – Oleh: Prajna Farravita
  60. Kesabaran Memberi Arti – Oleh: Prajna Farravita
  61. Ialah Bayu, Satu Nama Dari Utara – Oleh: Puan Nycta
  62. Bersama Diorama Malam Raffa Muhammad
  63. Terima – Oleh: Ratih Junika Wijaya Putri
  64. Aku Ada, Terimalah – Oleh: Renny Amelia
  65. Gadis Pencinta Sunyi – Oleh: Renny Amelia
  66. Tatapan Temaram – Oleh: Renny Nayra
  67. Bangkit – Oleh: Retno Hisa Semangat
  68. Mata Bening – Oleh: Rida Zuroida
  69. Kisah Kursi Beroda – Oleh: Rifat Khan
  70. Ini Hidup Yang Indah – Oleh: Rini Nurul Hidayah
  71. Diammu Penuh Makna – Oleh: Risya Remaja Muslimah
  72. Anak Muda Yang Melangkah Dengan Kaki Kayu – Oleh: Rizki Mula Saputra
  73. Dengan Segala Kerendahan Hati – Oleh: Rizki Mula Saputra
  74. Penghargaan – Oleh: Rizki Mula Saputra
  75. Bisu – Oleh: Rizmy Otlani Novastria
  76. Buntung – Oleh: Rizmy Otlani Novastria
  77. Racun – Oleh: Rizmy Otlani Novastria
  78. Indahnya Kosakata Dalam Lisan Yang Tak Berbicara – Oleh: Saidah Chumairoh Rahmat
  79. Kami Memang Berbeda – Oleh: Sakura Hinata
  80. Puisi Disability II – Oleh: Sakura Hinata
  81. Curahan Sebentuk Kata – Oleh: Selfi Sepliz Khairunnisa
  82. Kamu – Oleh: Siti Nur Rohmah
  83. Segelas Cahaya – Oleh: Siti Utari Rahayu
  84. Cerita Si Bisu – Oleh: Stevanno Leonardo
  85. Buta – Oleh: Stevanno Leonardo
  86. Satu – Oleh: Suparno Hasta LavictorySiempre
  87. Parousia – Oleh: Syahrizal Sidik
  88. Akan Hina, Dusta, Dan Cacat – Oleh: Syukron Jayadii
  89. Bidadari Malang – Oleh: Syukron Jayadii
  90. Tuna Netra – Oleh: Syukron Jayadii
  91. Di Langkahmu, tasbihku Gulita (pengamen BUta)– Oleh: Teh Seruni
  92. Aku Tak Malang – Oleh: Tika Artiwi
  93. Di Balik Keterbatasan – Oleh: Umi 'Upik' Lutfiah
  94. Larik-larik Kecil Tentang Hidup – Oleh: Usup Supriyadi
  95. Sang Pelukis Yang Dirahmati Tuhan – Oleh: Usup Supriyadi
  96. Bintang Di Pagi Hari – Oleh: Va Ayana Lubis
  97. Rintihan Hatiku – Oleh: Vendi Ardianto Nugroho
  98. Kesempurnaan Pemberian Tuhan – Oleh: Vian As-Satiiru
  99. Pak Tua – Oleh: Yoru Akira
  100. Hujan Di Jendela – Oleh: Yoru Akira
Untuk kloter kedua, akan diumumkan hari berikutnya, dengan lebih dahulu memberikan pengumuman, jam, tanggal, dan harinya. Selamat untuk yang sudah terupdate. Yang belum, panteng terus ya, mungkin nama Anda kami proses selanjutnya di kloter kedua. ^__^


sumber : di sini 


pengumuman seleksi 2 kloter kedua di sini



total jumlah puisi lolos seleksi 2 :  100 + 103 = 203 puisi (naskah yang masuk 522)
total jumlah cerpen lolos seleksi 2 : 62 + 19 = 81 (naskah yang masuk 157)

seleksi 3 : 150 puisi + 60 cerpen
seleksi 4 : 50 puisi + 50 cerpen
seleksi final : 3 puisi terbaik 2 puisi terfavorit + 3 cerpen terbaik 2 cerpen terfavorit

Evaluasi Januari

Bismillah...

Aku kadang kalo melirik pencapaian orang lain, kadang bikin geregetan sendiri. :D

"Kok dia udah sampai di level ini ya. Kok omsetnya  udah segitu ya?  Kok novel dia udah nembus mayor ya? Jadi pengen nyobain. Kalo aku nyobain pasti juga bisa. :))" 

Tapiii, setelah itu inget pesan Rangga Umara. 

