Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Minggu, 10 Juni 2012

Travelling sendiri, mau?


Bismillah...

Sejak februari 2010 sampai 2011, saya diamanahi sebagai tour leader di sebuah agency travel. Tugas ini tentu saja membuat mata saya terbuka lebar bahwa potensi wisata di indonesia sangat luas. Saya banyak mengalami suka duka menjadi tour leader. Ternyata begitu saya melakukan travel sendiri di bulan akhir bulan mei kemarin bersama satu rombongan Rt di tempat saya tinggal, saya banyak menemukan hikmah bahwa pekerjaan sebagai tour leader tidaklah semudah yang saya lakukan. tidak semua orang bisa menjadi tour leader, karena beberapa alasan yang menurut kita- para peserta - adalah hal yang biasa saja. padahal fatal akibatnya jika tidak dikoordinasikan dengan baik. 

saya menunggu sejak pukul setengah delapan pagi di depan gang dekat rumah dengan orang-orang. Saya berharap bahwa bus yang kami tunggu agar bisa segera datang dan bisa berangkat ke guci- salah satu tempat wisata di tegal. nyatanya sampai pukul 08.30, alias menunggu selama 1 jam, bus belum juga hadir. bayangkan capeknya kami menunggu tanpa kepastian bis beserta sopirnya. perjalanan kali ini memang saya hanya ikutan numpang sebagai peserta, jadi tidak sebagai tour leader. saya pun lebih banyak mainan hp saat menunggu bis yang tak kunjung tiba. sampai salah seorang peserta tour berkata, "lhaa, daritadi kok belum dateng-dateng keburu siang ini." 

glek , mendadak saya ingat saat-saat saya menjadi tour leader. segalanya tampak begitu nyaman, tidak ada kendala yang terlalu serius selama saya bertugas. 

tahukah kamu, bahwa kehadiran tour leader dalam sebuah perjalanan travel sebenarnya sangat berperan penting bagi kenyamanan perjalanan pesertanya. sayangnya ini tidak terlalu diperhatikan baik oleh sebagian peserta. nyatanya masih saja orang-orang yang melakukan travel dengan tour leader lebih sering cuek bebek dengan leadernya. 

kali ini saya jadi tau bahwa kehadiran tour leader itu amat sangat penting untuk mengkoordinasikan banyak hal :

1. kedatangan bis tepat waktu itu penting, telat 1 jam atau 2 jam akan membuat deadline pulang pun mundur. ini berakibat ke pembayaran bis. 

2. satu orang yang ijin untuk pulang, bisa membuat perjalanan jadi berantakan. bayangkan, saat kami sedang menunggu bis, satu persatu keluarga ijin pulang ke rumah untuk pipis. -.-a aku membatin, kalau semua orang berpikiran sama akan terjadi kemunduran jam lebih dari setengah jam. dan nyatanya benar. yang ijin pulang dengan alasan mau pipis dahulu di rumah itu, jumlahnya mencapai 10 orang. wew banget dah... --"

3. trus karena ricuh sejak awal tidak ada koordinasi siapa saja yang masuk ke bis mana, jadi semua orang begitu bus datang segera berebut kursi. alamakk, aku bengong liat orang-orang itu takut ketinggalan bis. padahal pastinya semua kebagian. koordinasi nama peserta tour duduk dimana, masuk di bis mana itu penting. harus ada catatan siapa saja yang ikut serta. ingat kan kejadian kecelakaan pesawat sukoi? banyak peserta yang tidak terdeteksi, dan penitia kesulitan identifikasi korban kecelakaan karena tidak ada data valid siapa saja yang ikut tour. nah, saat saya ikut rombongan pun begitu. akhirnya karena pak Rt alias bapakku bicara tegas kalau yang masuk ke bus 1 siapa saja, yang bus 2, dan 3 siapa saja, akhirnya peserta nurut.  

