Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.
Tampilkan postingan dengan label #BBCblogdetik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #BBCblogdetik. Tampilkan semua postingan

Senin, 10 Agustus 2020

Tips Kesehatan dari dr. Anton Tanjung : Aman Berolahraga di Era New Normal







Tips Kesehatan dari dr. Anton Tanjung : Aman Berolahraga di Era New Normal


Selamat sore, semuanya. Salam dari dr. Anton Tanjung alias Bang Atek untuk teman-teman semuanya. Semoga tetap sehat, tetap produktif, dan pastinya tetap bahagia. Tetap jaga kesehatan di tengah pandemi dan melaksanakan cara-cara menjaga kesehatan. Tujuannya agar kita dan lingkungan bisa segera melewati pandemi ini bersama-sama. Hari ini, kita akan ngobrol lebih lanjut bagaimana cara aman berolahraga di tengah pandemi.


Tujuan membahas tema olahraga di tengah new normal adalah situasi yang kini sedang masa transisi atau masyarakat yang bersiap menghadapi adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi. Aktivitas kini dimulai kembali secara perlahan. Misalnya, pulau Bali mulai membuka kembali tempat pariwisatanya. Lalu di Ibu Kota mulai dibuka kawasan stadion Gelora Bung Karno sebagai salah satu tempat berolahraga penduduk.


Oleh karena itu, edukasi kondisi new normal merupakan cara terbaik agar fisik tetap sehat. Namun, kita tetap harus waspada dan tidak boleh meremehkan pandemi. Ini demi membantu percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia.



🌼🌼🌼



Olahraga menjadi salah satu cara menjaga kesehatan di tengah pandemi. Karena olahraga dapat memperkuat sistem imun, yang mampu melindungi tubuh dari penyakit.


Untuk saat ini, opsi untuk berolahraga memang cukup terbatas. Sebisa mungkin, cukup berolahraga di dalam rumah. Olahraga yang dilakukan pun sebaiknya yang tidak mewajibkan untuk kontak fisik dengan orang lain.


Apabila ingin berolahraga di luar rumah, harap memperhatikan tiga tahap cara aman berolahraga. Sebelum, saat, dan setelah olahraga.


Sebelum berolahraga, pastikan kondisi sedang sehat, baik ingin berolahraga di dalam rumah atau luar ruangan selain rumah. Jangan berolahraga ketika sedang sakit agar tidak membahayakan diri dan sekitar. Biarkan tubuh beristirahat saat sakit, meskipun gejala yang dirasakan sedikit.


Kemudian, hindari berolahraga di luar ruangan jika sarana olahraga yang dituju terlalu ramai, sehingga praktik jaga jarak tidak terlaksana dengan baik. Dan akan lebih baik untuk membawa peralatan kebersihan (hand sanitizer, handuk, tisu, dsb) sebelum berolahraga di luar rumah, juga lebih baik bila membawa alat seperti matras yoga sendiri, dan ingat untuk selalu memakai masker dengan benar


Baik, Dok. Sebelum mendengar penjelasan tentang berolahraga di luar rumah, saya ada satu pertanyaan yang mungkin juga relevan dengan sejumlah Happy People di sini, Dok.


🌼🌼🌼


Q&A Part 1 : 


Pertanyaan :


Apakah ada cara sederhana supaya tubuh tetap aktif ketika jarang keluar rumah saat pandemi ini?


Jawaban : 


Cara tetap aktif di rumah tidak hanya berolahraga, tetapi juga termasuk hal-hal sederhana, seperti membersihkan rumah, bermain bersama anak, berdansa sambil mendengar lagu favorit, bahkan jalan kaki mengelilingi bagian dalam rumah Anda. Untuk yang ingin tetap aktif tanpa keluar rumah, WHO menyarankan orang dewasa tetap melakukan aktivitas fisik intensitas sedang sedikitnya 150 menit per minggu. Untuk intensitas berat, 75 menit per minggu sudah tergolong cukup. Anda juga tetap bisa berolahraga di dalam rumah dengan mengikuti kelas olahraga online.