"Buatlah rencana hidupmu sendiri atau selamanya jadi bagian dari rencana hidup orang lain."

Ya ya, artinya, syukuri pencapaian sekarang. Dan fokus pada resolusi diri sendiri. Mana yang lebih dulu penting untuk dilakukan.

Alhamdulillah, aku tahu aku akan kemana. Jadi fokus saja. Pasang kacamata kuda, kalo perlu yang mahal :P Ga perlu lirik sana lirik sini. Hihi... Ben wae ah. Fokus aja ke urusanku sendiri. Fokus ke impianku sendiri. Abaikan yang nggak penting2 itu. :P

Kalau terus-terusan tergoda dengan impian baruuuu, kapan sampai puncaknya? Baru juga setengah, udah ditinggal lalu ganti impian...>.<

Ya ya, inilah evaluasi pencapaian januari kemarin :D
  1. 24 antologi rencana terbit feb-maret. Yeayy! kurang 1 lagi resolusiku kelarrr! ;)
  2. proposal picbook revisi. Okeyy, fokus ke keunggulan produk Dar! Mizan
  3. novel berantai budaya revisi bab tegal. Okeyyy, fokus di eksplorasi kuliner. Jadi laperr. Belum sarapan. :(
  4. J50K ga jadi ikutan. ekeke. :P Not bad. Diganti sama novel budaya. :))
Udah itu aja sih. :D 3 resolusi on progress fix 75 % kelarr. Yuhuuu! senenggg! ;D
Tetapp smangattt! Saatnya nyari makaannn... ^^
 
020212, 08:06

Sabtu, 28 Januari 2012

Borongan Naskah Lolos Event



Bismillah...
Ada beberapa hal yang tak sesuai inginku, tapi Dia memberi hal lain agar aku tersenyum setelahnya. :)

Beberapa naskah yang aku kirimkan untuk event-event nulis akhirnya menemu takdirnya masing-masing. Sebagai dokumentasi pribadi, aku ambil screenshot pengumumannya :D
List naskah:
  1. project aku dan idolaku (pengumuman di sini) 
  2. event aku anak rantau (pengumuman di sini)
  3. event pejoba - pendamping surga (pengumuman di sini)
  4. event ayo nikah( pengumuman di sini)
  5. audisi menulis jonru(pengumuman di sini)
  6. event ultah Grup Untuk Sahabat(pengumuman di sini)
  7. puisi lembaga bhineka(pengumuman di sini)
  8. event teras- pahlawan sejatiku (pengumuman di sini)
  9. event teras - resolusiku(pengumuman di sini)
Alhamdulillah, banyak yg lolos. Meski bagiku, menulis hanya menuangkan unek-unek. karena kepalaku sedang penuh dengan banyak hal  yang membuat stress. mungkin karena itu naskah audisi jonru pun lolos tanpa revisi sama sekali. terbukti menulis sarana efektif untuk membuat pikiranku tetap jernih. :)

 Aku dan Idolaku -masuk 35 besar
Aku Anak Rantau- masuk 25 besar

Calon pendampung surga

pahlawan sejatiku-event teras
35 besar event puisi lembaga bhineka
pemenang favorit-event teras "resolusiku"

Rabu, 18 Januari 2012

Antologi ke-19 ~ Puisi Adalah Hidupku

Bismillah...

Alhamdulillah dapat kabar baik. ^^
Puisiku yang dulu diikutkan di event Mba Dhee Shinzy sudah terbit. 

Taraaaaa, ini surprise! 

Ini puisi galau pertamaku, wekeke... Dikerjain pas malam deadline! :))
Di buku ini juga ada puisi temanku di Smp , hihi... Bareng Indra. Kita berdua absen namanya berurutan pas di kelas. Di buku ini juga. Hihii.. Gak nyangka aja bisa sebuku. :D
Juga sebuku dengan teman-teman grup yang wow, amazing! 
Karena mereka-lah, aku bisa belajar menulis puisi :">

Thanks for everything, all...^^
Bersama kalian-lah aku bertumbuh menjadi lebih baik. 
Semoga berkah ^_^

======================================================

Buku Kumpulan Puisi "Puisi Adalah Hidupku"

Buku Antologi ke-19 :D

Judul buku: Puisi Adalah Hidupku

Penulis: Dhee Shinzy Y. dan 100 penyair (nama 100 penyair ada di belakang cover)
Jenis buku: Antologi puisi
Penerbit: Leutika Prio
Tebal: 221 halm.
Harga: Rp. 45.400;

Silakan sms 082138388988 atau inbox fb Leutika Prio untuk pemesanan.