4. fiuh,, syukurlah kejadian itu selesai. nah, ini lagi, soal pembagian makanan. waaah, bayangkan saja. pembagian makanan berlangsung di luar bis, sebelum orang-orang masuk bis. setelah mulai masuk semua di bis ada yang nangis karena makanannya belum diterima. errr.... aku menepuk pundak adikku, apa dia juga sudah dapat snack juga. katanya belum. waah, tour kali ini ribetnya minta ampun. makanan saja tidak terkoordinasi dengan baik, sampai akhirnya seorang bapak-bapak tetanggaku itu ada yang ngecek satu persatu di bis, biar kebagian semua snacknya. >.<

5. begitu bis melaju, sampai di pembayaran retribusi, si sopir yang duduk di sampingku itu bingung. karena 2 teman sopirnya yang membawa 2 bis sebelumnya belum juga muncul batang hidungnya. setelah tanya sana sini sama petugas retribusi, baru akhirnya sopirya masuk ke area wisata, karena ternyata 2 bis sebelum kami sudah dengan tenang sampai lebih dulu. fiuuhh, koordinasi yang "cantik" ya :p 

6. sampai di area wisata pun, kami berjalan sendiri-sendiri tanpa ada yang memberi petunjuk tempat wisata mana yang benar-benar bagus dan sesuai kebutuhan. hhmm, aku baru sadar ini setelah mengalami tour yang begitu membingungkan. koordinasinya yang berantakan karena memang tidak menyewa tour leader. kami swadaya, dan berjalan sendiri-sendiri setelah sampai di area wisata. jadilah kadang ada yang bingung tempat mandi air panasnya dimana karena rombongan berpencar. macet jalan kaki karena kali ini memang sudah masuk jatah musim liburan, aku kehilangan rombongan adikku dan bapakku. jadi aku jalan bareng ayie, dan mama. si bapak mencar, di jalan kita malah saling nyari. haha.... duh aduh, cukup sudah 1 kali ini perjalanan begitu menyenangkan karena sejak awal kita tidak mengonsep acara. :D




oya, ada beberapa saran yang bagus untuk travelling swadaya seperti ini. meski tanpa tour leader, harapannya semoga tidak ada yang mengalami sepertiku ya.

1. cek jam kedatangan bis jam berapa, 1 jam sebelum bis datang peserta sudah harus siap di tempat yang dijanjikan.
2. cek uang pembayaran untuk sopir, ketersediaan dan jumlah snack&kardus air mineral harus dilebihkan setidaknya 5 snack. ini untuk menghindari kekurangan snack karena ada yang ambil dobel tanpa diketahui peserta lain. 
3. retribusi dibayar oleh sopir, siapkan uang sebelum masuk area wisata.
4. parkir bis di tempat yang stategis, dan pastikan kita hafal nomor plat ataupun nama bisnya. karena biasanya bisnya banyak banget kalo udah nyampe di tempat wisata suka bingung atau malah ketuker bis. 
5. belilah aksesoris atau makanan khas secukupnya, jangan sampai sepulangnya dari tempat wisata bis berubah jadi pasar berjalan. karena penuh dengan karung sayuran, buah-buahan serta aneka camilan. :P
6. tour swadaya mengharuskan kita untuk membayar sendiri tiket masuk ke tempat wisatanya, misal di guci ada pemandian air panas. asing-masing peserta bayar sendiri-sendiri, tidak ditanggung oleh rombongan. jadi siapkan uang juga
7. pandai memilih makanan apa saja yang basi atau layak makan karena ternyata adekku salah beli strawberry. selang 1 hari strawbery yang dia beli justru jadi busuk setelah ditaruh di kulkas. -.-a



8. pastikan anak kecil ataupun orang dewasa sudah minum obat anti mabuk, karena dalam perjalanan selama 2,5 jam pun, kalau ada salah satu yang mabuk darat, bisa dipastikan yang anti bau-bau busuk seperti bekas muntahan, bakal ikutan muntah juga. seperti kejadian yang dialami ilham, adekku. dia turun dari bis baru muntah. haha. karena katanya dia liat disampingnya ada yang ikutan muntah pas di bis. heuheuu, untunglah aku ada di depan, deket pak supir, jadi ga ikutan liat bekas muntahannya :P :D

9. pastikan provider hp kita punya jaringan di area wisata tadi. bayangkan, aku di sana kehilangan akses selama hampir 6 jam karena ternyata baik simpati maupun three tidak ada jaringan di sana. simpati kedap kedip sinyalnya, sementara three ilang total tak ada jaringan. sementara xl full. mungkin karena ada menara/tower sinyal di puncak guci yang dibangun oleh provider tadi kali ya...

10. tawarlah aksesoris/makanan sebelum membeli. biasanya harganya bahkan bisa turun jadi setengah harga dari harga awal yang ditawarkan. aku bisa beli tas batik seharga 35 ribu, dan beli wortel seikat 1000. tomat 5 rb. hehe... 

jadi.... mari travelling dan bersiaplah menemukan kejutan apapun dalam setiap perjalanan kita ;)

tegal, 100612, 22:16

Kamis, 07 Juni 2012

Bincang-bincang Poligami

Bismillah...

