Quote of The Day

Selepas musim yang berganti, cara terbaik untuk memudahkan syukurmu terlantun adalah dengan menyederhanakan harapanmu hari ini.

Rabu, 29 Juni 2011

Buku Paling Fenomenal Sepanjang Sejarah Perbukuan Indonesia (?)

Buku Paling Fenomenal Sepanjang Sejarah Perbukuan Indonesia (?)


Kalau ditanya apa buku yang paling banyak dicetak dan dibaca oleh masyarakat Indonesia secara luas? Mungkin Anda akan menjawab dengan mengajukan beberapa judul “novel” yang belakangan ini diklaim penerbitnya sebagai buku yang paling banyak dicetak dan dibaca dalam sejarah perbukuan Indonesia. Benarkah “novel” merupakan buku Indonesia yang sanggup memecahkan rekor cetak dan jumlah pembaca yang paling banyak? Entahlah, tak ada yang punya data pasti mengenai hal tersebut. Semua patut dicurigai sebatas klaim dan upaya promotif pihak-pihak yang berkepentingan.


Di tengah berbagai simpang-siur data mengenai berapa eksamplar terbanyak yang pernah dicapai dalam pencetakan sebuah buku, kalim-klaim bestseller, mega-best-seller, sampai super-mega-best-seller (berapa patokan angkanya?), rasanya kita perlu mempertimbangkan buku lain. Sebuah buku legendaris yang mungkin luput dari pengamatan, namun bisa jadi sesungguhnya merupakan buku paling laris dan paling banyak dicetak dan dibaca dalam sepanjang sejarah perbukuan Indonesia (?).


Inilah buku itu. Judulnya Risalah Tuntunan Shalat Lengkap (126 halaman) karya Moh. Rifa’i yang pertama kali diterbitkan CV. Toha Putra (sekarang PT. Karya Toha Putra), Semarang, pada tahun 1976. Kalau ditanya pernahkah melihat atau membaca buku tersebut? Rata-rata Muslim Indonesia mungkin pernah membacanya. Baik yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan, boleh jadi dari Sabang sampai Merauke. Berapa orang yang pernah belajar shalat melalui buku tersebut? Berapa orang yang merasakan manfaatnya? Mungkin tak terhitung lagi.


Data cetakan terakhir yang pernah kami lihat di sebuah mushala kecil di bilangan Tangerang Selatan, menunjukkan bahwa buku tersebut sudah cetak ulang sebanyak 637 kali sejak tahun 1976. Bayangkan kalau sekali cetak rata-rata 5.000 eksamplar (padahal penerbit buku seperti ini rata-rata mencetak dalam oplag yang luar biasa besar, di atas 10.000 eksamplar untuk didistribusikan dengan area yang sangat luas)? Kurang lebih sudah 3.185.000 eksamplar yang tercetak dan terjual. Belum lagi kalau dihitung versi bajakannya yang mungkin berjumlah 5 sampai 10 kali lipat dari cetakan aslinya. Wow! Fantastik bukan? Dengan harga yang sangat-sangat terjangkau, Rp. 5000,- sampai paling mahal Rp. 10.000,-, entah berapa banyak orang yang sudah membeli dan membacanya? Jaringan penjualannya pun tidak hanya terpusat di took-toko buku, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap-nya Dr. Moh. Rifa’i juga bisa didapatkan di lapak-lapak koran, bus kota, sampai penjual buku kagetan di pasar-pasar Jum’atan.


Mungkin buku dan novel-novel kontemporer memang mampu mencapai angka cetak dan penjualan yang fantastik, namun buku ini juga tak bisa diabaikan lho. Penulisnya tak perlu panggung, tak perlu talkshow, tak perlu tampil di televisi, tak perlu nampang di halaman koran dan tabloid, tak perlu alat-alat promosi lainnya. Namun bukunya bisa masuk ke rumah-rumah, tempat pengajian, mushala, masjid, sekolah, dari generasi ke generasi. Jangan-jangan Anda juga belajar shalat dari buku tersebut?


Bagaimana dengan royaltinya? Bisa jadi keluarga penulisnya sudah hidup dari royalti buku tersebut. Tapi mungkin masalah royalti tak perlu diperdebatkan lagi, yang menarik adalah manfaat dan pahala yang ditimbulkan dari penulisan buku tersebut. Kalau pahala bisa dihitung seperti menghitung oplag cetak, betapa banyak yang didapatkan Drs. Moh. Rifa’i dari penulisan buku tersebut. Mungkin juga, inilah efek dari sebuah keikhlasan.


Dus, rasanya beliau dan bukunya layak mendapatkan tempat istimewa dalam dunia penulisan dan perbukuan Indonesia. Setuju atau tidak, terserah saja!  (KEA)


Sumber:  http://www.facebook.com/notes/kurnia-esa/buku-paling-fenomenal-sepanjang-sejarah-perbukuan-indonesia-/230890956923854

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar. Terimakasih sudah berkunjung.
Mohon komen pakai url blog, bukan link postingan. Komen dengan menggunakan link postingan akan saya hapus karena jadi broken link. :)

Komunitas