Tulis nama/alamat/kodepos/
jumlah/judul buku yang dipesan. atau untuk wilayah Bandung bisa dikolektfi oleh Dhee Shinzy Y. GRATIS ONGKIR SELURUH INDONESIA UNTUK PEMBELIAN MINIMAL 90.000;
..........................
....................................
"100 Puisi karya 100 anak bangsa. Persembahan cinta untuk dia yang memiliki kelembutan hati, kelunakan jiwa, keanggunan berpikir dan keindahan dalam bertindak. Dia adalah orang yang memiliki kepekaan luar biasa terhadap segala intrik kehidupan. Karena puisi menjadi falsafah hidupnya setiap saat."

Nama-nama penulis dan judul puisi:


Puisi Adalah Hidupku


1. Inilah aku dengan caraku (Tri Hastuti)

2. Puisiku, Obat Hatiku (Ghiyats Ramadhan)
3. Puisi Dawai Hati (Harlis Setyowati)
4. Sebab Puisi; Aku Mencari Jiwa di Lorong Waktu (Aa_Kaslan)
5. Ini Puisi (Chika Rei)
6. Sepotong Kata (Dafriansyah Putra)
7. Dia, puisi (Leni Nur Hikmah)
8. Pelabuhan Kedua (Kurnia Hidayati)
9. Harapan (Muhammad Abdurrahman)
10. Aku dan Selma (Tin Winardi)
11. Untaian Kata Bukan Fatamorgana (Asysyifa Azzam)
12. Bingkai Syahdu Puisi (Zahara Puteri)
13. Angin Kasmaran (Zahra Zhou)
14. Meniti Ruh Berjuang (Zya Verani)
15. Abang, Kenapa Kita ‘gak Nikah Aja Si… (Fauziah Muslimah)
16. Tanpamu Apa Artinya Hidupku (Asni Ahmad Sueb)
17. Kalbu Tak Sembarang Waktu (Abdullah Kholil)
18. Purnama di matamu, Ayah (Imam Apriansyah)
19. Bersamamu; Waktu (Padina Dariyanti)
20. Retak (Syarifah Bachrum)
21. Dalam Puisi (Zahra Qomara)
22. Keluh Rindu (Diki Elfira Martianingsih)
23. Kelabu Jingga (Iradati Rabbil Izzati)
24. Bait-bait Luka (Aiman Bagea)
25. Kasturi (Windu Mandela)
26. Kau, Hati yang Terdalam (Tubagus Rangga Efarasti)
27. Malam Untuk Bunda (Nur kamala sari)
28. Pada Kata… (Itsuki Nurmani)
29. Adegan (Agus Dwi Rusmianto)
30. Secarik Puisi Untuk Puisi (Nurhayani Nasution)
31. Kubalut Luka dengan Goresan Tinta (Maesaroh)
32. Serpihan Buih (Leily Nirwani)
33. Puisi Dara Anak Bunda (Ivo Feorentina)
34. Kepergianmu (Auni Nafeesah)
35. Puisiku,Bahasa Hatiku (Chandra Ayudiar Arie)
36. Rintihan Sang Pengagum (Muhammad Ery Zulfian)
37. Merajut Bahagia Bersama (Febri Mira Rizki)
38. Cahaya-Mu di Waktu Pagi (Karzel Syifa)
39. Ini (bukan) puisi (Maulana Sidik)
40. Enigma Rasa (Nyi Penengah Dewanti)
41. Jeritan Jiwa (Irfan Prasetya Yoga)
42. Rangkaian Pemulih (Mustika Ayu Puspitarani)
43. Puisi Putus Cinta (Tayana Mi’an)
44. Aku, Senja, dan Puisi (Suryaningrum Ayu)
45. Cinta, dalam Puisi (Nita Inara)
46. Mantra Luka Hati yang Menyala (Nawang Wulandari)
47. Sajak Bisu (Ika Al Wachidah)
48. Kata Di Ambang Masa (Vindy Putri)
49. Demikian Kita Lahir Sebagai Sepasang Kawan (Lasinta Ari Nendra Wibawa)
50. Diorama, Dialog Dua Hati (Jef Kenzie)