Poligami sejak dulu menjadi polemik yang menuai banyak komentar, baik dari kalangan yang pro maupun kontra. Dulu saat awal kuliah pun, aku sempat menulis bahasan tentang poligami untuk makalah tugas kewarganegaraan. 

Baik pro maupun kotra sebenarnya punya alasan masing-masing, namun, setiap manusia pasti mempunyai kecenderungan untuk memihak yang mana. 

Kalau aku, sejak awal tau tentang poligami memang menganggap bahwa poligami adalah pilihan yang tidak cocok bagiku. 


Pertama karena aku pencemburu. Satu orang perempuan yang cemburu cukup untuk meruntuhkan satu dunia, Hihi... itu pendapatku. Jadi jangan coba-coba dekat-dekat dengan perempuan yang sedang cemburu. Bisa kena libas juga nanti :D

Kedua karena berlaku adil pada lebih dari seorang perempuan bukanlah perkara mudah. Akan ada banyak selisih paham tentang kewajiban dan hak yang didapat oleh seorang istri yang suaminya berpoligami. 

Ketiga, karena aku melihat sendiri bahwa poligami yang dilakukan oleh pakdheku tidak berjalan dengan lancar, bahkan sampai istri ke-4 pun tidak cocok dengan istri yang lainnya. Karena itu sampai pakdhe ku sudah menua sekarang, usianya hampir 70 tahun, justru di usia yang kian senja pakdhe tidak mendapatkan perhatian yang layak dari anak maupun mantan istrinya(si istri minta cerai pada akhirnya). Mereka memilih hidup sendiri-sendiri dan tidak saling mengunjungi di usia yang semakin menua. 

Kupikir satu dari sekian banyak kebahagiaan saat tua adalah adanya orang yang bisa merawat kita saat kita butuh untuk berbincang, berdiskusi, melakukan banyak kegiatan, beribadah, dll... tapi tidak dengan pakdhe. Anak-anaknya satu persatu menjauh. Acuh. Mungkin karena beranggapan bahwa dulunya si anak tidak diurus dengan baik oleh si ayah. Jadilah dia tidak suka dengan sikap ayahnya sampai terbawa saat ini. Aku prihatin, tentu. Tapi keputusan untuk merawat si ayah membutuhkan sikap yang legowo, apalagi luka di hati karena sikap tidak adil ini pastinya membekas sejak mereka kanak-kanak. Adil pun bukan hanya tentang waktu, perhatian, tapi juga tentang harta. 

Buku Gado-gado Poligami

Aku pernah membaca tentang istri para selir kerajaan di novel yang ditulis chiung yao. Satu sama lain menunjukkan sikap saling serang dan ejek. Entah dalam kehidupan nyata, namun kenyataannya aku melihat di kehidupan pakdhe, fragmen kehidupan poligami punya banyak minusnya. Jadi aku angkat tangan soal ini. Tentu, dalam hal ini aku tak berani mengharamkan poligami. Karena Rasulullah pun melakukan poligami dalam kondisi dan syarat tertentu. 

Dalam hal ini, poligami pun punya sisi positif:

1. Perempuan yang sudah menua dan tidak mendapatkan jodoh bisa menikah dengan seorang lelaki yang sudah beristri, alias poligami. Ini solusi paling akhir ketika tidak ada jodoh yang kunjung hadir. 

2. Poligami membuat istri yang belum juga hamil karena penyakit di rahimnya, bisa mendapatkan keturunan dari suaminya sendiri. Jadi karena mereka tidak ingin mengadopsi anak maupun melakukan bayi tabung, jadilah solusinya adalah dengan membiarkan si suami menikah lagi dengan perempuan lain. Tentu, ketika si perempuan yang menjadi istri keduanya hamil, si istri pertama bisa menimang bayi yang merupakan darah daging dari suaminya.

Aku pun pernah membaca di sebuah twit Fauzil Adhim. yang mengatakan bahwa, "cukuplah kamu beri hartamu pada pemuda yang belum menikah, agar mereka menikah. Maka bagimu pahala dua istri."

Aku lupa apa hadistnya, tapi jika benar demikian, akan lebih baik begitu. Bukankah para pemuda sebenarnya banyak yang ingin menikah muda, namun tidak memiliki banyak dana untuk melangsungkan akad nikah, maka mereka mengurungkan niat mulia tersebut sampai batas waktu yang lama? Padahal, menikah adalah perisai dari fitnah dunia. Para pemuda yang menikah pun akan lebih terjaga dari emosi-emosi negatif, mereka akan bertumbuh menjadi pemimpin terbaik untuk keluarga mereka. 