Ada beberapa tips aman saat berolahraga di rumah yang akan dokter Anton sampaikan melalui voice note nih, Happy People!


Pertanyaan : 


Saat berbicara di luar rumah, tentu kita harus memakai masker dengan benar. Mengingat ini wajib dalam menjalankan protokol kesehatan yang ada di tengah pandemi, apakah saat berolahraga juga harus menggunakan masker, Dok?


Jawaban : 


Betul, salah satu cara mencegah penularan virus adalah dengan memakai masker. Jadi, jangan lengah dengan tidak menggunakan masker atau cara pemakaiannya tidak benar.


Rekomendasi ini sendiri dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC ) berdasarkan bukti-bukti penelitian terbaru. 


Masker yang digunakan dapat terbuat dari kain. Masker berperan sebagai penghalang sederhana agar droplets tidak menyebar ketika berbicara, batuk, atau bersin. 


Penggunaan masker cukup penting karena informasi terkini penyebaran COVID-19 dapat disebabkan oleh orang tanpa gejala.



Pertanyaan : 


Lantas, bagaimana dengan pemakaian masker ketika berolahraga?


Jawaban : 


Baik terimakasih pertanyaanya admin, jadi masker yang basah akan membuat seseorang kesulitan bernapas. Maka dari itu, masker yang basah sebaiknya tidak digunakan jika aktivitas atau olahraga membuat masker menjadi basah.  Anda dapat menggantinya dengan masker cadangan. Ingat, selalu menggunakan masker.


Untuk olahraga berintensitas tinggi, seperti lari kencang, sejumlah orang mungkin akan kesulitan bernapas ketika menggunakan masker. 


Apabila tidak dapat menggunakan masker ketika olahraga berintensitas tinggi, harap mempertimbangkan untuk berolahraga di luar ruangan dan yang memungkinkan untuk mempraktikkan jaga jarak yang disarankan (dua meter atau lebih). 


Ingat, tujuan ke luar rumah adalah untuk berolahraga, bukan berbincang-bincang.



Pertanyaan : 


Nah, selain masker pasti Happy People juga bertanya-tanya mengenai face shield. Ada voice note lagi dari Dokter Anton mengenai penggunaan face shield nih!



Jawaban : 


Siap, Dok! Jadi, kita harus tetap memakai masker walaupun sudah memakai face shield ya.



Pertanyaan : 


Selanjutnya, Dokter Anton ingin menyampaikan hal-hal yang harus diperhatikan ketika Happy People harus lakukan ketika selesai berolahraga di luar rumah, nih. Didengarkan ya!


Jawaban : 




Pertanyaan : 


Seperti yang Dokter jelaskan, olahraga dan aktivitas fisik memang penting. Akan tetapi, beberapa orang mungkin tidak dapat melakukan aktivitas fisik atau berolahraga di rumah karena satu dan lain hal. Maka dari itu, beberapa orang mencoba mengonsumsi suplemen untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuhnya, terutama di tengah pandemi COVID-19. 


Terkait hal ini, apa pendapat Dokter tentang konsumsi suplemen dalam menjaga kesehatan tubuh?


Jawaban : 


Pertama, suplemen bukan obat. Suplemen bertujuan sebagai tambahan ketika kebutuhan akan nutrisi tidak dapat terpenuhi. Namun, harus bijak dalam memilih dan mengonsumsi suplemen, ya.


Langkah bijak mengonsumsi suplemen dimulai dengan membaca label suplemen yang ingin dikonsumsi untuk mengetahui bahannya. 


Setelah itu, pastikan suplemen terdaftar di BPOM supaya tahu akan kualitas dan apakah bahannya berbahaya bagi kesehatan. Terpenting, sebelum memulai mengonsumsi suplemen, harap berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu


Tujuan dari konsultasi dengan dokter ini agar dokter dapat mengevaluasi terlebih dahulu apakah tubuh seseorang perlu akan suplemen tersebut dan berapa lama sebaiknya suplemen tersebut dikonsumsi. 