Dia Telah Memilikinya


1. Majnunku (Ummu Fatimah Ria Lestari)

2. Cinta yang Hakiki (Yudo Raharjo)
3. Putri, Jangan Menangis… (Astuti Lia Nugraheni)
4. Bersatu Dalam Cinta (Nenny Makmun)
5. Mencintaimu Tanpa Batas Waktu (Eka Restu Anggraeni)
6. Aku Saja (Ulya Uhirayra)
7. Demi Cinta Buat Seroja (Ahmad Shofyadi)
8. Jiwa Ini Meradang, Olehmu (Fransiska S Manginsela)
9. Bukan Aku (Mezia Kemala Sari)
10. Elegi Tiga Hati(Amma O’Chem)
11. Really Missing You (Ila Rizky Nidiana)
12. Kertas Lecek (Indra Lastiono)
13. Hati (Maharanisyah)
14. Faktanya Adalah… (Neny Silvana)
15. Jadikan Aku Pengantinmu (Asya Ran)
16 Diantara Khawatir dan Cemburu (Tirta Haria G)
17 Pada Sebuah Kenangan (Ade SM)
18 Jangan Cemburu… (Ayu Wulan R.)
19 Hati Keentah (Suhe Herman)
20 Embun, Obat Jiwa Racun Juga (Ahmed Ghoseen Al-Qohtany)
21 Rizkinya; Bukan Aku (Lina Astuti)
22. Apa yang Mesti Dihadapkan? (Rian Ibayana)
23 Cinta diam-diam (Ibeth Beth-i)
24 Kristal Tajam (Khairi Muhdarani)
25 Aroma Rasa (Lisna Nur Chairunnisa)
26 Sebongkah Hati (Popy G. Putri)
27 Mozaik (Afif afandi)
28 Petir Tanpa Hujan (Tetra Senja)
29 Bisikan Lembut Angin (Chinta Syahreza)
30 Mata Elang (Fath WS)
31 Kesenduan Hati (Vera Astanti)
32 Kurayu Tuhan, Menjagamu (Fanny Yanuarika Saputri)
33 Lara (Windy Asriani)
34. Yangbah (Antara Aku dan Soulmate)~(HW Prakoso)
35. Kuatkan Aku (Iis Aisyah)
36. Sekarat Cinta Kita (Rosikhul Iman)
37. Pelabuhan Sunyi (Syifa Nur Afif Giarsyah)
38. Sesak Terserak Retak (Tubagus Rangga Efarasti)
39. Kubenci Kamu dengan Cintaku (Fahmi Rahmina)
40. Dekapan Penuh (Fairuz Zamzami)
41. Ada Tak Nyata (Siti sarah Rahayu)
42. Lingsir Wengi (Adi Saputra)
43. Sebab Cinta (Suparno)
44. Terlambat atau Tersesat (Toni N)
45. Cinta Bertaut Asa (Nurlaili Sembiring)
46. Aku Cukup Bahagia (Adliya Eka Putri)
47. Origami (Aia)
48. Cinta dalam Kebisuan (Alberta Angela)
49. "Indah Namun Tidak Dalam Fitrah" (Opik Hidayat)
50. Dilema (Alin You)

Senin, 09 Januari 2012

Lolos Beasiswa Workshop Various Picture Book Class

pengumuman lolos beasiswa workshop :D


Bismillah...

Alhamdulillah, siang tadi dapet kabar gembira. Alhamdulillah, salah satu aplikasi beasiswa workshop menulisku masuk. Hehe... Senenggg bangettt! ^^

Dari empat yang kukirim, aplikasi skenario dan diary chicken soup-ku ga lolos. Yang lolos di workshop various Picture Book. Hehe. Alhamdulillah, ini seperti yang sangat-sangat aku inginkan. Karena pic-book masuk ke resolusiku tahun ini. :D 

Makasih doanya ya, teman-teman...^_^

Sepertinya karena aku sudah masuk  kelas pic-book. Artinya ga boleh masuk kelas nonfiksi. :)) Yaudah deh, hehe :D InsyaAllah lebih dioptimalkan di pic-book-nya. Karena tanpa mentor, pic-book susah(kalo menurutku). 