Jadi jika hadist tadi benar dan shahih, maka tentu solusi ini aku pilih menjadi yang terbaik. Bukankah yang terpenting adalah membantu dengan sebaik-baiknya bantuan? Jika memang kita mampu membantu para pemuda untuk menikah, bukankah itu jauh lebih mulia daripada poligami yang akan menyakiti banyak pihak terutama perempuan? 

Wallahu'alam. 

Semoga ada kebaikan dari bahasan poligami ini yaa, teman :)

Wa'alaikumsalam wr wb... 

:)

Tegal, 070612, 01:25

Rabu, 06 Juni 2012

Antologi ke-33 : Perindu Surga

Bismillah...

Aku sudah lama menunggu ini. Ketika naskah calon pendamping surga itu terbit subuh tadi pagi, rasanya terharu banget. Pengen nangis, hehe :D #lebay :p  Buku ini hasil audisi akhir tahun. Beneran akhir desember aku kirimnya, tanggal 31 pas. :D Tepat tanggal 6 bulan 6 tahun ini, naskah pendamping surga terbit di puput happy publishing. ^^

Dan yakk, masih speechless ketika baca lagi naskah yang aku ikutkan di buku ini. 

Judulnya : Tujuh Untai Manik Rindu. 

Ga tau kenapa ya. Mungkin karena nulisnya pake hati, bener-bener jadi doa. Entah nanti Allah kabulkannya kapan dan bentuk pengabulannya pun seperti apa, yang penting udah minta lewat tulisan. Harapannya sihhh, semoga yang baca bukunya juga ikut mengaminkan tulisan para penulisnya. :D

Dan...

Thanks to mba d' Lizta yang udah jadi PJ lomba ini, hehe. Beliau hari ini milad, semoga sukses dunia akhirat ya, mba. Berkah berkahh... dapet jodoh seperti yang mba inginkan. Yang terbaik dan halallah. Hihi...  ^^

Buku ini menggenapkan buku-buku antologiku. Jadi totalnya per hari ini berjumlah 33 buku. Horeyyy... Alhamdulillah. Rekor nih. Soalnya beneran ga kepikiran buat nyampe ke titik ini. Sejauh ini. Dan bisa nulis yang bikin orang nangis, bersyukur, senyum, tertegun, jadi satu. Kupikir kemampuan nulisku udah ilang karena 2 tahun ga dipake. Hihii... Ternyata Allah masih sayang sama aku. Dibalikin lagi kemampuanku seperti semula, meski itu pun butuh waktu yang ga sedikit, sekitar 10 bulanan sejak Agustus yaa... Harapannya semoga makin bagus tulisanku bukan hanya soal teknik, tapi juga soal makna tulisan itu sendiri. Semoga bisa jadi tabungan amal. Aamiin ^_^

Ini dia sinopsisnya ;

Judul Buku : PERINDU SURGA
(Kisah Para Perindu Surga)
Penulis : Anung D’Lizta, dkk
Penerbit : Puput Happy Publishing
Cetakan : Cetakan Pertama, Juni 2012
Isi : Halaman; 13x19 cm.
ISBN : 978-602-18227-4-6
Harga : Rp 40.125,-

Sinopsis:

Aku adalah tiupan ruh yang menginginkan teman di syurga kelak. Aku adalah hamba yang selalu memohon teman di syurga kelak. Tempat yang luar biasa indahnya. Tempat pilihan bagi hamba Allah yang beriman.

Tuhan, darimanakah pintu syurga-Mu kelak terbuka untukku?
Tuhan, akan mudahkah pintu syurga-Mu terbuka untukku?
Tuhan, adalah Malaikat-Mu yang akan menghalangiku membuka pintu syurga-Mu?

Tuhan, darimanapun arah pintu syurga-Mu itu semoga selalu terbuka untukku. Karena aku “Perindu Syurga” yang setia dalam genggaman-Mu.

Info Buku: http://puputhappy-publishing.blogspot.com/2012/06/perindu-surga.html

NB: Buku sudah bisa dipesan via inbox FB Futicha Turisqoh II atau SMS ke 085642560633.



Silahkan diorder jika berminat yaa... ;D
Thanks you sudah membaca postingan promosi ini hehe :D

Tegal, 060612, 23:12


Komunitas