Dengan konsultasi terlebih dahulu, dokter juga dapat memberi saran terkait interaksi kandungan pada suplemen dengan kandungan obat-obatan yang rutin dikonsumsi, jika ada.


🌼🌼🌼


Q & A Part 2 : 


Pertanyaan : 


Mari kita mulai dari pertanyaan pertama dari Ricka Wulan Sari. Pertanyaannya terkait hobi berenangnya. Ricka hobi berenang. Namun, bagaimana menerapkan protokol kesehatan saat berenang ditempat umum? Amankah jika berenang di tempat umum, Dok?


Seiring dengan ditekennya Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) Nomor HK.01.07/Menkes /382/2020 yang berisi protokol kesehatan di sektor pariwisata di masa pandemi Covid-19, pemerintah telah membuka tempat wisata untuk umum. Namun, beberapa tempat wisata dengan fasilitas kolam renang banyak yang belum dibuka, karena disebut-sebut berisiko tinggi terjadinya penularan Covid-19. Ini akibat sulitnya menjaga jarak dan kerumunan di kolam renang atau pemandian air panas umum.


Sementara itu, Centers for Disease Control (CDC) mengungkapkan jika hingga saat ini tidak ada bukti virus bisa menyebar di kolam renang atau kolam pemandian air panas. Profesor Kedokteran Klinis Fakultas Kedokteran Universitas Cincinnati Carl J. Fichtenbaum, MD, menyoroti kemungkinan  memiliki kolam renang sendiri, risikonya jauh lebih rendah, selama memperhatikan siapa saja yang diizinkan untuk berenang, karena poin utamanya adalah menjaga jarak.


Pertanyaan : 


Lanjut ke pertanyaan kedua, Dok dari Nur Isnaini. Nur Isnaini bertanya apakah aman jika sepupunya, seorang atlet bulu tangkis, kembali memulai latihan yang lokasinya di dalam ruangan? Kemudian, apa saja yang harus diperhatikan saat berolahraga di dalam ruangan dan ketika mengikuti turnamen di era new normal ini?


Jawaban : 


Masyarakat dianjurkan tetap melakukan olahraga demi meningkatkan daya tahan tubuh di masa pandemi COVID-19. Namun, ada sejumlah protokol kesehatan yang harus dipatuhi, salah satunya menggunakan masker saat berolahraga dengan intensitas sedang dan ringan.


Protokol kesehatan saat berolahraga itu diatur dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/382/2020 tentang Protokol Kesehatan bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Protokol kesehatan ini disesuaikan dengan tingkat risiko olahraga dan jumlah individu.


Beberapa protokol kesehatan yang wajib diikuti:


1. Standar Prosedur

Tetap menjaga jarak antarindividu setidaknya dua meter, harus menyediakan sarana cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer dan membatasi anggota di ruang ganti. Jumlah anggota yang dapat berlatih di setiap sesi disesuaikan dengan kepadatan maksimal empat meter persegi, atau jarak antar-anggota dua meter

2. Alat Olahraga

Terkait alat olahraga, sebisa mungkin anggota membawa milik sendiri.

3. Ketersediaan Informasi

Pengelola gedung olahraga menyediakan informasi terkait corona COVID-19 dan cara pencegahannya.

4. Analisa Sendiri Risiko Covid-19

Pengelola memastikan para instruktur, pekerja, dan anggota yang datang ke gedung olahraga tahu kondisi kesehatan mereka. Lakukan analisa sendiri atau self-assessment risiko Covid-19. Jika assessment menyatakan berisiko terjangkit Covid-19, mereka dilarang masuk ke gedung olahraga. Lakukan pengukuran suhu di pintu masuk. Jika ditemukan suhu diatas 37,3 derajat celcius, orang tersebut tidak diizinkan masuk

5. Bikin Alur Keluar-Masuk

Membuat alur masuk dan keluar tempat yang jelas, serta membuat penandaan minimal satu meter. petugas administrasi dan pendaftaran atau kasir untuk selalu menggunakan masker dan pelindung wajah atau face shield.