Untuk yang mau ikutan juga, masih ada kesempatan. 1 kelas hanya dibatasi 10 orang saja. 
Ada 2 kelas yang masih menerima pendaftaran. Silahkan barangkali berminat kirim aplikasinya :D

Klik aja di kelas nonfiksi (paling lambat tgl 10 jam 12:00) 
dan kelas cerita anak (paling lambat tgl 9 jam 23:59)

Oya, sekedar bocoran, bisa dibaca di sini(klik) untuk tau kelebihan buku nonfiksi dan segmentasi pasarnya yang sangattt luas. Dan juga cerita anak di sini (klik) untuk tau seperti apa cerita anak yang baik. 

Manfaatkan kesempatan, karena kesempatan tak datang dua kali dalam hidup kita. Silahkan dicoba. ^^


090112, 15:44

Senin, 02 Januari 2012

Farewell


Farewell
By Ila Rizky Nidiana

Mataku masih terjaga. Membaca setumpuk tugas kantor di sisa akhir pekan. Rasanya seperti harus menempuh ribuan jam lagi untuk menyelesaikannya. Hufft! Bukan pertama kalinya aku lembur. Hanya saja, aku harus menyelesaikan ini secepatnya. Aku menutup tab halaman emailku dan segera berkemas mengedit naskah-naskah yang masuk ke meja redaksi. Juga naskah yang ada di hadapanku kini.  

Belum genap setengah naskah kuedit, adzan bergema di mushala kantor. Kulirik jam di tanganku yang sudah menunjuk angka enam. Merdu suara muadzin membahana membelah langit petang ini. Aku pun menutup halaman naskah dan berjalan ke arah mushala. 

 Percikan air wudhu membasuh wajahku, kakiku, tanganku, menghilangkan penatku sejenak. Rasanya seperti diguyur mata air pegunungan tempatku tinggal di daerah Bumijawa. Dingin sekali. Menyejukkan. Seperti oase ditengah gersangnya padang pasir, air ini mampu membuatku tersenyum lega. Wudhuku pun usai. Aku masuk ke mushala sembari melihat siapa saja yang masih ada di sana. 

Hanya tersisa satu orang lelaki di mushala ini. Karyawan yang lain sudah libur sejak kemarin sore. Kujabat tangan lelaki itu. Lalu memintanya menjadi imam shalatku. Tiga rakaat magrib tertunaikan sempurna. Kami pun berbincang banyak hal. Aku takjub dengan pelafalan bacaan shalatnya. Bacaannya bagus. Tak melulu tiga surat terakhir. Sosok yang dapat bertemu ketika maghrib mengisi penjuru. Meski ia hanya seorang office boy, kehadirannya selalu ditunggu di mushala kantor ini. 

***

Sudah sampai mana? Iya sudah sampai mana perjalananku sekarang? Rasanya seperti berjalan di hamparan perkebunan teh, tapi aku tersesat menemukan arah lajuku. Bimbang masih juga meraja. Terlebih perasaan ragu itu masih juga menumpuk di hatiku. Tsabit qalbi, ya Rabb

Menentukan hati bukanlah perkara mudah. Letih menanti seorang bidadari datang dalam hidupku. Ya, sesekali pertanyaan itu muncul lagi. Barangkali pedih ini letih juga, ia setia menjalani perannya tanpa ada yang mau bergantian.

“Jangan tunda menikah hanya karena masalah keuangan. Percayalah, Mas Amar. Keuangan adalah masalah terakhir yang perlu dirisaukan dalam menikah.” Nasihat Mas Yuda, Office Boy menggema di telingaku. Rasanya aku kehilangan tempat bermuara, tapi saat aku mendengar nasihatnya, hati ini bergemuruh. Seperti nasihat yang selama ini sangat aku rindukan. 

“Pilihlah pasangan hidupmu, insya Allah pilihan hidup yang lain, karir, bisnis dan hal-hal lain akan lebih mudah setelah itu, Mas. Percayalah padaku.” Ucapnya sembari menjabat tanganku dan pamit berlalu meninggalkanku yang masih termangu di sudut mushala ini. 

***

Otak bekerja lebih baik kalau perut kosong. Dan aku percaya itu. Diselingi makanan banyak justru membuat kantuk sering singgah sedari tadi. Dan akhir tahun ini aku masih sibuk di kantor, entah selesai jam berapa. Tubuhku sudah lelah, tapi kerjaan lemburan masih menumpuk. 