6. Disinfeksi Alat Olahraga

Disinfeksi alat olahraga sebelum dan setelah digunakan secara berkala paling sedikit tiga kali sehari. pengelola diminta meminimalisasi dan menghindari pemakaian pendingin ruangan atau AC. Diupayakan sirkulasi udara lewat pintu dan jendela yang terbuka. Disarankan (ada) alat pembersih udara atau air purifier.


Olahraga itu penting untuk kesehatan, karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh selama masa pandemi. Jika Happy People ingin berolahraga tetap mengikut protokol kesehatan yang dijelaskan oleh Dokter Anton yaaa


Pertanyaan : 


Pertanyaan berikutnya ditanyakan oleh Sri Darmi Nurcahyani terkait hobi yoga beliau. Beliau menanyakan antisipasi apa saja yg dpt dilakukan saat olahraga di era new normal ini dan bekal untuk diri sendiri agar tidak tertular oleh penyebaran covid? 


Sekadar info, beliau sendiri sudah memulai yoga kembali dan tempat yoganya juga menerapkan praktik protokol kesehatan yang ketat (pembatasan jumlah orang dan membawa peralatan sendiri), tetapi beliau masih sedikit cemas ketika berolahraga di tengah pandemi ini. Silakan dijawab, Dok.


Jawaban : 


Meski penyebaran virus corona tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan. Berikut ini rekomendasi yang diterbitkan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI):


1. Menjaga kebersihan tangan, terutama sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata, maupun fasilitas publik, dengan mencuci tangan menggunakan sabun, kemudian membilasnya menggunakan air mengalir minimal 20 detik. Jangan lupa untuk mengeringkan tangan dengan handuk maupun tisu bersih. Kita bisa memakai hand sanitizer dengan kandungan alkohol 70-80% apabila sulit menemukan fasilitas untuk mencuci tangan.

2. Jangan mengusap mata, hidung, maupun mulut sebelum mencuci tangan. Menerapkan etika batuk ketika batuk. 

3. Menggunakan masker dan segera mengunjungi fasilitas kesehatan, ketika mengalami gejala gangguan napas.

4. Mengonsumsi buah dan sayur minimal 3 kali sehari, serta makanan bergizi lainnya. 

5. Menghindari kontak dekat dengan penderita infeksi saluran napas. 

6. Menggunakan masker ketika sedang sakit. 

7. Tidak beraktivitas di luar rumah, apabila mengalami infeksi saluran pernapasan.


Q&A Part 3:


Pertanyaan : 


Nama : Zafira

Pertanyaan : bagaimana jika penggunaan masker saat berolahraga di luar ruangan membuat seseorang tidak bisa bernafas dengan baik, apakah baik jika selalu membuka dan menutup masker?


Jawaban: 


Halo Zafira, terimakasih untuk pertanyaannya. Dari segi penelitian menggunakan masker tidak membuat seseorang kesulitan bernafas, bahkan telah diukur dengan sp02 (pengukur jumlah kadar oksigen di dalam tubuh) antara pengguna masker dan tidak itu sama saja.

lebih baik selalu menggunakan masker jika keluar rumah, termasuk saat berolahraga. 


Kalau memang dirasa sesak dan kesulitan bernafas ya bisa berolahraga di rumah atau di halaman rumah, tidak perlu keluar dan ke tempat yang ramai orang, sebaiknya tetap stay pada protokol kesehatan.


Pertanyaan : 


Nama: Siti Mabruro 


Pertanyaan: terima kasih dokter atas ilmunya🙏, saya mau bertanya apakah kain yang menutupi sebagian wajah yg biasa dipakai oleh perempuan (maksudnya cadar) apa bisa menggantikan fungsi masker 


Terima kasih nggeh Dok😁🙏


Jawaban: 


Halo Mba Siti, matursuwun nggih atas pertanyaannya. Untuk cadar sendiri tidak bisa digunakan untuk mengganti masker. Cadar berfungsi sebagai penutup wajah, tapi tidak untuk memberi perlindungan penularan virus. Tetap gunakan masker di dalam cadarnya. Karena masker sendiri ada yang 2 lapis dan 3 lapis untuk perlindungan yang lebih baik.