“Bertahanlah, berjuanglah sampai penghabisan. Sampai tak lagi sisa!” Yeah! Akhirnya aku selesai mengedit satu naskah yang masuk di meja redaksiku. Rasanya senang sekali. Halaman-halaman yang berjejalan di layar komputerku seakan melambai mengajakku meninggalkan hari ini dengan sempurna. Satu tugasku selesai. Dan saatnya meninggalkan kantor. 

“Jam 01.10. Alhamdulillaah sampai rumah juga. Incredible end of the year.” 

Desember mengantarkanku ke penghujung rindu. Rasa haru, bersyukur, sepenuhnya mampir dalam hati dan menembus rasa takjub pada Rabb-ku. Syukur yang menjelma mengurai serat-serat rindu itu makin rapi. 

***

"Membohongi diri seperti apa pun, gak akan bisa menipu mata, Mas Amar....” Suara adikku Nita di ujung telepon bergema. Dia mengajakku berbicara dari hati ke hati. Hujan turun perlahan di subuh pagi ini. Langit masih memamerkan warna kelabunya. Serat-serat abu yang membuatku bersyukur. Pagi ini aku bisa merasakan hujan.  Sesekali titisan air hujan membasah memercik di wajahku. 

“Maksudmu, Nit?” ucapku kaget. 

“Bahagia itu sederhana, ketika dia yang kamu rindu, merindukanmu juga. Kamu rindu Mbak Anung kan, Mas? Bicaralah pada ayahnya segera. Perempuan tak akan bisa menunggu selama itu…”

“Kamu membuatku bimbang, Nit. Aku menunggu waktu yang tepat. Aku ingin, tapi harus bersabar. Banyak yang harus kulakukan di sini. Di kota ini.” Aku menengadah pada langit. Hujan mengajakku menanyakan rindu itu. Memintalnya menjadi resah. 
***
Aku menatap mata Anung dalam-dalam. Kami berbincang di sudut caffe. Membahas rindu yang serupa rumpun rimbun bunga-bunga selalu singgah ke hatiku.  

“Kepercayaan adalah jalan terdekat yang menghubungkan dua hati. Cinta adalah ketika dua hati itu ada di satu tempat. Apakah kamu masih meragukan rinduku, Anung?” Aku menarik tubuhku perlahan bersandar pada kursiku. Lalu, menyeruput kopi di hadapanku. Tatapan mata Anung membiusku. Aku tahu. Dia sedang menunggu jawaban yang tepat untuk masalah kami. 

“Menikah juga wajib. Bagi yang sudah mampu. Maka mampukanlah dirimu, Mas… Menikah adalah juga lembaga pendidikan diri yang luar biasa. Pendidikan terindah bagi kita.” Anung gelisah. Berkali-kali tatapannya mengarah ke luar caffe. 

“Aku tahu. Aku akan berusaha menggapai rindu itu agar tergenapi sempurna. Tak adakah waktu untukku mempertimbangkannya?” Ucapku pilu. 

“Aku sedang merautkan dua belas pensil kelirku. Aku rindu senyummu menjadi gambar pertamaku. Yang tetap memberi nilai sempurna pada tiap kekuranganku. Maka ijinkan aku berkaca sejenak, Anung. Agar aku bisa membuat gambar pertamaku menjadi sempurna.”

Anung terdiam. Dilihatnya wajah Amar. Lelakinya yang tergenapi. Tapi rindu harus bermuara. Andai dia bisa memilih. Sayangnya Ayahnya telah menentukan lajunya. 

“Aku harus menikah, Mas. Ada seorang yang menungguku. Dia datang pada Ayah. Dan jika kau tak juga datang ke rumah, aku akan segera dipinangnya.”

Anung menunduk dalam-dalam. Rasanya hatinya sudah hancur sejak tadi. Hanya sendu yang melintas di wajahnya. Dan tangisnya pecah. Sesak di dadanya tak juga mampu dibendung. Aku menunduk pasrah. Aku. Ya…aku kalah dengan egoku sendiri. Aku kalah.

Sejauh mana aku sudah berjalan? Sangat jauh. Ke masa lalu. Ke masa depan.  Rasanya seperti ada mesin waktu yang mengajakku singgah dari zaman ke zaman. Sesaat aku ingin berlari dan terbang menghapus semua salahku. Sayangnya itu tak ada di dunia nyata.(*)

***
02012012, 10:45

Komunitas