Pertanyaan : 


Nama: Devi

Pertanyaan: Assalamualaikum dok, selamat sore, mohon maaf dok saya mau bertanya, jika berolahraga (contohnya lari & bersepeda) di luar & ditempat yg tidak banyak orang  apakah boleh melepas maskernya ya dok? Dan waktu penggunaan masker kain paling lama berapa jam ya dok? Terimakasih dok sebelumnya 🙏😊😊


Jawaban:


Masker digunakan saat berolahraga. Memang dapat dimengerti apabila ada yang merasakan sesak, terutama saat melakukan olahraga berintensitas berat. Sebelum berolahraga, setiap individu sebaiknya mengetahui dengan jelas tujuan dari kegiatannya yang akan dilakukan. Apabila tujuannya untuk kesehatan, tentunya setiap orang disarankan berolahraga dengan intensitas ringan sampai sedang. Dengan begitu, kamu tidak akan terganggu dengan penggunaan masker sesuai protokol kesehatan.


Jangan ragu untuk tetap rutin berolahraga di masa pandemi. Namun, perhatikan beberapa tips ini agar kamu tetap aman saat berolahraga.


1. Hindari berolahraga secara berkerumun atau berkelompok. Jika kamu ingin bersepeda atau berlari, usahakan lakukan secara mandiri.

2. Pilih rute olahraga yang sepi untuk menghindari kerumunan banyak orang. Dengan begitu, kamu tidak akan memerlukan masker saat berolahraga.

3. Jika kamu olahraga bersama dengan orang lain, usahakan jaga jarak sesuai yang disarankan dan hindari berada segaris lurus dengan orang lain. 


Masker kain sebaiknya tidak dipakai lebih dari 4 jam. Beberapa alasan mengapa masker kain sebaiknya tidak dipakai lebih dari 4 jam. Salah satunya adalah karena masker kain memang tidak seefektif masker N95 atau masker bedah dalam menyaring partikel kecil dari virus penyebab penyakit. Kemudian, dari segi bahan yang digunakan, masker kain biasanya terbuat dari bahan yang dapat menyerap air, berbeda dengan masker bedah dan masker N95 yang lapisan luarnya kedap air.


🌼🌼🌼


Sepertinya kita sudah sampai di penghujung waktu Kulwap ini. 


Terima kasih, Dokter Anton Tanjung telah meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu mengenai cara aman berolahraga di masa new normal, mengenai konsumsi suplemen sebagai cara menjaga kesehatan jika kesulitan untuk berolahraga karena berbagai macam alasan, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan di kulwap kali ini. 


Semoga sharingnya bermanfaat yaa. See you next time! 

Jumat, 17 Februari 2012

Menyemai Cinta

Blogger bicara cinta ya? :D Hmm saya terkejut saat mendapat pertanyaan tentang masalah cinta. Ada banyak jawaban sebenarnya tentang pertanyaan yang satu ini. Bagaimana caranya agar dalam menjalin hubungan terhindar dari rasa bosan kepada pasangan?

Sifat bosan sebenarnya dimiliki oleh setiap orang. Yang membedakan adalah kapasitas dan tingkat kebosanan itu. Ada yang cepat sekali, tapi ada juga yang lama baru bisa merasakan kebosanan itu. Hal itu tergantung sesuatu yang dihadapinya. Bisa dibilang, berdasarkan rasa.

Alasan untuk merasakan kebosanan bisa bermacam-macam, tergantung situasi yang dihadapi. Ada banyak pertimbangan yaitu karena pembicaraan sudah tidak nyambung, ada orang lain yang lebih dari dia, kita tidak butuh dia lagi, atau mungkin memang kita sudah sampai pada titik jenuh dengannya.

Lalu apa korelasi antara bosan, tersendatnya komunikasi dan fenomena pisah dengan pasangan? Bosan bisa menimbulkan efek jangka pendek, maupun jangka panjang. Jika seorang merasakan kebosanan yang luar biasa, ia bisa saja segera langsung menghilang dari peredaran. Mencari pelampiasan dengan hal-hal baru lainnya.

Efek jangka pendeknya, ia hanya menghilang sesaat, lalu kembali mencintai kita , dan menganggap bahwa kebosanan serupa hanya semacam fitrah alamiah yang tak perlu dicemaskan. Namun, jangka panjangnya, adalah semakin besar tingkat kebosanan seseorang dengan hal yang paling sering dilakukan, bertemu dengan pasangan yang  begitu-begitu saja misalnya, dan melakukan rutinitas serupa yang selalu monoton dan terkesan hampa-tanpa rasa, maka efeknya semakin besar. Ia segera menghilang, berselingkuh dengan orang lain dan takkan pernah kembali lagi ke dalam lingkaran cinta yang pernah dibangun bersama. Terlalu senang mengecap manisnya hidup di luar, tanpa adanya pengekangan menjadikan hal ini semakin parah. Dan bisa ditebak, ujungnya adalah keinginan yang besar untuk mengajukan jalan akhir yaitu putusnya hubungan. Jika ini terjadi pada pasangan yang sudah menikah maka akan terjadi perceraian karena efek kebosanan dalam jangka panjang tadi.      

Bosan adalah fitrah bagi setiap manusia. Namun bukan tak mungkin, ia pun sebenarnya bisa dikontrol dengan baik, asal kita tahu caranya. Rasulullah pun mengajarkan pada ummatnya untuk selalu memupuk rasa antar pasangan, meskipun dengan hanya sebuah senyuman dan salam. Rasul pun mengajarkan lagi bahwa ada satu sisi yang menarik dalam diri setiap manusia. Fitrahnya untuk dipuji, dan tentu saja diperhatikan. Maka, Rasul pun mengajarkan untuk saling memberi perhatian, dalam bentuk apapun. Bisa senyuman, salam, bahkan dalam bentuk barang sekalipun. Hibah/ kebiasaan saling memberi, menurut Rasulullah adalah salah satu dari kunci sukses untuk menumbuhkan cinta. 

“Hendaknya kalian saling memberi hadiah, niscaya kalian akan saling mencintai.” (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad, lihat Shahihul Jami’ [3004] dan Al Irwa’ [1601])


Salah satu yang membuat hubungan tidak langgeng adalah bukan karena kurangnya kasih sayang, akan tetapi kurangnya rasa bersahabat. Dalam sebuah hubungan yang saya lihat bahwa ada perasaan bahwa saya selama ini telah memilih pasangan yang salah. Salah? Hmm, sebenarnya, “Bukan kita yang salah memilih pasangan, tetapi kita lah yang kurang bisa menyesuaikan diri.” 

Jadi jika kita bermasalah dengan pasangan, baiknya ambil jeda sejenak. Lalu berikan waktu untuk sama-sama saling introspeksi. Mengajak pasangan untuk one to one alias ngobrol berdua saja untuk menetralkan perasaan jenuh tadi juga bisa dilakukan. Wisata bareng, makan bersama, atau menonton film. semua yang dilakukan bersama tadi bisa membuat cinta mekar kembali. 

Menyesuaikan diri saat mulai terjadi kebosanan tadi ternyata bukan hal yang mudah, pun bukan hal yang sulit? Ketika bersama pasangan,  ada ego yang harus dilunturkan, ada rasa yang harus dinetralkan  untuk bisa menerima pasangan apa adanya, plus minusnya, baik buruknya. Butuh kelapangan hati, rasa toleran yang tinggi, pun rasa sabar dan syukur. 

Ah ya selalu ada keistimewaan saat kita mengeja cinta seperti tak pernah ada luka, tak pernah ada jenuh. Iya saat kita belajar untuk jatuh cinta pada pasangan setiap hari. Mencintainya setiap pagi bermula hingga Tuhan-lah yang akan menutup akhir cerita cinta kita. 

170212, 21:38

Komunitas